Bab 7. Pertemuan Tak Terduga

🍉Semua yang terjadi dalam kehidupan ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan, sesuai dengan rencanaNya.🍉

Sebelum mulai baca, alangkah baiknya jika kalian VOTE Author dulu, terus Rate karya Author ini. Dan jangan sampai lupa masukin ke favorit kalian supaya bisa tahu kalau ada up terbaru. Okeh 😍

****

Aira sampai di rumah menjelang maghrib. Untung saja hujan berhenti tepat waktu sehingga Aira bisa sampai di rumah dengan baju yang tidak begitu basah.

Malam ini teman-temannya mengajak Aira untuk ngumpul di warung langganan mereka. Jadi setelah sholat maghrib Aira segera menemui Amira untuk mendapatkan izin untuk keluar.

"Mam Salsa keluar bentar ya."

"Mau kemana Sa?" Amira menghentikan aktifitasnya membaca majalah dan menatap putrinya.

"Teman-teman ngajak kumpul bentar."

Amira mengamati penampilan anaknya. Memakai kaos belel, celana jeans yang robek bagian lututnya, sepatu sport. Kemudian perhatiannya beralih pada wajah sang anak.

Amira menghela nafas berat. Wajah anaknya polos tanpa make up sedikitpun dengan rambut yang dikuncir jadi satu. Anak Keduanya itu benar-benar berkebalikan dengan anak pertamanya yang anggun.

"Kapan kamu mau ganti gayamu itu Sa?"

"Maksud mami?"

"Cobalah berpenampilan seperti cewek sewajarnya."

"Mami tahu kan kalau Salsa lebih nyaman seperti ini?"

"Iya mami tahu. Tapi..."

"Salsa belum menemukan alasan yang tepat untuk mengganti penampilan. Jadi bisakan Salsa seperti ini dulu Mam?"

"Baiklah."

"Oke Mam. Salsa berangkat dulu." Aira mencium pipi Amira.

"Hati-hati nak." Aira hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Amira menatap kepergian Aira. Dulu penampilan Aira tidak seperti itu. Aira dulu berpenampilan seperti cewek pada umumnya. Namun entah mengapa Aira mengubah penampilan nya menjadi tomboy saat dia masuk SMP.

Sikap Aira juga berubah sejalan dengan perubahan penampilannya. Aira yang dulu lembut tiba-tiba menjadi dingin. Amira tidak tahu jika yang membuat anaknya berubah adalah dirinya dan suaminya.

Sejak kecil Aira selalu dibanding-bandingkan dengan sang kakak. Aira bukan hanya mendapatkan perlakuan itu dari kedua orangtua nya. Bahkan Guru-guru nya juga sering membandingkan kedua kakak beradik itu.

Aira yang selalu mendengar ucapan semua orang pun semakin merasa tidak nyaman dan mulai bertekad untuk merubah segala yang sama dengan kakaknya. Rasanya sudah cukup hanya dengan membandingkan prestasi keduanya saja.

Sejak kecil Safna memang terlihat lebih unggul dari Aira. Tapi, Ayolah bukankan memang semua orang itu berbeda. Bahkan jika kembarpun mereka tak akan memiliki kemampuan yang sama, bahkan sifat yang sama.

Aira selalu menyembunyikan apa yang dirasakannya dari orang lain. Dia tidak mau terlihat lemah di mata orang lain. Aira bertekad menjadi gadis yang kuat. Dia tak mau di kasihani lagi.

Orang-orang harus menyadari jika Aira bukanlah bayangan dari Safna. Mereka harus menyadari bahwa Aira dan Safna adalah dua pribadi yang berbeda satu dan lainnya. Berbeda dari segi apapun.

*****

"Dari mana aja lo?" tanya Juna yang melihat Aira baru saja duduk di sampingnya.

"Dari rumah lah." jawab Aira sambil menyeruput kopi milik Juna yang masih utuh. Sang pemilik hanya mendiamkan saja sambil berdecak sebal.

"Lama amat. Kita-kita udah pada lumutan." kata Ridwan sambil mengelus paha gadis yang berada di pangkuannya. Hal itu membuat Aira bergidik. Dia segera mengalihkan pandangannya dari pemandangan yang merusak kesucian mata.

"Gue ada kabar bagus." perkataan Aira membuat semua temannya memperhatikannya. "Gue punya kenalan yang bisa bantu kita menjadikan AMT donatur tetap kita." lanjutnya

"Yang bener lo?" tanya Mikaila tak percaya. Dari mana Aira mendapatkan kenalan orang AMT. Setahunya yang berkerja disana adalah orang-orang pilihan yang telah melalui bernagai uji tes kelayakan. Aira hanya mengangguk.

