Bab 3. Terpesona

💠Jangan pernah menilai orang hanya dari tampilan luarnya.💠

"Sepertinya kita harus cari dana tambahan deh malam ini. Alat tulis anak-anak banyak yang harus segera diganti." kata Mikaila saat mereka ada di pos sebelah rumah baca.

"Ok. Setelah dari sini kita beraksi." kata Juna, yang disetujui semua temannya. Kecuali Aira yang saat itu sedang mendapat jadwal mengajar.

"Gimana dengan buku-bukunya? Plastik yang kita gunakan efektif kan?" tanya Ridwan. Ni anak yang paling males disuruh ngajar. Jadi dia kurang tahu kondisi di dalam rumah baca. Lagian dia nggak ada bakat buat jadi guru. Bisa-bisa anak-anak jalanan malah diajarin pacaran sama playboy cap ikan teri ini.

"Untuk sementara efektif. Kalau hujannya nggak deras-deras amat sih boleh tahan. Tapi kalau hujannya deras ya bahaya juga."

"Bener Wil. Tapi untuk sementara yang kita prioritaskan adalah alat tulis anak-anak."

"Apa sebaiknya kita cari tambahan donatur?"

"Idenya Mikaila bagus juga tuh. Nanti gue ajak Aira cari donatur. Tuh anak kan paling jago soal ini." kata Ridwan.

*****

Taman kota adalah lokasi yang dipilih Aira dan teman-temannya untuk mencari dana untuk menutup sementara kebutuhan rumah baca mereka. Setelah pulang dari rumah baca mereka langsung berkumpul disana.

Berbekal sebuah gitar yang dipegang Aira, sebuah Galon yang dipegang Ridwan, marakas yang dipegang Wildan dan suara merdu Juna dan Mikaila sebagai Vokalis mereka.

Ya. Malam ini mereka menjadi pengamen jalanan. Setiap malam minggu taman ini akan ramai didatangi para penikmat Malming (Malam Minggu). Ada yang datang bersama keluarga atau bersama pasangan. Ada juga yang bareng sama teman-temannya.

Mereka memulai aksinya di tengah-tengah taman yang banyak dilewati orang-orang. Kebanyakan pengunjung disana sudah hafal dengan mereka yang sesekali memang mengamen disana.

Sebuah kardus yang diletakkan di depan mereka sedikit demi sedikit terisi oleh lembaran rupiah yang dimasukkan oleh para pengunjung yang mulai berdatangan dan berkumpul menikmati aksi musik jalanan mereka.

Walaupun mereka tidak tahu akan diapakan uang yang didapat oleh kelima remaja itu, namun mereka dengan suka rela memberikan sedikit rezekinya untuk dimasukkan ke dalam kardus.

Musik yang mereka mainkan juga tidak buruk, Walaupun terkesan dengan alat seadanya lagu mereka cukup merdu untuk dinikmati.

Kelimanya semakin semangat saat melihat banyak lembaran uang warna hijau yang dimasukkan oleh para pengunjung. Mereka rasa cukup banyak yang mereka dapat jika sewaktu-waktu ada Satpol PP yang kebetulan melintas dan membubarkan mereka.

Selama ini mereka selalu lolos dari Satpol PP karena saat menyadari adanya pasukan penertip lingkungan itu, dengan cepat mereka akan menyembunyikan kardus berisi sedekah dari para pengunjung. Jadi tak ada alasan untuk menangkap mereka jika hanya sekedar bermain musik di taman kan? Sungguh cerdik! Kita Do'akan semoga mereka selalu selamat. Aamiiin.

Tapi, malam ini mereka patut bersyukur karena hingga akhir penampilan mereka yang selesai dua jam setelahnya itu tak ada drama menyembunyikan kardus.

Mereka menghitung pendapatan mereka malam itu. Mereka berkumpul di parkiran taman.

Wildan dibantu Mikaila menghitung lembar demi lembar uang itu. Sedangkan Aira dan Juna bertengger cantik di motor mereka masing-masing. Sedangkan Ridwan sudah pergi setelah penampilan mereka selesai. Ini Malming kan, tentu saja ada jadwal apel untuknya.

"Berapa Mik?" tanya Aira setelah melihat kedua sejoli pecinta uang itu selesai menghitung uang. Juna yang dari tadi asik schroll handphone yang menampilkan medsos miliknya ikutan mengalihkan perhatian.

"Lumayan banyak, malam ini kita dapat lima ratus kurang dua puluh tiga." Mikaila menunjukkan gepokan uang yang ditata rapi yang dipisahkan menurut nominalnya.

"Cukup kan Wil?" tanya Aira.

"Cukuplah segini. Besok kita bisa belanja sebelum berangkat."

"Nih gue lengkapin biar pas lima ratus." Juna mengulurkan selembar uang berwarna hijau dan satu lembar berwarna abu.

Mikaila menerimanya dengan mata berbinar senang. Bagi mereka berapapun uang yang mereka dapatkan sangat berharga.

"Ra, lo catet besok apa saja yang perlu dibeli." Juna memberi perintah pada Aira. Di antara mereka, Aira lah yang paling teliti dan paling memperhatikan kebutuhan anak didik mereka. Walaupun dia tomboy, tapi masalah perhatian apalagi masalah anak-anak dialah jagonya.

"Siap Boss!" Aira mengangkat tangan kananya ke pelipisnya. Juna menarik topi yang dipakai oleh Aira sehingga topi itu menutupi sebagian wajah Aira.

"Parah Lo Jun! Berantakan kan rambut gue." omel Aira saat dia melepaskan topinya. Rambut panjangnya yang malam itu tidak dikuncir jadi berantakan. Karet rambut yang tadi dia gunakan jatuh di kamar mandi dan basah, sedangkan dia tidak membawa cadangan. Diapun segera merapikan rambutnya dengan tangan.

Sesaat Juna diam memperhatikan sahabatnya itu. Malam ini Aira terlihat manis dengan rambut yang digerai. Jujur, Juna terpesona. Selama ini dia bahkan tidak pernah menganggap Aira sebagai seorang gadis.

Selama ini di mata Juna, Aira tak lebih seperti teman laki-lakinya yang lain. Sifatnya yang tomboy, penampilannya yang apa adanya, dan kemandirian dan kemampuan yang dimiliki Aira membuatnya tidak cocok disebut sebagai seorang gadis.

Hari ini Juna begitu terpesona melihat Aira yang baru kali ini dia lihat dengan rambut panjang indah yang terurai. Rambut Aira memang indah. Hitam, lebat, lembut dan lurus sepunggung yang selalu dia ikat tinggi-tinggi.

"Gue pinjam gelang lo Jun. Gerah gue." Aira menarik gelang yang dipakai di lengan kiri Juna. Gelang karet hitam itu kini mengikat rambut Aira yang ditarik asal oleh pemiliknya.

"Kenapa lo liatin gue seperti itu?" tanya Aira yang sadar jika diperhatikan oleh Juna. "Ooh. Tenang besok gue balikin." lanjut Aira yang menyangka jika gelang yang dijadikan tali rambut itulah yang menjadi alasan Juna memandangnya seperti itu.

"Gue tunggu!" Jawab Juna sekenanya. Dia tidak mau jika ada yang menyadari dia terpesona oleh pesona Aira malam itu.

"Iya-iya bawel." Aira memasang kembali topinya. Kali ini posisi topi iti ia balik karena dia akan memakai helm.

"Mau kemana lo?" tanya Juna yang mengetahui Aira memasang helmnya.

"Balik. Daripada jadi nyamuk." Aira menunjuk Mikaila dan Wildan yang asik pacaran di kursi depan mereka. Saking asiknya mereka sampai tak mendengar pembicaraan antara Juna dan Aira.

"Lo bener. Gue balik juga lah. dari pada disini dikacangin." Juna ikut-ikutan memakai helmnya.

"Woy! Gue pulang duluan." teriak Aira mengagetkan dua sejoli yang dimabuk cinta itu.

"Hati-hati Ra!" teriak Mikaila karena melihat Aira yang sudah melaju. Aira mengangkat jempolnya kirinya yang berarti "OK"

"Gue juga pulang. Kenyang makan kacang gue lama-lama disini." sindir Juna Sebelum melajukan motornya.

Tapi, sindiran Juna tidak mempan pada kedua sejoli itu. Mereka bahkan tidak menyadari ekspresi Juna yang kesal dikacangin dari tadi.

*****

Motor yang dikendarai Aira akhirnya sampai di halaman rumah mewah dua lantai yang menjadi tempat tinggalnya selama tujuh belas tahun ini. Aira segera memarkirkan motor kesayangannya di garasi. Meletakkan kuncinya di gantungan kunci yang ada di dinding garasi itu.

Aira masuk rumah dengan santainya. Melangkahkan kakinya yang terbungkus sepatu kets itu ke arah dapur, mengambil sebotol air minum untuk dia bawa ke kamarnya.

"Mami kemana? sepi bener ni rumah." gumam Aira saat tak melihat mami yang dicintainya itu ada di ruang televisi. Biasanya maminya akan menunggu anggota keluarganya pulang dengan menonton acara televisi.

Aira memutuskan untuk bertanya pada ART yang bekerja dirumahnya.

"Mbak, Mami kemana kok sepi?" tanya Aira saat menemukan mbak Asih dan Mpok Ida menonton televisi di ruang belakang depan kamar pembantu.

"Nyonya istirahat Non. Tadi kecapekan setelah belanja."

"Ow. Ya sudah kalau gitu. Aira masuk dulu ya mbak, mpok." Kata Aira pada kedua perempuan yang bekerja di rumahnya itu.

Aira segera bergegas ke kamarnya. Dia pun sangat lelah hari ini. Setelah sampai di kamar rasanya pengen langsung berbaring. Namun sepertinya akan lebih nyaman jika berendam sebentar di buthup. Yah. Sepertinya itu ide yang bagus.

*

*

*

*****

Author : Cieee ada yang jatuh cinta nih! 😉

Juna : Apaan sih Lu Thor 🤫

Author : Kalau demen cepetan di dor 🔫 sebelum keduluan 😏

Juna : Berisik Lu Thor! Gue tendang tau rasa Lo 😡

Author : Jurus menghilang. Cling 🤪

*****

...Jangan lupa TINGGALIN jejak okeh 😉...

...BUDAYAKAN sentuh Like 👍 setelah membaca ya Say.... Gratis kok! 😎...

...VOTE 🤗 Rate ⭐ dan Komentar📝selalu ditunggu Author 😘...

...Love You All 💘...

...❤❤❤...

