Vanessa berlari kecil masuk ke dalam butik setelah meminta izin kepada suaminya yang mana kala itu Bara masih duduk di dalam mobil.
Memang tidak bisa dipungkiri jika sikap Vanessa yang tidak mengenali dirinya sangatlah membuat Bara begitu sangat sedih bahkan serasa sakit yang mana sudah berjuang dan berusaha keras agar Vanessa bisa melupakan mantan suaminya akan tetapi Harapan itu mungkin hanyalah tinggal harapan yang mana Vanessa sendiri seolah-olah tidak ingin membuka hati untuk orang lain dan hanya terpaksaan Vanessa menerima dirinya.
Bara tersenyum kecut merututi kebodohannya dimana Dia yang sangat yakin jika Seiring berjalannya waktu akan membuat hati Vanessa mampu menerima dirinya dan melupakan Rendra mantan suaminya akan tetapi ternyata Apa yang dipikirkan Bara semua sia-sia di mana Sampai detik ini hati dan cinta Vanessa masih untuk Rendra.
Bara menjatuhkan kepalanya bersadar didinding sofa kursi tempat duduk sang pengemudi sambil memejamkan kedua bola matanya. hingga dia tidak menyadari jika Vanessa istrinya sudah datang dan Masuk ke dalam mobil.
Melihat Bara memejamkan mata Vanessa yang sudah datang memilih diam menunggu Bara membuka matanya dari pada membangunkan dan mengaggunya.
Vanessa lebih memilih membuka buku bacaan yang dia bawa kemudian membacanya sambil menunggu Bara bangun dari tidur rebahannya.
Sepuluh menit sudah Bara rebahan akhirnya membuka mata, Bara Terkejut ketika melihat Vanessa istrinya sudah Ada di sampingnya.
"Nesa..! sudah lama kamu disini? "
Mendengar sapaan dari sang Suami Vanessa mengulum senyum sambil mengaggukkan kepala.
"Kenapa tidak membangunkan Aku, "
Vanessa tertawa kecil, sambil meletakkan buku bacaannya.
"Aku tidak mau mengaggu , tidak enak kalau kita lagi beristirahat kemudian di ganggu. "
"Hmmm, cukup perhatian juga istriku baiklah Ayo kita pulang Mama sudah lama menunggu. "
Vanessa menganggukkan kepala Tak lama kemudian Bara mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata menuju ke rumahnya akan tetapi di sebuah supermarket Bara menghentikan mobilnya secara mendadak Hal itu membuat Vanessa sedikit bertanya-tanya karena tidak biasanya apabila Bara ingin pulang harus berhenti dan belok-belok arah mungkin ada sesuatu yang ingin Bara beli untuk sang Mama yang mana Bara mengatakan jika Mama sudah ada di Rumah.
"Ayo turun, Aku ingin members sesuatu untuk Mama, Mikha dan Rebecca. "
"Rebecca Ada didn't Rumah Mas, "
"Ya, kan besok malam ulang tahun Mikha jadi Aku mengundang semua keluarga besar kita. "
"Mengundang semua keluarga kita, hanya untuk datang ke ulang tahun Mikha, kamu jangan berlebihan Mas, mengadakan pesta ulang tahun untuk Mikha itu sudah sangat berlebihan sekali lebih baik pesta ulang tahun Mikha itu kita adakan sederhana saja tidak perlu mengundang siapapun, Bukankah kamu juga tahu Mikha itu bukan anakmu, Aku khawatir kamu Akan di permalukan saudara sepupumu yang tau kalau Mikha bukan Anakmu, lebih baik batalkan saja Mas, lagi pula mereka akan sangat terbebani di mana mereka datang dengan terpaksa karena harus mengeluarkan banyak uang kalau harus datang ke sini, Bukankah keluargamu rata-rata berada di Indonesia kalau untuk ke London otomatis mereka harus mengeluarkan uang banyak jangan seperti itulah kasihan mereka yang harus terpaksa mengeluarkan uang banyak hanya untuk menghadiri pesta yang kamu buat."
Mendengar perkataan Vanessa Bara tersenyum sambil menggandeng tangan Vanessa istrinya untuk masuk ke dalam supermarket.
"Tidak perlu merisaukan hal itu, karena semua boats Penerbangan mereka Aku yang tanggung jadi mereka tidak menggeluarkan Uang untuk hal ini."
Vanessa mendadak menghentikan langkahnya ketika barang mengatakan jika semua biaya penerbangan seluruh keluarga yang akan menghadiri pesta ulang tahun putrinya Bara yang menanggung biayanya.
"Apa..? semua biaya kamu yang tanggung Mas, ini sudah berlebihan Aku tidak mau seperti itu, karena hal itu hanya buang-buang uang saja dan kita menjadi sangat boros lebih baik uang itu kita simpan atau kita berikan pada orang yang tidak mampu, pokoknya Aku mau pesta ulang tahun Mikha tidak perlu meriah ataupun mengundang siapapun cukup sederhana saja. '
Bara yang kala itu mengandeng lembut tangan Vanessa tiba tiba berhenti mendadak dan memutar tubuhnya menghadap Vanessa dengan tangan berpindah je bahu Vanessa.
Tentu saja hal itu membuat Vanessa sedikit terkejut karena tidak biasanya Bara bersikap aneh bahkan kali ini sedikit terlihat kasar bahkan secara tidak langsung Fanisa melihat kilatan kemarahan di wajahnya.
"Kenapa, apa karena Mikha bukan darah dagingku dan apa karena mikha anak Rendra sehingga Aku tidak punya hak dan tidak berhak melakukan pesta yang Aku mau dan hanya Rendra saja yang boleh atau jangan jangan kamu menantikan Rendra yang akan melakukan pesta untuk anakmu, kamu tidak pernah mengaggap Aku Papa dari Anakmu kamu hanya mengaggap Aku orang asing yang kebetulan bersamamu begitu kah? " teriak Bara dengan suara yang keras yang mana hal itu benar benar membuat Vanessa terkejut.
Bara tidak pernah berbuat kasar ataupun berkata kasar tapi kali ini Bara benar benar terlihat sangat marah bahkan dalam ucapannya Bara berteriak sambil mengguncang bahu Nesa.
Hal itu benar benar membuat Vanessa sedih.
"Mas... pelankan suaramu lihat mereka semua melihat ke arah kita, sekarang kita menjadi pusat perhatian Aku malu." lirih Vanessa.
Bara melepaskan tangannya yang mencengkram Bahu Vanessa, kemudian tersenyum miring.
"Kamu tidak mau kan, seluruh dunia tau dan mengaggap serta menilai jika Mikha itu Anak ku, kamu hanya mau dan ijinkan Rendra saja kan karena dia Bapak kandungnya, sedangkan Aku apa, meskipun Aku merawat sejak bayi bahkan sejak di dalam kandungmu bagimu Aku masih tidak berhak, Baik... tidak akan ada pesta untuk Mikha karena mikha bukan Anakku." geram Bara yang kemudian memutar balik tubunya.
"Kita, pulang, "seru Bara sambil melangkah memuju dimana Bara memakirkan mobilnya.
Sementara Vanessa terhenyak mendengar perkataan dari Bara yang mana sesungguhnya apa yang dikatakan Bara sangat membuatnya sakit dan sedih dimana sesungguhnya dirinya tidak pernah berpikir jika menghalangi Bara untuk melakukan pesta ulang tahun yang sangat meriah dikarenakan dirinya tidak ingin seluruh dunia tahu jika Mika adalah anaknya akan tetapi Vanessa hanya berpikir dia tidak ingin menghabiskan uang dengan cuma-cuma dan melakukan pemborosan yang tidak berguna di mana Vanessa merasa banyak orang yang sulit mendapatkan uang bahkan untuk sekedar makan pun Terkadang mereka harus bersusah payah akan tetapi Apa yang dipikirkan Vanessa membuat Bara salah paham sehingga Bara tersulut emosi.
Vanessa mulai berjalan mengikuti Bara yang sudah masuk lebih dulu ke dalam mobil di dalam mobil bara mengusap kasar wajahnya kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.
Tidak lama kemudian Vanessa datang dengan membuka pintu mobil yang mana yang dia langsung duduk di samping Bara yang kala itu menutup wajahnya dengan Kedua telapak tangannya, Vanessa merasa bingung dia tidak tahu apa yang harus dia katakan bahkan untuk merayu ataupun membuat Bara tidak marah Vanessa pun serasa tidak mampu dikarenakan lidahnya terasa keluh sehingga Vanessa hanya diam sambil meneguk ludahnya dengan kasar.
Bara yang merasakan ada pergerakan di sampingnya mulai membuka kedua tangannya yang mana Dia melihat Vanessa diam Terpaku seakan-akan pandangannya kosong seakan sedang melamun.
Merasa bersalah dan merasa sudah keterlaluan karena telah membuat wanita yang ada di sampingnya menjadi sedih dan Hal itu membuat hati para seperti diiris-iris barang meraih tangan Vanessa kemudian menyunggingkan sebuah senyuman.
"Aku minta maaf, aku sudah membuat hatimu sedih Maafkan Aku, baiklah Aku akan meminta dan membatalkan semua undangan yang sudah Aku berikan kepada seluruh keluargaku kita tidak akan merayakan pesta ulang tahun putrimu dengan Seluruh keluargaku. "
"Mas, Bara. Apakah kau marah padaku? "
Mendengar perkataan Vanessa Bara mengulas senyum sambil mengacak lembut rambut Vanessa istrinya.
"Iya, Aku sangat marah padamu tapi mana bisa Aku marah terlalu lama, hatiku lebih sakit jika melihat kamu bersedih, Baiklah kita batalkan semuanya."ucap Bara memutuskan.
Kini giliran Vanessa yang cemberut sambil mengkrucutkan bibirnya, membuat Bara yang menatapnya menjadi smakin gemas, andai saja Ada keberaniannya mungkin bibir yang merah delima sudah habis dia lahap, tapi semua itu harus dia tahan karena dia tidak ingin membuat sang pemiliknya tidak suka.
"Kamu Papanya jadi Aku ijinkan kamu mengundang semua keluarga mu Mas, buatlah pesta yang meriah buat Putri mu senang."
"Apa kamu yakin, " Vanessa mengaggukan kepala.
"Trimakasih sayang, " ucap Bara yang tanpa sadar langsung memeluk Vanessa membuat Vanessa terkejut.
Menyadari kesalahannya, Bara buru buru melepaskan pelukannya.
"Maaf, tidak sengaja, "ucapnya sambil tersenyum malu." Ayo kita ke supermarket yang lain Aku mau beli sesuatu untuk Putriku.
"Boleh, tapi jangan komplin kalau uangmu habis banyak."
"Untuk Putri dan Istriku Aku tidak perduli menghabiskan semuannya, Nanti Aku cari yang lebih banyak lagi, " ucap Bara sambil terkekeh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓
menikah sudah 7 tahun tapi cuma sekedar pelukan aja sungkan?? ya gimana bisa membuka hati istri nya kalo takut mengambil tindakan
2023-11-24
0
azzahra
hadir thor
2023-03-10
0
Elisabeth Ratna Susanti
hadir 😍
2023-02-14
0