Aurora dan Gabriel sudah sampai ke cafe itu, ketiganya turun dengan semangat, arasy dan arka yang menarik mommynya untuk segera masuk ke sana.
“Selamat datang raja, ratu kami.”
Mereka menyambut aurora dan gabriel. Mereka menunduk seakan memberikan hormat kepada keduanya.
“terima kasih,”
Aurora masih belum terbiasa diberi hormat seperti itu, dia merasa canggung. Dia ikut sedikit menundukkan badannya.
“kakek,”
“Kan kita pernah cerita ke kakek,”
“Ini mommy kita kakek,”
Ketiganya dengan heboh menceritakan kepada kakek di sana, semua yang di sana, pemilik cafe itu, mereka bertiga adalah manusia werewolf.
“Silakan duduk yang mulia, mau mencari tempat di luar atau di dalam cafe?”
Itu wanit yang masih muda dan cantik, dia istrinya om supir ang bekerja di rumah mereka, om supir hari ini tak datang ke rumah karena gabriel sendiri yang bilang ingin menyetir. Jadi dia ada di cafe.
Gabriel melirik Aurora, “mau dimana?” terserah ratunya itu, dia ikut saja.
“Emm, di dalam saja, tapi dekat jendela, mau lihat pemandangan diluar.” kata aurora kepada gabriel.
Ketiga anaknya juga mengangguk, mereka tak masalah mau dimana. Mereka menunjukkan tempat duduk yang sesuai dengan keinginan Aurora, Ke limanya pun duduk di sana.
“Mau pesan apa kali ini?” tanya wanita itu. Kepada ketiganya.
“Yang kayak biasa bibi,”
“aku strowberry,”
“Aku coklat,”
“Aku vanila,”
Kata ketiganya. Bibi itu pun pergi dari sana, aurora memilih untuk memesn yang sama dengan Arasy, mereka sama-sama suka ice cream arasy.
Gabriel memilih memesan es kopi. Da juga roti yang mereka pesan. Kelimanya sangat menikmati yang di pesan masing-masing.
“Kakek, bibi, om sini,”
“Kita mau kasih kabar baik untuk kakek, bibi dan om,”
Arasy dan arka yang mengundng mereka untuk ikut bergabung duduk bersama mereka, ada beberapa pelayan juga di sana, jadi ketiganya bisa santai, mereka hanya melayani gabriel dan keluarganya saja.
“Bio mana tante?”
Arthur bertanya kepada wanit itu.
“Ada, di belakang lagi main apa ya. Tunggu, coba tante panggilkan.”
Dia pergi keluar, beberapa kali mencari Bio, anaknya yang berusia lima tahun, biasanya main dengan baby sisterynya, kalau mereka ke isni juga arthur dan arasy juga arka sering main dengan dia.
“Sayang, kakak-kakak datang tuh,”
Tak lama dia kembali dengan bio. Bio paling dekat dengan arthur, arthur juga suka dekat dengan bio, dia melambaikan tangan kepada bio.
“Sini dik.”
Arthur memangku bio. Bio yang dipanggil juga menurut saja, dia duduk dipangkuan arthur.
“Mau gak?”
“mau kakak.”
Dia mengangguk. Arthur menyuapi bio. Ark ikut gemas melihatnya. Arasy juga.
“mama, tuh, mau yang kayak gitu, kayak kak arthur sama adik bio, mau yang kayak adik bio, tapi yang kayak aku mama.”
Arasy merengek kepada aurora. Aurora yang sedang menikmati ice cream jadi bengung. Dia juga mau ksih, tapi kan belum dikasih hamil juga.
“mommy mau ksih kok sayang, yang sabar, daddy dan mommy selalu berusaha untuk memberikan adik buat arasy, doakan supaya mommy cepat hamil ya?”
Arasy mengangguk. Mereka lanjut makan dan main dengan bio. Sampai malam. Gabriel cerita hari pernikahan keduanya, dia akan segera menikah dengan Aurora, secara resmi di dunia manusia kali ini, gabriel berharap merek adatang, ketiga anak kembarnya juga senang dengan mereka.
“Kita pulang ya.”
Gabriel papmit kepada mereka. Arasy, arka dan arthur juga pamit kepda kakek, mereka cium tangan kepada sang kakek dan meeluk juga mencium pipi bio yang menggemaskan.
