Episode 19

Sepulang kuliah, benar saja Kris sudah menunggunya di tempat tadi Yesica turun.

“Gaes, aku pulang duluan yah. Sopir Tuan Vano sudah nunggu soalnya aku disuruh belanja, mulai hari ini yang bertugas masak aku,” pamit Yesica berdusta.

‘Maaf gaes, bukan maksudku membohongi kalian,’ batin Yesica merasa tak enak.

“Tak masalah kok, Yes. Sana pulang, kita juga mau pulang kok. Semangat dengan pekerjaan baru yah.” Vivi dan Luna memberikan semangat pada dirinya.

“Makasih yah, aku pulang duluan, bye.” Yesica pergi setelah berpamitan pada kedua sahabatnya.

Pada saat Yesica pergi dan sudah masuk ke dalam mobil, Riyan datang dengan mobil mewahnya.

“Hai Vi, Lun, Yesica masih kelas tidak yah?” sapa Riyan mencari Yesica.

“Yesica sudah pulang, Kak. Baru saja dia pulang,” sahut Luna ramah, sedangkan Vivi memasang wajah tak suka karena pria bernama Riyan itu selalu mengejar sahabatnya sampai Yesica terkadang tersiksa karena ingin menghindarinya selalu saja tak bisa.

“Kak Riyan, boleh aku mengatakan sesuatu?” tanya Vivi pada akhirnya membuka suara sebelum pria itu pergi.

“Ngomong ajah, gak perlu sungkan juga kali, Vi,” titah Riyan dengan senyum ramahnya.

“Kak, kalau bisa jangan ganggu Yesica lagi, karena dia bilang ke aku dia merasa tak nyaman dengan kehadiran Kak Riyan. Dia tak ingin perasaannya kecewa kala nanti sudah besar cinta yang dia rasakan tapi pada akhirnya keluarga Kak Riyan tak menerimanya karena Yesica yang berasal dari keluarga tak jelas dan juga bekerja di Bar. Aku harap Kak Riyan mengerti dengan apa yang kuucapkan,” ucap Vivi menyampaikan isi hati Yesica.

“Aku menyukainya, Vi. Masalah keluarga itu tak ada sangkut pautnya dengan perasaanku. Mereka tak bisa memaksaku untuk meninggalkan Vivi kelak. Ini hidupku, jadi aku bebas memilih siapa orang yang akan kujadikan pendamping hidupku.” Riyan meyakinkan sahabat Yesica kalau ia sangat mencintainya.

“Sebuah kalimat janji dan perkataan manis mudah untuk dikatakan, tapi kenyataannya pada akhirnya jika seorang anak harus memilih antara keluarga atau cintanya maka mereka akan memilih keluarganya dan membuang cintanya karena takut dicoret dari hak waris. Kehidupan kalian para orang kaya terkadang sangat rumit dan sulit untuk dipahami, keluarga mereka menginginkan hal yang terkadang sempurna dan memiliki kedudukan, tapi mereka lupa kalau selain kedudukan mereka juga membutuhkan cinta. Jangan menyiksa Yesica seperti ini, Kak. Jika keluargamu tak setuju nantinya, meski kau menerima dia apa adanya, dia akan tetap tak bahagia karena tak mendapat restu dan izin orang tuanya. Cuma itu yang ingin kusampaikan, aku harap Kak Riyan mengerti,” ucap Vivi panjang lebar.

“Kami pergi dulu, Kak. Ayu Lun.” Vivi pergi mengajak Luna pulang, sementara Riyan mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Vivi.

“Vi, kok kamu bicaranya seperti itu sih? Kan kasihan Kak Riyan,” tanya Luna yang tak mengerti dengan apa yang terjadi.

“Yesica memintaku untuk membantunya menghindari Kak Riyan, Lun. Dia tak ingin merasa kecewa saat cintanya sudah membara. Kamu tahu sendiri kehidupan orang kaya seperti apa kan? Mereka tak akan menerima gadis dari kalangan rendah sepertiku dan Yesica, jadi sebelum terlalu dalam dan akhirnya kecewa, mending kita kubur perasaan itu dan menjauhinya,” sahut Vivi menjelaskan, Luna yang menyimak hanya menganggukkan kepalanya.

...

Mobil berhenti di area parkir.

“Tuan Kris, mengapa kita langsung ke kantor? Saya ingin pulang ke rumah dulu untuk mengambil beberapa buku dan juga berpamitan pada Ibu saya agar dia tak khawatir,” tanya Yesica.

