"Ayana, jangan lupa nanti malam kamu harus datang lebih awal di hotel Merdeka. Om Apollo sangat menantikan kamu malam ini. Bahkan om Apollo sudah memesan pada mami untuk bisa berkencan dengan kamu jauh- jauh hari. Kamu harus berdandan cantik dan berpenampilan menawan, yah Ayana. Jangan membuat om Apollo kecewa," ucap mami Susi melalui sambungan di ponselnya. Ayana menarik nafasnya dalam-dalam. Rasanya Ayana sudah mulai bosan dan malas dengan pekerjaannya yang hampir setiap malam melayani pria-pria kesepian yang butuh partner ranjang juga kehangatan.
"Ayana, kamu masih di sana kan? Kamu mendengarkan ucapan mami bukan?" sambung mami Susi.
"Eh, em iya mami, aku masih di sini mendengar mami bicara," sahut Ayana.
"Ada apa? Kamu tidak sedang datang bulan kan? Kamu ada masalah? Atau kurang sehat?" tanya mami Susi.
"Tidak, mami! Aku baik-baik saja mami!" kata Ayana.
"Ya sudah, sekarang kamu siap-siap dan berdandan yang cantik yah, sayang! Om Apollo sangat menyukai kamu," ucap mami Susi.
"Mami Susi, tidak ingin kah menemani om Apollo malam ini? Bukankah mami Susi sangat ingin berkencan dengan om Apollo?" kata Ayana.
"Hahaha, Ayana sayang!? Aku sudah pernah menawarkan diri sendiri pada om Apollo, tapi apa tanggapan om Apollo? Dia tidak berminat dengan mami. Bahkan wanita-wanita lain anggota mami. Om Apollo tidak minat. Om Apollo hanya menginginkan kamu saja untuk menemani nya setiap butuh," terang mami Susi.
"Baiklah, mami tutup telpon nya yah sayang! Kamu harus siap-siap. Oke?" sambung mami Susi.
"Baik, mami!" sahut Ayana. Ayana menyandarkan tubuh nya di kursi sofa ruangan tengah. Dilihatnya jam dinding sudah menunjukkan pukul lima sore hari. Ayana segera bergegas mempersiapkan dirinya untuk kembali bekerja.
*****
Ayana sudah berdandan cantik dengan penampilan yang lumayan seksi. Ayana menatap bayangan dirinya melalui pantulan cermin di depannya. Setelah dirasa cukup, Ayana menyambar tas kecilnya yang di dalamnya ada dompet serta handphonenya. Ayana sudah memesan taksi online. Dia akan menunggu nya di depan teras rumahnya.
"Eh, Sunny?? Kamu di sini? Sejak kapan?" tanya Ayana saat hendak keluar pintu utama rumahnya dan hendak menguncinya. Namun pria jangkung dengan penampilan rapi dan keren itu sudah duduk di teras depan rumahnya. Sunny menatap Ayana dari atas kepala sampai ujung kaki. Sunny memperhatikan penampilan Ayana yang seksi.
"Sunny, kamu sudah lama di sini yah?" Ayana bertanya lagi.
"Lumayan.Mau kemana kamu, Ayana? Bahkan pakaian kamu terlihat sangat seksi dan terbuka," ucap Sunny yang terlihat tidak suka saat melihat cara berpakaian Ayana yang sedikit terbuka.
"Aku mau kerja, Sunny!" jawab Ayana sambil melihat ke arah jalan. Ayana menunggu pesanan taksi nya datang menjemputnya.
"Bekerja? Dengan berpakaian seperti itu? Ayana, sebenarnya apa pekerjaan kamu? Kenapa kamu selalu berangkat malam dan pulang pagi? Bahkan kamu selalu memakai pakaian yang memperlihatkan lekukan tubuh kamu," ucap Sunny. Ayana menyipitkan bola matanya melihat ke arah Sunny.
"Sunny, apa peduli kamu? Kenapa kamu menjadi mengurusi kehidupan ku?" sahut Ayana mulai kurang suka kalau Sunny ikut campur dalam urusan nya.
"Karena aku menyayangimu, Ayana. Aku sangat peduli dengan kamu. Cara berpakaian kamu ini bisa mengundang kejahatan. Bahkan kamu bekerja di malam hari dan pulang pagi. Pria manapun bisa saja akan berpikir jahat pada kamu saat melihat kamu dengan pakaian yang terbuka seperti itu. Ayana, ayo masuk dan gantilah pakaian kamu sekarang!" ujar Sunny. Namun Ayana cuek saja menatap jalanan. Sampai akhirnya Ayana melihat taksi yang ditunggu nya telah datang dan berhenti di depan rumah nya.
