Tatapan mata tajam dari Mama Bara sedikit membuat hati Vanessa berdebar debar, bukan karena apa-apa tapi karena Vanessa sendiri menyadari tentang posisi dirinya sebagai seorang istri yang tidak sempurna bagi Bara.
"Duduklah Mama mau bertanya sedikit padamu, tapi Mama harap kamu menjawabnya dengan jujur. "
"Iya, Ma. Mama mau bertanya apa, jika Nesa tau Nesa akan menjawabnya. "
"Bagus, "
Wanita paruh baya yang masih sangat terlihat kecantikannya bangkit dari duduknya kemudian berjalan mendekati Vanessa kemudian berdiri membelakangi menatap keluar jendela kemudian berbalik lagi dan menatap Vanessa.
"Mama tau Bara sangat mencintainu tapi mama tidak tahu apakah kamu juga memiliki perasaan cinta sama Bara atau tidak dan Mengapa sampai saat ini kamu belum mengandung anaknya, Aku khawatir dan was-was jangan-jangan selama kamu menjadi istrinya kamu belum melakukan kewajibanmu sebagai seorang iistri, apa benar kamu belum melakukan kewajiban sebagai seorang istri? "
"Deg..!
Satu pertanyaan yang benar benar membuat Vanessa menundukkan kepala entah dia harus bicara apa pada sang Mama mertua, bibir dan lidahnya terasa keluh bahkan untuk bicara seolah olah susah.
Seolah Berputar Kembali memori kenangan di masa silam yang mana membuat dirinya terpaksa menjadi istri Bara.
Flash Backs On.
Air mata terus mengalir dan membasahi pipi putih Vanessa di sepanjang perjalanan penerbangan dari Indonesia ke London, satu hal yang tidak pernah Vanessa bayangkan dan pikirkan Jika dia Harus benar-benar Terpisah jauh dari orang yang dia cintai terlebih dirinya sedang mengandung anak dari buah cinta mereka yang mana tidak bisa di pungkiri jika dirinya sungguh masih mengharapkan bisa bersama.
Beberapa kali Vanessa menyeka Air matanya yang selalu lolos begitu saja, Bara yang kala itu berada disampingnya, bukan tidak tahu ataupun tidak mengerti apa yang terjadi pada wanita yang ada di sampingnya, akan tetapi Bara lebih memilih untuk membiarkan dan memberi kesempatan kepada wanita yang ada di sampingnya mencurahkan segala kesedihan yang dia alami bahkan sesekali Bara berpura-pura tidak mengetahui dan tidak melihat jika Vanessa sedang menangis.
Bahkan dengan sengaja dan jahil Bara sesekali mengajak Vanessa untuk melihat keindahan alam yang mereka lewati ketika mereka berdua sudah berada di dalam taksi di mana Dengan terpaksa Vanessa pun yang lagi bersedih akhirnya harus menatap beraneka ragam bunga dan tanaman serta gedung-gedung yang ada di sekitar tempat itu di mana Vanessa bisa melihatnya melalui kaca mobil.
"Kamu pasti haus, ini minum Air minerals di London dan di Indonesia itu berbeda lho, coba rasakan perbedaannya. " ucap Bara sambil mengulurkan air mineral yang dia pegang Bara sengaja memberikan air mineral kepada Vanessa agar tubuhnya segar dan pikirannya tidak terfokus pada satu kesedihan dan kekecewaan yang mungkin saat ini dia rasakan.
Bara bisa merasakan Betapa berat dan betapa sakit kehilangan orang yang dicintai karena Bara sendiri sudah merasakan betapa sakitnya melihat orang yang kita cintai bersama dengan orang lain meskipun rasa sakit itu tidak kita luapkan dan hanya kita simpan Akan tetapi rasa sakitnya sangat dalam dan menyesakkan itulah yang selama ini Bara rasakan ketika menyimpan Satu Rasa cinta yang dalam kepada Vanessa di mana Vanessa ternyata sudah menjadi istri orang sehingga rasa cintanya harus Bara pendam dan simpan.
"Hari ini Aku akan membawa kamu ke sebuah apartemen yang aku beli di tempat ini kamu bisa tinggal di tempat itu untuk sementara waktu tidak lama mungkin hanya sekitar satu minggu saja karena setelah itu aku akan membawamu pergi ke Rumahku, Apa kamu takut jika tinggal di apartment tanpa Aku, "
"Tidak, Aku berani kok, tapi Bara Apa kamu mau membantuku yang lain, Aku tidak mungkin selamanya akan menggantungkan padamu kan untuk itu tolong bantu Aku mencari pekerjaan di sini, karena kalau Aku tidak bekerja Bagaimana Aku bisa menghidupi kehidupan Ku Di Sini, kehidupan di London pasti sangatlah mahal jika aku tidak bekerja bagaimana."
Bara terkekeh mendengar perkataan dari Vanessa yang memikirkan pekerjaan dan kehidupan dirinya di London, sementara dari awal Bara sudah memastikan seluruh kehidupan dan kebutuhan Vanessa dia yang akan menanggungnya.
"Tidak perlu bekerja, Aku yang akan urus semuanya."
"Tapi, Bara itu akan sangat merepotkanmu, "
"Tidak Ada yang merepotkan karena aku melakukannya dengan senang hati sudah sekarang Jangan pikirkan tentang biaya kehidupanmu di sini sekarang pikirkan saja bagaimana kamu dan bayi yang dalam kandungan itu selalu sehat Ayo sekarang kita masuk kita sudah sampai, "ucap Bara yang kala itu mobil taksi yang membawahnya sudah berada di halaman sebuah apartemen yang cukup besar dan bagus.
" Rumah apartment ini cukup besar Bara, pasti mahal Nanti uang kamu habis lho."
Lagi lagi ucapan Vanessa membuat bara terkekeh dia merasa gemas dan lucu melihat mimik wajah cemas dari wanita yang sangat dia cintai.
"Hahaha, tenang saja kalau uangku habis aku bisa cari lagi Bagaimana keadaan perutmu merasa sakit apa tidak Setelah beberapa jam kita duduk di pesawat dan juga di taksi aku takut dia rewel dan membuatmu tidak nyaman.
" Dia Anak pintar dari tadi aku tidak merasakan dan mengeluh rasa sakit apapun kelihatannya dia sedang bobok di dalam sehingga aku bisa nyaman juga "
"Coba lihat, Aku ingin mendengar dengkurannya, boleh Aku dekatkan telingaku untuk mendengar nya, "pinta Bara dengan wajah sayu membuat Vanessa tidak tega untuk menolaknya untuk itu Vanessa menganggukkan kepala setelah mendapatkan izin dari Vanessa Bara segera berjongkok kemudian mendekatkan telinganya pada perut Vanessa cukup lama Bara mendekatkan telinganya di perut Vanessa yang tiba-tiba dalam beberapa detik selanjutnya Bara menjatuhkan ciiuumannya pada perut Vanessa.
Tentu saja hal itu membuat Vanessa sedikit tersentak kaget karena tidak menyangka jika Bara berani menciiuum perutnya.
Seolah menyadari keterkejutan Vanessa Bara Bangkit Dan Tersenyum kemudian seolah tidak merasa bersalah.
"Maaf perutmu bikin gemas jadi aku tidak bisa menahan untuk tidak menciuumnya pasti di dalam Dia sangat lucu sekali dan tidur nyenyak sehingga tidak merepotkan Mamanya ketika melakukan pejalanan."
Mendengar perkataan dari Bara Vanessa tidak bisa menyalahkan dan marah padanya bahkan Vanessa menjadi ikut penasaran karena anak yang di dalam perutnya juga sangat terlihat tenang dan tidak rewel dimana biasanya ibu hamil Seringkali merasakan kram di perutnya akan tetapi Vanessa tidak merasakan apa apa seolah-olah nyaman dan enak saja.
Hari berganti waktu berlalu hingga di hari ke lima Bara datang ke apartment Vanessa dan mrngajaknya pergi.
Vanessa tidak pernah menyangka dan menduga Jika kepergiannya dengan Bara untuk yang ke lima kali ini Bara membawa dirinya pergi ke tempat di mana orang-orang melakukan pernikahan dengan terang-terangan Bara meminta Vanessa untuk bersedia menjadi istrinya kala itu Vanessa ingin menolak akan tetapi Bara mengatakan jika semakin lama anak yang di dalam kandungan kamu akan semakin membesar dan dia harus memiliki seorang ayah Apakah kamu akan menunggu suamimu, Apakah kamu akan selalu menanti dirinya Tentu saja itu tidak mungkin dan kamu membutuhkan orang yang bisa membuat anakmu memiliki status.
Vanessa terdiam dengan ucapan dan perkataan Bara yang pada akhirnya Vanessa mau menikah dengan Bara tapi dengan satu syarat jangan meminta haknya sebagai seorang Suami, karena dia tidak bisa melakukan sebelum dirinya benar benar merasa siap.
Tanpa membantah Bara yang memang sangat mencintai Vanessa langsung menerima syarat dari Vanessa sehingga sampai kini Vanessa belum memberikan Hak Bara sebagai seorang Suami dan Bara tidak pernah melakukan hal lebih hanya sebatas menciuuum dan mengenggam, dan sampai kini Bara pun tidak keberatan.
**Flash Backs Off
"Ehemm.. kenapa** kamu diam, jawablah pertanyaanku. " seru Mama Bara yang membuat Vanessa tersadar dari lamunannya.
"Mama A-aku, __
" Iya, katakan Mama mau mendengar kan jawabanmu dan Aku mau kamu menjawabnya dengan jujur, " ucap sang Mama dengan Nada penuh penekanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
Lee
Beri Vanesa kbahagiaan ka otor...
2023-02-19
0
Elisabeth Ratna Susanti
semangat pagi 😍
2023-02-15
0
Laely Widya Chalil
Kasihan Vanesa Hidupnya gak pernah bahagia
2023-02-05
0