KETEMU

"Awww shitt!!!" umpat Barbara saat ada mobil melaju dengan kencang.

"Hey!! berhenti Loe!! . Kurang ajar Loe!!.

Untung gue yang kena!. Berhenti!!" Teriak Barbara dengan kencang.

Saat ini Barbara sedang menunggu bis di halte.

Dia harus pulang ke rumah terlebih dahulu,untuk mengambil baju ganti untuk kedua orangtuanya yang ada di Rumah Sakit.

Tapi sialnya,Barbara malah hampir celaka.

Gara-gara ada mobil yang tidak tau di untung itu.

"SiaL!!" gerutu Barbara lagi dengan mengusap lengannya yang tersenggol sedikit oleh mobil yang melaju cepat tadi.

.

.

Yang ada dibelakang kemudi mobil kencang tadi adalah Diego.

Orang kepercayaan Demian untuk mencari gadis yang memiliki sumber Air dan harus membawa ke hadapan tuannya itu.

Dia dikejutkan dengan gadis yang akan menyebrang.

Dari arah halte tadi.

Diego pun menepuk keningnya dengan keras.

"Aduh .. gadis tadi sepertinya kena mobilku deh. Ah.. aku putar balik sajalah. Semoga dia masih ada disana. Aku ingin memastikan baik-baik saja" Tukas Diego sambil memutar kemudinya menuju arah halte tadi.

.

.

.

jderr!!

jder!!

**suara Guntur dan Kilap menyambar - nyambar.

Langit yang semula terang menjadi gelap.

"Ya Tuhan .. ini mau hujan ??" monolog Barbara, mendongakkan kepala menatap langit.

"Bisnya tidak ada pula. Mana Uda jam sembilan malam" keluh Barbara dengan melihat angka yang berputar di benda yang menempel di pergelangan tangannya.

.

.

.chitttt!!!!!!!!

**suara ban berdecit dengan keras.

Membuat siapapun ngilu mendengar decitan itu.

Barbara mengernyitkan keningnya,menyipitkan kedua matanya.

Memicing ,mangamati mobil siapa yang sudah berhenti tepat di depannya.

"Apa!! .. " Barbara beranjak dari duduknya. Dan melangkah maju menghampiri sang empunya mobil.

.

.

Tuk!!

Tukk!!

Tukk!!

**digedornya pintu kaca mobil bagian kemudi.

"Loe ! kan yang tadi hampir nyerempet GUE!. Oh bukan Hampir lagi ! .

Tapi sudah mengenai gue !! .

Ni . Untung lengan gue yang kena!!" Omel Barbara dengan tangan berkacak pinggang menatap kaca mobil bagian kemudi.

Yang didalam mobilpun.

Hanya melongo dan menarik sudut bibir nya membentuk sebuah senyuman gemas.

Diego pun segera membuka pintu mobilnya,dan membawa payung serta menyugarkan payungnya.

Agar dia tidak kehujanan.

"Permisi!! . Bisa kamu mundur sedikit dari pintu mobil saya Mbak ?!"

Bagai kerbau yang di colok hidungnya.

Barbara menurut apa yang dikatakan oleh sang empunya mobil.

"Ayo mbak .. kita neduh disitu dulu.

Mbak.. ini hujan deras.

Mbak .. bisa sakit Lo nanti" titah Diego dengan dagu mengarah ke tempat duduk halte.

.

.

.

Barbara pun akhirnya mendaratkan bokong montoknya ke tempat duduk yang disediakan untuk para penunggu bis dihalte.

Kini mereka duduk anteng sembari menatap hujan deras di temani Guntur serta kilap yang bersautan.

.

.

.

Hening.

.

.

"Maafkan saya tadi ya .. saya tadi terburu - buru. Jadi saya melupakan safety" tutur Diego.

Barbara pun menoleh.

"Ya.. saya maafkan. mungkin memang saya,nya saja yang teledor. Saya juga terburu-buru tadi. Makanya tidak memperhatikan jalan" Terang Barbara kepada laki-laki yang ada disampingnya.

"ngomong-ngomong,ini sudah malam loh mbak .. jam sembilan lebih lima belas Menit. kenapa mbak masih di luar jam segini??. mbak mau kemana ? " Tanya Diego.

"ehmm ... saya mau pulang ke rumah tuan.

saya mau mengambil baju ganti untuk kedua orangtua saya" singkat Barbara.

"maaf kalau saya lancang mbak .. emang dimana kedua orangtua mbak??" tanya Diego lagi.

"kedua orangtua saya sekarang ada dirumah sakit. Ayah saya yang sakit dan Ibu saya yang sedang menemaninya.

kami bergantian berjaga Ayah. kakak saya dua-duanya sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.

