SETUJU!

"Baiklah! Tuan. Saya setuju!"kata Barbara dengan penuh yakin.

'Takpalah... Hanya menyusui,kan?. Tidak lebih?' bathinnya.

"Sekarang tanda tangani surat kontrak perjanjian kita ini.

Supaya,kamu tidak mencoba kabur dari saya.

Bagaimana nona Barbara?"

"Baik tuan ,saya akan menanda tangani surat kontrak perjanjian itu"

"Silahkan! nona.

Baca dan pahamilah" tukas Demian.

🖋️Tidak boleh menolak saat buah dada di pegang.

🖋️Tidak boleh menolak,jika sewaktu-waktu di butuhkan.

🖋️Harus selalu menyusui setiap detik,menit,jam.

🖋️Harus mau,jika tidur satu ranjang dalam keadaan sedang menyusui.

🖋️Tidak boleh tertarik,kepada saya (Demian Dominique).

🖋️Harus menginap.

🖋️Harus mengikuti kemana pun saya (Demian Dominique) pergi.

🖋️Menyiapkan baju saya.

🖋️Menyiapkan perlengkapan mandi saya.

🖋️Menyiapkan Sarapan saya.

🖋️Harus siap menikah dengan saya,sekarang juga.

Bibir komat-kamit membaca poin per poin.

Bola mata Barbara membulat dengan lebar.

Poin terakhir,sangat mengejutkannya.

Menikah?

"Hey..kenapa kamu diam saja . Nona!" kesal Demian.

"Tuan,ini poin yang terakhir saya tidak salah baca kan?".Barbara dengan menggeser kertas surat perjanjian itu. Dan menunjuk ke poin paling bawah.

Senyum Demian pun mengembang.

"Tidak salah!. Nona Barbara.

saya akan menikahi kamu.

Karena saya mau,kalau kamu menyusui saya dalam keadaan 'Halal' ".

"Maksudnya,Tuan?"

-Jangan telmi ,tolong Barbara sekarang-

Huffhh

Helaan nafas yang terdengar sangat berat dan juga kasar.

"Memangnya Kamu ingin saya jamah,dan *****-***** secara cuma-cuma?

tidak ada ikatan halal di antara kita.

kamu rela,Barbara?"ketus Demian.

Dengan memutar bola matanya jengah.

'cantik-cantik bodoh-kah?' bathin Demian meremehkan.

"Hey... Tuan saya tidak bodoh Ya!!" sahut Barbara sewot.

Barbara sebenarnya tahu apa maksut poin yang terakhir.

Tapi alasan apa,yang harus ia berikan kepada sang ibu.

dia seperti cenayang saja!.bathin Demian.

"Saya bukan cenayang ya Tuan!. Saya membaca mimik wajah anda. SeAkan-akan mengatakan bahwa saya itu bodoh".Barbara sewot dengan tangan yang melipat didada.

Demian dibuat kaget lagi.

Dasar gadis aneh,menurutnya.

Uda tidak punya rasa takut.

malah nyerocos terus.

Hadeh.

"Iya .. ya ... sekarang kita mau kemana"

"saya ... mau ke rumah sakit Tuan Demian.Mau pamit dengan kedua orangtua saya.

Tapi,dengan alasan apa ya?. Saya pamitnya nanti?"

"kau bodoh ya!!. saya akan menikahi kamu!! . tentu saja .. saya yang akan berbicara kepada kedua orangtua mu itu".

"apa??! . Tuan bilang saya apa?!.

bodoh?!. bukannya tuan yang bodoh ya?!" balas Barbara dengan nada sinisnya,memutar bola mata dengan malas.

'enak saja!! . gini gue pintar tauk!!' bathin Barbara .

.

_Rumah Sakit_

barbara segera menuju ke ruangan sang ayah.

hari ini ayahnya akan menjalani operasi jantung.

dia berharap ayahnya,bisa sehat dan berkumpul bersama keluarga lagi.

Demian yang sejak tadi melihat gerakan terburu-buru dari gadis berambut merah itu hanya bisa menggelengkan kepala.

Pasalnya baru kali ini,dia menghadapi gadis yang super aktif.

"Tuan .. Ayo sini!!" digandengnya tangan Demian dengan langkah tergesa-gesa.

Barbara heran,mengapa semua perawat yang ada disepanjang koridor rumah sakit itu membungkuk seperti tanda hormat saja.

Seperti melihat orang penting menurut Barbara.

Tapi siapa ?

"Pagi,pak ..." sapa salah seorang perawat kepada Demian.

"Pagi.. " ucap perawat yang lain bersahutan. Beelomba-lomba pemilik Rumah sakit tersebut.

Barbara pun penasaran,dan langsung mendongakkan kepalanya.

Menatap sang Tuan Demian.

Demian yang dipandang gadis berambut merah itu pun hanya diam saja. Tetap memasang wajah datarnya tanpa ekspresi apapun.

.

.

Di depan ruang tindakan operasi.

Barbara melihat ibunya dan dua kakak laki-lakinya sedang duduk berdampingan.

"Ibu..bagaimana dengan ayah?" tanya Barbara memeluk sang ibu.

"tenangkan dirimu nak.. Alhamdulillah ayah sudah ada didalam ruang operasi sejak satu jam yang lalu" terang sang ibu.

"hah??! . kok bisa Bu. kan Barbara baru dapat uangnya sekarang Bu"sahut Barbara merasa heran dengan ayahnya yang operasi lebih cepat. Sebab dia juga belum memberikan uang yang diberikan Tuannya Demian kepada pihak rumah sakit tempat ayahnya dirawat.

Sang ibu tidak menjawab ucapan Barbara. Pandangan ibu malah tertuju kepada laki-laki tampan. Yang ada dibelakang Sang anak Barbara.

Barbara heran,mengapa hari ini banyak sekali yang tersenyum dan menyapa tuannya itu.

Barbara ingin bertanya,tetapi didahului dengan ucapan sang ibu.

"Tuan Demian-lah yang sudah mempercepat operasi ayahmu" jawab sang ibu membuat Barbara melongo.

Barbara kira,ibunya akan kaget.

Jika kedatangannya membawa laki-laki yang belum sama sekali keluarganya kenal.

"Ibu.. ibu kenal Tuan Demian ?". Tanpa menjawab sang ibu hanya menganggukkan kepalanya.

Membuat Barbara menjadi penasaran.

Sebenarnya siapa sosok Demian Dominique.Apa profesinya,dan apa jabatanyya.

"bolehkah saya duduk?" tanya Demian memecah kebingungan yang dialami Barbara saat ini.

"silahkan tuan" jawab sang kakak pertama Barbara bernama Bian.

Dalam hati,Demian merasa sangat gemas dengan gadis berambut merah itu.

Dia yakin,saat ini pasti Barbara penasaran.

Apa yang terjadi dengan keadaan, yang semua terlihat sangat mendadak tanpa perencanaan itu.

Demian tertawa dalam hati.

Dia sudah mencari info terlebih dahulu latar belakang gadis berambut merah yang akan menjadi ibu susunya itu.

Faktanya pas sekali,dengan dirawatnya ayah Barbara.

Dirawat di rumah sakit miliknya sendiri.

oh my!!

oh my!!

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

lucu ue..aq baru denger lo ada penyakit ky gini..tpi unik sih.. Allah memang maha berkehendak

2023-11-20

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!