"Ya .. terimakasih" ucap Diego saat pelayan memberikan minuman. Dimana minuman yang sama dengan para kolega yang lain.
Diego merasa curiga,begitu pula dengan Demian.
Ketika mereka menatap sang pelayan tadi,memberikan minuman dengan tangan gemetar dan dahi bercucuran keringat.
Diego melirik ke Demian.
Demian tahu,apa maksud Diego.
Demian pura-pura meminum air yang dikasih pelayan tersebut.
🔹Dari tempat duduk yang berbeda,menatap dari jarak jauh🔹
Seringaian licik terbit dari bibir Laura.
Laura melihat target sudah meminum,minuman yang sudah ia campur dengan obat perangsang dan ia merasa bangga.
Bangga atas pencapaian yang akan dia raih.
Karena memudahkannya untuk mendapatkan Demian, dengan membawa Demian ke pelukannya.
Mengikatnya dengan benih yang akan ditanamkan ke rahim Laura,dengan pengaruh obat perangsang tersebut.
"Huhh.. Aku yakinn.. hitungan menit dia akan belingsatan, merasakan panas disekujur tubuhnya" ucap Laura penuh percaya diri.
"Tuan Bos,anda tidak apa-apa?" Tanya Diego melihat sang tuannya menggeliat pelan seperti orang kepanasan.
"Aku!!.. Ti-dak Apa-apa Diego. Tolong antarkan aku Pulang sekarang!!" Titah Demian dengan suara yang tercekat. Memperagakan bahwa dia benar-benar dalam pengaruh obat perangsang.
Diego dan Demian,tidak sebodoh yang Laura pikir.
Mereka tahu,kalau minuman yang disuguhkan pelayan adalah minuman dari hasil campuran obat perangsang yang diberikan Laura kepada sang pelayan.
🔹Beberapa menit yang lalu🔹
Diego seperti menerima jackpot,ketika dia mendengar ucapan Laura kepada pelayan yang ada didalam hotel Clarissa kini.
Ia mendengar semua apa yang direncanakan oleh Laura si perempuan ular berbisa itu.
Senyum smirk,Diego tampilkan.
Diego segera mengambil handphone dan menekan aplikasi rekam.
Merekam semua pembicaraan Laura kepada si pelayan itu.
Untuk berjaga-jaga jika suatu saat dibutuhkan barang bukti.
Tak lupa ia juga mengamankan rekaman CCTV bagian dapur itu.
Takut-takut jika Laura mengambil rekaman CCTV kegiatan perencanaannya sendiri yang terbilang,jika gagal akan ber-imbas padanya.
tuk!
tuk!
tuk!
Langkah Diego mendekat ke arah pelayan,suruhan Laura tadi.
Dengan langkah perlahan dan hati-hati.
Diego berdehem untuk membuyarkan lamunan pelayan tadi.
Ia bisa melihat bahwa sebenarnya ada rasa ketakutan yang sangat besar terlihat dari si pelayan itu.
"Ehem!!". Diego dengan berdehem keras.
"Aaaa!! .. Astaghfirullah!!" teriak si pelayan. Kaget dengan datangnya seorang laki-laki tampan yang ia lihat itu adalah teman sang nona yang menyuruhnya mencampurkan sesuatu ke minuman yang akan dihidangkan nanti.
"Mengapa kau terlihat ketakutan begitu?!. Huh!. padahal aku hanya berdehem pelan. Aku kesini karena ingin meminta sesuatu yang bisa saja menguntungkanmu" ucap Diego dengan kaki yang disilangkan dan punggung menyandar tembok.
Dapur hotel yang sangat bersih.
Tanpa ada bercak minyak berceceran dan tak ada bau yang tak sedap.
Semua berasa seperti bukan di dapur,lebih cocok mendekati kamar.
"Aku ingin kau menukar minuman__"
Diego menjeda ucapannya.
"Minuman yang sudah kau campur tadi,tolong kau buang dan buat yang baru lagi. Berpura-puralah kau sudah melakukan hal yang diminta perempuan ular tadi" lanjutnya.
"**_Taa_Taa_Pii Tu_-Ann__" sela si pelayan dengan nada terbata-bata.
"Jika kau mau. Aku tidak hanya menjamin kau akan selamat dari jeratan hotel prodeo,dan kau juga akan selamat dari kata pemecatan secara tidak hormat di hotel ini!. Apa kau setuju?! . Nina?!!" sentak Diego dengan suara lirih dan penuh ketegasan.
Hal itu sontak membuat si pelayan bernama Nina itu gamang dan juga kaget.
Nina melebarkan matanya,mendengar perkataan laki-laki tampan yang ada didepannya itu.
Tapi,dia juga tidak mau dipenjara.
Mendengar kata hotel prodeo saja.
Nina bergidik ngeri.
