Kurang lebih 20 menit Rendra melakukan ritual mandi bahkan malam-malam Rendra pun membasahi rambutnya ketika semua sudah selesai dan dirasa cukup Rendra segera keluar dari dalam kamar mandi, Rendra sedikit terkejut ketika melihat Alena masih berada di dalam kamarnya dan belum pergi begitu juga dengan sebaliknya Alena juga sangat terkejut ketika pintu kamar mandi sudah terbuka di mana dia ketahuan masih berada di tempat itu.
Degup jantung Alena semakin berpacu lebih cepat ketika melihat Rendra keluar dari dalam kamar mandi hanya mengenakan handuk di pinggang sedangkan bagian atas Rendra tidak mengenakan apapun sehingga menampakkan dan memperlihatkan dada bidang yang cukup membuat para kaum hawa terpesona terlebih Rambut Rendra yang basah, tanpa sadar Alena meneguk ludahnya sambil menggigit salivanya.
Rendra yang acuh dengan segala tatapan dan juga pandangan mata Alena hanya menggelengkan kepala kemudian berjalan menuju lemari mengambil satu baju dan langsung dia kenakan.
"Kenapa kamu masih disitu, apa yang sedang kamu tunggu? "
"A-aku, __
" Iya, kamu ngapain masih berada di dalam kamarku, Cepat pergi ini sudah malam, "seru Rendra dengan acuhnya dia tidak peduli dengan tatapan mata Alena yang terpesona menatap kepadanya.
" Ma-maaf, aku cuma tanpa sadar melihat keindahan kamar ini jadi aku belum pergi ucap Alena berbohong sementara Rendra mendengus dengan kesal.
Melihat wajah Rendra yang sangat kesal Alena yang menyadari hal itu segera pamit undur diri agar tidak membuat Rendra marah karena baginya jika Rendra marah tentulah akan sangat sulit untuk meraih hatinya.
"Baiklah, sekarang Aku keluar, selamat malam dan selamat beristirahat." ucap Alena buru buru dia benar benar takut jika membuat Rendra kesal dan marah, bagi Alena cukup sekali melihat kemarahan Rendra ketika dia tanpa sengaja memakai lingerie dari mantan istrinya.
Masih segar dalam ingatan Betapa Rendra kala itu sangatlah emosi dan terlihat sangat menakutkan setelah itu sikap Rendra pun sangat dingin dan Acuh di mana tidak mau sedikitpun bicara padanya dan hal itu Alena tidak ingin mengulangi untuk yang kedua kali, karena didiamkan Rendra itu sangat sakit dan menyesakkan daada Karena bagaimanapun tidak enak rasanya didiamkan oleh orang yang kita sukai.
Beberapa Kali Alena meneguk ludahnya melihat wajah tampan Rendra yang benar-benar sudah membuatnya Mabuk Kepayang.
Perlahan lahan Alena membalikan badan melangkah menuju ke pintu akan tetapi belum sampai dua langkah Rendra sudah menghentikannya.
"Tunggu..!
Serasa mendapatkan Durian Runtuh ketika Rendra memanggil dirinya untuk berhenti serasa jantung berdebar-debar dan tidak bisa dipungkiri bibir Alena menyunggingkan sebuah senyuman bahagia, karena ternyata Rendra memanggilnya dan hal itu pasti dikarenakan Rendra yang terbilang laki-laki normal pastilah merindukan kehangatan.
"Kamu kesini..! "seru Rendra yang mana suprais membuat Hati dan jantung Alena berbunga.
" Apa Aku tidak salah dengar, dia memanggilku bahkan memintaku untuk Mendekati nya, apakah Dokter Rendra mengginginkanku, jika malam ini dia mengginginkanku, Aku rela dan ihklas Aku Akan melayaninya sampai Mas Rendra merasakan Puuas," gumam Alena sambil senyum senyum.
"Ah, iya, Mas Rendra memanggilku? "
"Hemmm, kemarilah. "
Dengan jantung yang berdetak tak karuan dan dengan pikiran yang sudah travelling ke mana-mana Alena berjalan mendekati Rendra yang mana kala itu Rendra berdiri di dekat sebuah almari.
