Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk

🐬Persahabatan adalah hubungan yang indah. Memberi tanpa berharap kembali. Menyayangi tanpa menyakiti.🐬

Sore ini Juna, Ridwan dan Wildan ada jadwal latihan basket bersama SMA Budi Pertiwi. Tentu saja Aira dan Mikaila akan menyaksikan pertandingan itu.

Kedua gadis itu sudah duduk di barisan penonton paling depan. Keduanya sudah heboh memberi semangat pada Juna dan semua timnya. Mikaila dari tadi sudah menggemakan nama sang kekasih.

Aira sendiri yang memang mengenal baik semua pemain basket tim sekolah mereka meneriakkan nama pemain yang sedang menguasai bola.

"Ayo Wil. Semangat!" Teriak Mikaila pada Wildan yang sedang mendribel bola di lapangan basket. Suaranya beradu dengan keseruan pemandu sorak yang tanpa henti menyanyikan Jingle milik mereka seperti kaset yang di replay tanpa henti.

Satelah posisinya terancam, Wildan segera mengoper bolanya pada Juna yang berada di depannya. Walaupun terhalang oleh pemain lawan, untungnya dengan gesit Juna dapat meraih bola itu dan segera melesat dengan bola di tangannya menuju ring lawan. Juna mengukur ketepatan tembakannya sebelum melempar bola itu masuk ke dalam ring lawan. Dan Wala! Bola itu dengan anggunnya masuk ke dalam ring.

Suara riuh penonton menggaungkan nama Juna sebagai kapten tim basket kebanggaan SMA Bakti Nusa yang selalu dapat mencetak banyak nilai untuk tim mereka.

Permainan kembali berlangsung sengit. Kedua belah tim sama-sama memiliki potensial yang besar. Selama bertanding dengan tim SMA Budi Pertiwi, tim SMA Bakti Nusa selalu mempunyai semangat berlipat karena mereka mendapat lawan yang seimbang.

Suara peluit panjang menandakan berakhirnya permainan. SMA Budi Pertiwi kali ini harus puas menelan pil pahit kekalahan. Meskipun dari dulu mereka adalah rival, tapi keduanya selalu bermain sportif dan tidak pernah membawa masalah yang terjadi di lapangan ke dalam keseharian mereka. Jadi intinya mereka akur dan saling mendukung.

"Selamat bro! Kali ini lo boleh menang. Lain kali gue nggak bakalan Biarin bola lo masuk ring gue." kata Doni, kapten tim sekolah tetangga saat menjabat tangan Juna.

"Gue pegang kata-kata lo. Gue nggak sabar nunggu pertandingan selanjutnya. Bermain bareng tim lo membuat semangat berlipat." jawab Juna yang disambut kekehan Doni sebelum mereka saling adu pundak. Salam sesama gentle.

Setelah semua tim saling menjabat tangan mereka segera kembali ke tempat duduk mereka. Mereka harus istirahat setelah tenaga mereka terkuras selama pertandingan.

Para gadis segera menyerbu mereka dengan membawa sebotol air mineral dan sebuah handuk. Mereka berharap jika salah satu dari yang mereka bawa akan diambil oleh Juna. Sang idola mereka.

Sambil berjalan Juna dan teman-temannya mengambil apa yang telah gadis-gadis itu bawa tanpa melihat pada di pemberi. Toh semua itu memang disediakan untuk mereka. Lagian mereka juga tidak meminta. Namun bagi para gadis yang barangnya diambil akan sangat bangga karena itu.

Aira yang masih duduk di bangku sangat kaget saat sebuah botol air mineral tiba-tiba melesat ke arahnya. Dia sedang membalas chat dari Elang saat itu. Untung saja refleknya cepat, jadi botol itu dapat ditangkap oleh tangan kirinya.

"Woy Jun! Lo mau bikin gue gegar apa? Main lempar aja." teriak Aira yang baru saja mendapatkan serangan mendadak dari Juna. Juna yang melihat Aira mengacungkan botol itu sedangkan tangan kananya sudah bertolak pinggang malah terkekeh melihatnya.

Para gadis yang ada disana sangat senang melihat kekehan Juna yang membuat mereka terbang setelah melihat senyum manis dari pangeran mereka. Sungguh pemandangan yang jarang mereka lihat.

"Gue cuma ngetes kesigapan nyonya Jones." kata Juna dengan tanpa melunturkan senyumnya.

Aira hanya mendengus menanggapi sikap tengil Juna. Dia kembali duduk setelah meletakkan botol yang berhasil ditangkapnya di kursi sebelahnya. Dia kembali fokus pada handphone miliknya yang tadi berkedip karena ada chat masuk.

Juna yang merasa diabaikan berjalan ke arah Aira dan duduk tepat di samping gadis yang sekarang sedang senyum-senyum sambil membaca satu pesan dari Elang. Juna mengernyitkan dahinya, penasaran sebenarnya dengan siapa gadis yang berhasil membuatnya terpesona beberapa hari ini berkomunikasi.

"Chat an sama siapa sih?"

"Mas Elang." Juna kecewa... tapi masih mencoba stay cool.

"Ada apa?" Tanya Juna dengan nada yang terdengar kesal. Mendengar itu Aira menoleh pada sahabatnya. Memicingkan mata untuk mengetahui apa yang sebernarnya ada di pikiran sahabatnya itu.

"Lo kenapa sih?"

"Nggak kenapa-kenapa. Emang kenapa?"

"Sepertinya ketika mbahas mas Elang lo selalu aneh deh." Aira meletakkan handphone nya di paha. Memusatkan perhatiannya pada Juna.

"Gue kan pengen tau aja Ra. Dia kan bisa bantu kita."

"Oh. Tadi mas Elang bilang perusahaannya setuju. Jadi bulan depan kita sudah bisa langsung datang untuk mengambil dananya."

"Bagus kalo gitu."

"Jun. Lo bau! Sana mandi!" kata Aira sambil menjepit hidungnya dengan telunjuk dan ibu jari tangannya.

Juna mendengus mendengar pengusiran secara halus yang dilakukan oleh Aira. Namun cowok tengil (menurut Aira sih...) itu tak urung berdiri dan berjalan menuju ruang ganti untuk membersihkan diri di sana.

Sepeninggal Juna, ada tiga gadis yang mendatangi Aira dengan berkaca pinggang.

"Woy wanita jadi-jadian!" panggil Bela, ketua geng Trio Cantik. Yah walaupun mereka bertiga memang cantik sih. Tapi narsis juga kan namanya.

Aira yang tidak merasa dipanggil hanya diam sambil terus cekikikan membaca novel online bergenre komedi yang selalu berhasil mengocok isi perutnya.

"Lo nggak punya telinga?" timpal Megan, salah satu dayang Bela. Aira masih diam.

"Lo tuli ya!" Teriak Bela yang sudah kehilangan kesabarannya. Aira menghentikan aktifitasnya, menoleh ke kanan dan ke kiri, tak lupa menoleh ke belakang. melihat adakah orang lain di dekat dirinya yang di ajak bicara oleh tiga gadis di depannya itu. Nihil! Tak ada orang lain disana. Hanya ada Aira. Karena Mikaila sejak pertandingan berakhir langsung menghampiri Wildan sebelum cowoknya dikerubuti lalat-lalat penganggu.

"Lo bicara sama gue?" Aira menunjuk dirinya sendiri.

"Emang ada orang selain lo disini?"

"Oh bicara sama gue ternyata. Ada apa?" tanyanya santai. Walaupun dia sebenarnya tahu arah pembicaraan ketiga gadis di depannya itu. Sudah sering dia mengalami hal itu selama dia berteman dengan Juna. Sebagai cewek yang paling dekat dengan Juna, Aira selalu menjadi mangsa bagi fans fanatik Sang Kapten basket idola.

"Gue pengen lo jauhin Juna." kata Bela mengintimidasi.

"Kenapa?"

"Karna lo nggak pantes buat Juna."

"Maksud lo apa hah?" Aira mulai terpancing. Dia berdiri dari duduknya dan berbalik mengintimidasi ketiga cewek itu. Aura yang dikeluarkan Aira membuat Megan dan Dira merinding dan menurunkan tangannya dari pinggangnya. Mereka tahu betul siapa Aira dan bagaimana kemamluan beladirinya. Jikapun mereka bertiga melawan Aira bersama-sama, tentu saja mereka akan tetap berada pada pihak yang kalah.

"Maksud gue lo nggak pantas dekat sama Juna. Lo lihat penampilan lo yang kayak wanita jadi-jadian. Lo nggak pantes dekat sama Juna." kata Bela gugup. Sebenarnya dia juga merasa terintimidasi oleh aura yang dikeluarkan Aira. Tapi dia harus bisa menjalankan misinya untuk menjauhkan Aira dari Juna.

