Bab 6. Bantuan Seseorang

🌴Hiduplah Untuk Berguna Untuk Orang Lain. Jangan sekali-kali berfikir hidup untuk memanfaatkan orang lain.🌴

"Kalian dapat dana darimana kemarin?" Juna penasaran karena jumlahnya yang banyak. Mereka mendapat sokongan dana sebesar tiga juta rupiah hari itu. Biasanya mereka hanya mendapat satu juta dari setiap perusahaan yang menjadi donatur mereka. sebelumnya mereka mempunyai tiga donatur tetap.

"PT. AMT Globaindo." jawab Aira singkat setelah menelan bakso yang dia makan. Mereka sedang istirahat di kantin sekolah.

"Itu kan perusahaan besar Ra." Mikaila tahu itu karena dialah yang paling rajin membaca majalah. Dan perusahaan besar seperti AMT Globalindo sering menjadi topik dalam berbagai majalah.

"Bener Mik. Perusahaan itu gede banget. Gedungnya aja tinggiiii banget. Aira aja sampai tersesat saat cari toilet." penjelasan Ridwan membuatnya mendapatkan hadiah pukulan keras di belakang kepalanya dari Aira.

"Aduh Ra! Sakit tau." Ridwan mengelus kepalanya yang terasa nyut-nyutan. Walaupun cewek, Aira tentu mempunyai kekuatan melebihi cewek pada umumnya.

"Rasain lo! Gue bukan tersesat waktu itu. Emang toiletnya jauh."

"Iya-iya."

"Menurut lo bisa nggak mereka jadi donatur tetap kita?" tanya Wildan. Jika perusahaan sebesar AMT Globalindo menjadi donatur mereka, maka rumah baca Bintang akan makmur Sejahtera.

"Eemm. Kalau kita bisa mendekati pemiliknya, aku rasa bisa." jawab Aira sambil mengetuk-ngetuk dagunya pelan.

"Emang lo kenal?" Juna menatap lekat Aira. Aira menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan padanya.

"Yang gue tahu CEO nya masih sangat muda. Dan.... tampan. hihihi" jawab Mikaila yang langsung mendapatkan pelototan dari sang kekasih.

"Tenang Beb. Percuma ganteng kalo bukan milik kita. Jadi, bagi Mikaila yang unyu-unyu ini, pacar Mikaila lah yang paling ganteng." Wildan tersenyum mendengar gombalan yang Mikaila lancarkan.

"Huweek" Aira, Ridwan dan Juna kompak merasa mual.

"Lebay lo pada!" Juna memukul bahu Wildan yang dengan mudah luluh oleh rayuan Mikaila.

"Eh tapi bener kok yang aku bilang tadi."

"Soal apa?" Aira tidak tahu arah pembicaraan satu-satunya teman ceweknya itu.

"Mengenai CEO itu. Aku beberapa kali membaca di majalah tentang perusahaan itu. CEO nya adalah anak dari pemiliknya. Dan semenjak dipegang oleh CEO itu, perusahaan jadi lebih maju."

"Emang siapa namanya?"

"Hehehe. Lupa gue."

"Huuu dasar!" Aira dan Ridwan langsung menoyor kepala Mikaila.

*****

Sore ini Aira pulang sore. Dia baru saja selesai berlatih karate bersama teman-temannya yang lain. Hari ini mereka ada ekstra kurikuler Karate.

Aira berjalan santai di lorong sekolah. Teman-temannya sudah pulang. Di sekolah itu hanya tinggal beberapa murid saja yang masih ada.

Motor Ninja yang dikendarai Aira segera melesat meninggalkan area sekolahan. Motor itu melaju kencang membelah jalanan. Aira memang sangat menyukai berkendara dengan kecepatan tinggi. Bahkan teman-teman nya kalah jika balapan dengannya.

Saat di perjalanan tiba-tiba hujan turun. Aira reflek membelokkan motornya ke sebuah Cafe yang berada di sisi jalan. Dia harus menyelamatkan tas beserta seluruh isi di dalamnya. Ia tidak membawa mantel karena memang tidak suka memakai benda yang membuatnya risih itu.

