BAB 10

Entah kenapa Sunny begitu bersemangat dan menikmati pelayanan jasa dari Ayana. Sebenarnya Ayana merasa malu menunaikan tugasnya. Karena menurut mami Susi, tamu nya pria malam ini telah membayar tiga kali lipat dari harga yang ditawarkan, Ayana harus melayaninya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Walaupun awalnya Ayana sangat malu saat mengetahui pria yang menjadi partner kencannya adalah Sunny.

Mereka masih di atas peraduan di balik selimut kamar hotel yang tebal. Sunny mendekap Ayana selayaknya kekasih yang meluapkan rasa cinta nya. Sunny benar-benar memanusiakan Ayana dan tidak menganggap nya sebagai seorang budak yang harus melayani majikannya yang sudah membayar harga dirinya.

Di kecup nya dengan penuh kelembutan dahi Ayana dan dibelainya dengan pelan. Sunny enggan melepaskan tubuh polos dibalik selimut bedcover.

"Ayana, menikah lah dengan ku. Tinggal kan pekerjaan ini," ucap pelan Sunny. Ajakan itu sudah beberapa kali di dengar oleh Ayana. Mungkin Sunny lah yang benar-benar serius mengajaknya menikah dan lepas dari dunia gelapnya.

"Sunny, setelah ini aku sudah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan ini. Namun tidak berarti aku akan menikah dengan kamu, Sunny," sahut Ayana. Sunny semakin memeluk Ayana.

"Kenapa? Aku serius kok! Aku sengaja mencari kamu untuk kencan malam ini. Mau yah, menjadi istriku?" kembali Sunny menawarkan pada Ayana untuk menjadi istrinya.

"Aku takut, Sunny! Bahkan daddy kamu sudah sangat tahu bagaimana aku. Aku adalah seorang pelacur yang pernah menemani daddy kamu juga suatu malam. Bahkan tuan Apollo lebih dari sekali mencari ku untuk menjadi partner ranjangnya. Aku tidak ingin hubungan ayah dan anak menjadi rusak gara-gara aku. Dan aku tidak layak dan pantas menjadi istri baik untuk kamu maupun daddy kamu," urai Ayana.

"Apakah daddy ku juga pernah mengajakmu menikah dan menjadi istrinya?" sahut Sunny.

"Iya! Bahkan beberapa kali selalu dia mengajak ku menikah. Sama seperti kamu," kata Ayana.

"Pilih aku atau daddy jika kamu harus memilih," ucap Sunny.

"Sunny, jangan memaksakan aku untuk membuat pilihan itu. Aku tidak akan mungkin menjadi istri untuk kamu maupun tuan Apollo. Aku hanya wanita sampah yang selayaknya di buang. Di daur ulang pun tidak akan mengembalikan seperti sedia kala. Lebih baik lupakan omong kosong yang mengajak ku untuk menikah, Sunny. Masih banyak wanita yang baik-baik dengan masa lalu yang bersih. Bukan aku," kata Ayana.

"Tapi aku mencintaimu, Ayana! Mencintai kamu tanpa melihat pekerjaan yang sudah kamu lakukan selama ini," sahut Sunny.

"Jika kamu mencintai ku, ijinkan aku lepas dari semua masalah yang akan membebani aku. Karena aku tidak mau orang-orang menghinaku jika sudah menjadi istrimu. Orang akan melihat sebelah mata karena masa laluku yang suram," kata Ayana.

"Tidak, Ayana! Aku akan melindungi kamu! Aku tidak akan membiarkan orang-orang menghina kamu hanya karena masa lalu kamu. Berjanjilah kepada ku, Ayana! Jika kamu takut bertemu orang-orang atau pria-pria yang mengetahui pekerjaan kamu selama ini, aku akan mengajak mu hidup di luar negeri. Atau bila perlu kita hidup di kota kecil atau dipinggiran kota. Kita menikah dan hidup tenang dan damai bersama anak-anak kita," kata Sunny dengan harapan indah.

"Sunny, manis sekali ucapan kamu. Rasanya aku sangat sulit menolak semua yang kamu tawarkan. Menjadi istri kamu dan aku hanya melayani kamu sebagai suamiku," sahut Ayana.

"Benar! Kamu mau kan, menikah dan menjadikan aku suami kamu?" kembali Sunny menegaskan. Ayana mengangguk pelan. Senyum Sunny terlihat lebar mendengar jawaban dari Ayana.

"Ayana, aku mencintaimu sayang!" ucap lirih Sunny.

"Hem, aku aku juga Sunny!" sahut Ayana.

"Benarkah? Kamu juga menyukai ku?" tanya Sunny.

"Iya, karena kamu aku ingin berubah menjadi lebih baik. Karena kamu aku berjanji, malam ini terakhir kalinya aku menjadi seorang pelacur," kata Ayana.

"Terimakasih sayang! Aku tidak akan mengungkit masa lalu kamu setelah kita menikah dan menjadi suami istri," sahut Sunny.