"Tolong, kamu bantu Aku untuk menyiapkan semua baju dan keperluanku karena besok lusa Aku akan terbang ke London, untuk melakukan pertemuan penting dengan klien papa, jadi tolong bantu persiapkan semuanya aku tunggu di luar karena aku sedang ingin membuat mie rebus,"
"Apa? "
"Hei, Kenapa kamu kaget seperti itu, cepat bantu Aku mempersiapkan baju-baju dan keperluan yang lain, masukkan ke dalam koper yang ada di ujung sana, Aku tinggal dulu terima kasih untuk semuanya, Nanti kalau Aku sudah kembali Aku akan berikan oleh-oleh untuk kalian, "ucap Rendra dengan santai yang mana dia langsung keluar kamar, kini tinggalah Alena seorang diri di dalam kamar dengan kedua bola matanya membulat seketika.
" Haiss, Apa Aku tidak salah dengar Astaga itu artinya dia memanggilku hanya untuk membantu dia mempersiapkan baju-bajunya, bukan karena dia suka padaku, Kenapa susah sekali dokter itu untuk ditahklukan, susah sekali ditebak hatinya menyesal Aku jadinya tau begini lebih baik tadi Aku pura-pura tidak dengar saja, " grutu Alena kesal.
Sementara di dapur Rendra segera merebus mie meskipun dia seorang Dokter dan dia tau makan mie isn't an malam malam itu tidak baik untuk kesehatan, Rendra tidak memperdulikan hal itu, hari ini dia sangat Rindu, sangat Rindu masa masa dimana Istrinya yang malas untuk belajar masak dan hanya menyajikan mie rebus setiap kali dirinya ingin dibuatkan masakan.
Rendra tersenyum kecut menggingat Istrinya yang sangat malas dan Anehnya dirinya tidak pernah keberatan bahkan visa makan dengan lahap, hingga satu hari dirinya dibuat panas dan sakit hati atas kedekatan Istrinya dengan laki laki lain dan dari situlah awal awal kehancuran Rumah tangganya dimana dia benar benar sangat kesal dan marah.
Awalnya Rendra hanya ingin membalas dendam atas apa yang dilakukan istrinya kepadanya Rendra sama sekali tidak menginginkan perpisahan ataupun meninggalkannya akan tetapi Semua menjadi kacau dan menyakitkan ketika kenyataan pahit di mana istrinya tidak bersalah dan dirinya yang menjadi orang yang bersalah sehingga membuat kehidupan rumah tangga mereka menjadi hancur tak bersisa.
Rendra menyuapkan mie ke dalam mulutnya sambil pikirannya terus melayang ke masa silam di mana dia masih bersama dengan istrinya, fase pengetahuan Rendra Mbok Yem yang kala itu ingin pergi ke dapur untuk minum sedikit terkejut ketika melihat tuannya sedang makan mie rebus.
"Den Rendra ?, apa Den Rendra lapar, jangan makan mie Den, biar saya buatkan makanan buat Den Rendra. "
"Tidak perlu Mbok Aku lagi ingin makan mie Rebus saja, "
"Oh, Den Rendra lagi kangen Non Nesa ya? "
Rendra segera mendongak mendengar perkataan Mbok Yem yang Seratus persen tepat dan benar.
Rendra tersenyum kecut sambil kembali mengaduk dan menyuaapkan mie keep dalam mulutnya.
"Oh, ya, Mbok tolong bantu Alena menyiapkan baju baju yang akan saya bawa, "
"Den, Rendra mau kemana? "
"Ke London Mbok, Papa memintaku untuk membantu urusan pekerjaan. "
"Oh, baik, Den. "
Mbok yem segera melangkah masuk ke dalam kamar Rendra dan alangkah terkejutnya Mbok yem melihat Alena yang bukannya menyiapkan baju baju yang akan didn't bawa Rendra tapi justru Asik menatap Foto Rendra yang terpajang didn't dinding kamar.
"Ehem..! Mbok yem berdehem kecil hingga membuat lamunan Alena buyar dengan German Reflex Alena menoleh ke sumber suara.
" Mbok, yem! "
"Non Alena tidak perlu terlalu serius menatap dan menggagumi Den Rendra, karena itu hanya akan sia sia, Den Rendra tidak akan tertarik sama Non Alena, si Pelakor yang cantik dan muda itu saja Den Rendra buang dan Abaikan, apalagi Non Alena,"Crocos Mbok yem yang langsung membuat Alena mendelik seketika yang tanpa sadar wajahnya menampakan raut wajah kekesalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
2023-02-20
0