PERNIKAHAN KEDUA AURORA DAN GABRIEL

Gabriel dan Aurora ikut sarapan. Keduanya sudah janji mau mengantar ke tiga anak kembarnya sekolah.

“Mommy, nanti mau ada wedding party kan? Mommy sama Daddy mau nikah lagi kan?”

“Yang rame, biar Tante Chelsea itu bisa lihat.”

Arka dan Arasy yang mengatakannya. Aurura melirik Gabriel. Dia mengangguk.

“Boleh, nanti Daddy urus semuanya, atau mau kalian yang bantu likih dekorasi sampai gaun mommy?”

“Bantu pilih, ya mommy?” Arasy mengangkat tangannya.

“Ok.”

Selesai sarapan mereka berangkat bersama. Gabriel memutus untuk menyetir sendiri. Dia hanya meminta supirnya untuk memanaskan mobil.

“yuk. Sudah?”

Gabriel baru dari depan, dia masuk untuk mengecek ke empat orang yang dia sayang.

Aurora masih membantu ketiganya merapikan seragam mereka. “iya. Kita sudah kok. Gak ada yang ketinggalan kan sayang?” tanya Aurora kepada ketiga anaknya.

“Gak ada mommy.” Mereka memeriksa tas masing-masing.

“yuk.” Gabriel mengajak ke empatnya keluar.

Mereka berjalan bersama keluar dari rumah. Arasy tak pernah lepas menggandeng mommynya, begitu juga dengan Arka. Sementara di depan jalan Arthur sendiri.

“masuk.” Gabriel membukakan pintu untuk ketiganya. Arhur duduk di depan, Arasy, Arka dan Aurora duduk di belakang.

“dad, lewat depan rumah mommy dulu ya. Buka kaca mobilnya.” Kata Arasy kepada daddynya.

“ok. Gak boleh nyakitin manusia tapi ya?” tanya Gabriel yang sudah masuk di mobil. Duduk di depan.

“Iya Daddy, gak akan.” Kata Arasy.

“mommynya janji gak?” tanya Gabriel melirik Aurora.

“iya janji. Aku gak mau kehilangan supir di depan.” Kata Aurora kepada gabriel.

“ih, disebut supir doang. Ya udah kalau gitu, aku mau cari pembantu yang seksi dan montok. Supir masak sama majikan.”

“sayang, bercanda. Ngancemnya gitu ih. Gak lucu. Pecat pembantu di rumah yang cantik.”

Aurora memeluk gabriel dari belakang.

“gak ada pembantu di rumah cantik. Bibi juga udah tua kan di rumah?” tanya Gabriel kepada Aurora. Dia mencium pipi Aurora yang memeluk dia dari belakang.

“Hmm. Gak akan, ngapain cari yang lain.”

“Jalan dad, kapan mau berangkatnya ini.” Kata arka di belakang.

“Oh iya. Maaf.”

Keduanya meminta maaf kepada anak-anak mereka. Aurora pun melepaskan pelukannya dari Gabriel. Dia duduk di belakang dengan benar kembali. Gabriel menyetir mobilnya dan menjalankan mobilnya keluar dari rumah. Mereka menuju ke depan rumah Aurora dulu.

“Klakson Daddy.” Kata Arasy di belakang.

Arthur yang memencetnya. Dia mengklakson beberapa kali. Karena gabriel tadinya tidak mau. Takut mengganggu orang kompleks yang lain.

Kebetulan di depan ada Chelsea dan mamanya juga papanya. Mereka baru saja keluar. Sepertinya akan bekerja dan melakukan aktifitas yang lain.

“halo Tante. Mommy kita nih.” Arasy yang melihat keluar. Dia melambaikan tangan dan menujuk Aurora yang duduk di samping dia.

“Bahkan Aurora sangat cantik sekarang.” Kata Chelsea takjub melihat Aurora.

Karena darah werewolf, dia terlihat makin muda, cantik dan juga pakaian yang biasanya Aurora pakai di rumah, yang sederhana, dengan Gabriel, dibelikan pakaian-pakaian bagus.

Aurora hanya senyum. “daa Tante, kita mau berangkat sekolah dulu. Diantar mommy kita.” Arka yang menambahkan.

Arthur menaikkan kaca mobilnya. Gabriel melirik Arthur. Arthur yang biasanya cuek, tapi ini sangat mendukung keduan adiknya itu dan mamanya yang mau balas dendam dengan cara ini?

“Jago banget timingnya?” tanya Gabriel pada Arthur. Arthur hanya diam saja.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke sekolah ketiganya.

“pasti panas banget tuh Tante Chelsea.”