"Tidak!! .. Aku tidak mau dipenjara.Dan aku juga tidak mau dipecat!. ini adalah pekerjaan yang sangat memberi ku jaminan hidup. karena selain dari gaji yang besar. Tunjangan yang diberikan saat kerja dengan rajin pun tak main-main" bathin Nina bergumam.
Melihat Nina diam.
Diego sudah menebak,bahwa Nina akan menuruti perkataannya.
Jelas dia akan menjamin keselamatannya dari si perempuan ular itu.
Yang sudah melibatkan seorang perempuan polos untuk berbuat curang.
Curang,hanya untuk mendapatkan Demian sang bosnya.
Dengan meminta bosnya itu secara tidak langsung untuk menidurinya.
"Menjijikan,sungguh menjijikkan perempuan ular itu"Bathin Diego.
"Bagiamana Nina?" tanya Diego dengan langkah kaki mendekat ke arah Nina yang sedang menundukkan kepala sedari tadi.
"Bba_bb_Baik Tuan!. Saya akan mengganti minuman ini dengan yang baru. Tuan bisa melihatnya,saat ini juga" balas Nina cepat dengan membuang minuman yang tercampur obat perangsang tadi dan menggantinya dengan yang baru.
Diego sedikit merasa kagum terhadap perempuan yang ada didepannya.
"Dia Cantik,Manis. Mengapa dia mau berkerja menjadi pelayan di hotel ini?!" Bathinnya.
"Baiklah .. Tunggu aku memberi kode kepadamu. Dimana saatnya kamu harus menyuguhkan minuman ini kepadaku dan tuan bosku" ucap Diego dengan mata yang masih menatap Nina intens.
"Dasar mata keranjang!!. mengapa Tuan yang ada di depanku menatapku seperti itu!! aku kan risih !! . huhh !! . Jika tidak dalam kondisi berkerja . Sudah ku tonjok tuh muka"gerutu Nina yang sedari tadi ditatap Diego . Namun hal itu hanya di katakan lewat hatinya saja.
"Siap Tuan" jawab Nina menganggukkan kepala cepat.
"Cantik..." lirih Diego saat membalikkan badan,meninggalkan ruang dapur.
"Hah??! .. Dia bilang apa ? .. aku cantik?!. Dasar mata keranjang !!" Umpat Nina yang mendengar ucapan lirih Diego tadi.
~~Ruangan CCTV
"Tolong kirim ke saya,rekaman yang ada di bagian dapur. Sekarang juga!. S
Dalam waktu sepuluh menit,harus kirim ke saya. Ini nomor WhatsApp saya!!" Titah Diego dengan tangan memberikan kartu namanya.
Mendapat titah dari asisten kepercayaan sang pemilik Dominique Corp.
Sang penjaga layar yang jumlahnya entah berapa itu,menganggukkan kepala.
Menuruti titah yang diberikan Diego.
Karena jika tidak,pekerjaannya lah yang akan menjadi ancaman.
Alih-alih takut dipecat.
"Sudah Tuan" kata Bigos sang penjaga ruang cctv itu.
Senyum merekah terbit dari bibir Diego.
Pekerjaannya sudah selesai,sekarang menyusun rencana balik untuk menjebak perempuan ular itu.
Ia menyodorkan uang lembaran berwarna merah berjumlah dua puluh lima.
Diberikannya kepada Bigos.
Yang menerima itu pun tak kalah senang.
"Terima kasih Tuan" ucap Bigos.
"Sama-sama . Satu hal yang kamu harus tahu. Jangan berikan rekaman yang asli ini kepada perempuan yang bernama Laura atau siapapun. Katakan saja,jika cctv bagian dapur rusak sudah beberapa Minggu yang Lalu!!". Sergah Diego penuh dengan nada penekanan.
Karena Diego hanya menerima video copyan dari Bigos.
Jadi dia mewanti-wanti untuk waspada.
"Siap Tuan" jawab Bigos
.
.
🔹Flashback Off🔹
~~Kamar Demian
"Sayang?! .. Boleh ya ... aku meminta hak-aku sekarang?!" tanya Demian dengan wajah memelas. Dan kedua tangan meremas susu Barbara.
"Hmm emang harus ya?!.. Aku capek mas?!!" keluh Barbara.
Dia sudah pasrah,terlentang dan ditindih oleh suaminya.
Tanpa kuat menahan mata yang sedari tadi mengantuk. Barbara mencoba memejamkan mata.
Terdengar dengkuran halus dari bibir sang istri.
Demian mendongak dan menggelengkan kepala.
puk!
puk!!
Suara tampolan pelan ia daratkan ke susu Barbara.
"Aishh .. kasihan ya istriku. Mungkin memang kita harus istirahat dulu. Sebelum belah durian" Gumam Demian dan segara bangkit dari tubuh Barbara.
Dan merebahkan-nya kesamping Barbara memeluk pinggang istrinya itu.
Keduanya pun terlelap dan terbuai dalam mimpinya masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Pangas Tuti
Keren ceritanya..lanjut thor
2025-04-03
0
Uswa
lanjut thor
2023-02-09
1