Mendengar kakaknya mengenalkan seseorang pada kedua orang tuanya membuat Rigel kalang kabut.
Dia bingung harus bagaimana saat ini. Acher yang terkenal sangat dingin dan tidak tersentuh dengan seseorang bisa mengenalkan seorang wanita pada orang tua mereka?
" Tidak! ini tidak bisa di biarkan begitu saja. Freezer box itu sudah mengenalkan seorang wanita pada Mommy dan Daddy, lalu bagaimana dengan aku?" Rigel semakin bingung saat ini.
Berita yang di dapat dari Mommy-nya membuat Rigel ketar-ketir sendiri. Acher sudah mendapatkan gadis impiannya, lalu bagaimana dengan dia yang bahkan tidak berani menggapai gadis impiannya.
" Ahhh...Oma..." Rigel malah memanggil neneknya yang masih tinggal di Swis bersama Opanya.
Dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya yang berada di apartemen mewah yang di tempatnya saat ini.
Menghubungi Acher pun percuma karena pria itu tidak akan menjawab panggilan telepon darinya karena dia sudah tau bahwa Rigel pasti akan merecokinya nanti maka jalan satu-satunya adalah menolak panggilan dari saudara kembarnya.
Jika dia menyambut panggilan telepon dari Rigel itu sama saja membuang waktu dengan percuma.
" Dasar Freezer Box, Prince Ice, Kutub Utara, Benua Antartika. " Rigel mengeluarkan segala umpatannya untuk sang kakak karena memang dia sedang kesal sekali saat ini.
Andai saja dia tidak memiliki ujian dia akan langsung terbang ke London dan bergelut di tempat tidur bersama Acher seperti yang sering mereka lakukan jika sedang kesal dan bertengkar.
Saat Rigel dengan rasa penasarannya terhadap gadis yang di kenalkan Acher pada kedua orang tuanya, lain pula pada Aurin yang tengah menunggu pesan terakhir yang akan di kirimkan Acher padanya sebelum dia berangkat ke London lagi ini.
Dia tengah menantikan pesan tersebut hingga tidak menyadari bahwa sejak tadi Melani tengah memandanginya dengan tatapan menyelidik.
" Nunggu apa Rin?" Aurin langsung menyembunyikan ponselnya Melani datang dan langsung duduk di dekatnya.
Bukan hanya ponsel saja yang menjadi objek pengamatan Melani, tapi sebuah kotak beludru itu juga menjadi objeknya saat ini.
Dia menatap penuh curiga dan keingintahuan yang besar terhadap barang-barang Aurin saat ini.
" Kamu gak lagi nyembunyiin sesuatu dari aku kan Rin?" Tanya Melani dengan tatapan menyelidikinya terhadap Aurin.
" Aku gak menyembunyikan apapun dari kamu kok. Aku hanya nunggu kabar dari Ayah aku. " Aurin terpaksa harus berbohong pada Melani. Walau tidak sepenuhnya dia berbohong karena saat ini dia tengah menunggu kabar dari ayahnya tentang kelanjutan kuliahnya saat ini.
Ayahnya meminta Aurin untuk cepat menyelesaikan kuliahnya agar bisa membantunya memegang rumah sakit di Shanghai, tapi Aluna tidak menginginkan itu sama sekali.
Jika pun dia memilih jurusan kedokteran itu murni karena memang dia ingin menjadi seorang dokter kandungan sesuai cita-citanya. Bukan karena harus mewarisi rumah sakit milik keluarga ayahnya.
Lagi pula dia tidak tertarik sedikit pun untuk terjun ke dunia bisnis. Tidak sekalipun.
" Yaudah deh, ayo masuk kelas. " Akhirnya Aurin ikut bersama Melani ke kelas mereka karena jam mata kuliah akan segera di mulai.
Drrrttt...
Ponsel Aurin bergetar saat dia sudah duduk ke kursinya. Dia langsung membuka ponselnya dan ternyata itu benar pesan dari Acher.
" Foto?" Aurin kaget saat melihat Acher yang mengirimkannya sebuah foto diri pria itu dan Aurin bisa menduga bahwa saat ini pria itu sudah berada di bandara.
Tak lama pesan kembali masuk dan itu sebuah kata perpisahan dari Acher untuknya.
Aku pergi An, jaga dirimu baik-baik dan belajar dengan baik. Aku akan menjemputmu nanti jika aku sudah sukses memimpin perusahaan dan aku akan datang untukmu lagi.
Jangan tinggalkan Tuhan dan selalu berserah padanya. Jangan pernah menangisi sesuatu yang membuat hati mu sakit An.
Setelah ini, kamu bisa membuka kotak itu dan ingatlah bahwa aku selalu bersamamu. Maaf jika nanti aku tidak bisa sering menghubungi mu, tapi aku berjanji bahwa aku akan menyempatkan diri untuk memberikan mu kabar.
Teruslah tersenyum dengan indah An, karena senyuman mu adalah ketenangan bagiku. Jangan pernah merasa bahwa kamu sendirian karena aku dan Tuhan akan selalu bersama mu.
Aku pergi Ananta, See you again
Aluna langsung melipat ponselnya saat setelah membaca pesan yang di kirimkan Acher padanya.
Setidaknya dia telah mendapatkan kabar dan kata-kata perpisahan yang cukup membuat hatinya tenang.
Acher mengatakan perpisahan untuknya walau tidak secara langsung, tapi itu lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Dia bahkan memasang foto Acher sebagai gambar utama ponselnya. Dan betapa kagetnya Aluna saat membuka kotak beludru berwarna red wine itu.
" Liontin?" Aurin menatap penuh kekaguman pada liontin bintang yang ada di dalam kotak tersebut.
Dia menyentuhnya dengan perasaan yang berdebar. Apa sebegitu jauh kah perasaan Acher saat ini hingga mengirimkannya perhiasan seperti ini?
" Ace..." Matanya berkaca-kaca saat melihat bintang-bintang kecil itu menghiasi liontinnya saat ini.
Sungguh sangat indah dan berkesan. Acher pernah mengatakan bahwa namanya Achernar yang berarti salah satu bintang yang paling bersinar.
Lalu apa maksud Acher memberikan liontin itu untuk padanya sebagai tanda bahwa Aurin adalah miliknya?
Aurin langsung kembali menyimpan barang-barangnya saat dosen sudah masuk ke dalam kelas mereka.
Saat Aurin tengah menjalani mata kuliahnya, Acher yang baru memberikan pesan terakhir untuk Aurin pun langsung menyusul kedua orang tuanya yang sudah menunggu di ruang tunggu mereka.
Melihat Acher yang sudah kembali membuat Starla dan Sky langsung bersiap untuk menuju pesawat mereka.
" Jangan pernah mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Kamu dan dia akan bersama jika tuhan berpihak pada kalian. " Starla menghampiri putranya dan menggenggam tangan Acher.
Begitu juga dengan Sky, dia memberikan pelukan hangat untuk putranya yang baru saja akan menapaki kehidupannya menuju tahap yang lebih dewasa lagi.
" Tunjukan pada Daddy jika memang kamu mampu. Jika sudah mampu, Daddy tidak akan melarang kamu atau adik-adik kamu yang lainnya untuk mencari pasangan hidup. Dia yang kamu inginkan belum tentu bisa kamu dapatkan. Tuhan lebih tau mana yang terbaik untuk mu. "
" Iya Dad, terima kasih. " Mereka bertiga langsung menuju pesawat pribadi mereka setelah menunggu Acher beberapa saat tadi.
" Yakinlah bahwa kalian akan kembali bertemu nanti. Kalian hanya perlu menunggu takdir dari Tuhan, karena rencana Tuhan lebih indah dari rencana kita sendiri sayang, jika kamu menginginkan Ananta mu, maka berdoa pada agar kalian di persatukan nantinya. " Sungguh, Nasihat dari Mommy-nya sangat membuat Acher merasa tenang.
Dia siap untuk memulai hidup baru sebagai sang pewaris. Acher akan menjalani tugasnya yang akan membantu sang Daddy di perusahaan.
Tunggu aku kembali An, aku akan kembali dan akan menjemputmu nanti. Belajarlah dengan baik.
Acher melihat gumpalan awal yang di lewatinya saat ini karena dia menatap gerombolan awal yang menghiasi langit Amerika pagi ini yang sangat cerah, Secerah senyuman Aurin yang pernah di lihatnya.
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Nia Niaa
bu authorrr kata"a bagus amat sih melelh aku jdi keingat kisah cinta sky dan mawar romantis "gima gitu
2023-03-04
1
Ulfha Al'fhariez
haaaaaa apa katamu Rigel...
Freever box 🤣🤣🤣🤣🤣 ngakak aku
2023-02-25
0
Mah Wiwi
yang sabar Aurin, suatu saat nanti ada pangeran yang akan menjemput mu...
2023-02-10
0