"Jadi menurut lo yang pantas dekat sama Juna itu lo dan teman-teman lo yang kayak ulet keket ini? Dengar ya kalian! Yang menentukan pantas tidaknya orang itu dekat Juna itu Juna sendiri. Kalau dia maunya dekat sama gue ya gue bisa apa? Kalau lo merasa pantes dekat dengan Juna, buktikan dengan Juna mau dekat sama Lo! Paham lo pada! Good bye!" Aira meninggalkan Trio Cantik yang masih bergeming di tempatnya. Mereka benar-benar mati kutu dan tidak bisa menyangkal apa yang dikatakan oleh Aira.

Dari kejauhan, Juna terkekeh melihat pertarungan tiga lawan satu yang kali ini lagi-lagi dimenangkan oleh nyonya Jones. Memangnya siapa yang bisa mengalahkan cewek dengan kekuatan cowok itu?

Aira yang melihat Juna terkekeh semakin masam. Lagi-lagi dia yang kena batu dari semua yang tidak dia lakukan.

"Jangan cuma bisa tertawa lo! Urusin sana fans fanatik lo!"

"Kan udah ada lo Nyonya Jones! Urusan itu gue serahkan sama lo." kata Juna santai sambil merangkul pundak Aira.

Aira menggedikkan bahunya agar tangan Juna lepas dari bahunya. Dia bergidik membayangkan hari-hari damainya yang sebentar lagi akan hilang. Perlakuan Juna ini akan menyebabkan kecemburuan sosial padanya.

*

*

*

...Tanks for Reading 😍...

...Jangan lupa sentuh 👍...

Episodes
1 Bab 1. Aira
2 Bab 2. Aku Anak Siapa?
3 Bab 3. Terpesona
4 Bab 4. Pemilik Perusahaan
5 Bab 5. Misi Penyelamatan
6 Bab 6. Bantuan Seseorang
7 Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8 Bab 8. Elang Pov
9 Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10 Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11 Bab 11. Masih Ratu Lalat
12 Bab 12. Nyaman
13 Bab 13. Seorang Manager
14 Bab 14. Gagal Bertemu
15 Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16 Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17 Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18 Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19 Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20 Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21 Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22 Bab 22. Hukuman Aira
23 Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24 Bab 24. Menjadi Artis
25 Bab 25. Menolak Tawaran
26 Bab 26. Satu Paket Komplit
27 Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28 Bab 28. Pemilik Hati
29 Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30 Bab 30. Camping Part 1
31 Bab 31. Camping Part 2
32 Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33 Bab 33. Camping Part 3
34 Bab 34. Camping Part 4
35 Bab 35. Camping Part 5
36 Bab 36. Camping Part 6
37 Bab 37 . Firasat
38 Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39 Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40 Bab 40. Perintah Elang
41 Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42 Bab 42. Kehancuran Bela
43 Bab 43. Kalian Siapa?
44 Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45 Bab 45. Pacar Saya
46 Bab 46. Melangkah Bersama
47 Bab 47. Pertemuan Keluarga
48 Bab 48 Liburan
49 Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50 Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51 Bab 51. Juna Dan Melati
52 Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53 Bab 53. Cewek VS Cewek
54 Bab 54. Misi Para Cewek
55 Bab 55. Gara-gara GPS
56 Bab 56. Malam Minggu Seru
57 Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58 Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59 Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60 Bab 60. Rival Di Lapangan
61 Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62 Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63 Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64 Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65 Bab 65. Dibawa Pergi
66 Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67 Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68 Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69 Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70 Bab 70. Juna Cemburu
71 Bab 71. Lamaran Dadakan
72 Bab 72. Ketakutan Arka
73 Bab 73. Identik
74 Bab 74. Dunia Mikaila
75 Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76 Bab 76. Menjadi Stalker 1
77 Bab 77. Menjadi Stalker 2
78 Bab 78. Kebenaran
79 Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80 Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81 Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82 Bab 82. Kebuncinan Arka
83 Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84 Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85 Bab 85. Jati Diri
86 Bab 86. Rencana Arka
87 Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88 Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89 Bab 89. Berusaha Merelakan
90 Bab 90. Pedro Itu....
91 Bab 91. Pertengkaran
92 Bab 92. Permintaan Naira
93 Bab 93. Dunia Mikaila 2
94 Bab 94. Naira Sudah Pintar
95 Bab 95. Kecelakaan Lagi
96 Bab 96. Anak Siapa?
97 Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98 Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99 Bab 99. Keputusan Aira
100 Bab 100. Ide Naira
101 Bab 101. Meminta Kembali
102 Bab 102. Misi Penyelamatan
103 Bab 103. Artis Naik Daun
104 Bab 104. Frans Raimond
105 Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106 Bab 106. Marry With Me, Please....
107 Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108 Bab 108. Jumpa Pers
109 Bab 109. Dasar Penjilat
110 Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111 Bab 111. Suatu Kebanggaan
112 Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113 Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114 Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115 Bab 115. Juna And Melati's Day
116 Bab 116. Prosesi Pernikahan
117 Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118 Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119 Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120 Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121 Bab 121. Tentang Frans
122 Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123 Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124 Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125 Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126 Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127 Bab 127. Rencana Honeymoon
128 Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129 Bab 129. Janji Elang
130 Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131 Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132 Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133 Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Aira
2
Bab 2. Aku Anak Siapa?
3
Bab 3. Terpesona
4
Bab 4. Pemilik Perusahaan
5
Bab 5. Misi Penyelamatan
6
Bab 6. Bantuan Seseorang
7
Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8
Bab 8. Elang Pov
9
Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10
Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11
Bab 11. Masih Ratu Lalat
12
Bab 12. Nyaman
13
Bab 13. Seorang Manager
14
Bab 14. Gagal Bertemu
15
Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16
Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17
Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18
Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19
Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20
Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21
Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22
Bab 22. Hukuman Aira
23
Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24
Bab 24. Menjadi Artis
25
Bab 25. Menolak Tawaran
26
Bab 26. Satu Paket Komplit
27
Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28
Bab 28. Pemilik Hati
29
Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30
Bab 30. Camping Part 1
31
Bab 31. Camping Part 2
32
Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33
Bab 33. Camping Part 3
34
Bab 34. Camping Part 4
35
Bab 35. Camping Part 5
36
Bab 36. Camping Part 6
37
Bab 37 . Firasat
38
Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39
Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40
Bab 40. Perintah Elang
41
Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42
Bab 42. Kehancuran Bela
43
Bab 43. Kalian Siapa?
44
Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45
Bab 45. Pacar Saya
46
Bab 46. Melangkah Bersama
47
Bab 47. Pertemuan Keluarga
48
Bab 48 Liburan
49
Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50
Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51
Bab 51. Juna Dan Melati
52
Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53
Bab 53. Cewek VS Cewek
54
Bab 54. Misi Para Cewek
55
Bab 55. Gara-gara GPS
56
Bab 56. Malam Minggu Seru
57
Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58
Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59
Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60
Bab 60. Rival Di Lapangan
61
Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62
Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63
Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64
Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65
Bab 65. Dibawa Pergi
66
Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67
Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68
Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69
Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70
Bab 70. Juna Cemburu
71
Bab 71. Lamaran Dadakan
72
Bab 72. Ketakutan Arka
73
Bab 73. Identik
74
Bab 74. Dunia Mikaila
75
Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76
Bab 76. Menjadi Stalker 1
77
Bab 77. Menjadi Stalker 2
78
Bab 78. Kebenaran
79
Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80
Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81
Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82
Bab 82. Kebuncinan Arka
83
Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84
Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85
Bab 85. Jati Diri
86
Bab 86. Rencana Arka
87
Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88
Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89
Bab 89. Berusaha Merelakan
90
Bab 90. Pedro Itu....
91
Bab 91. Pertengkaran
92
Bab 92. Permintaan Naira
93
Bab 93. Dunia Mikaila 2
94
Bab 94. Naira Sudah Pintar
95
Bab 95. Kecelakaan Lagi
96
Bab 96. Anak Siapa?
97
Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98
Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99
Bab 99. Keputusan Aira
100
Bab 100. Ide Naira
101
Bab 101. Meminta Kembali
102
Bab 102. Misi Penyelamatan
103
Bab 103. Artis Naik Daun
104
Bab 104. Frans Raimond
105
Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106
Bab 106. Marry With Me, Please....
107
Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108
Bab 108. Jumpa Pers
109
Bab 109. Dasar Penjilat
110
Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111
Bab 111. Suatu Kebanggaan
112
Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113
Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114
Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115
Bab 115. Juna And Melati's Day
116
Bab 116. Prosesi Pernikahan
117
Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118
Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119
Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120
Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121
Bab 121. Tentang Frans
122
Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123
Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124
Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125
Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126
Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127
Bab 127. Rencana Honeymoon
128
Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129
Bab 129. Janji Elang
130
Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131
Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132
Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133
Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!