Aira berlari kecil masuk ke dalam Kafe. Segera mencari kursi kosong dan mendudukkan dirinya. Mengambil tisu yang ada di atas meja untuk mengelap air yang membasahi wajahnya.

Dari dalam tas, Aira mengambil handphone miliknya. Juga mengambil headphone untuk mendengarkan musik dari handphone miliknya.

Segelas minuman hangat segera ia minum saat minuman itu baru di antar oleh seorang waiters.

"Sial! Rambut gue basah." Aira mengibas-ngibaskan pelan rambutnya yang terlihat menyatu karena basah. Air yang di hasilkan dari kibasan Aira pada rambutnya memercik ke segala arah. Dan tanpa sengaja air itu mengganggu kedamaian seorang laki-laki yang duduk di belakangnya.

"Woy. Airnya kena berkas gue." kata laki-laki itu setelah sampai di depan Aira. Aira mengangkat kepalanya. Melepasakan headphone yang dia gunakan untuk menutup telinganya. "Maaf mas. Ada apa ya?" tanya Aira. Memang dia tidak mendengar kata-kata Elang.

"Air dari rambut kamu mengenai berkasku." Elang menunjuk berkahnya yang ada di belakang Aira.

"Eh maaf mas. Tadi saya kehujanan jadi rambut saya basah." Aira nyengir. Kini Laki-laki itu terkesiap mengenal siapa yang ada di hadapannya. Aira terlihat lebih segar sekarang.

"Eh mas yang waktu itu di AMT ya?" tanya Aira yang mengenali orang yang sudah dua kali dengan tanpa sengaja terganggu ketenangannya olehnya.

"Iya." jawab Elang. Ya. Orang itu adalah Elang. Tanpa diduga, Elang malah duduk di kursi depan Aira.

"Boleh aku duduk disini?" tanyanya, padahal dia sudah duduk disana. Aira hanya menganggukan kepalanya.

Aira menjadi canggung setelah kedatangan Elang. Ia masih tidak mengetahui kenapa Elang duduk di depannya. Aira menjadi gugup saat memikirkan kemungkinan laki-laki di hadapannya ini mau minta pertanggungjawaban karena telah membasahi berkas miliknya. Elang tersenyum melihat Aira gugup.

"Kamu ke AMT ada urusan apa? Apa kakakmu kerja disana?" melihat Aira yang memakai seragam sekolah membuat Elang berfikir seperti itu.

"Ah tidak. Saya dan teman saya kesana karena kami mengajukan permohonan donatur." jawaban Aira membuat Elang mengangkat alisnya. Ia berfikir untuk apa mencari donatur untuk remaja yang masih sekolah.

Mengerti kebingungan Laki-laki di hadapannya Aira pun menjelaskan bahwa ia mencari dana untuk rumah baca yang ia dan teman-temannya dirikan. Elang yang mendengar merasa takjub pada gadis remaja di depannya.

"Mas kerja disana ya?" terbesit ide untuk meminta tolong pada Elang untuk memudahkan jalannya untuk menjadikan AMT donatur tetap mereka. Boleh dong dia berharap. Entah kenapa dia merasa nyaman berbicara dengan laki-laki tampan di depannya itu.

"Iya."

"Nama saya Aira." Aira mengulurkan tangannya dan segera disambut oleh Elang.

"Elang."

"Mas Elang, saya boleh minta tolong nggak?"

"Minta tolong apa?"

"Kenalkan saya sama pemiliknya." Alis Elang kembali terangkat.

"Buat apa?"

"Emm selama ini, Rumah Baca Bintang sering kekurangan dana. Jadi kami ingin menjadikan AMT donatur tetap rumah baca bintang." Mendengar penjelasan Aira senyum Elang terbit. Ia kira Aira sama seperti gadis-gadis lain yang ingin menjadi kekasih dari CEO di perusahaan besar seperti AMT Globalindo. Ternyata dugaanya salah.

"Kenapa mas Elang malah tersenyum? Apa pemiliknya pelit? Saya rasa tidak. Bahkan pertama memberi donasi, AMT memberi banyak donasi."

"Tidak begitu. Baiklah Aku bisa membantumu. Tapi ada syaratnya." mendengar jawaban Elang mata Aira berbinar senang disertai senyum manis terpatri di wajah polosnya. Elang terpesona oleh aura yang dipancarkan gadis di depannya.