“da adik,”
“Nanti kita main lagi ya besok,”
“Kita ke sini lagi,”
“Iya kakak,”
Bio ikut melambaikan tangan kepda ketiganya. Sampai mereka masuk mobil dan mobil mereka jalan, pergi dari sana.
Aurora duduk di depan, ketiganya duduk di belakang, jaraknya cukup jauh, sampai ketiganya tidur di perjalanan.
“sayang, mereka tidur nyenyak tuh di belakang.” kata gabriel melirik ke belakang.
“Iya, capek mungkin ikut ke sana kemari,” aurora melirik ke belakang.
Tak lama mereka sampai di rumah. Aurora malah ikutan ketiduran di dalam mobil.
“tidur semuaya,”
Gabriel turun dari mobil, dia menggendong ketiga anaknya secara bergantian dan mengantar mereka sampai ke kamarnya, sampai ke ranjang masing-masing.
Yang terakhir aurora, “Cantik banget kalau lagi tidur.”
Gabriel mengatakan itu di depan aurora, tadinya dia mau menggendong aurora, tapi yang mau digendong malah membuka matanya, auror terbangun.
“Gak usah di gendong, aku bis jalan sendiir,” kata aurora kepada gabriel.
Gabielnya yang tak mau, dia tak mau menyingkir dari depan aurora, aurora menatap gabriel dengan bingung.
“apa lagi? awas, aku mau keluar mobil sayang,” kata aurora kepada gabriel. Dia menggelenng.
“Gak boleh keluar, aku mau gendong kamu.”
“Oh, kirain apa, gak kusah, bisa sendiri.”
“Usah, orang mau akunya.”
Gabriel terus memkasa aurora, akhirnya aurora pun mau digendong gabriel, dia melingkarkan kedua tangannya di leher gabriel.
Gabriel mengangkat tubuh ramping aurora. Dia menggendong aurora sampai ke dalam rumah, sampai ke kamar mereka.
Bruk!
Gabriel membanting aurora diatas ranjang, smpai aurora kaget dan melotot menatap raja werewolf itu.
“kok main bnting sih?”
“Mau main malam ini, biar cepet jadi adik buat arasy.”
Gabriel langsung melepaskan semua pakain atasnya, dia juga menindih tubuh aurora dan membant melepaskan baju aurora.
Mereka olahraga malam lagi, sampai beberapa ronde, hingga ke duanya kelelahan dan berujung tidur, dibaik selimut aurora tanpa baju, dia memeluk gabriel.
Lupanya mereka, pintu kamar mereka tak dikunci. Sampai pagi tiba di dunia mereka.
***
Ketiga anaknya sudah bangun. Arthur dan arka ke kamar mandi, untuk mandi. Tapi berbeda dengan arasy, dia mencari mama dan papanya.
“Mommy, mommy dimana? Kok gak tidur sama aku.”
Arasy keluar kamar dan mencari mamanya. Sampai dia ke kamar mama dan papanya, arasy membuka pintu kamar mama dan papanya begitu saja.
“Mom, dad?”
“hah?”
Keduanya terbangun, mereka kaget melihat arasy ada di sana.
“Mommy kok gak pakai baju?” tanya arasy yang tak sengaja membuka selimut aurora. pundkanya kelihatan.
“Hah, ini mommy.” Aurora bingung mau jawab apa.
Gabriel yang di samping aurora langsung berdiri, dia menggendong anaknya pergi dari sana, keluar dari kamar mereka.
“Mommy kan semalam sm daddy bikina dik buat aurora, jadi harus gak akai baju mommynya.”
“biarin mommy mandi dulu ya sayang.”
“Oh, harus gitu ya pa? Dimsukin mana adiknya, kok bisa sih dad?”
Gabriel mengantar arasy kembali ke kamar dia, tapi dia malah bingung dengan pertanyaan arasy.
Aurora segera memakai bajunya, dia mengambil bajunya yang berserakan di bawah ranjang, aurora. Dia lari ke kamar mandi dan memakai pakaian lengkap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Nabila Yuli
akhirnya up juga,ako menunggu loh dari pagi.😁. arsy lucu bngeet sih kamu jd bingung kan papa gabrielnya tuk menjawab pertanyaan kamu.🤭
2023-02-13
0