"Bagaimana, tuan Mark?! Anda sudah melihat istri saya bukan?" tanya Sunny saat jam istirahat. Saat ini dirinya sedang bersama dengan tuan Mark makan siang di kafetaria.
"Tidak hanya melihat tapi aku juga sudah berkenalan dan banyak ngobrol dengan istrimu, Sunny. Kamu mabok dan akhirnya tidur terlelap. Sekitar jam enam pagi, akhirnya aku memilih balik saja. Aku takut jika ketiduran di rumah kamu bisa kebablasan bangun siang," jelas Mark.
"Hahaha, bahkan aku juga melewati acara ritual ku setiap malam bersama istriku gara-gara aku mabok," sahut Sunny. Mark tiba-tiba merasakan cemburu di hatinya.
"Kamu sangat beruntung memiliki istri seperti Ayana mu itu," kata Mark.
"Tentu Mark! Bahkan aku sudah bersumpah untuk tidak membuatnya menangis dan kecewa terhadap ku. Aku bersumpah tidak akan mengkhianati dirinya," sahut Sunny.
"Kamu benar-benar suami idaman, Sunny! Aku salut dengan kamu," ucap Mark.
*****
Sementara itu di warung kopi milik Ayana, terjadi keributan. Di mana Adrian, kekasih Ayana dulu tiba-tiba datang ke warung Ayana dan membuat huru- hara. Ayana menangis saat Adrian dengan lantang mengatakan bahwasanya menyebutnya sebagai seorang pelacur. Di mana warung kopi nya itu hanyalah kedok saja karena si penjual nya sendiri juga menjual jasa lain sebagai wanita penghibur atau tuna susila.
"Lihat saja wanita cantik ini! Mana ada penjual kopi dan mie memiliki kecantikan dan kemolekan bodi seperti dia! Warung ini hanyalah kedok belaka untuk menarik minat kaum laki-laki. Jadi ibu-ibu semua nya, waspadai lah suami-suami kalian jika nongkrong dan membeli kopi di warung ini! Wanita ini pasti akan berusaha menggoda, merayu suami-suami kalian! Karena dia sejatinya adalah seorang pelacur kelas kakap!" ucap Adrian dengan lantang. Ayana yang mendengar teriakan Adrian hanya bisa menangis dan berusaha menjauhi dari tatapan tajam ibu-ibu yang ikut berkerumun di warung nya.
"Saya, saya tidak seperti itu! Saya hanya ingin berjualan kopi dan mie saja untuk mengisi waktu saya sambil menunggu suami saya kembali pulang dari kerjaannya. Semua yang dikatakan pria itu hanyalah sebuah fitnah!" sahut Ayana dengan isak tangis nya.
"Bohong!! Lihat saja dia! Kalau kalian semuanya tidak percaya! Aku bisa membuktikan kalau dia sebenarnya seorang pelacur!" kata Adrian lagi. Suara gaduh dan desas-desus dari para orang-orang yang berada di depan warung Ayana itu semakin heboh. Hingga pak RT datang untuk membuat situasi di sana aman terkendali.
"Bagaimana ini pak Rt? Anda harus mengusir wanita ini dari kampung ini. Karena dia adalah penyakit masyarakat yang harus kita basmi. Dia akan merusak rumah tangga orang di desa ini. Bahkan mungkin saja bisa membawa pengaruh buruk pada penduduk di sekitar," ucap salah satu warga berbicara pada pak Rt.
"Baiklah, tenang untuk semua nya! Silahkan semua nya bubar! Saya akan berbicara dengan mbak penjual kopi ini. Silahkan kalian bubar semuanya," kata pak Rt dengan suara lantang.
Ayana masih menangis terisak-isak. Sedangkan Adrian hanya bisa tersenyum lebar melihat penderitaan Ayana.
"Kak Adrian!? Kenapa kakak sangat tega sekali dengan ku. Dahulu kakak bahkan telah menjual ku pada mami Susi. Hingga aku akhirnya terperangkap dalam dunia malam. Sekarang disaat aku ingin berhenti dari pekerjaan itu, kakak kembali membuat masalah baru. Seolah kakak tidak ingin kalau aku bisa hidup dengan tenang dan damai," kata Ayana pelan pada Adrian.
"Salah siapa kamu tidak mau melayani aku lagi. Dengan dalih kamu sudah tidak menjadi wanita tuna susila lagi. Bahkan aku rela membayar kamu mahal, tapi kamu sok suci. Katanya kamu sudah menikah dan memiliki suami. Mana buktinya, hah?" sahut Adrian pelan.
Pak Rt yang melihat antara Adrian dan Ayana sedang berbicara pelan akhirnya mendekati keduanya.
