Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Sintia.
"Tidak kah kamu berpikir sebelum menerima seorang pria?
Apa karena frustasi, jadi kau menerima siapapun yang mendekati mu?
apa begitu huh?"
Danrem menyeret putrinya, mendorong hingga gadis lemah itu tersungkur di lantai.
Entah apa kesalahan nya, sehingga mereka memperlakukan dirinya seperti ini.
"Memang nya apa yang aku lakukan? dia baik pada ku. aku nyaman bersama nya"
Nafas Danrem semakin tersengal, darah nya semakin naik. Melihat Sintia yang masih berani menjawab ucapan nya.
Rea khawatir dengan kondisi suaminya, dia melangkah mendekati putri bungsu nya. Sedangkan Sela, dia malah tersenyum dan senang melihat adik nya di maki maki oleh kedua orang tua nya.
"Sudah diam, jangan menjawab lagi!"
"Tidak ma, aku tidak bisa diam jika kalian terus menerus menindas ku!"
Dengan teguh, Sintia berusaha berdiri. Menghadap kedua orang tua nya yang juga menatap dirinya.
"Setelah semua yang aku alami, kalian terus menyudutkan aku. Kalian tidak sedikitpun memahami apa yang aku rasakan!"
Sintia menghapus kasar air matanya, air mata yang jatuh dengan sia sia.
"Dasar anak tidak berguna!" maki Danrem, Sintia langsung menyela nya dengan suara keras .
"Cukup Papa!" ucap Sintia lantang.
"Aku bertemu dengan pria yang aku sukai, yang bisa menerima ku. kalian menentang nya. Kalian beralasan jika aku membuat nama baik keluarga jadi tercemar.
lalu, bagaimana dengan dia!"
Sela melebarkan matanya, ketika Sintia menunjuk kearahnya.
"Bagaimana dengan putri kesayangan kalian. Dia mencemarkan nama baik keluarga dengan cara berselingkuh dengan calon suami adik nya sendiri!
Apa itu pantas? tidak!
tapi kalian tetap menerima nya kan? kalian merestui mereka, tanpa memperhatikan apa yang akan aku rasakan. Hiks...Kalian tidak pernah memandang ku, kalian hanya melihat kakak saja."
Air mata Sintia terus mengalir deras, dia sudah tidak bisa menahan diri lagi.
"Apa karena Rendi orang terpandang? lalu kakak yang sangat kalian cintai. sehingga kalian bisa memaklumi dengan apa yang telah dia lakukan?
Jawab!"
Sintia semakin menjadi jadi, dia berdiri di hadapan papa nya. Menatap papa nya dengan mata yang lebar.
"Apa papa pernah menampar nya? seperti papa menampar ku??"
"Huh?"
Dalam tangis nya Sintia menggeleng, menatap kedua orang tua nya secara bergantian, lalu melangkah mundur.
Dari pupil matanya, dia menatap mama, papa dan Sela, seperti menatap sebuah cetakan foto keluarga.
Dia tersenyum, " Benar. Beginilah seharusnya. Kalian seakan hidup bertiga, dan aku hanya pekerja. Penanggung semua kesalahan yang kalian lakukan!"
"Sintia sudah cukup!" tegur Rea.
"Kenapa??? kenapa aku tidak boleh mengungkapkan semua yang aku ingin kan??? kenapa kalian selalu mengaturnya. Kalian yang menetapkan apapun yang kalian inginkan.
Tapi! perlu kalian ingat. Mulai sekarang, aku tidak akan melakukan hal yang seperti itu lagi!.
Aku akan melakukan apapun yang aku inginkan!" tegas Sintia penuh penekanan.
"What? are you crazy Sintia? Kau ingin melawan kedua orang tua yang selama ini telah berjasa kepada mu?"
"Diam!!! Kau tidak berhak menceramahi ku. Aku jijik pada mu!" Teriak Sintia pada Sela.
"Satu lagi" Sintia menatap kedua orang tua nya lekat. Dengan air mata yang masih mengalir deras, Sintia mengutarakan keputusan nya.
"Aku akan menikah dengan Verrel. Tidak akan ada satupun di antara kalian yang bisa membatalkan nya. Karena aku tidak meminta persetujuan kalian!"
Setelah mengatakan hal itu, Sintia langsung berlari menuju ke kamar nya.
"Wah, Pa, ma. Pria itu sungguh hebat, dia sudah membuat Sintia berubah 100%.
Gadis yang manis, dan Sanga penurut. Kini berubah menjadi gadis durhaka!"
"Diam lah Sela, jangan membuat situasi semakin runyam" peringat Danrem.
"Tapi, itu benar pa. Kita harus mencegah putri kita menikah dengan pria itu.
"Aku heran, mengapa dia begitu ingin dengan Sintia?" decak Rea.
"Benar ma, dia pasti memiliki niat tersembunyi. Aku pernah melihatnya, dia adalah pria licik yang ingin menguras harta pasangan nya!" imbuh Sela.
"Benarkah?"tanya Rea terkejut. Dia berpikir Verrel adalah orang yang kaya, sebanding dengan keluarga mereka.
"Dari mana kamu tahu Sela? informasi palsu itu!" Ucap Danrem. Dia menatap putrinya yang bersikap seolah mengenal Verrel.
"Aku pernah mendengar dari teman ku pa, dia memporoti uang teman ku, setelah uang nya habis,dia akan meninggalkan nya begitu saja!" jelas Sela.
"Kau salah nak, dia itu Mafia terkenal, dia sangat kaya. Tapi, dia sangat licik. Dia akan menghancurkan setiap apa yang dia inginkan.
"Apa?"
Sela dan Rea terkejut. Sela sangat mengenal Verrel, dia tidak pernah mengetahui jika pria itu adalah orang kaya. Dia hanya seorang buruh bangunan dan suka meminta uang padanya.
"Semua orang mengenal nya, jika kita menjalin hubungan dengan nya, maka banyak di antara mereka yang akan memusuhi kita. seperti mereka memusuhi Verrel."
Sela semakin greget, rasa sesal mulai muncul. Jika dia tahu, Verrel sekaya itu. Maka dia tidak akan mengkhianati nyam Dia akan menunggu Verrel yang pergi sebentar untuk urusan pekerjaan nya.
"Ais....Kenapa aku sebodoh ini!" rutuk nya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments