BAB 18

Tok.

Tok.

Tok.

"Mas Sunny!? Itukah kamu mas?" sahut Ayana saat pintu utama di rumah nya diketuk seseorang. Padahal saat ini sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Ayana terbangun dari tidurnya karena mendengar beberapa kali pintu rumah nya diketuk.

"Aku, mbak! Aku teman Sunny! Sunny mabok berat," kata Mark yang masih di luar pintu memapah Sunny yang saat ini lagi teler karena kebanyakan minum. Ayana yang saat ini sedang mengenakan pakaian tidur dengan bahan tipis langsung menyambar jaket untuk menutupi bagian lekukan tubuh nya yang terlihat seksi. Ayana dengan cepat membukakan pintu.

"Mas Sunny!? Astaga??" ucap Ayana seraya ikut membantu memapah Sunny.

Sedangkan Mark sangat terkejut saat melihat Ayana. Namun Ayana masih belum menyadari kalau Mark lah yang mengantarkan Sunny pulang ke rumah. Mark merasa sangat senang bisa menemukan Ayana. Namun dirinya tentu saja sangat terkejut ketika melihat Ayana di rumah Sunny. Itu berarti Ayana adalah istrinya Sunny. Itulah yang ada dalam pikiran Mark saat ini.

Ayana dan juga Mark merebahkan Sunny ke kursi panjang di ruang tengah. Ayana masih terlihat sibuk melepaskan kedua sepatu dan kaos kaki yang dipakai oleh Sunny. Setelah itu mulai melepaskan kemeja yang dikenakan juga oleh Sunny karena Ayana akan mengelap badan Sunny dengan air hangat. Mark duduk memperhatikan Ayana yang masih sibuk mengurus suaminya tanpa menghiraukan Mark yang tanpa berkedip memperhatikan Ayana. Namun setelah selesai mengurus Sunny, Ayana baru duduk seraya menghembuskan nafasnya lega.

Saat Ayana hendak menawarkan minuman pada teman Sunny yang telah mengantarkan nya pulang ke rumah, barulah Ayana terkejut saat menatap Mark. Kedua netra mereka bertemu. Ayana menganga mulutnya, terkejut karena Mark lah yang selama ini mengajak Sunny bekerja di perusahaan nya. Sunny banyak cerita mengenai Mark yang bisa menjadi teman dekat dan teman ngobrol. Ayana tidak menduga kalau orang yang dibicarakan adalah Mark. Laki-laki yang pernah menjadi pelanggan dan merasakan jasa Ayana sebagai wanita tuna susila.

"Ayana, jadi kamu istrinya Sunny?" tanya Mark. Ayana menundukkan kepalanya. Ayana takut melihat sorot mata tajam Mark yang bisa membuat Ayana seketika terhipnotis dan bahkan bisa membuat terpesona.

Benar! Saat berkencan dengan Mark, Ayana memang merasakan lain. Dirinya seperti sedang berkencan dengan seorang kekasih. Mark lah laki-laki pertama yang merasakan keindahan tubuh Ayana. Bahkan Mark lah yang membeli keperawanannya dengan harga yang cukup mahal.

"Ayana!?" panggil Mark seraya mendekati Ayana.

Sunny masih dalam kondisi tidur karena pengaruh alkohol yang banyak diminum nya. Saat acara nongkrong bareng dengan Mark tadi mereka berdua sedang taruhan dan bermain game. Barang siapa yang kalah dia akan meminum minuman beralkohol. Dan Sunny lah yang selalu kalah saat bermain game dengan Mark. Sedangkan Mark tidak pernah sekalipun dikalahkan oleh Sunny.

"Ayana, aku.." ucap Mark seraya mengangkat kedua bahu Ayana yang saat ini sedang duduk hingga berdiri saling berhadap-hadapan dengan Mark.

Dagu Ayana diangkat oleh Mark dengan jarinya. Ayana kini harus menatap mata tajam milik Mark yang seperti belati menusuk jantung nya.

