Karena keadaan Aurora yang tak juga sadarkan diri. Gabriel pun memutuskan membawa aurura ke rumah sakit. Paman yang memeriksanya.
Arasy juga ikut ke sana. Dia selalu di samping mamanya yang masih belum sadarkan diri.
“Paman, mama bagaimana?” Tanya Arasy yang menggenggam tangan mamanya.
“Gak apa-apa. Tenang saja, mama hanya dehidrasi, kelelahan saja. Tunggu mama sadar ya, semoga secepatnya mama sadar.” Sang paman nengusap kepala Arasy dengan lembut. Dia mengangguk.
“Mama, mama cepet sadar ya. Aku sayang mama, aku gak akan biarin mama balik ke rumah itu dan ke orang-orang jahat itu.” Arasy mencium punggung tangan mamanya
Gabriel diam menatap keduanya. Dia senang walau harus dengan seperti ini. Tapi akhirnya dia bisa membawa Aurora pergi dari rumah itu. Gabriel keluar dengan paman dokter dan berbicara di luar.
Arasy sempat hilang kendali tadi. Gabriel harus membereskan tadi. Menghapus semua ingatan Chelsea dan mamanya karena melihat Arasy marah seperti werewolf.
“Arthur dan Arka sudah tahu mamanya di rumah sakit?”
“Belum paman. Ini mau kasih tahu. Mau minta supir jemput ke sekolah dan mengantar mereka ke rumah sakit nanti.”
“ok. Saya permisi dulu ya tuanku.”
“Iya paman. Silakan.”
Kalau di dalam dunia werewolf, Gabriel kan raja dan dokter itu adalah bawahan Gabriel. Makannya dia memanggil tuanku, kadang yang mulia. Tapi gabriel yang melarang itu.
Gabriel menelpon supir. Dia meminta supir menjemput amak-anak dan mengajaknya ke sekolah nanti.
***
Chelsea dan mamanya pingsan. Mereka tiduran di ruang tamu. Keduanya baru membuka mata, mereka saling melihat dan menatap bingung.
“tadi ada apa?”
“kenapa kita bisa tidur di sini?”
Keduanya saling bertanya. Tapi mereka juga menggeleng. Tak tahu jawaban dari pertanyaan mereka masing-masing. Keduanya memegang kepala.
“rasanya pusing kepala aku ma.” Kata Chelsea.
“Iya, mama juga.” Mamanya Chelsea juga mengeluh yang sama.
“BIBI! Ambilin air, teh hangat untuk kita berdua.”
“URORORA!” Chelsea teriak memanggul Aurora.
Bibi datang membawa teh, “ini tehnya nyonya, nona. Aurora kan sudah dibawa tuan Gabriel. Kalian mengurungnya seharian. Tidak memberikan makan dan minum. Jadi pingsan. Tuan Gabriel membawanya dan akan menjadikan Aurora istri.”
“SIALAN! Gak bisa, maa.” Chelsea menangis. “kita harus ggaalin itu ma.” Kata Chelsea merengek kepada mamanya.
“Iya. Bentar, minum dulu. Biar sakit kepala mama hilang. Nanti kita pikirkan caranya.” Kata sang mama kepada Chelsea.
“iya ma.” Chelsea juga ikut minum tehnya. Mereka diam dan melamun. Seperti ada yang kosong dipikirannya tadi.
***
Supir sudah sampai di sekolah Arthur dan Arka. Mereka juga sudah jamnya pulang. Terdengar suara bel pulang sekolah.
Anak-anak berlarian keluar. Arthur dan Arka jalan keluar bersama.
“itu supir kita.”
Mereka melihat supir mereka. Keduanya berjalan mendekati mobil mereka.
“on, Arasy gimana?” Arka yang bertanya.
“ngambek deh. Ngurung diri di kamar. Sampai menyakiti dirinya di kamar. Tapi sudah dibawa ke rumah sakit. Gak apa-apa. Kita disuruh ke rumah sakit sama Daddy Aden.”
Keduanya mengangguk. Kalau pun mereka luka, mereka juga bisa sembuh sendiri. Kecuali sangat parah.
“Luka arasy parah gak om?” Tanya Arthur yang duduk di belakang. Arka memilih duduk di depan.
“Gak sih. Sudah sama mama Aden kok. Tapi mama Aden juga masuk rumah sakit.”
“Kok bisa?” dengan kompak mereka kaget.
“nanti tanya ke Daddy Aden sendiri saya. Saya juga kurang paham.”