"Syaratnya apa saja mas, pasti saya dan teman-teman saya akan melengkapi." bagi Aira syarat apapun akan dia lakukan kali ini.

"Jangan bicara formal denganku."

"Maksudnya?" hanya seperti itu syaratnya? Aira tadi sudah membayangkan syarat ribet untuk memenuhi segala jenis prosedur untuk menjadi donatur tetap seperti perusahaan lainnya.

"Mulai sekarang kita gunakan bahasa aku-kamu. Setuju?"

"Setuju!" Aira reflek mengulurkan tangannya. Elang yang melihat itupun tersenyum dan menyambut tangan itu. Walaupun sebenarnya Aira merasa tidak enak hati mengingat Elang usianya jauh di atasnya, namun demi rumah baca bintang, Aira akan dengan senang hati melakukannya.

"Setuju!" Kata Elang mantap sambil menaik turunkan tangan mereka berdua yang saling menggenggam.

"Langkah pertama kamu berikan nomer hapemu." Elang menyodorkan handphonenya kepada Aira. Kini giliran Aira yang mengangkat alisnya.

"Kalau aku tidak tahu nomer telfonmu, gimana aku menghubungimu kalau rencana kita berhasil?"

"Ooh." Aira segera memasukkan nomor handphone nya pada handphone mahal milik Elang. Saat ia sedang mencatat terbesit ketidak fahamannya mengenai ucapan Elang tadi.

"Ada apa?"

"Emang kita sudah membuat rencana?"

"Serahkan semuanya sama aku. Kamu tinggal terima beresnya."

"Ok." Aira kembali meminum minumannya yang dari tadi nganggur karena urusan negosiasi dengan Elang.

Elang merasa harus menyembunyikan jati dirinya dari gadis di depannya. Gadis itu sangat istimewa. Ia merasa jika Aira tahu siapa dia sebernarnya, Aira akan sulit untuk di dekati, padahal keinginan terbesarnya sekarang adalah mengenak Aira lebih jauh lagi.

*

*

*

...Tinggalin jejak Ea.... 😍...

