Episode 13

Di rumah Devano, Yesica memikirkan apa yang dikatakan oleh pria yang sudah menolongnya itu.

“Apa yang harus kukatakan padanya, apa yang harus kujawab? Apakah aku harus mengatakan iya atau menolaknya? Kalau kujawan iya maka aku akan menjadi simpanannya tapi jika kujawab tidak sudah dipastikan si Fero br*ngs*k itu akan mengejarku karena hutangnya yang belum dibayar.” Yesica dilema, ia bingung jawaban apa yang ingin diberikan pada Devano.

“Dari pada aku bingung lebih baik aku berkeliling rumah ini saja.” Yesica memutuskan untuk melihat-lihat rumah yang begitu besar dan mewah tersebut.

Ia keluar dari kamar Devano dan melihat sekitar.

“Dia tinggal berdua dengan Tuan Kris, tapi rumahnya sebesar ini. Apakah tak lelah membersihkannya? Yang jadi istrinya kelak pasti akan kelelahan setiap harinya karena harus membersihkan rumah sebesar ini. Kujamin tak sampai sebulan istrinya nanti bakalan minggat dari sini karena tak sanggup dengan pekerjaan rumahnya, hihi,” gumamnya sambil terkikik.

“Anda siapa?” tanya seorang wanita yang tak terlalu tua saat Yesica turun dari atas, wanita itu melihat Yesica dari atas hingga bawah.

“Ah maaf, aku Yesica. Semalam Tuan membawaku pulang,” sahut Yesica yang tergagap.

“Oooh, gadia yang diselamatkan Tuan. Perkenalkan, aku Susi asisten rumah tangga di rumah ini, aku akan datang setiap Tuan sudah berangkat dan pulang sebelum Tuan pulang karena Tuan tak suka kalau ada orang lain selain Tuan Kris di rumah ini,” dengan ramah Susi memperkenalkan dirinya.

“Ah senang berkenalan denganmu. Boleh aku membantumu bekerja, aku bosan sendirian di rumah sebesar ini. Tuan melarangku untuk pergi ke kampus dan menyuruhku menunggunya di rumah,” pinta Yesica.

“Ini... aku takut Tuan akan marah. Di rumah ini terpasang CCTV di setiap sudutnya, jika Tuan mengetahuinya aku takut Tuan akan menyalahkanku,” jawab Susi sedikit ragu.

“Tak perlu takut, nanti aku yang akan mengatakan padanya.” Yesica menepuk pundak Susi. “Ayu aku bantu, rumah sebesar ini pasti sangat lelah membersihkan sendirian,” sambungnya mengajak Susi untuk mulai bekerja.

Yesica yang bingung mau ngapain akhirnya membantu Susi mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Devano sesekali mengamati apa yang dilakukan oleh gadis kecil yang ditolongnya itu, ia merasa kalau gadis kecil itu berbeda dari wanita kebanyakan yang hanya mendekatinya demi kedudukan dan uang.

“Gadis yang aneh, suruh diam di rumah bukannya menikmati waktu santainya malah ikut membantu pekerjaan rumah. Andai wanita lain, dia pasti sudah menikmati waktu bersantainya bagaikan Nyonya besar di rumah itu,” gumam Devano.

Baru saja ia menyinggung tentang wanita lain, datanglah wanita yang sangat tak diharapkannya.

“Ada urusan apa kamu datang ke sini? Apakah kamu begitu senggang sehingga memiliki waktu untuk menggangguku?” tanya Devano dengan sinisnya.

“Van, kamu tuh kenapa sih selalu saja sinis sama aku. Kuta tak bertemu lama loh dan pertemuan kedua kita setelah aku pulang dari luar negeri seperti ini?” ucap wanita itu. “Aku membawakan makan siang untukmu, ayu kita makan siang bersama, aku tahu kamu belum makan kan.” Wanita itu berjalan menuju sofa dan membuka paper bag yang dibawanya, ia menata makanan di atas meja.

Tak lama Kris datang karena Devano yang memanggilnya.

“Anda memanggil saya di jam istirahat seperti ini, Tuan?” belum juga Devano membuka suaranya, Kris sudah protes terlebih dulu.

“Apakah kau sedang datang bulan, Kris? Mengapa hari ini kau bawel sekali, membuat telingaku sakit saja.” Devano memprotes balik asistennya sekaligus sekretarisnya itu sambil menyumpal sebelah telinganya.