Keduanya mengangguk lagi. Mereka meminta supir untuk cepat ke rumah sakit. Tapi apa daya, jalan kena macet beberapa kali.
Hingga keduanya sampai di rumah sakit. Mereka lari masuk ke rumah sakit itu. Mereka bertanya kepada resepsionis rumah sakit.
“daddy dimana?”
Ini juga rumah sakit papanya. Jadi semua pasti tau yang mereka maksud Daddy.
“Di ruangan VIP, lantai sepuluh den.” Kata salah satu penjaga di sana.
“terima kasih.”
Arka yang bilang. Dia langsung lari ke lift. Arthur juga. Mereka naik lift berdua dan menuju ke ruangan yang di sebutkan.
“mama kenapa ya masuk rumah sakit?”
“apa karena om dan tantenya? Awas aja kalau mama kenapa-napa. Aku habisi mereka?”
Arhur yang marah. Tak lama liftnya terbuka. Mereka lari ke ruangan ujung. Mereka bisa mencium aroma mamanya.
Gabriel sejak tadi di dalam. Dia menunggu Aurora sadar dan menemani Arasy. Sampai Gabriel mencium keberadaan anaknya yang dia. Dia keluar kamar.
“hai, mau jenguk mama? Tapi jangan berisik, mama masih butuh istirahat banyak.”
Arka langsung masui. Arthur menagan papanya masuk.
“Dad, apa yang terjadi dengan monmy?”
“itu,” Gabriel pun menceritakan semuanya. Dia menahan tanga Arthur dengan erat.
“Jangan beri mereka pelajaran. Mama sudah sama kita. Papa gak akan biarin mama dengan mereka lagi. Ok?”
“janji sama Arthur. Kalau mama minta Daddy meninggal mama, jangan pernah tinggalkan mama lagi.”
Gabriel mengangguk. Keduanya pun masuk bersamaan.
“Mama belum sadar pa?” tanya Arka kepada papanya.
“iya. Papa mau izin sama kalian. Keadaan mama lemah, jadi mama harus ikut ke tempat kita. Papa harus melakukannya.”
“apa pa?”
“Berhubungan dengan mama. Sekalian jadikan mama seperti kita. Yakin ini mau dilakukan?”
Ketiganya mengangguk.
“Tunggu disini. Papa minta tolong dokter.”
Gabriel menemui paman. Dia diambil darahnya dan dimasukan ke tubuh Aurora. Malam ini Aurora akan berubah. Gabriel harus membawa Aurora dan mengurung. Untuk pertama kali, Aurora pasti akan memberontak dan sangat kesakitan.
“Kita ikut ya pa?”
“sekalian main di sana.”
“Iya. Pa.”
Ketiganya berangkat ke kastil. Banyak yang datang dan menyambut. Dalam sekejap dengan kekuatan mereka, hanya dengan lari, mereka langsung sampai.
Gabriel menggendong Aurora yang belum sadarkan diri. Dia membawa aurura ke kamar utama.
“kalian tunggu diluar ya?” kata gabriel kepada ketiganya.
“iya pa.” Ketiganya mengangguk.
Hari sudah mulai malam. Tepat malam ini juga malam bulan purnama penuh. Darah werewolf di dalam tubuh Aurora dari Gabriel mulai bereaksi, menyerah darah manusia Aurora.
Aurora akan jadi manusia setengah werewolf.
“ahhh!”
Aurora mulai kesakitan. Tubuhnya kejang. Matanya yang tadi terpejam, membuka dan melotot. Warnanya seperti milik Arasy, hijau ke buruan.
Kukunya menjadi panjang dan tajam. Aurora yang berbaring kini bangun, duduk dan mengeluarkan taringnya.
“Aungg.”
Dia mengaung. Ke tiga anak kembarnya yang sedang main di istana. Dengan para pelayan senang mendengar aungan sang mama.
Setelah sekian lama, raja tanpa ratu WEREWOLF, kini sudah menemukan ratunya.
Semua juga sudah tahu Aurora, mereka setuju Aurora menjadi ratu WEREWOLF.
Setelahnya Aurora kembali tak sadarkan diri. Dai tidur lagi. Gabriel ada di atas badan Aurora. Dia mengecup kening Aurora yang sudah kembali tenang dan tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Iki Agustina
Seru banget, ayoo ka up lagi🥳
2023-02-09
0
Nabila Yuli
seruuuuuu,bngeeeeet ceritanya...ka double up donk😊🙏.
2023-02-09
0