BAB 14

"Kopi susu nya satu!" ucap seorang pembeli yang baru saja tiba di warung itu sendirian.

Pembeli itu berjenis kelamin pria dengan usia yang terlihat sudah matang. Pria dewasa yang berumur sekitar empat puluh dua tahun itu kini duduk di kursi yang sudah tersedia di depan warung itu. Tatapan nya tajam menatap Ayana yang terlihat sangat terkejut melihat pria itu.

"Om Apollo?!" gumam Ayana. Seketika Ayana gemetaran melihat pria dewasa itu. Di mana pria itu sekarang sudah menjadi mertuanya. Dulu mungkin salah satu pelanggan nya saat bekerja dengan mami Susi sebagai wanita penjual jasa penghangat ranjang alias wanita tuna susila.

Ayana segera membuatkan kopi susu yang diminta tuan Apollo. Sebagai seorang menantu, Ayana tidak ingin menjadi menantu yang tidak berbakti pada bapak mertua. Detak jantung Ayana berdetak dengan kencang. Tentu saja Ayana khawatir dan juga takut dengan kedatangan tuan Apollo. Apalagi saat ini Sunny sedang tidak ada di rumah. Sebenarnya apa maksud tujuan tuan Apollo datang ke warung sekaligus rumah sederhana milik Ayana bersama suaminya, Sunny. Darimana tuan Apollo mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Sunny beserta Ayana.

Ayana mengantarkan satu cangkir kopi susu yang diminta tuan Apollo itu di tempat duduknya. Dengan menghilangkan rasa takut, Ayana berjalan dengan membawa nampan berisikan cangkir kopi susu beserta satu piring pisang goreng di atasnya.

"Om, ini kopi susu dan pisang goreng nya," ucap Ayana seraya meletakkan satu cangkir kopi susu beserta satu piring pisang goreng yang masih hangat.

"Hem, duduklah Ayana! Aku mau bicara," ucap tuan Apollo. Ayana tiba-tiba saja menjadi gugup. Dia melihat sekelilingnya. Masih ada dua pembeli yang masih menikmati mie goreng nya dan juga es teh manis nya.

"Saya tutup warung nya dulu, om! Sudah sore, saya harus menutup warung nya. Sebentar lagi, saya suami saya akan pulang. Jadi saya harus menyiapkan makan malam untuk Sunny," urai Ayana. Tuan Apollo yang mendengar nya tersenyum lebar.

"Baiklah, aku akan menunggu di sini sambil menanti Sunny pulang," sahut tuan Apollo.

Ayana meninggalkan tuan Apollo yang mulai menikmati kopi susu buatan Ayana. Dinyalakan batang rokoknya lalu dihisapnya dengan perlahan. Tuan Apollo menatap Ayana yang sibuk membereskan dagangan di warungnya. Dua pembeli yang tersisa tadi sudah mulai membayar apa yang telah dimakan di warung itu. Setelah nya mereka meninggalkan warung Ayana. Kini tinggal tuan Apollo yang berada di depan warung itu. Sedangkan Ayana sudah menutup warung nya.

Ayana mulai bersiap-siap membersihkan dirinya karena Sunny sebentar lagi akan pulang. Ayana segera masuk ke dalam kamar mandi lalu mulai membersihkan badan nya yang terasa lengket.

"Semoga, mas Sunny cepat pulang," gumam Ayana.

Tok.

tok.

tok.

Tiba-tiba saja Ayana di kejutkan dengan suara ketukan pintu kamar mandi nya. Ayana segera menyelesaikan acara mandinya. Ayana mulai mengenakan pakaian nya. Namun beberapa kali ketukan pintu kamar mandi itu terdengar.

"Sebentar, mas! Aku lagi ganti baju, mas!" teriak Ayana dari dalam. Setelah selesai berpakaian, Ayana membuka pintu kamar mandi nya.

"Eh?? Om Apollo!?? Saya pikir mas Sunny sudah datang dan yang mengetuk pintu kamar mandi nya adalah mas Sunny," ucap Ayana gugup.

Sorot mata tuan Apollo sangat tajam seperti hendak menerkam Ayana. Ayana yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi menjadi mundur ke belakang menjauh dari tuan Apollo. Namun tuan Apollo semakin melangkah maju mendekati Ayana hingga kedua nya berada di dalam kamar mandi itu. Bahkan tuan Apollo menutup kembali pintu kamar mandinya.