Episodes
1 Bab 1. Aira
2 Bab 2. Aku Anak Siapa?
3 Bab 3. Terpesona
4 Bab 4. Pemilik Perusahaan
5 Bab 5. Misi Penyelamatan
6 Bab 6. Bantuan Seseorang
7 Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8 Bab 8. Elang Pov
9 Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10 Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11 Bab 11. Masih Ratu Lalat
12 Bab 12. Nyaman
13 Bab 13. Seorang Manager
14 Bab 14. Gagal Bertemu
15 Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16 Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17 Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18 Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19 Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20 Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21 Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22 Bab 22. Hukuman Aira
23 Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24 Bab 24. Menjadi Artis
25 Bab 25. Menolak Tawaran
26 Bab 26. Satu Paket Komplit
27 Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28 Bab 28. Pemilik Hati
29 Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30 Bab 30. Camping Part 1
31 Bab 31. Camping Part 2
32 Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33 Bab 33. Camping Part 3
34 Bab 34. Camping Part 4
35 Bab 35. Camping Part 5
36 Bab 36. Camping Part 6
37 Bab 37 . Firasat
38 Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39 Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40 Bab 40. Perintah Elang
41 Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42 Bab 42. Kehancuran Bela
43 Bab 43. Kalian Siapa?
44 Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45 Bab 45. Pacar Saya
46 Bab 46. Melangkah Bersama
47 Bab 47. Pertemuan Keluarga
48 Bab 48 Liburan
49 Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50 Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51 Bab 51. Juna Dan Melati
52 Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53 Bab 53. Cewek VS Cewek
54 Bab 54. Misi Para Cewek
55 Bab 55. Gara-gara GPS
56 Bab 56. Malam Minggu Seru
57 Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58 Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59 Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60 Bab 60. Rival Di Lapangan
61 Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62 Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63 Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64 Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65 Bab 65. Dibawa Pergi
66 Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67 Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68 Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69 Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70 Bab 70. Juna Cemburu
71 Bab 71. Lamaran Dadakan
72 Bab 72. Ketakutan Arka
73 Bab 73. Identik
74 Bab 74. Dunia Mikaila
75 Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76 Bab 76. Menjadi Stalker 1
77 Bab 77. Menjadi Stalker 2
78 Bab 78. Kebenaran
79 Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80 Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81 Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82 Bab 82. Kebuncinan Arka
83 Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84 Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85 Bab 85. Jati Diri
86 Bab 86. Rencana Arka
87 Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88 Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89 Bab 89. Berusaha Merelakan
90 Bab 90. Pedro Itu....
91 Bab 91. Pertengkaran
92 Bab 92. Permintaan Naira
93 Bab 93. Dunia Mikaila 2
94 Bab 94. Naira Sudah Pintar
95 Bab 95. Kecelakaan Lagi
96 Bab 96. Anak Siapa?
97 Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98 Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99 Bab 99. Keputusan Aira
100 Bab 100. Ide Naira
101 Bab 101. Meminta Kembali
102 Bab 102. Misi Penyelamatan
103 Bab 103. Artis Naik Daun
104 Bab 104. Frans Raimond
105 Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106 Bab 106. Marry With Me, Please....
107 Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108 Bab 108. Jumpa Pers
109 Bab 109. Dasar Penjilat
110 Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111 Bab 111. Suatu Kebanggaan
112 Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113 Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114 Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115 Bab 115. Juna And Melati's Day
116 Bab 116. Prosesi Pernikahan
117 Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118 Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119 Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120 Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121 Bab 121. Tentang Frans
