"Daddy!? Ayana?! Apa yang sudah kalian lakukan di sini? Kalian keluar dari kamar hotel ini bersama?" ucap Sunny sambil melihat ke arah tuan Apollo dan Ayana secara bergantian. Ayana sangat terkejut saat melihat Sunny sudah berada di tempat itu. Tuan Apollo malah melingkarkan tangannya ke pundak Ayana dan mengajaknya berjalan meninggalkan tempat itu. Ayana menengok ke arah Sunny yang mengikuti langkah kaki tuan Apollo yang merangkul Ayana melenggang ke arah parkiran.
"Daddy! Tunggu daddy! Aku ingin bicara, daddy!?" teriak Sunny. Dia ingin jawaban dari daddy nya atau Ayana.
"Ayana, masuklah ke dalam mobil! Aku akan mengantarkan kamu pulang," ucap tuan Apollo.
"Daddy, Ayana biar aku yang mengantarkan pulang!? Ayana, ikut aku!!" sahut Sunny seraya menarik tangan Ayana menuju ke mobil Sunny yang diparkirkan tidak jauh dari mobil tuan Apollo.
"Sunny! Kamu menyakitiku! Lihat tangan kamu terlalu kuat mencengkeram pergelangan tanganku, Sunny!" ucap Ayana. Tuan Apollo berdiri mematung melihat putra nya membawa Ayana.
"Jadi, Sunny sudah mengenal Ayana!?" gumam tuan Apollo. Tuan Apollo menarik nafasnya lalu mulai masuk ke dalam mobilnya.
"Saat di rumah nanti aku akan menjelaskan semuanya pada Sunny. Dan soal rencana ku untuk serius menikahi Ayana. Aku ingin Ayana menjadi wanita baik-baik dan tidak lagi bekerja sebagai wanita penghibur," gumam tuan Apollo lalu mulai menghidupkan mobilnya.
Tuan Apollo meninggalkan tempat itu setelah memastikan mobil Sunny meluncur meninggalkan parkiran.
*****
Mobil itu sudah sampai di depan rumah Ayana. Ayana dengan santainya turun dari dalam mobil itu lalu mulai masuk ke gerbang rumah Ayana yang tidak ia gembok. Kini Ayana mulai membuka pintu utama rumahnya yang selalu dia kunci saat bekerja di malam hari melayani pria-pria yang menginginkan jasa nya. Tentu saja sebelumnya pria-pria itu sudah membuat janji kencan dengan Ayana melalui mami Susi.
Ayana mendudukkan pantatnya di kursi ruang tengah rumah nya. Sunny dengan amarah yang tertahan mulai mendekati Ayana dan mencengkeram pipi Ayana.
"Apa yang sudah kamu lakukan dengan daddy ku, Ayana? Katakan!! Katakan Ayana!!? " ucap Sunny yang membuat Ayana sangat terkejut dengan sikap kasarnya. Kedua pipinya pegang dengan kasar oleh tangan Sunny yang kokoh dan lebar.
"Sunny, lepas!!?" ucap Ayana seraya menepis tangan Sunny yang mencengkeram dengan kasar kedua pipi nya.
"Jadi, kamu sudah lama mengenal daddy ku, hah? Apa hubungan kamu dengan daddy ku, Ayana? Kenapa kamu masuk dan keluar hotel bersama-sama? Apa yang sudah kalian perbuat, Ayana! Katakan Ayana!?" kata Sunny.
"Sunny!?" gumam Ayana.
"Seorang wanita dengan berpakaian seksi dan terbuka dan dengan seorang pria dewasa dalam satu kamar hotel. Apakah kamu diam-diam sudah menjalin hubungan dengan daddy ku, Ayana?" ucap Sunny.
"Bahkan kamu menjalin hubungan dengan pria yang beristri. Aku tidak menyangka kalau kamu akan serendah itu, Ayana!?" kata Sunny. Ayana masih diam membiarkan Sunny berbicara.
"Apakah kamu sudah tidak punya harga diri lagi, Ayana?!" ucap Sunny.
"Iya!? Aku wanita kotor! Aku wanita yang sudah tidak punya harga diri lagi. Aku wanita malam, Sunny! Aku menjual tubuh ku setiap malam pada pria-pria yang menginginkan aku untuk menemani nya tidur. Aku seorang pelacur! Aku wanita yang bekerja setiap malam menjadi partner ranjang bagi pria-pria yang membutuhkan kehangatan tubuh ku," ucap Ayana dengan suara bergetar.
Sunny yang mendengar pengakuan Ayana menatap tajam ke arah Ayana. Sunny tidak menyangka jika gadis secantik Ayana bisa menjadi seorang pelacur yang menjual jasa di bidang itu.
"Jadi lebih baik, menjauh dan jangan dekat-dekat dengan aku. Karena aku wanita kotor, Sunny. Berteman dengan ku itu sama artinya kamu akan ikut kotor," ucap Ayana.
"Ayana?!?" gumam Sunny. Langkahnya mendekati Ayana yang kini berurai air matanya. Sunny memeluk tubuh Ayana yang bergetar karena tangisan nya.
"Tapi kenapa, Ayana? Tapi kenapa kamu memilih pekerjaan ini? Sedangkan di dunia ini banyak pekerjaan yang lebih baik untuk kamu. Masih ada waktu untuk lepas dari pekerjaan ini, Ayana. Aku akan membantu kamu lepas dari dunia hitam seperti ini," ucap Sunny seraya mengusap lembut puncak kepala Ayana.
"Sunny, kamu tidak pernah paham. Ini tidak mudah Sunny. Aku sudah terlanjur jatuh dalam sumur kenistaan," kata Ayana.
"Kenapa? Apa kamu pikir dengan pekerjaan kamu itu bisa membuat kamu kaya, Ayana? Apa kamu pikir dengan semua yang kamu lakukan itu cara lebih mudah mendapatkan uang? Apakah kamu sudah tidak bisa meninggalkan pekerjaan itu, Ayana? Berapa uang yang kamu butuhkan, Ayana! Kalau begitu, biar aku membeli tubuh kamu sekarang juga! Berapa, berapa, Ayana? Katakan?!" urai Sunny.
"Katakan berapa yang kamu inginkan? Aku akan memberikan uang itu padamu, Ayana!? Asal kamu jangan lagi melakukan pekerjaan ini. Oke?" ucap Sunny.
"Maaf, Sunny! Aku tidak bisa! Aku tidak bisa!" sahut Ayana.
"Apa? Apa susahnya sih meninggalkan pekerjaan itu? Aku bisa memberikan uang sebanyak-banyaknya yang kamu mau, Ayana!" kata Sunny.
"Cukup, Sunny! Lebih baik kamu pergi sekarang juga dari rumah ku ini?" sahut Ayana.
Ayana sudah sangat marah dengan Sunny. Bagi Ayana, tidak mudah menjadi Ayana yang dulu lagi. Dia sudah dikenal banyak orang sebagai wanita yang menjual jasa di malam hari. Lalu apakah Ayana sudah mulai terjerat dan terlena dalam pekerjaan nya yang penuh kenikmatan sesaat itu? Bahkan sangat berat bagi Ayana lepas dari pekerjaan itu. Apa yang membuat berat Ayana untuk lepas dari jeratan dosa itu. Sedangkan semua hutang-hutang nya pada mami Susi sudah lunas. Kini Ayana sudah bebas memilih jika harus lepas dari pekerjaan itu. Mami Susi tidak akan kehilangan dirinya karena anak asuh mami Susi tidak hanya Ayana. Pendapatan mami Susi tidak akan berkurang banyak jika Ayana tidak lagi bekerja sebagai wanita asusila anak-anak mami Susi.
*****
Dua minggu berlalu setelah Sunny mengetahui pekerjaan apa yang dilakukan oleh Ayana. Selama dua minggu itu Sunny tidak lagi menjumpai Ayana di rumahnya. Betapa Ayana juga merasakan kehilangan dengan Sunny. Selama ini Sunny lah yang perhatian dan dekat dengan Ayana. Selain itu Sunny berani menyuruh Ayana untuk berhenti dari pekerjaan.
"Malam ini aku kembali berkencan. Mami Susi telah menghubungi ku supaya aku langsung ke kamar hotel 777A. Pria itu sudah menunggu ku di sana. Apakah malam ini malam yang terakhir kalinya aku memutuskan berhenti dari pekerjaan ini? Aku sudah sangat capek dengan pekerjaan ini. Mami Susi menyerahkan semua nya pada ku. Aku tetap terus atau menyudahi pekerjaan ini. Semua terserah aku. Aku pikir, mami Susi akan mencegah ku saat aku ingin memutuskan pergi dari dunia yang bergelimang dosa ini. Ternyata, mami Susi mendukung ku. Tapi apakah aku bisa? Apakah aku memulai semua nya dari nol?" gumam Ayana.
"Baiklah!! Setelah ini aku akan memutuskan berhenti dari pekerjaan ini. Aku akan menjadi wanita baik-baik dan akan memulai usaha sendiri untuk mendapatkan uang untuk kelangsungan hidupku. Dan mungkin setelah ini aku tidak akan lagi bergaya hidup mewah dan mengikuti gaya hidup. Aku akan menjadi Ayana seperti dulu," gumam Ayana dengan segala tekadnya.
"Malam ini malam terakhirku melayani seorang pria. Dan setelah ini aku tidak akan lagi meneruskan pekerjaan ini yang membuat aku lalai di dunia ini," pikir Ayana seraya mengusap lembut wajahnya yang cantik dan masih muda.
*****
Di Kamar hotel 777A. Seorang pria sudah menunggu Ayana.
"Sunny?! Kamu?!" gumam Ayana yang terkejut saat melihat pria yang saat ini telah memesan jasa nya adalah Sunny, putra dari tuan Apollo. Sunny mendekati Ayana dengan pelan. Tentu saja Ayana gugup ketika harus dihadapkan dengan Sunny. Pria yang menyuruh dirinya berhenti dari pekerjaan ini. Dan malam ini Ayana sudah bertekad akan berhenti dari pekerjaan nya setelah berkencan dengan tamu pria nya yang membutuhkan jasa nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments