BAWA DIA (!!)

Setelah mendonorkan ASI,di BANK ASI.

Barbara tidak langsung pulang.

Dia mencoba menemui seseorang.

Dia adalah seorang dokter yang bekerja di BANK ASI tersebut.

Dokter itu bernama Leonardo,yang sudah mengetahui kelainan Barbara.

Barbara yang minim dengan pengetahuan,telah adanya wadah atau tempat penyaluran ASI.

Sekarang,merasa sangat senang dan beruntung.

Barbara tidak lagi membuang ASInya.

Ia juga bisa mendonorkan ASInya untuk bayi-bayi yang tidak memiliki kecukupan atau untuk membantu sesama seorang ibu mengenai anak yang tidak bisa mendapatkan ASI yang biasanya diberikan langsung oleh 'sumber'nya.

.

Barbara yang sekarang lebih merasa plong dan tidak merasakan pegal dibagian dadanya lagi.

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak Barbara berusia 17tahun.

.

.

Kelainan yang diketahui Barbara bahwa dia bisa menghasilkan ASI karena hormon berlebih.

Awalnya membuat ia shock.

Tapi lama-kelamaan,dia bersahabat dengan keadaannya.

Hingga dipertemukan dengan seseorang yang dia anggap kakak.

Yang saat ini ingin sekali ia mengunjungi ruangannya.

.

.

.

.

Dengan menapakkan kaki jenjangnya di atas keramik lantai koridor BANK ASI.

Barbara melangkah santai menuju ruangan Leonardo.

.

.

Usia mereka terpaut cukup jauh.

Jadi,Barbara sering kali menganggap Leonardo itu adalah kakaknya sendiri.

.

Barbara sangat mengagumi sosok yang selalu menjadi tempat penampungan curahan hatinya selain kedua orang tua,nya.

Dari Leonardo tidak pernah marah.

Selalu menanggapi setiap aduan Barbara.

Itu poin penting banget buat Barbara untuk mau terbuka sama orang lain selain keluarganya.

.

.

Kalau yang sedari awal saja,sudah cuek nya minta ampun.

Barbara memilih untuk menjauh.

Karena... menurut Barbara, tidak semua orang bisa kita samakan pendapatannya dan tidak semua orang mau menerima kita dengan keadaan kita yang notabennya,hanya seorang yang terlahir dari kalangan menengah kebawah.

Bukan merendah menurut Barbara.

Tapi lebih ke was-pa-da .

Alih-alih takut mendekat dan mengenal lebih jauh.

Ternyata tidak sepemikiran,tidak sependapat.

Nanti konflik sepeleh malah dibesar-besarkan

.

.

tok!!

tok!!

tokk!!

suara pintu diketuk*.

.

.

Sebuah senyum mengembang dibibir Dokter laki-laki tampan yang saat ini ada didalam ruangannya.

.

.

Dia tahu.

Siapa yang sudah mengetuk pintunya.

.

.

Bau Parfum Dolce Peony dikenal memiliki aroma segar dan feminim, yang menyiratkan kebebasan, keindahan, keberanian, dan keceriaan.

.

.

Sama dengan pemakainya sekarang.

Gadis yang selalu ceria dan sering menganggap beban adalah tanggung jawab.

.

.

Dengan tatapan yang beradu.

Barbara dan Leonardo saling menyapa.

"HAI .. Kakak". Tangan melambai dengan girang ketika melihat laki-laki berJas putih itu.

"Hai.. juga Barbara comel" balasnya dengan kikikan pelan.

"Kakak .. Uda mau pulang?" tanya Barbara melihat Leonardo mengemasi kertas yang ada dimeja kerja yang ada diruangan khusus dokter laki-laki tampan tersebut.

"Iya Barbara.. Kita pulang bareng yuk" ajak Leonardo.

"Ehmm.. maaf kak. Aku tidak pulang ke rumah.

Tapi langsung ke Rumah Sakit" jawabnya.

"Siapa yang sakit,Bara?"

"Ayahku,kak ... Minggu ini harus menjalani Oeprasi Jantung. Lebih tepatnya Operasi bedah jantung Coronary Artery Bypass Grfat ". Terang Bara dengan mata yang terlihat sendu.

"Berapa biaya yang harus di lunasi Bara?" tho the point Leonardo.

.

.

Leonardo tahu kalau Barbara sedang gelisah karena harus memikirkan kondisi ayahnya yang ditambah akan melakukan operasi.

.

.

Barbara merasa malu sendiri.

Dan merasa lancang.

Bukan maksud ia untuk dikasihani atau di bantu.

Dia hanya ingin melepaskan unek-unek yang ada di hati-nya saat ini.

.

.

Terbukti,sekarang dia merasa plong.

Sudah berbagi cerita untuk masalah ini.

.

.

Barbara pun hanya diam.

Tanpa tahu harus menjawab apa lagi.

Dia hanya menunjukkan senyum yang sangat manis.

Untuk menunjukkan,bahwa dia sekarang fine ,ITS oke.

.

.

"Aku sudah sering merepotkan mu kak

sebisa mungkin aku ingin mengatasi masalahku sendiri. Takut terlalu dalam merepotkanmu kak" bathin Barbara dengan masih menatap wajah sang dokter dengan senyum manis.

.

.

"Haloo .. Barbara ??" lambai tangan Leonardo membuyarkan lamunan gadis berambut merah itu.

"Ehemm!!.. iya kak. Tenang saja kakak tampan dan baik hati.

Barbara sudah ada kok. malahan uangnya mau diTransfer besok oleh seseorang " jawab Barbara sekenanya.

menghindari pertanyaan dan tatapan curiga dari Leonardo.

