"Sayang, saat ini aku sedang sibuk. Tolong jangan mengganggu ku dong!" ucap seorang wanita muda yang tidak lain adalah istri dari Adrian. Dia bernama Tami.
Adrian menghentikan aksinya yang sejak tadi menciumi bagian tengkuk leher Istrinya itu. Dengan mendengus kesal, Adrian mengambil jaketnya serta mengenakan di badannya. Setelah itu tanpa pamit, dirinya meninggalkan Tami di ruang kerjanya. Adrian hendak pergi mencari udara segar di luar rumah itu. Tami yang melihat suaminya keluar rumah hanya membiarkan nya saja. Tami sudah bisa menebak jika suaminya itu akan mencari kesenangan di luar. Kebiasaan Adrian kalau sudah tidak mendapatkan apa yang ia inginkan dari istrinya, merajuk lalu pergi keluar rumah. Adrian akan nongkrong bersama dengan teman-teman nya sekedar minum dan mengobrol sampai pagi.
Adrian sendiri dahulu nya adalah pacar Ayana yang tega menjual Ayana pada mami Susi. Setelah mendapatkan uang dua milyar dari mami Susi, Adrian meninggalkan Ayana di tempat mami Susi. Dan sampai akhirnya Ayana terjerumus di dunia malam di mana Ayana saat ini menjual diri nya pada pria-pria kesepian yang membutuhkan kehangatan dan partner ranjang dalam hubungan cinta satu malam.
Adrian, mantan pacar Ayana kini sudah menikah dengan seorang janda muda. Istri Adrian bernama Tami. Tami sendiri seorang janda muda yang kaya raya karena mewarisi harta suaminya yang lebih dahulu meninggal dunia. Suami Tami dulu nya seorang pengusaha namun usianya terpaut jauh dengan Tami kurang lebih tiga puluh tahun. Saat ini Tami berumur kurang lebih dua puluh tujuh tahun. Sedangkan Adrian saat ini berusia dua puluh lima tahun. Mereka hanya terpaut dua tahun lebih tua Tami dari pada Adrian.
Setelah Tami menyelesaikan kerjaan nya, dia menutup kembali. laptop nya. Baru Tami menghubungi suaminya untuk dimintanya pulang ke rumah.
"Kamu kemana, sayang? Kerjaan ku sudah selesai nih, pulang yah!? Aku menunggu kamu," ucap Tami dengan suara yang lembut.
"Apa? Jangan pulang pagi dong sayang! Katanya kamu mau? Ayolah, jangan merajuk dong!" rayu Tami.
"Nah, begitu dong! Nanti aku akan membelikan kamu mobil sport sesuai apa yang kamu minta. Oke? Cepetan, pulang yah sayang!" ucap Tami dengan manja. Tami tersenyum lebar setelah berhasil membujuk suaminya itu supaya cepat pulang ke rumah.
"Adrian selalu mudah dibujuk kalau aku iming-imingi dan aku penuhi semua yang dia minta. Tapi sampai kapan aku memelihara suami yang hanya bergantung padaku seperti itu? Adrian sangat malas sekali. Beberapa kali aku ajak bekerja di perusahaan, tapi dia selalu menolak. Dengan alasan tidak tahu bagaimana cara nya berbisnis. Dan buta dengan urusan seperti itu. Padahal aku bisa mengajari Adrian pelan-pelan bukan?" gumam Tami.
"Tapi Adrian selalu bisa menyenangkan aku. Apalagi saat di atas ranjang. Anggap saja saat ini aku sedang memelihara seorang gigolo saja tapi susah aku nikahi. Hehehe. Tapi sampai kapan aku seperti ini?" ucap Tami.
"Aku ingin memiliki suami yang penuh tanggungjawab dan menyayangiku dengan tulus. Adrian? Sepertinya dia hanya mengincar harta yang aku miliki saja. Adrian tidak benar-benar mencintai ku," pikir Tami.
*****
"Kita makan dulu yah, sayang? Aku lihat kamu belum makan malam," ajak Tami saat Adrian sudah mendekap dirinya dengan erat.
"Bukankah aku habis di luar? Jadi aku sudah makan bersama teman-teman ku. Aku juga mentraktir mereka kok," ucap Adrian.
"Hem, kalau begitu temani aku makan dulu yah, sayang?!" sahut Tami.
"Hem, bagaimana kalau nanti saja setelah ..." ucap Adrian segera membalikkan tubuh Tami hingga mereka saling berhadap-hadapan. Adrian segera membungkam bibir merah delima Tami. Tami mau tidak mau hanya bisa pasrah saat, Adrian mengajaknya berolahraga di atas ranjang.
"Adrian! Tutup dulu pintu kabarnya! Nanti ada yang masuk," ucap Tami.
"Mana mungkin pembantu di rumah kita berani masuk tanpa mengetuk pintu kamar dulu?" sahut Adrian.
*****
Sementara itu di ruang kerjanya, tuan Apollo sedang menghubungi seseorang melalui ponsel pribadinya.
"Aku ingin wanita itu nanti malam!" ucap tuan Apollo.
"Tidak bisa om Apollo! Ayana malam ini sudah dipesan oleh seseorang. Sangat sulit dibatalkan lagi karena seseorang yang akan memakai Ayana adalah pria penting dan tidak bisa diganggu. Bisa hancur bisnis seperti ini jika menyinggung beliau," terang seorang wanita di seberang sana yang tidak lain adalah mami Susi.
"Siapa sih pria yang sudah mengajak Ayana berkencan?" sahut tuan Apollo.
"Tentu saja nama dan identitasnya kami rahasiakan, om Apollo. Demikian juga seperti anda, om! Hem, ada barang bagus juga, om selain Ayana. Itu kalau om Apollo mau mencobanya," ucap mami Susi.
"Siapa?" sahut tuan Apollo.
"Nanti akan saya kirimkan fotonya. Tunggu yah, om!" ucap mami Susi lalu mulai mengirimkan foto dirinya dengan berpakaian seksi ke nomer WA tuan Apollo. Tuan Apollo melebar matanya saat mami Susi mengirim foto seksi dirinya.
"Hah, bukannya itu foto anda sendiri, mami Susi?" tanya tuan Apollo.
"Benar! Tidak kah om Apollo tertarik? Sebenarnya saya ingin berkencan dengan anda loh, om Apollo! Boleh lah saya turunkan harga nya," kata mami Susi.
"Hahaha, astaga!" ucap tuan Apollo seolah meremehkan mami Susi.
"Om Apollo, tolong dong sekali ini saja berkencan dengan saya. Saya ingin loh,mau yah om?!" kata mami Susi seperti merengek.
"Maaf, saya tidak tertarik!" sahut tuan Apollo lalu menutup panggilan keluarnya pada mami Susi.
Sementara di seberang sana mami Susi ngomel-ngomel tidak jelas karena ditolak mentah-mentah oleh tuan Apollo.
"Dasar jual mahal! Aku juga bisa kok membuat senang om Apollo, lebih dari Ayana," ucap mami Susi.
*****
Saat malam tiba, Ayana sudah bersiap-siap menjalankan tugasnya. Sebenarnya dirinya sudah sangat malas menjalani pekerjaan nya sebagai wanita tuna susila. Namun dirinya seperti sudah sangat sulit lepas dari jeratan itu. Ditambah gaya hidupnya semakin meningkat dan biaya hidup di kota yang lumayan tinggi, membuat Ayana semakin nyaman dengan pekerjaan nya saat ini sebagai wanita tuna susila yang memberikan kehangatan dan menyenangkan pria-pria kesepian dan hidung belang.
Parfum mahal dan bermerek telah sedikit disemprot kan di bagian leher dan bagian penting menurut Ayana. Dengan pakaian ketat dan seksi memperlihatkan keindahan lekukan tubuh nya yang masih indah, Ayana melenggang keluar rumah. Gelap malam masih mengintip perlahan. Jam masih menunjukkan pukul tujuh malam. Mungkin masih sore bagi pekerja seperti Ayana. Namun tamu kencannya saat ini menginginkan dia datang lebih awal karena ingin mengajaknya menikmati makan malam bersama.
Ayana segera ke hotel X, di mana pria itu menunggu dirinya.
****
"Hem, masih ingat dengan aku?" tanya seorang pria. Dia memiliki badan yang cukup bagus dan proporsional. Tubuh nya atletis dengan tinggi badan badan yang ideal seperti model. Wajahnya juga tidak kalah tampannya. Ayana dibuat terpana dengan tamunya malam ini.
Ayana mengerutkan dahinya berusaha mengingat wajah pria itu.
"Mungkin kamu sudah lupa dengan aku. Karena sering nya kamu berkencan dengan banyak pria-pria," ucap pria itu. Ayana masih memandang lekat pria itu dan berusaha mengingat nya.
"Maaf, saya belum mengingat nya. Apakah kita pernah berkencan?" tanya Ayana. Pria itu tertawa terbahak-bahak.
"Tentu saja! Bahkan akulah yang pertama kalinya membuka segel kamu serta menikmati indahnya tubuh kamu. Hahaha. Baiklah! Aku Mark," kata pria itu yang menyebutkan namanya dengan Mark.
"Mark?" gumam Ayana.
"Sudah ingat?" sahut Mark.
"Mungkin saat itu kamu lupa, karena kamu dalam pengaruh obat perangsang dan juga minuman beralkohol. Kamu bahkan menyerahkan tubuh kamu sendiri kepada ku. Walaupun aku telah membayar mahal kamu. Satu milyar nilai yang cukup fantastik bukan??" kata Mark.
"Aku hanya terbangun di waktu pagi hari dan di kamar hotel sudah tidak ada lagi seseorang. Dan saya pun tidak melihat anda," ucap Ayana.
"Tentu saja! Aku harus buru-buru pergi meninggalkan hotel itu karena aku harus terbang mengurus bisnisku di luar," terang Mark.
"Hem, baiklah! Apakah kita akan memulai nya sekarang?" sahut Ayana.
"Hahaha, jangan terburu-buru dong! Aku tidak suka tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. Oke?" kata Mark seraya mengajak Ayana menuju ke balkon untuk menikmati makan malam romantis di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments