Elang Pov...
Aku duduk di kafe setelah selesai meeting dengan pihak pengembang untuk pembangunan Mall baru yang merupakan proyek PT. AMT Globaindo.
Saat itu aku sedang mempelajari berkas-berkas yang baru saja aku bahas dengan sekretarisku yang dengan kurang ajarnya meninggalkanku di kafe seorang diri.
Di luar memang hujan, tapi kenapa disini juga ikut hujan? Nggak mungkin kan kalau kafe ini Bocor? Lalu aku memperhatikan sekeliling dan ketemulah tersangka yang telah membuat hujan lokal yang menimbulkan titik-titik di berkas yang untung saja segera aku selamatkan.
Awalnya aku mau labrak tuh cewek yang dengan santainya mengibaskan rambutnya yang basah. Emang sekarang masih ada ya hoby main hujan? Mana nggak sopan lagi, Dengan seenak jidatnya mengibaskan rambutnya yang basah. Apa dia tidak berfikir jika air dari rambutnya akan mengganggu orang lain?
"Woy airnya kena berkas gue!" teriak gue sambil menoleh ke arah cewek itu.
Dia tidak mendengar teriakanku karena dia memakai headphone.
Setelah aku menjelaskan masalahku, diapun minta maaf. Kini giliran aku yang terkejut. Aku nggak nyangka akan bertemu dengan gadis itu lagi. Ya, gadis pertama yang membuatku tertarik pada pertemuan pertama.
Ah ini kesempatan, Fikirku. Karena dari kemarin aku memikirkan ni cewek. Aku tanya dong alasan dia datang ke kantorku. Dan jawabannya membuatku semakin tertarik.
Dari seragam putih abu-abu saja sudah diketahui bahwa dia masih duduk di bangku SMA. Eh aku kok baru sadar ya kalau aku menyukai gadis ABG... Ah lupain aja. Yang penting aku suka.
Kembali lagi, remaja seusia SMA buat apa mencari donatur. Jangan-jangan dia pembohong. Tapi melihat wajah polosnya itu nggak mungkin deh. Apalagi dia cantik. Bukan, taoi sangat cantik.
Tapi penjelasannya mematahkan persepsiku. Ternyata dia mencari donatur untuk sebuah rumah baca. Seriously? Semakin kagum aja kan aku jadinya. Udah manis, baik lagi.
Dan kamipun berkenalan, gadis manis itu ternyata bernama Aira. Nama yang cantik untuk gadis yang manis. sungguh perpaduan yang sangat sempurna. Apalagi kalau sudah di gabung dengan namaku, pasti akan lebih sempurna. Kita coba ya, Aira Dirgantara Mahes. Bagus kan? (Author : Huh! Ngarep dasar!)
Saat Aira minta bantuanku, aku bingung kenapa dia mau mengenal pemiliknya. Jangan-jangan di sama saja dengan wanita lain yang mendekati aku, ehm yang merupakan pemiliknya lebih tepatnya anak dari pemilik PT. AMT Globalindo hanya karena harta. Aku jadi merasa kecewa tanpa sebab.
Tapi lagi-lagi jawabannya mematahkan persepsiku lagi. Ternyata dia mau kenal dengan pemiliknya yang berarti termasuk aku juga pastinya untuk meminta menjadi donatur tetap di rumah baca itu. Uuuuhh kan mas jadi tambah suka dek.
Akupun menawarkan diri untuk memudahkan rencananya. Tentunya ada udang di balik rempeyek untuk itu. Hehehe. Dengan aku membantunya, tentu aku bisa lebih mengenalnya kan. Gimana, rencanaku? udah oke kan?
Awalnya aku berniat memberitahukan jati diriku sebenarnya. Tapi aku urungkan karena mungkin dia akan menjaga jarak denganku. Tentu aku tidak mau itu terjadi.
Kesempatan yang ada tidak boleh disia-siakan bukan? Jadi saat itu juga aku berhasil mendapat nomor telfonnya dengan alasan agar mudah untuk mengabarinya tentang rencananya.
Dan syarat aneh yang aku berikan mungkin membuatnya bingung. Aku minta Aira untuk tidak berbicara formal padaku. Rasanya aneh jika gadis yang aku sukai bicara dengan bahasa saya-anda. Huh! Menyebalkan. Akukan jadi kelihatan tua. walaupun sebenarnya jika dibanding Aira tentu usiaku jauh di atasnya.