122 Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123 Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124 Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125 Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126 Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127 Bab 127. Rencana Honeymoon
128 Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129 Bab 129. Janji Elang
130 Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131 Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132 Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133 Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Aira
2
Bab 2. Aku Anak Siapa?
3
Bab 3. Terpesona
4
Bab 4. Pemilik Perusahaan
5
Bab 5. Misi Penyelamatan
6
Bab 6. Bantuan Seseorang
7
Bab 7. Pertemuan Tak Terduga
8
Bab 8. Elang Pov
9
Bab 9 Mangsa Yang Tak Empuk
10
Bab 10. Menjadi Ratu Lalat
11
Bab 11. Masih Ratu Lalat
12
Bab 12. Nyaman
13
Bab 13. Seorang Manager
14
Bab 14. Gagal Bertemu
15
Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar
16
Bab 16. Aura Menakutkan Aira
17
Bab 17. Semangkok Bakso Mercon
18
Bab 18. Antara Aira Dan Juna
19
Bab 19. Keluarga Besar Raharja
20
Bab 20. Buanglah Semua Masalahmu
21
Bab 21. Perasaan Yang Membingungkan
22
Bab 22. Hukuman Aira
23
Bab 23. Lagi-lagi Terpesona
24
Bab 24. Menjadi Artis
25
Bab 25. Menolak Tawaran
26
Bab 26. Satu Paket Komplit
27
Bab 27. Sudah Terlalu Biasa
28
Bab 28. Pemilik Hati
29
Bab 29. Tembakan Masih Gagal
30
Bab 30. Camping Part 1
31
Bab 31. Camping Part 2
32
Bab 32. Waktu Yang Sama, Tempat Yang Berbeda
33
Bab 33. Camping Part 3
34
Bab 34. Camping Part 4
35
Bab 35. Camping Part 5
36
Bab 36. Camping Part 6
37
Bab 37 . Firasat
38
Bab 38. Akhir Camping Untuk Aira
39
Bab 39. Akhir Camping Untuk Semuanya
40
Bab 40. Perintah Elang
41
Bab 41. Hubungan Baru, Anggota Baru
42
Bab 42. Kehancuran Bela
43
Bab 43. Kalian Siapa?
44
Bab 44. Bahagia Itu Sederhana
45
Bab 45. Pacar Saya
46
Bab 46. Melangkah Bersama
47
Bab 47. Pertemuan Keluarga
48
Bab 48 Liburan
49
Bab 49. Vila Keluarga Mahes
50
Bab 50. Bolos Sekolah Yang Menyenangkan
51
Bab 51. Juna Dan Melati
52
Bab 52. Cemburumu Itu Lucu, Mas!
53
Bab 53. Cewek VS Cewek
54
Bab 54. Misi Para Cewek
55
Bab 55. Gara-gara GPS
56
Bab 56. Malam Minggu Seru
57
Bab 57. Hari Terakhir Liburan
58
Bab 58. Memori Of Berandals Sekolah
59
Bab 59. Membungkam Para Pecinta Laba
60
Bab 60. Rival Di Lapangan
61
Bab 61. Memperbaiki Momen Yang Tidak Sesuai
62
Bab 62. Ritual Pelepasan Gelar
63
Bab 63. Perpisahan Yang Indah
64
Bab 64. Permintaan Yang Sulit
65
Bab 65. Dibawa Pergi
66
Bab 66. Masih Belum Bisa Menerima (Elisya)
67
Bab 67. Masih Belum Bisa Menerima (Elang)
68
Bab 68. Terhubung Dengan Rumit
69
Bab 69. Jones Dan Nyonya Jones
70
Bab 70. Juna Cemburu
71
Bab 71. Lamaran Dadakan
72
Bab 72. Ketakutan Arka
73
Bab 73. Identik
74
Bab 74. Dunia Mikaila
75
Bab 75. Bertemu Lagi Denganmu
76
Bab 76. Menjadi Stalker 1
77
Bab 77. Menjadi Stalker 2
78
Bab 78. Kebenaran
79
Bab 79. Aira Yang Sebenarnya
80
Bab 80. Dia Memang Cantik Sejak Dulu
81
Bab 81. Binar Kerinduan Yang Aneh
82
Bab 82. Kebuncinan Arka
83
Bab 83. Dinner Romantis Yang Terganti
84
Bab 84. Siapa Kalian Sebenarnya?
85
Bab 85. Jati Diri
86
Bab 86. Rencana Arka
87
Bab 87. Perbincangan Antar Perempuan
88
Bab 88. Selamat Tinggal Masa Lalu Yang Indah
89
Bab 89. Berusaha Merelakan
90
Bab 90. Pedro Itu....
91
Bab 91. Pertengkaran
92
Bab 92. Permintaan Naira
93
Bab 93. Dunia Mikaila 2
94
Bab 94. Naira Sudah Pintar
95
Bab 95. Kecelakaan Lagi
96
Bab 96. Anak Siapa?
97
Bab 97. Kecelakaan Lima Tahun Lalu
98
Bab 98. Rasa Yang Masih Sama
99
Bab 99. Keputusan Aira
100
Bab 100. Ide Naira
101
Bab 101. Meminta Kembali
102
Bab 102. Misi Penyelamatan
103
Bab 103. Artis Naik Daun
104
Bab 104. Frans Raimond
105
Bab 105. Jadi Bundanya Nai Saja
106
Bab 106. Marry With Me, Please....
107
Bab 107. Akhirnya Menikah Juga
108
Bab 108. Jumpa Pers
109
Bab 109. Dasar Penjilat
110
Bab 110. Di Dalam Kamar Pengantin Yang Indah
111
Bab 111. Suatu Kebanggaan
112
Bab 102. Bunda, Mana Adik Nai?
113
Bab 113. Perbincangan Antara Laki-laki
114
Bab 114. Keberuntungan Dan Kesialan
115
Bab 115. Juna And Melati's Day
116
Bab 116. Prosesi Pernikahan
117
Bab 117. Pengantin Panas VS Pengantin Hangat
118
Bab 118. Kisah Dalam Penjara 1
119
Bab 119. Kisah Dalam Penjara 2
120
Bab 120. Dasar Laki-laki Tidak Peka
121
Bab 121. Tentang Frans
122
Bab 122. Gosip Pembawa Masalah
123
Bab 123. Wildan Dan Mikaila
124
Bab 124. Dua Jiwa Dalam Satu Tubuh
125
Bab 125. Apakah Aku Tidak Boleh Merindukan Suamiku?
126
Bab 126. Pesta Rujak Buah Ibu Muda
127
Bab 127. Rencana Honeymoon
128
Bab 128. Aku Nggak Mau Jadi Badut
129
Bab 129. Janji Elang
130
Bab 130. Balas Dendam Little Baby
131
Bab 131. Wanita Hamil Selalu Benar
132
Bab 132. Inilah Cinta Sejati, Yang Bukan Obsesi
133
Bab 133. Macam-macam Rasa Cinta
134
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!