MUSUH YANG KEMBALI

Hari berganti dengan Minggu. Minggu berganti pula menjadi Bulan. Kini kedua pasangan yang sedang di mabuk asmar@ tanpa ada jeda itu. Mulai memisahkan diri,hidup di rumah yang Demian beli. Meski kecil yang penting nyaman,kata Barbara begitu.

Demian yang seorang anak,anak dari orang kaya. Pada awal nya ingin sekali membelikan rumah yang besar,untuk istri nya itu. Tapi ditolak dengan tegas,bahwa rumah kecil asal nyaman. Rumah yang mereka tempati terdapat tiga kamar,yang masing-masing kamar mandi nya ada di dalam. Satu ada di ruang tamu,dua ada didalam ruang tengah. Dapur yang bersih penuh ornamen sutel dan wajan berwarna merah. Warna favorit Barbara,seperti rambut nya menambah kesan yang sangat wow pada ruangan tersebut.

Ayah dan Ibu Barbara pun tau,kalau anak nya sudah tinggal terpisah dari kedua orangtua menantu nya itu. Dan merasa bangga akan itu. Yang semula merasa terkejut, karena anak nya di pinang secara tiba-tiba dan sekarang ikut senang karena anak nya terlihat bahagia.

Memang benar, Barbara Annovra bagai di Ratu kan oleh sang suami. Seperti seorang laki-laki yang memang penuh akan perhatian dan kasih sayang. Di limpahkan setiap hari kepada nya.

Tapi,yang bikin geleng-geleng kepala. Suami nya itu setiap pulang kerja,atau apapun itu. Menjadikan nya seorang ibu szuszu yang benar-benar tak bisa apa-apa jika si bayi besar mulai menyerang.

Bukti nya sekarang. Sedotan mimik nya sangat kencang,membuat empunya mimik sedikit menjerit. Bak bayi besar yang kehausan. Barbara tau,kalau sudah seperti ini,pasti suaminya akan mendaki gunung dan menjelajahi lembah. Lembah surgawi dunia.

.

.

.

S

K

I

P

.

.

"Yang.. sudah atuh. Aku nya capek. Masa dari tadi aku keluar terus,tapi kamu belum!," keluh Barbra dengan tenaga yang sudah habis,dihaj@r oleh sang pemilik hati nya kini.

.

.

"Auhh!! ahh! . ahh! sssttt! .. Aku sebentar lagi,Yang!. Ini enak sekali!." racau Demian dengan berpacu menelusuri lembah surgawi.

Barbara pasrah. Sudah dua kali permainan. Tapi suami nya bak menelan pil kekuatan super. Tak ada capek-capek nya.

"Ssthhhh Ahh! .. Cr©t!." d3s4h Demian langsung ambruk di sebelah istri nya.

Cup!

"Terima kasih ... Istriku!. Semoga Demian atau Barbara junior segera hadir disini yahh!!," dikecupnya kening dan perut sang istri. Dan dipeluk lah pinggang sang istri.

Kedua-nya kini sama-sama merasakan indah nya menjadi petualang purba. Dimana lembah dan pusaka dipertemukan. Sama-sama capek,membuat mereka mempejamkan mata hingga terbuai dalam mimpi.

Kring!

Kring!

Bel rumah Demian berbunyi keras. Menandakkan ada tamu yang sedang berkunjung. Kedua-nya belum membuka mata. Padahal waktu sudah menunjukkan senja.

Kring!

Kring!!

Kring!!

Dug!

Dug!

"TUAN!!.. ANDA DIDALAM?!!. CEPAT BUKA PINTUNYA..... TUAN!!!," teriak Diego sambil jari nya memencet bel rumah Demian dan tangan satu nya menggedor pintu.

"Pasti lagi mendaki lembah nih!. Dasar!. kedua nya tidak tau waktu!. Sudah senja ,tak bangun-bangun!!!" sambung nya.

Dug!

Dug!

Terdengar gedoran pintu di pukul sangat keras. Demian dan Barbara yang tidur dikamar tengah pun. Akhirnya mendengar seruan gedoran keras itu dengan jelas. Karena memang Diego menggedor-nggedor pintu-nya sangat keras. Tak tau Akhlak! memang.

"Mas!.. Buka sana!. Itu pasti asisten kamu yang baik hati dan tidak sombong," desis Barbara yang masih berusaha membuka mata dari tidur nya.

"Kamu muji dia,Yang?!. Sungguh terlalu. Cukup kau puji aku saja?!. Jangan asisten absurd itu," cibir Demian dengan tubuh yang sudah ia duduk-kan ditepi ranjang.

Puk!

"Cepat sana!. Suami Barbara yang tampan,yang seperti bayi besar. Haha..." goda Barbara.