Setelah kejadian di kafe itu aku sangat senang. Rasanya langkah kakiku jadi super ringan. Inikah kekuatan dari cinta pertama? Ah tapi apa benar yang aku rasakan adalah cinta? Aku bahkan baru dua kali bertemu dengan gadis manis itu. Tapi perasaanku...
Mungkin hari ini merupakan hari keberuntungan untukku. Baru tadi sore aku berkenalan dengan Aira, eh gadis itu sudah ada saja di dekatku. Tahu kalau mas kangen ya dek. hehehe. Boleh dong aku GR?
Ini sudah ketiga kalinya kami bertemu secara tidak sengaja. Bisa jadi jodoh kan? Siapa saja tolong di aminkan dong! Aku butuh dukungan kalian. Please! Please! Please!
Langsung saja aku dekati dong Aira. Masak pujaan hati ada di hadapan dianggurin? Dia terlihat kaget dengan kehadiranku. Dia diam memandangku. Mungkin dia seperti mimpi ya ketemu aku disini? Atau jangan-jangan dia terpesona pada penampilanku hari ini? GR lagi kan mas jadinya dek.
Eh ngomongin soal mas, aku jadi kangen deh dengar dia panggil aku mas. Seperti waktu pertama kali ketemu. Aku merasa lebih dekat kalau dia panggil aku mas.
Akupun meminta Aira untuk memanggilku dengan panggilan kesukaanku itu. Awalnya dia menolak. Tapi akhirnya dia setuju. Yuhuiii sudah kayak istri panggil suaminya Belom kalau Aira panggil aku mas? Eh kok jadi ngomong sampai sana sih. Aira aja masih pake seragam abu-abu. Aku kan nggak mau merusak masa depan Aira. Oke! Aku akan tunggu berapa tahun pun sampai adek siap menjadi istri mas. Walaupun itu hanya kata-kata ku dalam hati sih. Mana berani aku bilang langsung. Secara kami aja baru kenalan tadi sore.
Aira terlihat menggemaskan saat dia gugup saat salah memanggilku. Aku pun reflek mengelus kepalanya. Jujur! Aku gugup! Itu adalah sentuhan pertama yang aku rasa ada sengatan listrik gimana gitu. Aku segera mengalihkan perhatianku dengan memakan baksoku.
Tak berapa lama, pesanan Aira jadi dan dia pamit pulang padaku. Ingin rasanya aku mencegahnya untuk pulang. Tapi apalah dayaku yang sekarang belum mendapatkan gelar apa-apa bagi Aira. Huh! Dengan berat hati aku melihat Aira berjalan menjauhiku.
Lagi-lagi aku dibuat kaget oleh kepribadian Aira. Ternyata motor sport lah yang menjadi kendaraan nya. Aku memperhatikan gadis itu dengan lincahnya menunggangi sepeda motor berukuran besar itu.
Sekarang aku baru menyadari, jika gadis itu mungkin tomboy. Melihat dari style nya, gayanya, dan juga wajahnya yang selalu aku lihat polos tanpa riasan sedikitpun.
Kalau ditanya apa aku akan menyerah saat tahu Aira tomboy? Tentu saja tidak. Bahkan menurutku lebih baik. Aku tidak akan menunggu lama dia berdandan kalau aku ajak Aira nge-date. Bolehlah berharap sejauh itu...
Sepertinya aku harus berjuang ekstra untuk meluluhkan Aira. Mengingat Aira itu tomboy, dia pasti berbeda dengan gadis pada umumnya. Dia pasti merasa tidak nyaman jika ada seorang laki-laki yang memperhatikannya. Tapi aku harus semangat. Semangat empat lima!!!
*
*
*
Elang : Thor kenapa lo bikin Aira masih sekolah sih! Kenapa bukan udah kuliah aja?😍
Author : Emang kenapa?☺
Elang : Gue kan jadi ngerasa tua🙄
Author : Emang lo tua kan... 😎
Elang : Bukan tua ya! Tapi ma-tang😍
Author : Emang buah?🤨
Elang : Iya. Udah siap untuk menghasilkan buah hati. hahahaha🤣🤣🤣🤣
Author :Jaga imej Lang. Lo kan ceritanya jadi CEO yang dingin. Kenapa malah kayak bucin gitu sih? 🤔
Elang : Biarin. Bucin sama Aira gue rela. 🤩
Author : Terserah lah. 😒
Elang : Mau kemana lo? 😲
Author : Bobok cantik lah.... 😴
Elang : Woy ganti Aira jadi anak kuliah dulu! 😤
Author : Hem 💤💤💤💤💤
***
...Terima kasih sudah mampir 😍...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments