Episode 04

“Bagi duit,” seorang pria mengacungkan tangan pada Yesica untuk meminta uang, dia adalah Feri yang tak lain adalah Kakak tiri dari Yasica.

“Aku tak ada uang, belum gajian,” sahut Yesica tanpa menoleh pada sang Kakak tiri, ia masih sibuk dengan masakannya yang hampir matang.

“Kapan gajian?” kini giliran sang Ibu tiri yang sedang duduk menonton televisi bertanya.

“Seminggu lagi aku gajian, kalian tunggulah sampai aku gajian baru meminta uang. Gajiku bulan ini dipotong karena bulan lalu kalian meminta uang sebelum aku gajian,” sahutnya memberitahu.

“Beri Ibu separuh dari gajimu esok, sisanya kamu bisa berikan pada Feri,” ucap Frida, sang Ibu tiri.

“Aku butuh uang untuk membuat skripsi, esok kalian kuberi separuh dari gajiku saja, kalian bagilah berdua, toh untuk makan dan kebutuhan sehari-hari pun aku yang menanggungnya, kalian menerima uang hanya untuk bersenang-senang saja,” sahut Yesica menolak untuk menuruti perkataan Ibu tirinya itu.

Prang...

Sebuah gelas dilempar oleh Frida ke arah Yesica yang sedang menyiapkan makanan untuk mereka sarapan. Gelas tersebut mengenai pelipis Yesica dan seketika langsung bengkak membiru, Yesica hanya bisa meringis kesakitan dan tak ingin memperkeruh keadaan lagi. Setelah semua makanan tersaji, ia langsung pergi menuju kamarnya untuk bersiap pergi.

Setiap weekend ia akan bekerja di toko buku sampai sore hari, pukul lima ia akan mulai bekerja di Bar milik Lucas. Yesica tak ikut makan bersama dengan Kakak dan Ibu tirinya, ia sudah mewadahi makanannya untuk dibawanya.

“Aku pergi kerja dulu,” pamit Yesica berjalan tanpa menoleh Ibu dan Kakak tirinya yang sedang menikmati makanannya.

“Pulang bawakan aku makanan enak,” ucap Feri membuat Yesica menghentikan langkahnya sejenak.

“Aku belum punya uang, kau belilah sendiri jangan semua serba aku yang beli, aku pun punya kebutuhanku sendiri," sahut Yesica tanpa menunggu lama langsung pergi meninggalkan rumah tersebut, jika ia tak segera pergi dipastikan akan ada drama yang membuatnya muak.

“Dasar perempuan tak tahu diri, sudah dibesarkan malah ngelunjak terus kerjaannya,” dengus Frida yang kesal dengan sikap Yesica yang selalu melawannya.

Yesica mendengar ucapan dari Ibu tirinya itu, ia hanya bisa tersenyum pahit dan mengusap dadanya yang terasa sangat terenyuh. Ia berjalan menyusuri jalan menuju toko buku tempatnya bekerja setiap hari libur. Beruntung toko buku tersebut milik keluarga sahabat dekatnya yang sangat baik padanya, jadi ia bisa bekerja hanya saat hari libur kuliahnya saja.

“Astaga Yes! Pelipis kamu kenapa? Kok bisa bengkak seperti ini sih? Ini pasti kerjaan Ibu dan Kakak tirimu yang pemalas itu kan?” saat baru tiba Yesica diberondong banyak pertanyaan oleh gadis cantik Putri pemilik toko buku tempatnya bekerja yang tak lain sahabatnya sendiri bernama Luna.

“Aku gak apa-apa kok,” sahut Yesica mengusap pelipisnya yang ternyata memang sudah bengkak.

‘Pantas saja rasanya menjadi sedikit lebih nyeri, ternyata sudah bengkak,’ batin Yesica.

“Kamu pasti bohong sama aku deh, Yes. Ia kan kamu bohong,” ucap Luna yang tahu betul sahabatnya itu.

“Beneran aku gak apa-apa, sudah ah aku lapar ingin sarapan dulu, tadi belum sempat sarapan soalnya.” Yesica mengalihkan pembicaraan agar sahabatnya itu tak lagi membahas tentang ibu dan kakak tirinya yang teramat ia benci itu, kalau saja bukan berat dengan rumah peninggalan orang tuanya yang ditempati saat ini, Yesica sudah memilih untuk pergi meninggalkan mereka.

“Kamu kebiasaan banget deh suka nunda makan, kalau sakit bagaimana,” gerutu sahabatnya yang sangat perhatian padanya itu.

Yesica hanya memiliki dua sahabat yang kuliah bersama dengannya, Vivi yang tak lain sahabatnya yang mengajaknya untuk kerja di bar milik Lucas dan Luna anak pemilik toko buku. Mereka seperti tak terpisahkan karena saat di kampus ketiganya akan terus bersama, mereka bahkan mengambil jurusan yang sama karena ketiganya adalah teman dari SMP. Di antara mereka bertiga, Lunalah yang kehidupannya tercukupi dan tak perlu bekerja untuk membayar kuliah.

