Episode 08

Esoknya, Devano yang sudah siap dan sedang sarapan sambil mendengarkan jadwal dari Kris.

“Pagi ini Anda ada undangan di universitas X untuk memberikan beberapa materi dikelas Desain perhiasan, Tuan.” Devano seketika teringat akan gadis yang melayaninya di Bar milik Lucas.

‘Apakah ia berkuliah di universitas itu, kalau iya maka aku akan bertemu dengannya,’ gumam Devano yang pikirannya melayang entah ke mana tak mendengarkan ucapan Kris.

“Tuan, Tuan muda.” Kris sengaja menyenggol bahu Devano agar pria tampan tersebut sadar dari lamunannya.

“Ah iya, aku sudah mendengarnya,” ucap Devano dengan segera agar Kris tak memprotesnya karena tak mendengarkannya.

“Apa yang saya katakan?” tanya Kris menutup tablet berisi agenda pekerjaannya.

“Ada undangan memberikan materi di kelas desainer perhiasan universitas X kan?” sahutnya bertanya.

“Lalu?” Kris bertanya balik membuat Devano bingung.

“Lalu? Lalu apa? Ya sudah, aku benar bukan?” Devano bertanya balik membuat Kris menggelengkan kepalanya.

“Anda melamunkan apa, Tuan sampai tak fokus dengan jadwal yang saya bacakan? Biasanya Anda paling fokus saat saya membacakan jadwal harian Anda, tapi pagi ini Anda terlihat berbeda. Apakah Anda sakit? Jika sakit saya akan menghubungi Dokter Agam agar segera datang memeriksa Anda,” tanya Kris penuh selidik tapi masih dengan gaya dan nada yang kaku.

“Cerewet sekali kamu pagi ini, sudah seperti istriku saja. Aku lupa, kamu bisa bacakan lagi,” titahnya memprotes sambil masih asyik menikmati sarapan paginya.

“Anggaplah saya istri Anda karena Anda jangankan istri, kekasih saja Anda tak memilikinya, Anda jomblo karatan.” Kris selalu saja bisa membalas perkataan Devano. “Jam makan siang Anda ada jadwal makan siang dengan pemilik toko perhiasan terkenal di kota kita ini yang nama tokonya bahkan sama dengan perusahaan Anda,” sambungnya.

“Oh, dia sudah kembali dari luar negeri? Tak bisakah kau menolaknya? Aku malas untuk menemuinya.”

“Tidak, saya berharap dari pertemuan makan siang ini Anda akan tertarik dengannya dan tak menjadi jomblo lagi.”

“Cih, mengapa tak kau saja yang bersama dengannya,” dengus Devano mengunyah makanannya dengan sedikit sewot, pria dingin itu bagaikan anak yang manja jika berhadapan dengan Kris dan keluarganya.

“Tidak, karena yang disukai oleh Nona Angela itu Anda bukanlah saya,” sahutnya dengan tegas.

“Malam ini Anda juga harus menghadiri acara lelang amal, jadi tak ada waktu untuk Anda nongkrong di Malam Langit malam ini,” acara terakhir ia bacakan dengan penuh penekanan.

Setelah Kris selesai membacakan jadwalnya, Devano bersiap untuk berangkat. Kris akan mengantarkannya langsung untuk menuju universitas tempat Devano akan memberikan materi tentang perhiasan.

Sampai di universitas X, Devano langsung disambut oleh dekan dari kampus tersebut, momen yang sangat langka karena Devano bersedia datang untuk memberikan beberapa materi bagi mahasiswi dan mahasiswanya. Biasanya setiap kali mereka mengundang, Krislah yang akan datang atau orang lain sebagai gantinya. Namun, saat ini entah ada angin apa yang membuat Devano bersedia, tentu saja hal itu membuat dekan dan dosen lainnya sangat antusias dan senang.

“Silakan, Tuan muda. Saya yang akan mengantar Anda langsung menuju ruang di mana Anda akan melakukan penyuluhan materi,” ucap sang dekan mempersilakan Devano dengan begitu hormat.

“Hm.” Devano hanya ber hm ria saja membuat sang dekan segan padanya.

Sepanjang perjalanan menuju ruangan yang akan digunakan oleh Devano melakukan penyuluhan materinya, dekan memperkenalkan setiap bagian dari universitasnya.

...

Di tempat lain sebelum berangkat ke kampus, seperti biasa Yesica akan membuatkan sarapan untuk Ibu dan Kakak tiri benalunya. Setelah itu barulah ia bisa pergi ke kampus tanpa drama yang membuatnya muak.

“Aku butuh uang, seorang rentenir menagih hutang padaku, kalau hari ini tak dibayar juga mereka akan membunuhku.” Feri meminta uang untuk membayar hutangnya sebelum Yesica pergi.