“Buku Anda sudah berada dibagasi belakang, Anda sudah tak perlu meminta izin ataupun bertanggung jawab pada mereka karena mereka bukan keluarga Anda lagi. Mereka sudah tak tinggal di rumah itu lagi, jadi tak perlu Anda memikirkan mereka. Lebih baik Anda memikirkan pernikahan Anda yang akan dilakukan akhir pekan ini,” sahut Kris menjelaskan.

“Ibu dan Feri sudah tak tinggal di rumah itu lagi? Apakah rumah itu sudah dijual, Tuan? Apakah Anda tahu?” tanya Yesica kembali.

“Anda tak perlu banyak bertanya, nanti Anda akan mengetahuinya sendiri. Sekarang cepat turun dan temui Tuan, saya akan segera menyusul,” titahnya.

“Baik, Tuan.” Yesica membuka pintu mobilnya dan hendak turun dari mobil tapi Kris menghentikannya.

“Nona, jangan panggil saya Tuan. Panggil Kris saja karena Anda akan menjadi istri Tuan Vano,” ucap Kris ingin Yesica meralat panggilannya.

“Ba-baik, K-kris,” sahutnya merasa kaku.

Yesica pun turun dari mobil dan berjalan masuk, saat memasuki area perkantoran, semua mata memandang ke arah Yesica. Dengan canggung ia memasang senyum kakunya.

‘Duh, ruangan Tuan Vano yang mana lagi, harusnya aku tadi menunggu Kris saja,’ batin Yesica bingung, ia berjalan menuju area resepsionis untuk menanyakan di mana letak ruangan Vano berada.

“Permisi, Mbak,” sapa Yesica pada dua wanita resepsionis, satu berwajah ketus sebut saja namanya Febi dan satu berwajah ramah kita panggil Dian.

“Iya Mbak, ada yang bisa saya bantu?” tanya Dian ramah.

“Cih, kamu ngapain sih meladeni wanita gak jelas seperti ini? Paling juga dia wanita gatal yang mencari Tuan Vano untuk naik menjadi cinderella,” ketus Febi, Dian hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab ucapan temannya itu.

“Hm, saya memang mencari ruangan Tuan Vano karena saya diminta oleh Tuan Kris untuk menemuinya. Bisa tolong beritahu di mana ruangan tersebut?” tanya Yesica kembali.

“Kan benar, dia mencari ruangan Tuan Vano. Tapi lucunya menggunakan nama Tuan Kris agar bisa menemui Tuan Vano,” sindir Febi kembali.

“Saya tanyakan pada Tuan Vano terlebih dulu yah, Mbak. Soalnya saya kan juga karyawan, jika melakukan kesalahan pasti akan terkena sangsi, mohon Mbaknya mengerti,” sahut Dian, mereka mengabaikan Febi yang sedari tadi terus mengoceh tak jelas.

Dian mengambil gagang telepon hendak menghubungi atasannya, tapi tiba-tiba Febi merebut gagang telepon tersebut.

“Kamu ngapain sih nurut ajah pake ingin menghubungi Tuan Vano, kamu kan tahu sendiri kalau banyak wanita yang datang mencari Tuan Vano hanya ingin mendapat kedudukan penting. Kalau kita membiarkannya menuju ruang kerja Tuan Vano, lalu Tuan Vano mara kita juga yang akan terkena imbasnya,” dengan geram Febi memarahi Dian.

“Tapi jika itu memang tamu panting Tuan Vano bagaimana? Kita juga akan terkena masalah jika tak memperbolehkannya masuk, lebih baik kita tanyakan terlebih dulu biar jelasnya dari pada mengambil keputusan sendiri dan pada akhirnya itu salah kita, bukankah akan membuat kita dimarahi juga,” kekeh Dian ingin tetap menghubungi Devano.

“Ada apa ini?” suara bariton khas dari sang asisten terpercaya Devano membuat keduanya berhenti berdebat, keduanya menoleh dan diam serentak.

Terpopuler

Comments

Edah Jubaedah

Edah Jubaedah

tak kenal maka tak sayang
bila tahu hal yg sebenarnya maka muka penuh sandiwara akan Febi perani🙄😏

2023-08-03

1

Lila

Lila

Sanksi

Bukan Sangsi

2023-07-30

0

Julio Stevaning

Julio Stevaning

calon nyonya woy

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Penutupan dan promosi karya baru
96 Promo Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Penutupan dan promosi karya baru
96
Promo Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!