“Kamu tau sendiri kan kalau makan di rumah aku pasti harus menunggu mereka selesai makan dan pastilah ujung-ujungnya dapat makanan sisa, kalau dibekal begini kan aku bisa makan makanan yang baru matang,” ucap Yesica yang sudah memakan makanannya. “Kamu mau? Ini enak tau, aku yang masak,” sambungnya menawarkannya pada sahabatnya itu.

“Iya juga sih,” sahutnya mengiyakan ucapan sahabatnya itu. “Gak ah aku sudah makan tadi di rumah, kamu makan saja dulu yang tenang tak perlu terburu-buru, lagi pula masih pagi juga belum banyak pengunjung,” sambungnya melanjutkan bermain benda pipih ditangannya.

Menjelang siang ramai pengunjung, Yesica mulai sibuk melayani para customer yang sedang mencari buku kesukaan mereka. Hingga menjelang sore Yesica baru bisa duduk karena sudah sedikit sepi, saat sedang menikmati istirahatnya seorang pria tampan mendekatinya dengan senyum merekah di wajahnya membawa sesuatu ditangannya.

“Hai, Yes. Baru istirahat yah, nih aku bawakan makanan buat kamu, tadi sewaktu mau kesini aku telepon Luna dulu, kata dia kamu belum makan jadinya aku sekalian mampir ke resto buat bawakan kamu makanan, nih kamu makan dulu.” Pria itu memberikan paper bag berisi makanan ditangannya untuk Yesica.

“Kak Riyan tak perlu repot-repot, nanti sebelum pergi ke bar aku bakalan mampir ke rumah makan kok,” sahut Yesica merasa tak enak karena pria bernama Riyan tersebut membawakan makanan mahal dari resto milik orang tuanya.

Riyan adalah senior di kampus tempat Yesica kuliah, tapi ia sudah lulus dan sekarang bekerja sebagai kepala koki di resto milik keluarganya, ia sangat menyukai Yesica dari pertama melihatnya saat Yesica baru saja berkuliah di kampus tempatnya belajar. Tak memungkiri, Yesica pun sebenarnya juga suka pada pria tampan yang menjadi rebutan para gadis di kampusnya, tapi ia sadar diri kalau dirinya tak sebanding dengan pria itu. Yesica selalu menghindarinya dan juga mencoba dengan sekuat tenaga membunuh perasaannya itu, sebab ia sadar kalau ia tak mungkin bisa bersama dengan pria idamannya meski mereka saling mencintai.

“Kamu itu bicara apa sih, Yes. Kaya sama siapa aja deh, sudah nih makan dulu, nanti aku antar berangkat kerjanya.” Riyan memaksa Yesica untuk mengambil makanan yang dibawanya.

Yesica tak bisa menolak lagi, akhirnya ia mengambil paper bag berisi makanan itu dan memakannya dengan canggung.

“Terima kasih yah, Kak,” ucapnya dengan canggung, Riyan hanya tersenyum.

Seperti yang sudah dikatakan oleh Riyan, Yesica berangkat ke bar dengan diantar olehnya. Yesica hanya menurut saja karena menolak pun percuma pastinya Riyan tak akan menerimanya dan akan bersikeras untuk tetap mengantarnya seperti yang sudah-sudah.

“Lun, aku pergi yah,” pamit Yesica pada sahabatnya itu.

“Ya, kamu hati-hati yah. Kak Riyan, aku titip sahabatku yang cantik ini yah, tolong antar sampai tempat tujuan dengan selamat, ingat jangan macam-macam loh, kalau sampai besok di kampus aku lihat kurang sedikit Kak Riyan bakalan aku laporkan polisi,” sahut Luna beralih pada Riyan dengan gaya memberi peringatan.

“Tenang saja, tak akan kurang sedikit pun.”

Keduanya pun pergi setelah berpamitan pada Luna.

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

dasar dua orng yg tak bisa membuat hidup Jesica tenang

2023-09-09

2

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

cuma ibu tiri, kenapa harus takut dan GK punya kuasa untuk mengusir, katanya Jesica orangnya tegas kenapa GK bisa mengusir ibu tirinya, lain halnya kalau ibu tirinya itu baik dan sayang sama Jesica, baru punya perasaan GK enak untuk mengusir, la ini kasar dan merasa berkuasa, bahkan Jesica mau aja dijadikan sapi perahan, lalu dimananya yg dikatakan kalau Jesica itu wanita yg tegas....kalau kuat memang benar bahkan tahan banting dan bodoh....

2023-08-03

1

Edah Jubaedah

Edah Jubaedah

pahit bener nasibmu Yes😢

2023-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Penutupan dan promosi karya baru
96 Promo Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Penutupan dan promosi karya baru
96
Promo Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!