“Kamu berhutang untuk apa? Makan dan kebutuhanmu sudah aku yang menanggungnya,” tanya Yesica menahan emosinya.

“Aku kalah judi dan mereka mengimingiku uang, yah aku terimalah masa enggak,” sahutnya dengan begitu santainya seperti tanpa dosa.

“Aku gak punya uang untuk membayar hutangmu, aku juga perlu untuk membayar kuliahku.”

“Jangan kurang ajar kamu, kamu masih berada di rumah ini ajah karena belas kasihan dari Ibuku.” Feri menarik rambut Yesica sehingga membuat Yesica memekik kesakitan.

“Ah, sakit! Kalau kamu butuh uang untuk membayar hutangmu yah bekerja, aku tak memiliki uang,” pekiknya memegang rambutnya yang ditarik, terasa perih dan pedas pada kepalanya hingga membuatnya meneteskan air mata.

“Beberapa hari lagi kamu gajian, berikan semua padaku untukku menyicil hutang pada mereka,” pinta Feri.

“Hei, jangan lupakan Ibu yang juga butuh. Berikan Ibu separuh sisanya kamu bisa berikan pada Kakakmu.” Frida yang mendengar Feri meminta gaji Yesica semua langsung angkat suara, sedari tadi ia tak menghentikan putranya itu menyiksa Yesica.

“Lepaskan, atau aku tak akan memberikan kalian uang,” pekik Yesica sedikit mengancam.

“Lepaskan dia, Fer. Jika dia tak memberi Ibu uang maka kamu akan menanggung akibatnya,” dengan terpaksa Feri melepaskan cekalannya dari rambut Yesica.

Merasa ada celah, Yesica langsung pergi dari rumah tersebut karena jam terus saja berjalan dan ia sudah hampir terlambat.

“Hari ini ada kelas khusus, aku tak boleh terlambat atau aku tak akan berkesempatan mendapatkan ilmu tambahan dari pakarnya,” gumamnya sambil berlari menuju halter bus mengejar bus yang sedang berhenti.

Hampir saja ia ketinggalan, begitu sampai ia langsung naik dan duduk di kursi tak jauh dari pintu.

“Akhirnya aku tak ketinggalan bus, kalau saja ketinggalan mungkin aku akan berjalan kaki ke kampus,” gumamnya bernapas lega karena akhirnya ia dapat duduk di dalam bus juga.

Lima belas menit lamanya akhirnya bus berhenti tepat di depan kampusnya, Yesica langsung berlari masuk karena waktu kurang sepuluh menit lagi.

“Yes, sini.” Vivi yang satu jurusan dengannya melambai pada dirinya, ada Luna juga yang ternyata mengikuti kelas tersebut karena kebetulan tema kelas terbuka hari ini bukan hanya tentang desain perhiasan tapi juga tentang bagaimana menjalankan bisnis dengan baik.

Yesica berjalan mendekati Vivi dan juga Luna, ia duduk bersama kedua sahabatnya itu.

“Hampir saja telat. Ngomong-ngomong, siapa inspirator kita kali ini dalam kelas terbuka? Pengusaha dari mana, aku gak sabar ingin mendengarkan inspirasi apa yang beliau sampaikan, semoga saja bisa jadi inspirasi kita semua nantinya,” tanya Yesica dengan penuh antusias.

“Dengar-dengar kali ini yang menjadi inspirasi kita pengusaha hebat di kota ini, beliau bahkan pengusaha nomor satu di negara kita loh,” seru Vivi yang tak kalah antusiasnya karena ia memang mengambil jurusan bisnis jadi tak sabar ingin mendengar masukan yang berharga dari sang inspiratornya.

“Pengusaha nomor satu, jangan-jangan,” gumam Yesica tak melanjutkan ucapannya.

“Kamu tahu siapa dia, Yes?” tanya Vivi yang penasaran dengan apa yang digumamkan oleh Yesica.

“Ah, enggak. Aku hanya sedang menebak dan berpikir saja siapa kiranya inspirator kita hari ini,” sahut Yesica berkilah, ia sebenarnya terlintas satu nama di pikirannya.

Tak lama masuk seorang pria dengan tampang yang begitu gagah mempesona membuat riuh kelas, semua mahasiswi berteriak histeris kala melihat pria yang menjadi dambaan sejuta kaum hawa itu masuk, begitu juga dengan Yesica yang terkejut karena ternyata pria yang sedang ia pikirkannyalah yang benar-benar menjadi inspiratornya.

“Dia.”

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

iya Devano itu

2023-09-15

1

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

siapakah dia?? bau2 mantan😅

2023-07-27

1

Carlina Carlina

Carlina Carlina

itu ibu tiri sm kk tiri nya ksh siksaan biar jeraaahhh thooorrrr😡😡😡😡😡😏😏

2023-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Penutupan dan promosi karya baru
96 Promo Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Penutupan dan promosi karya baru
96
Promo Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!