"Tapi kamu suka,kan?." Timpal Demian.

Barbara segera memalingkan wajah nya yang sudah dipenuhi oleh semburat merah."Sana mas!!. Mas Diego nungguin kamu tuh!," titah Barbara.

"Iya-iya Yang... Kamu tuh kalau malu nggemesin deh. Jadi pingin lagi,Yang!," sela Demian sebelum akhirnya pergi meninggalkan Barbara yang masih menutupi seluruh tubuh nya dengan selimut.

"Husshh ... ngawur ! . Nggak kasihan sama istri nya. Dibuat tidak bisa jalan setiap hari!," sergah Barbara.

"xixixixixixi... Kamu mandi nya nanti sama aku ya??. Aku mau nemuin Diego dulu. Ingat! jangan mandi dulu . Kalau sampai kamu mandi dulu!. Aku kasih hukuman yang paling berat untukmu ,Yang!. Paham?!," ancam Demian membuat Barbara langsung bergidik ngeri.

Glek!

Barbara menelan saliva. Mendengar sang suami sudah berangsur seperti itu. 'Tapi,aku suka sih. Enak!. hehehe,' bathin Barbara dengan mulut cengengesan.

🔹🔹🔹🔹🔹

Ceklek!

Pintu di buka oleh Demian. Langsung dia memasang wajah marah dan menatap tajam kepada asisten nya itu. Yang sudah berani mengganggu istirahat nya.

"Kamu! ngapain kesini!! Ada perlu apa?!" Cecar Demian dengan tatapan tajam nya.

Diego yang ditatap seperti itu hanya menyengir kuda dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Bos... apa saya tidak boleh masuk terlebih dahulu?. Saya pegal dari tadi berdiri menunggu pintu bos di buka." keluh Diego merasa kaki nya kebas akibat kelamaan berdiri.

"M@ta kau but@!. Di situ-kan ada tempat duduk. Kenapa kau tak duduk disitu saja tadi. Hah?! . Merepotkan!." geram Demian dengan menunjuk tempat duduk berukuran panjang seperti kursi taman ,yang ia letakkan di dekat jendela bagian luar kamar ruang tamu.

'Apa?! . Merepotkan kata nya?! . Cih!! . Kalau bukan bos ku. Ku cekek kau!!,' umpat Diego dengan kesal.

"Tidak usah mengumpat dalam hati kau!!,"

Diego yang mendengar tuan nya mengucap seperti itu. Merasa gugup sendiri. 'Tuan ini Cenayang apa ya?!. hihhh! ngeri,' bathinnya.

"Aku bukan cenayang!. Sudah,apa yang kau ingin kata kan!?."

"Mengapa kepalamu clingukan kedalam rumah ku. Emang nyari siapa hah?!," geram Demian melihat asistennya memunculkan kepala nya menengok ke kanan dan ke kiri,seperti sedang mencari sesuatu.

"Nona Barbara mana,Tuan Bos?!," tanya Diego.

Demian langsung melotot dan menatap tajam ke arah asistennya itu. Dan mendorong sedikit badan Diego.

"Kasar sekali Tuan!" gerutu Diego.

"Saya,hanya menyampaikan sesuatu, berita mengenai musuh kita yang sudah lama tidak muncul,kini muncul kembali. Dan sekarang sedang mengincar nona Barbara. Tuan." lanjut Diego dengan menatap mata sang tuan bos nya.

Demian yang mendengar nya pun langsung menggertakkan gigi-nya dan mengeratkan rahang-nya. 'Si@l !!. Berani-berani nya dia muncul kembali!

Aku tak akan membiarkan,mereka menyentuh milik-ku!!' kata Demian dalam hati.

"Baik lah,terima kasih Diego. Kau boleh pergi. Jika ada apa-apa langsung kabari aku!. Maaf ,aku tak bisa menjamu mu di rumah baru ku. Karena aku dan istri ku harus melakukan ritual." Ucap Demian dengan langsing mendorong keras tubuh Diego dan menutup pintu nya.

Brak!

"Untung gue nggak punya penyakit jantung. Kalau punya! . Bisa mati gue!!. Dasar bos nggak ada akhlak! .Emang!. Terus tuh ritual apa sih?!. Pesugihan ?! Hih".

Terpopuler

Comments

Yanti Yanti

Yanti Yanti

lanjut

2023-12-19

1

nadira ST

nadira ST

ritual buat bayi, diego.

2023-11-29

1

Bangtan⟭⟬💜

Bangtan⟭⟬💜

sekali nya junior Demian atau Barbara nya lahir beneran rebutan s*** pula...🤭🤭🤭

2023-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!