Beberapa saat ketika Eva sudah dibawa pergi oleh dua orang polisi untuk dimasukkan ke dalam sell tahaanan peenjara sementara Baim mengusap wajahnya dengan kasar kemudian dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, Tak lama kemudian Robi datang kemudian duduk di depannya.
" Maaf Pak mengganggu Apakah proses hukumnya akan segera dilaksanakan.
"Hmm."
"Dia itu wanita jahat licik dan pelakor Pak, pokoknya Saya mau wanita itu dihukum dengan seberat-beratnya kalau perlu tidak perlu dibebaskan sama sekali, Iya benar-benar brengsek dan tidak tahu diri, Bayangkan saja Pak masak kakak iparnya diembat juga, dia benar-benar tidak tahu diri, Aku tidak pernah menyangka Pak, Aku pikir selingkuhan dari temanku itu ya wanita yang mungkin wanita malam atau wanita yang ada di pinggir jalan atau temannya, ini justru adiknya istrinya benar-benar pelakor itu memang perlu diberi pelajaran kalau sudah dihukum seperti ini Aku yakin dia akan kapok." crocos Robi berapi api.
Tidak salah memang ketika Robi dan Eva saling membenci di mana Di antara keduanya Sejak pertemuan pertama memang selalu bertengkar dan menimbulkan masalah membuat keduanya saling tidak menyukai.
Sementara Bapak Pimpinan polisi yang ada di depan Robi cuma mangut mangut sambil tersenyum tanpa Memberikan komentar ataupun pendapatnya untuk berbicara.
Bapak Pimpinan kepolisian yang duduk di depan Robi hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, tidak ada kalimat yang terucap dari bibirnya selain hanya senyuman dan anggukan kepala hal itu sedikit membuat Robi merasa bingung dan aneh karena sikap bapak polisi yang ada di depannya terus-terusan sangat cuek dan tidak memperdulikan dengan ucapan serta keluhannya, akan tetapi perasaan itu Robi pendam di dalam hati
" Kenapa Bapak Pimpinan ini terlihat aneh seolah-olah dia tidak begitu mendengarkan Keluhanku, bahkan terkesan aku hanyalah seperti orang yang sedang bicara sendiri tapi mungkin ini juga hanya perasaanku saja mungkin sikap Bapak Pimpinan polisi memang seperti itu semuanya. " gumam Robi dalam hati.
"Mmmh, Baiklah Pak, kalau begitu saya permisi dulu besok saya akan kembali lagi ke sini Saya ingin terus mendampingi proses ini agar semuanya berjalan dengan lancar.
" Iya, silahkan! "
"Astaga, ini Bapak Pimpinan benar-benar aneh Aku mengucapkan Permisi, Wah Dia terlihat senang sekali sudahlah yang penting si pelakor jelek itu sudah mendapatkan hukumannya rasain Makanya jangan macam-macam sekarang tahu rasa lo, "guman Robi dalam hati sambil melangkah pergi.
Di dalam Ruangan tahaanan Eva yang tidak terima dirinya dimasukkan ke dalam situ berteriak-teriak sambil mengamuk di mana beberapa orang yang ada di tempat itu menjadi sasaran kemarahan Eva, terlebih Ada salah satu diantara mereka yang hendak memperlakukan Eva dengan semena mena karena Eva adalah tahanan baru yang pastinya harus tunduk dan menurut semua perintah dari tahanan lama, karena Eva menolak akhirnya terjadi lah perkelahian. Eva yang sedikit banyak pintar karate menjadikan beberapa orang di tempat itu sebagai bulan-bulanan dari ulahnya yang mana beberapa wanita yang ingin mengganggunya langsung dibuat babak belur hingga mereka berteriak-teriak minta tolong karena Eva tidak mau melepaskan bahkan karena kemarahan Eva yang sangat memuncak membuatnya melampiaskan kemarahan itu pada salah seorang yang ingin berniat jahat kepadanya.
"Tolong, dia mau membunuhku, tolong, tolong Aku. "
"Awas...!kalau Ada yang berani menolong Aku buat kalian bernasip sama dengannya, jadi jangan coba coba menolong nya, "
Beberapa Wanita yang hendak menolong terpaksa menggurungkan Niat nya dikarenakan mereka takut dengan Eva yang tidak segan segan menghajaarnya sampai babak belur.
"Apa kamu bilang tadi, berani kamu sama Aku rasakan ini, "
"Duuuuuzzz , duuuuuzzz...! Eva benar benar menghajar habis habisan Wanita yang tadi mencoba untuk menyakitinya hingga Wanita itu benar benar dibuat babak belur.
Karena mereka melihat Eva seperti orang kalap maka beberapa tahanan Wanita berteriak minta tolong, mereka khawatir Wanita yang dihajar Eva bisa mati.
Mendengar kegaduhan dan teriakan dari para tahanan wanita bergegas para penjaga itu datang.
Dengan cepat dibukannya pintu tahanan dan mereka berdua berusaha memisahkan Eva yang sedang mengamuk.
Eva yang cukup pintar dalam karate segera memberikan tendangan juga pada kedua penjaga yang Ada di tempat itu, yang akhirnya membuat kedua penjagapun kewalahan yang akhirnya salah satu dari mereka lari ke ruang pimpinan.
Tidak lama kemudian datanglah Pimpinan dari kepolisian ke ruang tahanan yang sedang Ada keributan.
"Itu, Pak, Wanita baru itu benar benar sedang kesetanan, Woi berhenti kalian. " teriak sang penjaga.
Sementara pimpinan yang baru datang hanya menggelengkan kepalanya kemudian tangannya segera meraih pistol yang ada di pinggangnya dan dengan gerakan cepat pimpinan itu menembakkan pistol ke langit- langit ruangan.
"Door...!
" Dooor..!
Eva yang mendengar suara tembakan akhirnya melepaskan wanita yang jadi bulan bulanannya.
"Kau, ikut Aku! "
"Aku tidak bersalah dia yang mulai lebih dulu, kenapa aku yang harus ikut, "
"Kalian bawa Wanita ini ke ruangan sebelah. "
"Hei, Aku tidak mau, " teriak Eva histeris.
"Nona, silahkan masuk ke situ. "
"Tinggalkan kami berdua. "
"Siap, Pak. '
kedua penjaga itu pun segera pergi meninggalkan sang pimpinan dan Eva di ruangan itu, setelah kepergian kedua penjaga sang pimpinan perjalanan mendekati Eva yang kala itu pemilih membuang muka dan tidak menatap pada pimpinan sang penjaga kantor polisi.
"Masih suka berantem, beruntung kamu dulu belajar karate bersama aku sehingga kamu tidak jadi babak belur, Coba kalau kamu tidak bisa Mungkin kamu sudah jadi Bapak belur di sini, tapi apa yang kamu lakukan itu tidak benar dan sekarang Cepatlah beristirahat besok kan ada tamu untukmu, itu ada selimut pergunakan tidur di atas jangan di bawah, " seru sang pimpinan yang kemudian keluar dari Ruangan.
"Eva sedikit heran dan terkejut karena dia dibawa ke sebuah ruangan yang cukup layak bagi seorang tahanan seperti dirinya di mana kebanyakan dari mereka tidur di lantai bawah akan tetapi di ruangan itu ada satu ranjang meskipun sangat kecil tetapi memiliki kasur dan slimut.
Eva mulai merebahkan tubuhmya di atas Ranjang, di pertengahan malam Eva merasaa haus dan ingin ke dapur tapi setelah bangun Eva sedikit terkejut karena dia baru ingat dan sadar jika dirinya tidak berada di dalam rumah akan tetapi berada di ruang tahanan untuk itu tidak akan ada air minum ataupun makanan apapun di tempat itu Evan berniat merupakan tubuhnya kembali akan tetapi kedua bola matanya menatap tak percaya jika tiba-tiba di samping ranjangnya terdapat Satu meja kecil di mana ada buah dan makanan yang lain serta ceret tempat air.
Bibir Eva tersenyum merasa senang karena hausnya akan hilang terlebih ada makanan tanpa sungkan dan tanpa ragu-ragu Eva langsung memakannya dan ketika Eva sedang asyik mengunyah tiba-tiba kedua bola matanya melihat ke arah depan di mana terlihat dengan jelas Ada sosok laki-laki yang sedang tertidur bersandar di depan ruangannya dan ketika Eva mendekat Eva sungguh terkejut karena laki-laki yang sedang bersandar di depan ruangannya adalah pimpinan dari kantor kepolisian yang menangani kasusnya dan laki-laki itu tidak lain dan tidak bukan adalah Baim temannya semasa sekolah.
"Dia, ngapain disini dan itu dia sedang tidur, kalau memang untuk berjaga Kenapa tidak menyuruh orang lain kenapa harus menjadi penjaga sendiri, jangan jangan Ruangan ini milik pribadinya, Haiss jika benar itu artinya dia menggalah untuk Aku, Astaga, apa benar begitu, dasar Polisi boodooh. "sungut Eva kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
😍😍😍😍😍😍
2023-02-21
0
Saadah ha
kangen vanesaa deh😁
2023-02-15
0