“aku senang banget tadi ma lihat muka Tante Chelsea.”

Arka dan Arasy semangat sekali. Aurora memeluk keduanya.

“Makasih sayang, mau batu mommy balas dendam. Gak kayak Daddy kalian, yang gak mau bantuin.”

Aurora mencium pipi keduanya secara bergantian. Dia juga mencolek Gabriel di depan.

“aku dukung loh. Ini aku nyetir lewat depan rumah Tante kamu sayang. Aku gak dukung yang kamu mau celakain mereka.”

“Iya-iya, bercanda aja. Kamu marah-marah Mulu ih.”

Aurora malah mencolek pipi Gabriel. Gabriel langsung diam saja.

***

“maa, ihh aku gak mau tau ya pokoknya. Aku gak mau Aurora bahagia sama Gabriel. Gimana pun cara bikin mereka pisah.”

Chelsea ngambek dan marah-marah ke mama dan papanya.

“iya-iya sayang. Pasti kita gak akan membiarkan anak itu bahagia.”

“kita akan melakukan apa pun.”

“awas aja gak bisa. Aku berangkat dulu ma, mau main sama teman.”

“cari kerja juga chel.”

“Iya mam. Bawel banget. Ini juga ketemu teman mau cari kerja yang uangnya banyak.”

Chelsea pamit kepada mama dan papanya. Dia memeluk dan mencium mama juga papanya secara bergantian. Chelsea naik taxi.

Papanya berangkat ke kantor. Lalu mamanya Chelsea kembali masuk.

“Gimana caranya bikin Aurora biar gak sama Gabriel itu ya? Jangan sampai mereka menikah.”

Mama Chelsea tak henti mengatakan itu sepanjang jalan menuju ke dalam rumah.

***

Mobil Gabriel sudah sampai di sekolah si kembar. Gabriel turun lebih dulu. Setelah itu dia membukakan pintu untuk anak-anaknya dan istrinya.

“Daa sayang.”

“Daa mommy.”

“Belajar yang baik. Jangan nakal.” Kata Aurora kepada ketiganya. Dia memeluk ketiganya sebelum masuk ke dalam sekolah.

Aurora melambaikan tangan kepada ketiganya. Gabriel juga.

“Masuk sayang.”

Gabriel membukakan pintu untuk Aurora. Kali ini Aurora duduk di depan. Di samping Gabriel yang menyetir.

“kamu mau aku antar pulang atau gimana?”

“Aku mau pulang, mau apa?”

“terserah, kamu kan nyonya di rumah aku. Tiduran, nonton tv boleh. Apa mau tidur sama aku lagi.”

Gabriel menggoda Aurora. Tapi yang digoda malah memukul gabriel dengan kesal.

“Otaknya isinya itu aja sih.”

“Hahaha, bercanda sayang.”

“ikut ke kantor. Katanya kalau aku mau jadi mamanya di kembar, aku diterima kerja kan?”

“Mau kerja di kantor aku?”

“Kenapa? Takut? Kalau aku lihat kamu sama cewek cantik? Gak bisa deket sama cewek cantik di kantor.”

“cemburuan.”

“enggak.”

“Masak? Ya udah, aku nanti ke deket-deket sama cewek cantik di kantor.”

“Berani! Mau liar ratu WEREWOLF marah?”

Aurora memukul paha Gabriel dengan cukup keras. Gabriel malah tertawa.

“Enggak enggak sayang. Takut aku sama ratu werewolf.”

“Takut tapi ketawa.”

“iya enggak. Ini diam. Gak ketawa.”

Gabriel berhenti tertawa. Dia melanjutkan perjalanannya dengan diam. Terpaksa juga membawa Aurora ke kantor.

Aurora jalan di belakang Gabriel. Ikut dibelakang Gabriel sampai masuk ke ruangan.

“maaf nona. Nona tidak boleh ikut masuk. Bisa lihat id card nya?”

Sampai ada satpam yang menghentikan dia. Gabriel sibuk dengan sekertarisnya. Dia jalan lebih dulu.

“Saya calon istrinya bos disini. Coba deh tanya orangnya pak.” Aurora menunjuk gabriel di depan.

“Tunggu sebentar nona.”

Satpam itu mengejar Gabriel. Dia memberitahu Gabriel.

“Oh iya lupa gak bilang.” Dia menoleh menatap Aurora yang tertahan di depan pintu. Dengan mukanya yang kusut dan marah menatap Aurora.

Terpopuler

Comments

Nabila Yuli

Nabila Yuli

yang sabar yah Gabriel...😁. ka double up donk..

2023-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!