"Maaf sebelumnya, mari kalau boleh kita sama-sama duduk! Saya ingin bertanya sesuatu. Saya sebagai Rt di tempat ini tidak mau adalagi keresahan di penduduk warga ini. Apalagi mungkin semuanya terjadi karena kesalahan pahaman," ucap pak Rt yang mengajak Ayana dan Adrian duduk di bangku depan rumah Ayana.
Sedangkan hari sudah sore dimana Sunny, suami Ayana juga belum pulang. Ayana sudah tidak sabar menumpahkan segala sesuatu yang membuat dirinya bersedih, malu dan lainnya. Apalagi Adrian berusaha mendesaknya untuk mengajak nya untuk berkencan. Adrian tidak percaya kalau Ayana sudah berhenti dari pekerjaannya menjadi wanita penghangat ranjang bagi laki-laki yang membutuhkan jasanya.
*****
"Ada apa ini?" ucap Sunny yang tiba-tiba datang bersama dengan Mark dengan mengendarai satu mobil Mark. Sedangkan motor yang ia pakai oleh Sunny ditinggal di kantor.
Pak Rt, Adrian dan juga Ayana melihat ke arah Sunny yang datang bersama Mark.
"Nah, sudah terbukti kan pak Rt. Kalau sebenarnya warung kopi ini hanyalah kedok belaka. Dua laki-laki ini pasti pelanggan wanita ini yang akan memboking wanita ini untuk diajaknya enak-enak. Karena wanita ini adalah seorang pelacur!" ucap Adrian.
Sunny yang mendengar ucapan Adrian langsung merah padam. Sunny tentu saja juga malu jika hal itu menjadikan Mark mengetahui latar belakang Ayana yang dulunya sebagai seorang pelacur. Padahal sesungguhnya Mark sendiri sudah mengetahui kalau Ayana dulunya seorang wanita tuna susila. Bahkan Mark sudah pernah tidur bersama Ayana.
"Hai, bung! Jaga mulutmu! Jangan bicara sembarangan! Aku suami Ayana! Jadi jangan bicara omong kosong seperti itu!" ucap Sunny.
Keributan itu terjadi hingga akhirnya Mark mengajak semuanya masuk ke dalam rumah saja untuk menyelesaikan semuanya. Pak RT pun setuju dengan usulan Mark yang terlihat seperti seorang pemimpin yang sangat berwibawa. Memang kenyataannya Mark adalah presdir di perusahaan nya sendiri.
*****
"Kak Sunny! Aku tidak mau tinggal di rumah ini lagi kak! Mereka sangat jahat!" ucap Ayana yang masih terisak-isak karena dipermalukan oleh Adrian. Yang membuat hati sakit adalah semua itu dilakukan oleh pria yang dahulu nya sangat Ayana sayangi yaitu Adrian. Adrian, pria yang menjadi kekasih Ayana.
Mark masih di rumah itu menyaksikan wanita yang diam-diam membuatnya selalu kepikiran siang dan malam. Walaupun sekarang dia harus menepis semua keinginan nya untuk memiliki dan mengejar Ayana karena Ayana sudah menjadi istri dari Sunny.
"Iya, sayang! Sudah yah jangan menangis lagi! Kita akan pindah dan kembali ke pusat kota saja. Kita akan menjual rumah ini dan mencari rumah di kota. Jangan sedih dong! Ayo tersenyum sayang," ucap Sunny sambil mengusap pundak Ayana.
"Kita lebih baik tinggal di rumah lama ku saja, kak! Di sana orang-orang tidak memperdulikan urusan pribadi orang lain," sahut Ayana.
"Kamu tidak apa-apa kalau tinggal di rumah itu, sayang?! Takutnya kamu teringat lagi masa lalu kamu," kata Sunny.
"Tidak apa-apa kak! Lebih baik tinggal di sana daripada di sini," sahut Ayana. Sunny merengkuh tubuh Ayana untuk memberikan rasa nyaman dan tentram terhadap istrinya.
Sedangkan Mark pura-pura tidak melihat adegan suami istri itu yang saling berpelukan.
*****
"Mark, apapun yang kamu dengar hari ini semoga tidak membuat kamu menjadi merendahkan istriku, Mark! Aku sudah mencintai nya. Bahkan separuh nyawaku sudah aku berikan pada Ayana," kata Sunny saat mengantarkan Mark ke depan rumah. Mark permisi pulang.
"Kamu bicara apa sih, Sunny! Justru aku salut dengan kamu. Kamu pria dan suami yang hebat! Kamu berani membela istri kamu. Dan perlu kamu ingat, sobat! Setiap orang akan memiliki kesempatan untuk berubah. Termasuk aku, kamu dan juga istri kamu," sahut Mark.
"Terimakasih banyak, Mark! Kamu sahabat ku yang sangat paham akan diriku," kata Sunny seraya memeluk sahabat nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments