Baby. 8.SEDIH

Mendengar perkataan Rendra Alena mencebik Kesal Di mana dia harus menjadi rugi dikarenakan kalung liontinnya putus akibat dari payung yang memiliki tangkai cekung yang digunakan Rendra untuk menarik kalungnya.

"Dasar Dokter dingin, Kenapa kamu jadi berubah Bukankah kamu sendiri yang mengambil Diriku, Dan Bukankah kamu sendiri juga yang menjadikan Aku keluargamu Lalu kenapa sekarang kamu menyia-nyiakan Aku seperti iini, kenapa kamu perlakukan aku seperti ini benar-benar kamu dokter tidak punya perasaan. " Crocos Alena sambil bangkit dari jatuh terduduk nya.

Rendra yang kala itu melangkah menuju ke pintu dan mendengar perkataan Alena yang sedang menggerutu dan kesal membuat Rendra menghentikan langkah kakinya kemudian berbalik dan berjalan kembali mendekati Alena.

Sungguh Alena tidak tahu jika Rendra akan kembali berbalik dan menghampiri dirinya seakan-akan merasakan kerongkongan tenggorokannya kering Alena menelan kasar ludahnya bibirnya terkatup rapat, entah mengapa melihat Rendra kali ini sungguh sangat menakutkan.

"Apa yang kamu katakan tadi? Aku Dokter dingin tidak berperasaan, asal kamu tau jika saat itu Aku tidak datang tepat waktu mungkin saat ini kamu dan bayimu sudah tidak Ada di dunia ini lagi, Apa perlu Aku ingatkan batasanmu, diantara kita tidak Ada hubungan apapun dan Aku menerimamu karena rasa solidaritas ku sebagai Dokter untuk menyelamatkan Semua orang, Aku izinkan kalian menjadi keluargaku dan putramu juga kuanggap sebagai putraku semua kebutuhan dan kasih sayang Aku bisa memberikannya mencukupi kebutuhan kalian Aku tidak masalah tapi satu hal yang tidak pernah Aku izinkan, Jangan sekali kali bermimpi bisa menjadi Istriku, karena Aku tidak akan terima itu, cepat ganti baju yang sopan dan rapi, kita akan makan siang di luar dan ingat bersikaplah sewajarnya di depan Anakmu agar dia tidak curiga, karena Aku yakin jika sampai anakmu tahu dan curiga dia akan kecewa padamu bukan padaku karena pada kenyataan dan faktanya aku bukanlah orang tuanya Aku bukan bapaknya jadi jaga sikapmu, " tegas Rendra dengan suara penuh penekanan yang mana kemudian Rendra melangkah pergi meninggalkan Alena seorang diri.

Meskipun Alena sudah mengetahui dan memahami akan tetapi tidak bisa dipungkiri apa yang dikatakan dan diucapkan Rendra sangatlah menyakitkan di mana dia merasa dirinya tidak berharga sama sekali bahkan tidak menarik di mata Rendra.

Dengan langkah yang tidak bersemangat Alena melepas baju dan menaruhnya kembali di tempat semula dan mengganti baju dengan yang lebih rapi dan sopan di mana sungguh Alena merasa sangat malu, karena secara tidak langsung Alena sudah seperti seorang wanita yang sedang menjajaakan dirinya pada laki-laki yang mana laki-laki itu tidak memperdulikannya sama sekali.

Alena begitu sangat Terpukul dengan apa yang dikatakan oleh Rendra di mana di dalam hatinya yang paling dalam Sudah tumbuh sebuah harapan dan impian di mana dia bersama dengan putranya akan memiliki keluarga yang utuh dan orang yang menolongnya juga Sudih dan bersedia untuk menjadikannya seorang istri seperti halnya yang terjadi pada sebuah cerita novel yang seringkali terjadi di mana seorang penolong rela dan mau bahkan jatuh cinta pada orang yang ditolongnya, akan tetapi semua itu hanyalah cerita novel belaka yang mana pada kenyataannya dia yang sudah benar-benar ditolong dan diselamatkan bahkan putranya pun mendapatkan kasih sayang serta diizinkan untuk memanggilnya seorang Papa akan tetapi dia masih bersih Kukuh tidak mau menjadikan Wanita yang di tolongnya sebagai istri.

Sungguh mimpi tak seindah dengan kenyataan di mana Alena yang sudah mendapatkan kasih sayang dari Mama mertua pun ternyata tidak mampu membuat hati laki-laki yang menolongnya luluh Dan tergoda.

Bahkan dengan sangat terang dan jelas Mama mertua Alena menyarankan agar dia bisa secepatnya meraih hati Rendra bahkan kalau perlu berbuat apapun agar bisa membuat Rendra jatuh ke dalam pelukannya tapi ternyata lagi-lagi semua itu hanyalah mimpi belaka karena pada kenyataannya laki-laki yang menolongnya adalah seorang dokter yang sangat dingin Acuh dan tidak bisa diatur dengan mudah, bahkan bisa di bilang menyebalkan.