Episodes
1 Bab 1. Aira
2 Bab 2. Aku Anak Siapa?
3 Bab 3. Terpesona
4 Bab 4. Pemilik Perusahaan
5 Bab 5. Misi Penyelamatan
6 Bab 6. Bantuan Seseorang
7 Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8 Bab 8. Elang Pov
9 Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10 Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11 Bab 11. Masih Ratu Lalat
12 Bab 12. Nyaman
13 Bab 13. Seorang Manager
14 Bab 14. Gagal Bertemu
15 Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16 Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17 Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18 Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19 Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20 Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21 Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22 Bab 22. Hukuman Aira
23 Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24 Bab 24. Menjadi Artis
25 Bab 25. Menolak Tawaran
26 Bab 26. Satu Paket Komplit
27 Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28 Bab 28. Pemilik Hati
29 Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30 Bab 30. Camping Part 1
31 Bab 31. Camping Part 2
32 Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33 Bab 33. Camping Part 3
34 Bab 34. Camping Part 4
35 Bab 35. Camping Part 5
36 Bab 36. Camping Part 6
37 Bab 37 . Firasat
38 Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39 Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40 Bab 40. Perintah Elang
41 Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42 Bab 42. Kehancuran Bela
43 Bab 43. Kalian Siapa?
44 Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45 Bab 45. Pacar Saya
46 Bab 46. Melangkah Bersama
47 Bab 47. Pertemuan Keluarga
48 Bab 48 Liburan
49 Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50 Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51 Bab 51. Juna Dan Melati
52 Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53 Bab 53. Cewek VS Cewek
54 Bab 54. Misi Para Cewek
55 Bab 55. Gara-gara GPS
56 Bab 56. Malam Minggu Seru
57 Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58 Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59 Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60 Bab 60. Rival Di Lapangan
61 Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62 Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63 Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64 Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65 Bab 65. Dibawa Pergi
66 Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67 Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68 Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69 Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70 Bab 70. Juna Cemburu
71 Bab 71. Lamaran Dadakan
72 Bab 72. Ketakutan Arka
73 Bab 73. Identik
74 Bab 74. Dunia Mikaila
75 Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76 Bab 76. Menjadi Stalker 1
77 Bab 77. Menjadi Stalker 2
78 Bab 78. Kebenaran
79 Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80 Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81 Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82 Bab 82. Kebuncinan Arka
83 Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84 Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85 Bab 85. Jati Diri
86 Bab 86. Rencana Arka
87 Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88 Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89 Bab 89. Berusaha Merelakan
90 Bab 90. Pedro Itu....
91 Bab 91. Pertengkaran
92 Bab 92. Permintaan Naira
93 Bab 93. Dunia Mikaila 2
94 Bab 94. Naira Sudah Pintar
95 Bab 95. Kecelakaan Lagi
96 Bab 96. Anak Siapa?
97 Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98 Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99 Bab 99. Keputusan Aira
100 Bab 100. Ide Naira
101 Bab 101. Meminta Kembali
102 Bab 102. Misi Penyelamatan
103 Bab 103. Artis Naik Daun
104 Bab 104. Frans Raimond
105 Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106 Bab 106. Marry With Me, Please....
107 Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108 Bab 108. Jumpa Pers
109 Bab 109. Dasar Penjilat
110 Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111 Bab 111. Suatu Kebanggaan
112 Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113 Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114 Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115 Bab 115. Juna And Melati's Day
116 Bab 116. Prosesi Pernikahan
117 Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118 Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119 Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120 Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121 Bab 121. Tentang Frans
122 Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123 Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124 Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125 Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126 Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127 Bab 127. Rencana Honeymoon
128 Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129 Bab 129. Janji Elang
130 Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131 Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132 Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133 Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Aira
2
Bab 2. Aku Anak Siapa?
3
Bab 3. Terpesona
4
Bab 4. Pemilik Perusahaan
5
Bab 5. Misi Penyelamatan
6
Bab 6. Bantuan Seseorang
7
Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8
Bab 8. Elang Pov
9
Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10
Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11
Bab 11. Masih Ratu Lalat
12
Bab 12. Nyaman
13
Bab 13. Seorang Manager
14
Bab 14. Gagal Bertemu
15
Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16
Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17
Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18
Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19
Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20
Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21
Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22
Bab 22. Hukuman Aira
23
Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24
Bab 24. Menjadi Artis
25
Bab 25. Menolak Tawaran
26
Bab 26. Satu Paket Komplit
27
Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28
Bab 28. Pemilik Hati
29
Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30
Bab 30. Camping Part 1
31
Bab 31. Camping Part 2
32
Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33
Bab 33. Camping Part 3
34
Bab 34. Camping Part 4
35
Bab 35. Camping Part 5
36
Bab 36. Camping Part 6
37
Bab 37 . Firasat
38
Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39
Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40
Bab 40. Perintah Elang
41
Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42
Bab 42. Kehancuran Bela
43
Bab 43. Kalian Siapa?
44
Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45
Bab 45. Pacar Saya
46
Bab 46. Melangkah Bersama
47
Bab 47. Pertemuan Keluarga
48
Bab 48 Liburan
49
Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50
Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51
Bab 51. Juna Dan Melati
52
Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53
Bab 53. Cewek VS Cewek
54
Bab 54. Misi Para Cewek
55
Bab 55. Gara-gara GPS
56
Bab 56. Malam Minggu Seru
57
Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58
Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59
Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60
Bab 60. Rival Di Lapangan
61
Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62
Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63
Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64
Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65
Bab 65. Dibawa Pergi
66
Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67
Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68
Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69
Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70
Bab 70. Juna Cemburu
71
Bab 71. Lamaran Dadakan
72
Bab 72. Ketakutan Arka
73
Bab 73. Identik
74
Bab 74. Dunia Mikaila
75
Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76
Bab 76. Menjadi Stalker 1
77
Bab 77. Menjadi Stalker 2
78
Bab 78. Kebenaran
79
Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80
Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81
Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82
Bab 82. Kebuncinan Arka
83
Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84
Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85
Bab 85. Jati Diri
86
Bab 86. Rencana Arka
87
Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88
Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89
Bab 89. Berusaha Merelakan
90
Bab 90. Pedro Itu....
91
Bab 91. Pertengkaran
92
Bab 92. Permintaan Naira
93
Bab 93. Dunia Mikaila 2
94
Bab 94. Naira Sudah Pintar
95
Bab 95. Kecelakaan Lagi
96
Bab 96. Anak Siapa?
97
Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98
Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99
Bab 99. Keputusan Aira
100
Bab 100. Ide Naira
101
Bab 101. Meminta Kembali
102
Bab 102. Misi Penyelamatan
103
Bab 103. Artis Naik Daun
104
Bab 104. Frans Raimond
105
Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106
Bab 106. Marry With Me, Please....
107
Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108
Bab 108. Jumpa Pers
109
Bab 109. Dasar Penjilat
110
Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111
Bab 111. Suatu Kebanggaan
112
Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113
Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114
Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115
Bab 115. Juna And Melati's Day
116
Bab 116. Prosesi Pernikahan
117
Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118
Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119
Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120
Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121
Bab 121. Tentang Frans
122
Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123
Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124
Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125
Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126
Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127
Bab 127. Rencana Honeymoon
128
Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129
Bab 129. Janji Elang
130
Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131
Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132
Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133
Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!