*****

Di mansion pribadi tuan Apollo.

"Apa? Kamu akan menikahi wanita pelacur itu?" tanya tuan Apollo.

"Daddy!? Ayana sudah berhenti menjadi seorang wanita tuna susila. Ayana telah berjanji padaku tidak akan melakukan pekerjaan itu lagi. Dan aku akan menikahi Ayana, daddy!? Bukankah itu kabar yang bagus?" ucap Sunny.

"Tidak! Kamu boleh menikah dengan wanita mana pun, tapi jangan dengan Ayana, Sunny!?" kata tuan Apollo.

"Tapi kenapa, daddy?" sahut Sunny.

"Pokok nya tidak boleh! Kamu jangan menikah dengan wanita yang masa lalu nya sangat suram. Wanita itu sudah terbiasa bergonta-ganti pria dan jatuh dari pria satu ke pria yang lain. Dia tidak akan risih suatu hari nanti jika berselingkuh dengan pria lain setelah menjadi istri kamu," urai tuan Apollo.

"Daddy! Ayana tidak akan mengkhianati ku, daddy! Pokoknya tanpa restu daddy, aku tetap harus menikah dengan Ayana. Aku akan tinggal di pinggiran kota untuk mencari kedamaian dan ketentraman hidup bersama Ayana," kata Sunny.

"Sunny! Jika kamu tetap ingin menikah dengan Ayana, daddy akan menarik setengah saham kepemilikan dari perusahaan yang selama ini diberikan kepada mu dan juga beberapa aset yang sudah diberikan untuk kamu akan daddy tarik kembali. Jadi jangan pernah macam-macam menentang daddy. Jika daddy sudah melarang kamu untuk menikah dengan Ayana. Jangan pernah kamu menentang nya! Oke?" ucap tuan Apollo dengan segala ancamannya.

"Baik, aku akan menerima nya, daddy! Apapun yang terjadi, aku akan tetap menikah dengan Ayana," sahut Sunny.

"Daddy tidak akan yakin jika Ayana mau dinikahi oleh kamu setelah mengetahui kamu tidak memiliki apapun. Dan kamu hanyalah seorang laki-laki biasa yang tanpa pekerjaan dan tidak mempunyai harta," urai tuan Apollo.

"Aku tidak takut, daddy! Aku akan menikah dengan Ayana. Dan aku yakin jika Ayana mau menikah dengan ku tidak lantaran harta. Tapi Ayana benar-benar tulus menyukai aku," sahut Sunny.

"Kalau begitu, jangan pernah lagi menginjakkan kaki mu di mansion ini. Nama kamu akan dicoret sebagai putraku," kata tuan Apollo.

"Baik, daddy! Jika semua sudah menjadi ketentuan daddy," ucap Sunny.

*****

"Mas, kenapa kamu mengusir Sunny, mas?" tanya Reta mommy Sunny yang sudah mengetahui bahwasanya putra nya saat ini tidak berada di mansion itu.

"Sunny sudah dibutakan dengan cinta! Bahkan Sunny akan menikah dengan seorang pelacur. Omongan ku tidak didengar oleh Sunny," ucap tuan Apollo.

"Mas, seharusnya kamu mengerti jika Sunny juga memiliki watak keras kepala seperti kamu, mas! Masa lalu seseorang bukan menjadi jaminan orang itu akan terus menerus melaksanakan kesalahan. Siapa tahu wanita yang telah dipilih oleh Sunny bisa berubah lebih baik setelah dinikahi oleh Sunny, mas!?" kata Reta.

"Kamu tidak akan tahu Reta! Wanita itu bisa membuat putra kita sengsara dan bahkan menjadi anak durhaka yang melawan kehendak orang tua nya. Buktinya Sunny tidak mau mendengar nasihat dariku, Reta," ucap tuan Apollo.

"Mas Apollo! Tolong cari Sunny! Bawa dia pulang kembali. Biarkan mereka menikah. Kita harus merestui nya, mas! Bahkan Sunny tidak pernah hidup susah dan kekurangan selama ini," kata Reta.

"Biarkan saja, Reta! Dia seorang laki-laki! Dia harus mulai berpikir, bagaimana susahnya mencari uang dan memulai usaha dari nol," sahut tuan Apollo.

"Selama ini dia hidup enak dan bisa bekerja dengan penghasilan yang besar karena tinggal meneruskan usaha yang sudah aku rintis sejak lama," kata tuan Apollo.

"Mas, tapi Sunny adalah anak kita satu-satu nya," sahut Reta.

Tuan Apollo terdiam. Sebenarnya dalam hatinya juga merasakan kesedihan saat putra mahkota nya keluar dari mansion itu. Bahkan di luar sana Sunny akan menghidupi anak orang yang akan menjadi istrinya.

"Ah, aku ingin melihat perjuangan Sunny di luar sana tanpa sedikitpun modal dan fasilitas dariku," gumam tuan Apollo.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***