Baim tersenyum senang ketika melihat gadis yang dicintainya sudah mau membuka mulutnya untuk menerima suapan makan yang dia berikan meskipun masih belum terlalu lahap dan terbilang masih sedikit, akan tetapi hal itu lebih baik daripada sebelumnya dimana untuk makan Eva hanya makan antara dua sampai tiga sendok saja sehingga semakin hari tubuhnya semakin kurus.
"Dengar, Aku tidak berniat untuk pembunuh bayi Mbak Nesa waktu itu, apalagi menyuruh mereka untuk melecehkannya, Aku hanya meminta untuk membuangnya jauh dari kota ini agar tidak mengganggu dan tidak selalu dicari oleh Mas Rendra Tapi Aku tidak tahu kalau mereka ternyata berbuat yang lebih seperti itu, sungguh Aku tidak berniat seperti itu apa kamu percaya padaku." ucap Eva yang tiba-tiba mengeluhkan tentang apa yang sudah terjadi pada saudaranya di mana Dia sangat menyesal dan sangat sedih karena secara tidak langsung Rendra telah menuduh dirinya ingin membunuh Kakak dan bayinya.
"Tenanglah, semua sudah berlalu kamu tidak perlu memikirkan hal itu lagi Sekarang kamu pikirkan bagaimana kamu bisa pulih dan sehat jangan membuktikan yang lain lagi. "
"Apa itu artinya kamu tidak percaya padaku Aku tidak berkata bohong, Aku benar Aku tidak menyuruh mereka berbuat sejahat itu, "
"Tenanglah, Aku percaya, sekarang habiskan makanannya Setelah itu kamu beristirahat nanti kita akan bicarakan lagi."
Eva mengangguk lemah setelah hampir separuh makanan yang ada di atas piring masuk ke dalam perut Eva, akhirnya Eva sudah tidak mau lagi dan Baim tidak memaksa agar Eva menghabiskan Baim segera membawa piring keluar kemudian menyuruh Eva untuk beristirahat.
Melihat Baim keluar dari dalam kamar laki-laki paruh baya yang tak lain adalah Ayah Eva segera menghampiri dan bertanya pada dirinya sungguh sangat cemas dan sangat sedih melihat keadaan putrinya yang begitu memprihatinkan di mana dari hari ke hari semakin kurus dan tak bersemangat.
"Nak, Baim. bagaimana apa dia mau makan? "
"Paman tenang saja Semua beres Eva sudah makan Lihatlah sudah menghabiskan separuh dari nasi yang paman sedukan sekarang Aku ingin mencuci piring ini di belakang dan Eva sudah beristirahat.
" Trima kasih Nak Baim, kami sudah sangat merepotkanmu. "
"Tidak paman, aku tidak merasa direpotkan, paman tenang saja, "ucap Baim dengan mengulum senyum.
Di dalam kamar Eva tidak memejamkan matanya dia tidak bisa tidur, bayangan-bayangan masa lalu ketika dia berbuat keburukan melintas dalam angannya, tak terasa buliran bening lolos di sudut kelopak matanya.
**Flash backs on.
hujan rintik-rintik membasahi bumi **ketika Eva masuk ke dalam mobil yang mana beberapa polisi membawanya dengan paksa di mana Eva kala itu masih dengan berteriak-teriak dan marah marah.
Robi yang kala itu masih mengikuti dan ikut bersama dengan Eva yang mana Eva dijadikan tersanngka karena tuduhan telah melakukan suatu kejahatan yaitu dengan menyuruh beberapa orang untuk menyakiti kakaknya Vanessa.
"Lepaskan Aku, Apa salahku Kenapa kalian membawaku?"teriak Eva di dalam mobil sementara Robi yang duduk di depan hanya menggelengkan kepala melihat dan mendengar tingkah laku dari Eva yang sangat memusingkan kepala.
" Maaf, Nona. itu bisa Nona Jelaskan nanti di kantor sekarang lebih baik Nona ikut kami dan Tenanglah jangan berteriak-teriak seperti itu karena hal itu Percuma saja Nona hanya membuang-buang energi daripada Nona berteriak-teriak lebih baik Nona tidur saja, "ucap salah satu polisi yang berada di samping Eva yang kala itu sengaja untuk mengawasi meskipun Eva sudah diborgol tangannya akan tetapi mereka tetap memberikan pengawasan yang ketat.