Jadi saya-lah yang harus bergantian dengan ibu saya menemani Ayah saya". Jelas Barbara dengan panjang lebar.

.

.

Diego menatap Barbara dengan intens.

Tanpa sepengetahuan Barbara .

Berambut merah,memakai blus navy yang dicocokkan dengan celana jeans itu.

Sekejap Diego terpesona dengan gadis yang ada di sampingnya ini.

.

.

"Ayah saya mengalami Jantung koroner.

Saya bingung . Saya membutuhkan uang banyak untuk ayah saya,Tuan. hik hiks ... " keluh Barbara dengan kedua telapak tangan menutupi wajahnya yang sudah basah karena air matanya keluar.

Diego panik.

Ia takut disalahkan oleh orang lain.

Nanti dikiranya,sudah berbuat asus1l@ lagi.

.

.

Akhirnya Diego mencoba menenangkan Barbara,dengan menepuk bahu Barbara pelan.

.

.

.

ssssttt

sssstt

.

.

.

"Sudah mbak .. semua permasalahan pasti akan ada jalan keluarnya . Saya yakin itu.

dan Boleh saya cerita sedikit.

Alasan saya tadi terburu-buru" kata Diego.

Barbara pun mendongakkan wajahnya lalu menoleh kesamping menatap lawan bicaranya.

Dan ia mengangguk.

Diego yang ditatap seperti itu pun.

Sedikit salah tingkah dan agak terpesona akan wajah manis nan juga cantik itu.

"Ehemm!! .. ini sebenarnya sedikit agak riskan ini.

Saya itu disuruh sama bos saya.. untuk mencarikan gadis yang bisa mengeluarkan AIR SUSU yang langsung dari sumbernya" terang Diego dengan wajah menahan rasa malu,karena sudah berbicara blak-blakan kepada gadis yang tidak ia kenal sama sekali.

Barbara pun melongo.

"Terus??" tanya Barbara yang ingin mendengar cerita Diego.

"Ya .. ini .. saya harus bisa mendapatkan gadis itu.

Saya sudah mencari tau,di sebuah tempat.

Tempat khusus penerima pendonor ASI.

Awalnya mereka tidak mau memberitahukan. Siapa pendonor ASI disana.

Dan maaf ya . Dengan sekali Ancaman . Akhirnya mereka mengatakannya .

Jika ada satu gadis yang menjadi pendonor tetap di Bank ASI tersebut.

Kalau tidak salah,namanya BARBARA"

.

.

DEG!!!

Mendengar namanya disebut.

Barbara membulatkan matanya.

Ia merasa harus pergi dari halte sekarang juga,tapi ia juga penasaran alasan apa sebenarnya.

Mengapa harus mencari gadis ASI untuk sang Tuan,nya itu.

.

.

.

"Bos, saya memiliki kelainan mbak" sambung Diego lagi dengan helaan nafas yang terdengar seperti keputus asa-an.

.

"Terus??! . Apa tuan sudah menemukan gadis itu??" tanya Barbara dengan penasaran.

.

.

Huffttt

Lagi-lagi helaan nafas Diego keluar dengan kasar.

Dan menyugar rambutnya dengan frustasi.

.

.

"Ya .. Belum mbak .. mana saya dikasih waktu hanya dua puluh empat jam saya harus menemukan gadis itu. Dan membawa ke hadapan tuan saya" tukas Diego.

.

.

.

"kalau boleh tau .. Alasannya apa ya tuan anda ingin membawa gadis yang bisa menghasilkan ASI,itu??" tanya Barbara dengan minat.

.

.

"Kan sudah saya katakan tadi mbak,

ada hadiah khusus jika saya bisa menemukan gadis itu.

Dan tentunya ada hadiah besar juga yang akan diberikan kepada tuan saya kepada gadis itu" ketus Diego.

.

.

.

Barbara pun manggut-manggut dan mencerna semua cerita Diego mengenai tuannya.

Tuan yang membutuhkan ASI dari sumbernya langsung pula.

Barbara berfikir.

'Apa aku harus memilih jalan ini ya. Demi Ayah bisa menjalani Operasi besok' bathin Barbara.

.

.

.

Dengan menimang-nimang dalam beberapa menit berlalu.

Barbara menjulurkan tangan kanannya ke depan wajah Diego.

.

.

Diego yang sedari tadi menunduk lesu pun,kini mendongak.

Menatap gadis berambut merah nan cantik itu.

.

.

"Perkenalkan nama saya 'BARBARA ANNOVRA' gadis yang anda cari Tuan"

.

.

.

"Hah??"

Terpopuler

Comments

Jamilah mila

Jamilah mila

maaf author tulisannya kenapa banyak spasi, jadi terlihat banyak

2023-02-04

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!