“Anda pikir saya wanita? Jika tak ada yang penting saya akan makan siang dulu.” Kris hendak pergi karena ia melihat ada Angela di ruangan Bosnya.

Angela adalah seorang model yang tak lain adalah putri dari salah satu rekan bisnis Devano. Pria dingin itu tak pernah mengistimewakan wanita mana pun meski itu putri rekan bisnisnya sekalipun, ia hanya akan mengistimewakan Mamah dan Adik juga sepupunya saja yang masih memiliki ikatan keluarga dengannya.

Tapi dasarnya Devano yang memiliki daya tarik bagaikan magnet, pasti akan menarik wanita mana saja yang melihatnya tak terkecuali Angela yang sedari dulu menyukai dirinya. Angela sempat mengejar cita-citanya keluar negeri dan kini ia sudah menjadi model go internasional jadi ia memutuskan untuk kembali ketanah air dan mengejar cintanya yang sempat tertunda.

“Hei, kau berani pergi sebelum kuperintahkan maka akan kukirim kau ke afrika,” ancam Devano membuat Kris mengurungkan niatnya untuk pergi.

“Apa yang Anda butuhkan, Tuan? Apakah Anda tak akan membiarkan karyawan Anda untuk istirahat di jam istirahat seperti ini?” tanya Kris.

“Temani Nona Angela makan, aku sedang tak berselera untuk makan,” titahnya membuat Kris menoleh bergantian pada Angela dan Bosnya, Angela pun terkejut karena Devano masih saja dingin seperti yang dulu.

“Nona Angela datang untuk makan siang bersama dengan Anda, Tuan. Maaf saya tak bisa,” tolak Kris.

“Van, aku datang khusus untuk menemuimu, masa kau tega membiarkan aku makan dengan Kris. Setidaknya hargailah usaha dan waktuku ini, jarang-jarang aku ada waktu untuk melakukan semua ini masa kau sama sekali tak ingin menghargai kerja kerasku ini sih,” mohon Angela berharap kalau Devano akan luluh dan bersedia makan dengannya.

“Maaf, Nona Angela. Aku tak ingin memberikan harapan padamu, aku tak menyukaimu maka akan lebih baik seperti inilah sikapku dari pada aku bersikap baik dan kau salah menilai sikapku. Sebelum kau berpikir aku memberikan harapan palsu padamu lebih baik aku katakan langsung saja dengan jujur,” ucap Devano dengan tegas. “Dan satu hal lagi, aku tak menyukai wanita yang berinisiatif untuk menaklukkan hatiku, aku lebih suka wanita yang tak melihat keberadaanku karena dengan begitu akulah yang akan mengejarnya untuk menaklukkan hatinya,” sambung Devano, ia lalu pergi setelah berucap demikian.

Devano berjalan menuju area parkir, ia ingin beristirahat sebentar di mobilnya karena di ruangannya ia merasa sesak dengan kehadiran Angela. Tanpa ia sadari ternyata ia terlelap hingga sore menjelang, Devano perlahan membuka matanya dan melihat Kris ternyata sudah duduk di kursi kemudi.

“Anda sudah bangun, Tuan?” tanya Kris.

“Jam berapa sekarang, Kris?” Devano bukannya benjawab, ia malah bertanya balik.

“Sudah jam lima sore, Tuan,” sahutnya memberitahu kalau hari sudah sore.

“Selama itukah aku tidur.” Devano memijat dahinya yang terasa pusing.

“Anda terlihat sangat lelah, jadi saya tak tega membangunkan Anda,” ujar Kris.

“Mari kita pulang, Kris,” pinta Devano. Tanpa menjawab, Kris langsung menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan area parkir untuk kembali ke rumah sesuai permintaan Bosnya.

Terpopuler

Comments

Dewi Muchay

Dewi Muchay

bravo

2023-09-15

1

Mama AldyNovi

Mama AldyNovi

ayooo kak.. bukan ayu kalo mau ngajak apa gitu.. 😆

2023-08-02

3

kayaknya tombol O sama U berdekatan 😭 jadi typo terus🥹🙏

2023-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Penutupan dan promosi karya baru
96 Promo Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Penutupan dan promosi karya baru
96
Promo Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!