.

.

.

Leonardo hanya manggut-manggut.

Leonardo juga tak mengindahkan ucapan Barbara.

Dia dengan setia menatap mata yang saat ini sedang berusaha menyembunyikan sesuatu.

Leonardo tahu itu.

.

.

Tapi dia lebih memilih tidak melanjutkan ucapannya tadi,karena ia tahu kalau gadis didepannya ini mempunyai watak yang sedikit keras kepala.

.

.

"Yasudah kalau begitu Bara ... jika kamu tidak mau pulang bareng sama kakak.

Jaga diri kamu baik-baik ya. Ingat!. jangan begadang terlalu malam!!" pesan Leonardo kepada Barbara.

"Ayo kita keluar Bara" ajak Leonardo dengan satu tangan menggandeng tangan Barbara.

.

.

*drap

drap

drap*

Derap dua pasang kaki melangkah di tengah lorong koridor.

Banyak pasang mata yang melihat keharmonisan yang seperti pasangan kekasih itu.

Padahal kenyataannya tidak seperti yang mereka lihat.

Meskipun Leonardo menyimpan banyak rasa dan harapan untuk gadis berambut merah itu.

.

.

Tapi Leonardo tahu,jika Barbara hanya menganggapnya hanya sebatas seorang Kakak saja.

.

.

"*Mereka sangat serasi ya. Mengapa mereka tidak menikah saja"

"Iya .. ya .. yang satu gadis cantik dan comel. Yang satu dokter tampan dan mapan. cocok "

"iya cocok! pakai banget*!"

Begitulah para staff karyawan di bank ASI itu berbisik-bisik,membicarakan sepasang 'kakak - adik' yang didepannya itu.

.

.

cupp!!

.

.

"Kak .. kita berpisah disini ya ... Kakak hati-hati ya.!!..." ucap Barbara tulus dengan tangan mencium punggung tangan Leonardo dengan hikmat.

.

.

Nyess!!

Hati Leonardo merasa haru,lebih tepatnya kebawa perasaan.

Sering berinteraksi seperti ini,membuat libidonya naik.

Walau bagaimanapun,Leonardo adalah lelaki normal.

Didekati gadis dan sering bersentuhan dengan sebatas berjabat tangan,membuat Leonardo meremang.

Sehingga Pusaka dalam sangkarnya pun merespon.

.

.

"Iya.. kamu yang hati-hati ya!!. Ingat pesan kakak Lo. Hubungi kakak kalau ada apa-apa" Leonardo sedikit berteriak.

"Oke" dengan ibu jari yang mengangkat.

Memberi jawaban dengan isyarat mengacungkan jempolnya.

.

.

--_____---_____--

"Bos.. Airnya sudah saya dapatkan Bos!" lapor Diego kepada sang tuannya.

"Ini baru saya dapat dari gadis yang bernama Barbara bos!. Dia gadis yang mempunyai kelainan hormon galaktorea atau semacam kelebihan hormon yang bisa mengeluarkan Air dari sumbernya langsung.

Gadis ini juga sering menyumbangkan Airnya ke Bank Tersebut.

Saya mendapatkan info ini dari orang kepercayaan saya,yang memang memantau siapa saja yang sudah menyumbangkan atau mendonorkan Airnya ke BANK tersebut.

Dan yang lebih mengejutkan bahwa dia adalah seorang gadis Single,Bos!." Diego dengan penjelasan panjang kali lebar kepada bosnya itu.

.

.

Menarik sangat gadis menarik. bathin Demian dengan senyum menyeringai licik.

.

.

Ya,dia adalah Demian Dominique.

Laki-laki berusia 30tahun.

Dengan memiliki ciri-ciri seperti orang timur.

Banyak gadis yang dengan gencarnya mendekati sang Demian.

Sudah tampan,mapan,kaya,dan hangat bila bersama orang yang sudah dikenalnya,Katanya sih.

Tapi nyatanya Demian sangat dingin dan agak arogan.

.

.

"Bawa gadis itu kemari!. Aku ingin bertemu dia langsung!" perintah Demian kepada Diego.

Diego pun cengok.

"Apa??!! . Dia memintaku membawa gadis itu??!.

Bagaimana ini Tuhan!!?. Jika gadis itu tidak mau kesini,bagaimana?!"bathin Diego dengan mulut yang menganga.

.

.

.

"Maaf Tuan .. sebelumnya saya minta maaf!. Tapi apakah gadis itu akan mau saya bawa kesini.

Sedangkan kita tidak punya alasan yang lebih jelas.

Saya takut____"

"AKU TIDAK MAU TAU!!... JIKA DALAM WAKTU DUA PULUH EMPAT JAM! DIA TIDAK ADA DI HADAPANKU!!... TENANG SAJA! .. LEHERMU AKANKU___" potong Demian berteriak,dengan tangan digerakan dilehernya memperagakan sayatan di leher.

Diego yang melihatnya pun,merasa bergidik ngeri.

Tuannya memang menyeramkan.

Dan lebih tepatnya tidak akhlak,kalau memerintah sesuatu.

"Bbbb__Aa-ikk TttuuAnn" jawab cepat Diego dengan tergeragap dan segera meninggalkan ruangan sang tuan Demian.

Terpopuler

Comments

Aziera 2010

Aziera 2010

maaf ya Thor,apa nggak bahaya menyumbang asi sembarangan karena di khawatir kan kalo dalam Islam mahram sepersusuan.

2023-03-27

6

amira_

amira_

semangat up nya thor..💪💪

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!