Mobil terus melaju hingga jauh dari kediaman rumah Rendra Atmaja dan kini mobil itu sudah hampir sampai di sebuah tempat di mana, Di tempat itulah orang-orang sering dimintai penjelasan atas semua perbuatan yang mereka lakukan Itulah namanya kantor polisi.
"Mari Nona kita turun."
"Hei jangan kurang ajar pegang pegang Aku, kalian para poliisi hanya ingin mencari kesempatan saja tidak perlu pegang-pegang, Aku bisa berjalan sendiri, "geram Eva kala itu yang mana lagi-lagi membuat Robi menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan.
"Dasar Pelakor galak, " udah tau salah masih bertingkah benar-benar Rendra ini kepincut dari arah mana dengan cewek Bar bar seperti ini, huuuff bikin pening kepala saja, "desis Robi yang langsung mempercepat langkah kakinya agar tidak mendengarkan celotehan dan teriakan dari Eva yang sangat memusingkan kepala dan telinganya.
Sampai di kantor Eva segera dimasukkan ke dalam satu ruangan di mana di dalam ruangan itu juga terdapat 3 orang laki-laki yang menjadi anak buahnya Eva sedikit terkejut kemudian mendelik seketika ketika mereka dipertemukan di tempat itu.
" lepaskan tanganku sekarang katakan apa salahku ucap Eva dengan PD nya.
salah satu polisi yang terlihat seperti mungkin pimpinan di antara mereka duduk dengan tenang kemudian dengan tenang pula dia memerintahkan kepada anak buahnya untuk melepaskan borgol yang ada di tangan Eva.
" Buka borgoolnya dia tidak akan bisa kabur, " dengan cepat beberapa orang polisi yang ada di tempat itu langsung membuka borgol yang ada di tangan Eva.
"Sekarang tinggalkan kami, aku akan bicara dan mewawancarainya secara pribadi silakan kalian Tunggu di luar dan masukkan Ketiga orang itu ke tempat nya, "
"Siap, Pak."
Setelah semuanya keluar tinggal Eva dengan Bapak Pimpinan yang mungkin memiliki pangkat tertinggi di kepolisian.
"Apa kabarmu Nona Eva, '
" Ciiih, kamu tidak perlu basa-basi Katakan saja apa yang ingin kamu tanyakan padaku keram Eva dengan sangat sinis bahkan Eva dengan sengaja tidak menatap laki-laki yang ada di depannya Eva memilih membuang muka sementara laki-laki itu hanya mengulum senyum.
"Ok, Baguslah kalau kamu masih mengenaliku itu artinya kamu masih ingat dengan Aku benar begitu kan? Sekarang Aku ingin tahu kenapa kamu melakukan hal terendah seperti itu sampai-sampai kamu menyuruh orang dan membayar orang apa kamu tahu tindakanmu akan membawamu masuk dan mendekam di dalam penjara.
"Itu, Bukan urusanmu? "
"Itu, urusanku, Nona, apa kamu lupa aku yang akan menangani tentang kasus mu ini jadi pastikan kamu menjawab pertanyaanku dengan benar apa benar kamu yang meminta ketika orang itu untuk menculik dan menganiaya kakakmu.
" Tidak, Aku tidak mengenal mereka ucap Eva dengan sinis.
"Ok, bicara denganmu memang tidak ada gunanya Karena untuk kejujuran kamu tidak akan pernah bisa memiliki baiklah untuk sementara Nona silakan tinggal di dalam penjara yang ada di kantor kepolisian ini dan nanti aku akan memberikan bukti-buktinya sehingga Nona bisa tahu apakah Nona benar atau salah. "
"Pok...
" pok..
"pok...
laki-laki di depan Eva menepuk tangannya tiga kali Tak lama kemudian pintu terbuka dan muncullah beberapa polisi masuk ke dalam.
" Bawa dia keruangannya, "
"Siap, Pak, mari Nona,"
"Hei, lepaskan Aku...!
" Cepat, bawa dia, "seru laki laki yang Sepertinya pimpinan mereka.
"Baim, Brengsek lo, tega lo sama teman sendiri, Aku benci kamu, Aku benci kamuu.. ! Eva berteriak-teriak ketika dua orang polisi itu membawanya pergi dari ruangan untuk dimasukkan ke dalam ruangan tahaanan sementara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
Lee
Sekarang kamu baru nyeselkan Eva..
2023-03-08
0
Elisabeth Ratna Susanti
❤️❤️❤️❤️❤️
2023-02-21
0