"Seharian ini aku mencari mu, Ayana!? Katanya mami Susi kamu sudah tidak bekerja lagi di sana. Ke tempat madam Leni pun aku tidak menemukan mu. Ternyata aku menemukan mu di sini. Aku rindu kamu, Ayana!?" ucap Mark yang tiba-tiba dan sangat berani memeluk Ayana. Tentu saja Ayana tidak bisa menghindar. Dalam hatinya paling dalam juga merindukan Mark. Tetapi Ayana ingin tetap menjadi wanita yang setia.

"Mark, aku, aku sudah menikah dengan Sunny, Mark. Aku harus menjadi istri yang baik untuk Sunny. Aku bukan Ayana yang dulu, Mark," ucap Ayana pelan. Tanpa dia sadari, Ayana meneteskan air matanya. Bahunya berguncang. Mark ikut merasakan rasa sesak namun ada kebahagiaan di sana.

"Aku tahu, Ayana! Tapi ijinkan sekali ini aku memeluk mu Ayana!" kata Mark. Mark semakin erat memeluk Ayana.

Sebagai seorang pria. Walaupun dirinya bejat dengan masa lalu yang sering bergonta-ganti pasangan. Suatu ketika dia akan mencari wanita yang baik-baik untuk dijadikan istri dan pendamping hidupnya. Menginginkan istrinya setia.

"Rupanya aku kalah cepat dengan Sunny," kata Mark.

"Mark, maafkan aku!" sahut Ayana. Ayana sedikit mendorong tubuh kekar Mark. Kini Mark kembali duduk seraya memperhatikan Ayana.

"Aku buatkan kopi untuk kamu, Mark!?" ucap Ayana seraya ke dapur membuatkan kopi untuk Mark.

Hati Mark hancur menerima kenyataan bahwa Ayana sudah menjadi istri Sunny. Mark melihat Sunny yang sudah tidur terlelap di kursi panjang ruangan itu. Mark mulai. menyalahkan batang rokok nya lalu menariknya dalam lalu menghembuskan nya dengan kasar.

Ayana tiba dengan membawa kopi hitam buatannya. Dia berikan pada Mark yang terlihat kacau wajahnya. Kini pandangannya mulai beralih pada Ayana. Ada kerinduan yang mendalam dan ingin ia curahkan. Namun saat ini Mark tidak mampu melakukan nya. Ayana sudah menjadi istri Sunny teman dekatnya. Teman yang baru Mark kenal namun bagi Mark, Sunny sudah ia anggap sahabat nya sendiri.

"Kak Mark!? Tolong, jangan bilang pada mas Sunny kalau kita pernah saling mengenal. Bahkan dulu kita pernah.... " kata Ayana. Mark yang mendengar ucapan Ayana tersenyum sinis. Betapa Mark sangat kecewa dengan Ayana. Disaat dirinya dulu pernah menawarkan Ayana untuk menjadi wanita satu-satu nya, tidak digubris oleh Ayana. Tetapi kenapa dengan Sunny, Ayana rela meninggalkan pekerjaan nya dan menikah dengan Sunny.

"Bagaimana kalau aku mengatakan dan menceritakan itu semua dengan Sunny?" sahut Mark. Ayana melebar bola matanya menatap tajam ke arah Mark. Mark yang melihat itu hanya tersenyum lebar.

"Jangan khawatir, Ayana! Cerita manis diantara kita, biar saja hanya kita yang mengetahui nya," kata Mark seraya kembali mendekat ke Ayana yang kini berdiri mematung. Mark kembali memeluk Ayana dengan erat seolah ingin melepaskan kerinduan nya.

"Ijinkan aku memeluk mu Ayana! Hanya memeluk saja. Tidak lebih!!" ucap Mark pelan.

"Kak Mark?!" gumam Ayana lirih.

"Aku tahu pasti kalau sebenarnya kamu juga rindu dengan ku. Tapi karena kamu sudah menjadi istri Sunny. Kamu ingin menjadi wanita yang baik-baik bagi Sunny. Aku sangat menghargai itu, Ayana!" kata Mark masih belum melepaskan pelukan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!