Ayana melebar matanya. Kedua kakinya gemetaran dengan sikap tuan Apollo yang menyudutkan badannya hingga mentok di dinding kamar mandi itu. Serta merta kedua tangan tuan Apollo mengunci pergerakan Ayana. Sukses membuat Ayana menjadi panik.

"Om, om Apollo!? Ap apa yang om Apollo lakukan?? Om???" gumam Ayana lirih. Tuan Apollo menelan saliva nya menelanjangi wajah cantik Ayana.

"Aku beri kamu pilihan, Ayana! Tinggalkan Sunny atau kamu akan aku buat untuk melayani aku secara paksa," ucap Tuan Apollo seraya salah satu tangannya mengusap pipi halus Ayana.

"Om, aku dan mas Sunny sudah menikah, om! Aku sudah menjadi istrinya. Aku tidak akan meninggalkan mas Sunny om," sahut Ayana.

"Jadi?? Dengan kata lain kamu dengan senang hati mau melayaniku?" ucap Tuan Apollo seraya mendekatkan wajahnya semakin dekat ke wajah Ayana. Ayana berusaha menjauhkan wajahnya ke kiri maupun ke kanan agar wajah tuan Apollo tidak begitu dekat dengan wajah Ayana.

"Eh?? Maksud saya, saya juga tidak bisa memilih diantara dua pilihan yang om sebutkan. Saya bukan Ayana seperti dulu, om! Saya sudah menjadi istri mas Sunny. Saya bukan seorang pelacur lagi, om! Tolong, om jangan memaksa saya untuk melakukan tindakan yang tidak pantas itu. Om Apollo sudah menjadi mertuaku. Dan saya tidak mau mengkhianati mas Sunny," urai Ayana.

Namun tuan Apollo serta merta tersenyum seringai.

"Kenapa? Bukankah dulu aku dan kamu sering melakukan itu? Ayolah, kita kembali mengulangi nya, Ayana! Aku janji tidak akan menceritakan pada Sunny. Kita main rahasia. Aku tidak akan menyuruh kamu untuk meninggalkan Sunny. Tapi dengan catatan, kamu harus selalu melayani ku setiap aku membutuhkan kamu. Bagaimana?" kata tuan Apollo.

"Tidak om! Jangan memaksa aku melakukan itu lagi, om! Aku tidak mau om," sahut Ayana.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau menuruti kemauan ku. Jangan memaksaku untuk membuat celaka Sunny. Kamu tahu bukan, aku tidak sedang membual. Aku bisa tega pada siapapun termasuk menyakiti putraku sendiri. Aku tidak akan membiarkan Sunny sampai di rumah ini malam ini. Aku akan menyuruh orang-orang ku untuk membawa Sunny kembali ke mansion dan tidak akan aku biarkan Sunny bertemu dengan mu. Tentu saja penjara bawah tanah itulah yang tepat untuk mengurung Sunny di tempat itu," kata tuan Apollo.

"Jangan! Jangan lakukan itu, om! Jangan menghukum Sunny di bawah tanah," sahut Ayana.

"Oke, oke aku akan membiarkan Sunny kembali bersama dengan mu. Tapi apakah kamu mau memenuhi keinginan ku?" kata tuan Apollo.

"Om Apollo!? Tidak adakah pilihan yang lain? Saya menantu om Apollo. Saya adalah istri mas Sunny," ucap Ayana.

Tiba-tiba suara deru motor terdengar. Dan tidak lama suara bariton yang sudah sangat dikenal oleh Ayana memanggil keras nama Ayana.

"Ayana, sayang!? Aku pulang sayang," teriak Sunny yang baru saja tiba.

Ayana segera mendorong tubuh tuan Apollo supaya Ayana bisa keluar dari dalam kamar mandi itu. Ayana segera berlari ke arah Sunny dan memeluknya.

"Mas Sunny!?" panggil Ayana dengan kaki gemetaran.

"Ada apa sayang? Apa yang terjadi? Kenapa kamu, pucat, sayang?!" ucap Sunny.

"Mas Sunny, mas di dalam ada..." sahut Ayana.

Langkah kaki mendekati pasangan suami istri yang saling berpelukan. Senyum seringai terlihat dari pria itu.

"Halo, Sunny!? Bagaimana kabar kamu?" kata tuan Apollo seraya duduk di kursi tengah seperti tidak terjadi sesuatu.

"Daddy??" ucap Sunny.

Terpopuler

Comments

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Apollo gila

2023-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!