"Lo kenal dimana?"

"Lo ingat waktu gue nabrak orang di AMT Rid? Kemarin gue nggak sengaja ketemu dia di kafe. Terus gue minta bantuan dari dia."

"Bagus! Satu langkah yang hebat!" Wildan menepuk pundak Aira.

"Aira!" Aira membanggakan diri dengan membusungkan dadanya.

"Terus apa aja syaratnya?"

"Katanya itu urusan dia. Kita tinggal tunggu aja."

"Seriusan?" Mikaila sampai melotot tak percaya.

"Hem. Kata kak Elang itu jadi urusan dia."

"Dia cowok?" Juna penasaran. Hatinya sedikit tercubit saat tahu bahwa kenalan Aira adalah seorang cowok.

"Iya lah. Ya kali namanya Elang, orangnya cewek." jawaban Aira membuat Juna menjadi tidak semangat melanjutkan pembahasan. Dia malah sibuk menerka-nerka apa hubungan Aira dengan laki-laki bernama Elang itu.

Aira dan teman-temannya memutuskan untuk segera pulang karena Tak terasa dua jam sudah mereka berada disana. Tempatnya yang enak buat kumpul membuat mereka sampai lupa waktu.

Warung yang berada di tepian kali itu memiliki sebuah gubuk sedikit tertutup di sampingnya yang nyaman untuk kumpul-kumpul. Apalagi untuk para remaja yang bolos sekolah karena memang lokasinya berada tak jauh dari sekolah.

Aira dan teman-temannya biasa datang kesana dengan cara melompati pagar belakang sekolah dan berjalan sebentar untuk mencapai lokasi warung. Jadi setelah mereka sudah hilang kebosanannya mereka bisa kembali ke lingkungan sekolah dengan mudah.

Motor yang dinaiki Aira membelah keramaian jalanan kota. Saat berada di jalan sekitar alun-alun, dia mengurangi laju motornya. Di sepanjang perjalanan Aira memperhatikan berbagai macam gerobak makanan yang dibuka oleh para pedagang kaki lima.

Bukan tanpa alasan Aira memperhatikan gerobak kaki lima itu. Itu karena ia mendapat pesanan maminya untuk membelikan maminya martabak manis. Aira membaca setiap tulisan pada setiap gerobak tentang apa yang mereka jual.

Setelah menemukan yang dia cari, Aira segera membelokkan motornya di dekat gerobak penjual martabak manis itu.

"Bang, martabak manis rasa coklat kacangnya dua kotak." kata Aira setelah berhasil mendaratkan pant*tnya di kursi milik penjual itu. Ia lalu mengeluarkan handphone dari dalam saku celananya setelah dia mendengar ada notif pesan masuk.

Kak Elang 🗨 Hadap kiri 😁

Aira hanya membacanya dan mengikuti arahan dari isi pesan whatsapp itu. Dan benar saja, di sampingnya sudah berdiri manusia paling tampan sedang tersenyum manis padanya. Apa? Aira mengakui jika ada seorang laki-laki tampan? Bolehkah di catat di rekor dunia saat ini?

Elang yang saat ini memakai pakaian kasual membuatnya tampak lebih muda daripada usianya. Ya, walaupun dia memang belum tua-tua amat sih! Tapi kan jika dibandingkan dengan gadis yang sekarang duduk di depannya itu usia mereka terpaut tujuh tahun....

Aira sampai cengo melihat penampilan laki-laki yang baru saja dia kenal sore tadi. Ini ketiga kalinya mereka tidak sengaja bertemu. Dan untuk pertama kali, Aira mengakui jika laki-laki bernama Elang itu mempunyai wajah yang Ehm! tampan.

"Lagi apa Ra?"

"Beliin Mami martabak manis kak" jawab Aira sambil menunjuk abang penjual martabak yang sedang menyiapkan pesanannya.

"Kamu suka martabak manis?"

"Nggak kak. Aku nggak terlalu suka makanan manis."

"Tentu saja, karena kamu memang sudah manis." Elang menatap lekat wajah gadis yang sekarang duduk di sebelahnya.

"Ha?" Aira seperti mimpi mendengar kata manis yang diucapkan Elang untuk memujinya walaupun secara tidak langsung. Ini pertama kalinya ada yang bilang kalau dia manis.

"Kenapa?"

"Tidak ada. Kak Elang sendiri Ngapain disini?"

"Dingin-dingin gini cari yang hangat Ra." jawaban ambigu Elang membuat Aira menaikkan alisnya. Aira memperhatikan sekelilingnya. Banyak perempuan berpakaian yang kurang bahan disini. Sudah pasti mereka adalah kupu-kupu malam karena lokasi ini memang terkenal dengan berkumpulnya para penjaja sx itu. Bahkan dengan udara yang lumayan dingin ini sepertinya tidak ada pengaruhnya untuk mereka. Jangan-jangan Elang seorang....

"Aku cari bakso Ra. Jangan pikir macam-macam." Elang seperti tahu apa yang ada di pikiran Aira mengenai dirinya.

"Hehehe maaf kak. Abisnya kakak jawabnya ambigu gitu di tempat kayak gini." jawab Aira cengengesan.

"Ra. Boleh aku minta satu hal dari kamu?"

"Emm apa kak?"

"Panggil mas lagi dong! Aku suka dengar kamu panggil aku mas."

"Tapi... "

"Tapi apa?"

"Nggak enak kak."

"Nggak enaknya kenapa?"

"...." nggak mungkin kan kalau Aira bilang nggak enak panggil mas karena seperti seorang istri yang lagi panggil suaminya kan? Walaupun panggilan itu bisa saja panggilan untuk seorang kakak laki-laki. Tapi kan Elang bukan kakak laki-laki Aira.

"Oke." akhirnya mengiyakan saja daripada mengungkapkan alasan ketidak nyamanannya.

"Kamu mau bakso?" tanya Elang sambil mengangsurkan semangkok bakso yang baru saja di antar oleh penjualnya kepada Aira.

"Enggak kak. Eh mas." Aira sampai bingung memanggilnya kan. Emang Elang nggak merasa risih apa jika ada yang mengira bahwa dia adalah suami Aira?

"Hahaha Ra Ra. Kamu itu lucu." Elang mengusap kepala Aira. Dan....

Blush... pipi Aira merona kan jadinya kak eh mas. Dia kan baru pertama kali diperlakukan sebagai cewek oleh seorang cowok. Aira segera menundukkan kepalanya. Ia takut laki-laki yang sedang lahap memakan makanan kuah berbahan daging itu mengetahui semburat di pipinya yang pasti membuatnya malu. Ralat, sangat malu!

*

*

*

...Jangan lupa tinggalin jejak ya... 😎...

...Sentuh like 👍 dan kasih KOMENT oke 😘...

...Terima kasih udah mampir 😍...