"Sunny, maaf yah! Aku harus segera pergi. Taksi yang sudah aku pesan sudah tiba! Sampai ketemu besok, Sunny! Bye!!?" ucap Ayana tanpa mengindahkan teriakan Sunny yang berusaha menahan nya pergi.
"Ayana, Ayana! Tunggu!" teriak Sunny. Namun Sunny mencoba mencatat nomor plat mobil taksi yang dinaiki oleh Ayana. Sunny akan mencari tahu, taksi itu akan membawa Ayana ke tempat mana yang dituju.
"Aku harus tahu, sebenarnya pekerjaan apa yang dikerjakan oleh Ayana," gumam Sunny.
*****
Di hotel Merdeka. Tuan Apollo sudah menunggu kedatangan Ayana didepan lobby hotel. Ayana yang baru turun dari dalam taksi segera turun dari dalam mobil itu setelah membayar ongkos taksi. Ayana melenggang menuju ke bangunan tinggi di depannya, di mana tamu nya sudah menunggu dirinya.
"Ayana!?" panggil tuan Apollo. Ayana yang namanya dipanggil segera tertuju pada pria yang berjalan menghampiri nya.
"Om Apollo!?" sahut Ayana. Om Apollo dan juga Ayana cipika-cipiki saat sudah bertemu.
"Hem, bagaimana kabar kamu, Ayana?! Sepertinya tambah segar dan cantik saja deh!" ucap tuan Apollo sambil memperhatikan penampilan Ayana dari atas sampai ke ujung kakinya.
"Sehat, om Apollo!? Om Apollo juga sehat kan?" sahut Ayana.
"Aku semakin sehat dan tambah bersemangat saat sudah bertemu dengan kamu, Ayana. Oh iya, kamu sudah makan malam belum? Bagaimana kalau kita keluar sebentar untuk mencari makan?" ajak om Apollo.
"Hem, mau kemana lagi om Apollo? Di sini saja lah om! Tidak perlu pergi ke mana-mana," sahut Ayana.
"Baiklah, kalau begitu biar aku pesan makanan dan minuman di hotel ini saja yah. Kalau begitu ayo, kita ke kamar nomer 222C," ucap om Apollo.
"Oke, om Apollo!" sahut Ayana seraya mengikuti langkah om Apollo menuju kamar yang sudah dipesannya.
*****
"Ayana, aku ingin bertanya kepada kamu," ucap tuan Apollo sambil menyesap minuman nya. Ayana ikut duduk menemani tuan Apollo.
"Om Apollo mau bertanya soal apa?" tanya Ayana.
"Apakah kamu sudah punya kekasih?" tanya tuan Apollo.
"Hahaha, tidak ada om! Mana ada yang mau dengan aku om!" sahut Ayana.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kamu menjadi kekasih ku?" ucap tuan Apollo.
"Hahaha, om Apollo suka bercanda," kata Ayana terkekeh.
"Tidak, Ayana. Aku serius kok! Atau kalau kamu mau bagaimana jika menjadi istriku?" tantang tuan Apollo. Ayana semakin tertawa terpingkal-pingkal.
"Kenapa? Aku serius kok! Kamu pikirkan saja tawaran ku ini yah? Aku ingin kamu berhenti dari pekerjaan kamu menjadi seorang wanita malam yang selalu menemani pria. Bahkan saat aku membayangkan kamu bersama dengan pria lain. Aku merasa sangat tidak rela dan cemburu," ujar om Apollo.
"Ah om Apollo suka sekali bercanda. Jangan bercanda ah om! Sudahlah, seorang yang jatuh dan kotor tidak akan bisa menjadi suci lagi. Om bisa mencari wanita yang baik untuk dijadikan istri om Apollo. Aku tidak pantas menjadi istri om yang terhormat," urai Ayana. Om Apollo merengkuh Ayana dengan lembut. Selanjutnya malam yang dingin itu tuan Apollo melakukan kegiatan nya menuntaskan segala hasrat nya bersama dengan Ayana. Menjadi kan Ayana seperti kekasih nya yang mendapatkan kelembutan dan kasih sayang yang tulus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Semua ngajak nikah...Ayana bingung kan jadinya 🤭🤭🤭
2023-03-13
2