Terpopuler

Comments

Lislus Lues

Lislus Lues

tanda jatuh cinta😱😱😱😱

2023-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aira
2 Bab 2. Aku Anak Siapa?
3 Bab 3. Terpesona
4 Bab 4. Pemilik Perusahaan
5 Bab 5. Misi Penyelamatan
6 Bab 6. Bantuan Seseorang
7 Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8 Bab 8. Elang Pov
9 Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10 Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11 Bab 11. Masih Ratu Lalat
12 Bab 12. Nyaman
13 Bab 13. Seorang Manager
14 Bab 14. Gagal Bertemu
15 Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16 Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17 Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18 Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19 Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20 Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21 Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22 Bab 22. Hukuman Aira
23 Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24 Bab 24. Menjadi Artis
25 Bab 25. Menolak Tawaran
26 Bab 26. Satu Paket Komplit
27 Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28 Bab 28. Pemilik Hati
29 Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30 Bab 30. Camping Part 1
31 Bab 31. Camping Part 2
32 Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33 Bab 33. Camping Part 3
34 Bab 34. Camping Part 4
35 Bab 35. Camping Part 5
36 Bab 36. Camping Part 6
37 Bab 37 . Firasat
38 Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39 Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40 Bab 40. Perintah Elang
41 Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42 Bab 42. Kehancuran Bela
43 Bab 43. Kalian Siapa?
44 Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45 Bab 45. Pacar Saya
46 Bab 46. Melangkah Bersama
47 Bab 47. Pertemuan Keluarga
48 Bab 48 Liburan
49 Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50 Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51 Bab 51. Juna Dan Melati
52 Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53 Bab 53. Cewek VS Cewek
54 Bab 54. Misi Para Cewek
55 Bab 55. Gara-gara GPS
56 Bab 56. Malam Minggu Seru
57 Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58 Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59 Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60 Bab 60. Rival Di Lapangan
61 Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62 Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63 Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64 Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65 Bab 65. Dibawa Pergi
66 Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67 Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68 Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69 Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70 Bab 70. Juna Cemburu
71 Bab 71. Lamaran Dadakan
72 Bab 72. Ketakutan Arka
73 Bab 73. Identik
74 Bab 74. Dunia Mikaila
75 Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76 Bab 76. Menjadi Stalker 1
77 Bab 77. Menjadi Stalker 2
78 Bab 78. Kebenaran
79 Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80 Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81 Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82 Bab 82. Kebuncinan Arka
83 Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84 Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85 Bab 85. Jati Diri
86 Bab 86. Rencana Arka
87 Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88 Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89 Bab 89. Berusaha Merelakan
90 Bab 90. Pedro Itu....
91 Bab 91. Pertengkaran
92 Bab 92. Permintaan Naira
93 Bab 93. Dunia Mikaila 2
94 Bab 94. Naira Sudah Pintar
95 Bab 95. Kecelakaan Lagi
96 Bab 96. Anak Siapa?
97 Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98 Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99 Bab 99. Keputusan Aira
100 Bab 100. Ide Naira
101 Bab 101. Meminta Kembali
102 Bab 102. Misi Penyelamatan
103 Bab 103. Artis Naik Daun
104 Bab 104. Frans Raimond
105 Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106 Bab 106. Marry With Me, Please....
107 Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108 Bab 108. Jumpa Pers
109 Bab 109. Dasar Penjilat
110 Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111 Bab 111. Suatu Kebanggaan
112 Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113 Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114 Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115 Bab 115. Juna And Melati's Day
116 Bab 116. Prosesi Pernikahan
117 Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118 Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119 Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120 Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121 Bab 121. Tentang Frans
122 Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123 Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124 Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125 Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126 Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127 Bab 127. Rencana Honeymoon
128 Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129 Bab 129. Janji Elang
130 Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131 Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132 Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133 Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Aira
2
Bab 2. Aku Anak Siapa?
3
Bab 3. Terpesona
4
Bab 4. Pemilik Perusahaan
5
Bab 5. Misi Penyelamatan
6
Bab 6. Bantuan Seseorang
7
Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8
Bab 8. Elang Pov
9
Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10
Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11
Bab 11. Masih Ratu Lalat
12
Bab 12. Nyaman
13
Bab 13. Seorang Manager
14
Bab 14. Gagal Bertemu
15
Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16
Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17
Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18
Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19
Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20
Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21
Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22
Bab 22. Hukuman Aira
23
Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24
Bab 24. Menjadi Artis
25
Bab 25. Menolak Tawaran
26
Bab 26. Satu Paket Komplit
27
Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28
Bab 28. Pemilik Hati
29
Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30
Bab 30. Camping Part 1
31
Bab 31. Camping Part 2
32
Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33
Bab 33. Camping Part 3
34
Bab 34. Camping Part 4
35
Bab 35. Camping Part 5
36
Bab 36. Camping Part 6
37
Bab 37 . Firasat
38
Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39
Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40
Bab 40. Perintah Elang
41
Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42
Bab 42. Kehancuran Bela
43
Bab 43. Kalian Siapa?
44
Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45
Bab 45. Pacar Saya
46
Bab 46. Melangkah Bersama
47
Bab 47. Pertemuan Keluarga
48
Bab 48 Liburan
49
Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50
Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51
Bab 51. Juna Dan Melati
52
Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53
Bab 53. Cewek VS Cewek
54
Bab 54. Misi Para Cewek
55
Bab 55. Gara-gara GPS
56
Bab 56. Malam Minggu Seru
57
Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58
Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59
Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60
Bab 60. Rival Di Lapangan
61
Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62
Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63
Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64
Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65
Bab 65. Dibawa Pergi
66
Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67
Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68
Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69
Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70
Bab 70. Juna Cemburu
71
Bab 71. Lamaran Dadakan
72
Bab 72. Ketakutan Arka
73
Bab 73. Identik
74
Bab 74. Dunia Mikaila
75
Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76
Bab 76. Menjadi Stalker 1
77
Bab 77. Menjadi Stalker 2
78
Bab 78. Kebenaran
79
Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80
Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81
Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82
Bab 82. Kebuncinan Arka
83
Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84
Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85
Bab 85. Jati Diri
86
Bab 86. Rencana Arka
87
Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88
Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89
Bab 89. Berusaha Merelakan
90
Bab 90. Pedro Itu....
91
Bab 91. Pertengkaran
92
Bab 92. Permintaan Naira
93
Bab 93. Dunia Mikaila 2
94
Bab 94. Naira Sudah Pintar
95
Bab 95. Kecelakaan Lagi
96
Bab 96. Anak Siapa?
97
Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98
Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99
Bab 99. Keputusan Aira
100
Bab 100. Ide Naira
101
Bab 101. Meminta Kembali
102
Bab 102. Misi Penyelamatan
103
Bab 103. Artis Naik Daun
104
Bab 104. Frans Raimond
105
Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106
Bab 106. Marry With Me, Please....
107
Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108
Bab 108. Jumpa Pers
109
Bab 109. Dasar Penjilat
110
Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111
Bab 111. Suatu Kebanggaan
112
Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113
Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114
Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115
Bab 115. Juna And Melati's Day
116
Bab 116. Prosesi Pernikahan
117
Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118
Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119
Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120
Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121
Bab 121. Tentang Frans
122
Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123
Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124
Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125
Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126
Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127
Bab 127. Rencana Honeymoon
128
Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129
Bab 129. Janji Elang
130
Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131
Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132
Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133
Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!