Setelah kejadian dimana Aurin yang mendapatkan penolakan keras atas apa yang di tawarkannya pada Acher, dia tidak lagi berani lagi untuk mendekati pria itu.
Dia hanya berani menatap dari jauh tanpa berani mendekat padanya. Aurin tidak sekuat itu untuk menghadapi sikap dingin Prince Ice kampus mereka ini.
" Angan ku terlalu jauh. " Aurin merasa miris dengan hidupnya saat ini.
Begitu banyak pria yang menginginkannya sampai pada Mario anak gaul yang banyak di gilai oleh para wanita kampus juga di tolaknya karena dia tidak menyukai sikap sombongnya Mario yang membuatnya muak.
Bukan hanya itu saja, yang membuat Aurin tidak menyukai Mario karena sikap playboy Mario yang menyukai dekat dengan wanita.
Saat hatinya terpaut dan penasaran dengan seorang pria dia malah mendapatkan apa yang sebenarnya sudah di duganya untuk itu.
Dia menyukai pria yang sama sekali tidak tersentuh oleh siapa pun dan tidak pernah menganggap siapa pun di dekatnya.
" Aurin..." Melani memanggilnya dan menghampirinya yang tengah duduk di taman.
Entah mengapa dia merasa bahwa Aurin saat ini lebih sering duduk di taman dan melihat Prince Ice yang selalu saja sibuk dengan laptop dan iPad yang tidak pernah jauh darinya.
" Mau sampai kapan Rin? kamu cantik, kamu juga dari keluarga terpandang. Kamu bisa mendapatkan pria mana pun yang kamu inginkan. Ayah mu bisa mencarikan pria yang kamu inginkan. " Aurin hanya tersenyum saja karena dia tidak ingin menanggapi lebih tentang apa yang di katakan Melani padanya.
" Aku tidak terlalu memikirkan itu Mel, hanya saja aku penasaran kenapa dia tidak membutuhkan teman. "
Ting.
Ponsel Aurin berdenting dan masuk notifikasi dari akun Rigel yang tengah mengunggah potret dirinya yang tengah menikmati pemandangan di Golden Gate yang sangat terkenal di Amerika.
" Siapa Rin? " Tanya Melani yang juga penasaran dengan apa yang di lihat Aurin saat ini.
Aurin memberikan ponselnya pada Melani dan Melani melihat itu. Dia kagum dengan sosok yang sangat luar biasa itu pesonanya.
" Mereka kembar tapi sikapnya sangat bertolak belakang. Dimana yang satu Prince Ice dan yang satu Prince Charming. " Aurin setuju dengan apa yang di katakan Melani padanya.
Mereka pun harus kembali ke ruang kelas mereka saat waktu mata kuliah selanjutnya akan di mulai dan kali ini kuis.
Mereka harus melakukan wawancara dengan salah satu mahasiswa terbaik di setiap tingkatnya di setiap jurusan.
Entah mengapa Aurin langsung tertuju pada Acher, dia akan mendatangi pria itu untuk mendapatkan wawancara dengannya.
Apalagi Acher adalah mahasiswa terbaik di kampus ini. Pesona dan kepintarannya tidak lagi di ragukan.
Maka dia memutuskan untuk mewawancarai Acher nantinya dan dia akan memulainya hari ini.
" Jangan macam-macam Rin, kamu gak akan semudah itu mendapatkannya. "
" Usaha tidak akan mengkhianati hasil Mel, jadi siapa yang tau. " Aurin sudah bertekad bahwa dia akan memulainya.
Setidaknya bukan demi dirinya sendiri, tapi demi kuliahnya.
" Gue akan mulai dari hari ini juga. " Aurin sudah dengan tekadnya. Dia sudah bertekad untuk semua ini demi bisa dekat dengan Acher.
Jam mata kuliah sudah selesai dan Aurin masih melihat bahwa Acher masih berada di bawah pohon yang selalu menjadi tempat terbaiknya.
Airin membawa satu cup jus dan satu box buah potong seperti yang sering di makan Acher.
Dia langsung menghampirinya dan duduk di dekatnya.
" Pergi! " Baru saja dia duduk tapi Acher sudah mengusirnya seperti ini.
Tidak bisakah pria ini bersikap lebih hangat lagi padanya? kenapa harus seperti ini?
" Aku mendapatkan tugas dari dosen untuk mewawancarai salah satu mahasiswa terbaik di setiap tingkatan dan jurusannya. Aku memilih mu untuk menjadi bahan observasi ku kali ini. " Aurin menjelaskannya berharap bahwa Acher mau membantunya.
Tapi semua itu tidak semudah yang di bayangannya karena memang Acher tidak semudah itu untuk menerimanya.
" Aku bukan mahasiswa terbaik! Jadi cari saja mereka yang merasa bahwa dirinya baik. " Acher akan pergi meninggalkannya lagi namun Aurin langsung mencegahnya.
Dia berharap bahwa Acher mau menolongnya kali ini
" Mereka yang hebat tidak mengatakan dirinya hebat. Kerendahan hati seseorang tidak di ukur karena dia rendahan, tapi kerendahan hati seseorang karena dia tidak ingin di anggap tinggi oleh orang lain. Seseorang yang memiliki kerendahan hati hanyalah orang-orang yang memiliki Personality yang baik. " Apa yang di katakan Aurin cukup membuat Acher kagum.
Wanita itu memiliki sisi dewasa yang tidak pernah dia lihat di wanita mana pun yang ada di kampusnya.
Aurin cantik, tidak seburuk dengan apa yang di pikirannya selama ini.
" Waktu mu 5 menit dari sekarang! " Putus Acher karena dia juga tidak sejahat itu untuk menolak Aurin demi mata kuliahnya.
Aurin kaget saat mendengar jawaban dari Acher yang mengatakan waktunya 5 menit dari sekarang.
" 5 menit tidak akan cukup. "
" 4 menit 37 detik. "
" Hey, tidak bisa seperti itu. Aku belum menyiapkan bahan materi dan kamera untuk melakukannya. " Aurin berusaha untuk melakukan negosiasi dengan Acher yang kan memberikannya waktu lebih untuk memulai semua ini.
Berharap Acher tidak mempersulit dirinya.
" Waktu tidak banyak dan aku tidak seluang yang kau kira. Jika menginginkan wawancara ini lakukan nanti setelah jam kampus selesai dan temui aku lagi disini! Siapkan semua medianya dan jangan membuat ku menunggu karena mu. " Acher bangkit dan meninggalkan Aurin di sana.
Aurin terdiam karena merasakan aroma tubuh Acher sedekat ini dan aromanya sangat luar biasa.
Tubuh Acher sangat wangi dan sangat tampan dari jarak sedekat ini.
" Sadar Aurin, kamu harus sadar. Siapkan segalanya agar Acher tidak marah lagi. Kamu harus terlihat cantik di matanya nanti. " Entah mengapa Aurin merasa jantungnya berdebar kencang saat di tatap oleh Acher dalam jarak sedekat ini.
" Demi Acher. " Aurin menyiapkan segalanya untuk bisa melakukan wawancara dengan Acher nantinya setelah jam mat kuliah selesai semua dan mereka akan kembali bertemu di tempat ini.
" Oke, Mari kita bersiap untuk itu. " Di susunnya dengan sedemikian rupa apa yang akan di tanyakan Aurin pada Acher tentang kegiatannya di kampus ini sebagai salah satu mahasiswa terbaik.
Dia juga sudah menghubungi supirnya untuk mengantarkan kamera miliknya.
" Semangat Aurin..." Dia menyemangati dirinya sendiri untuk bisa bertahan dan tetap bernafas di dekat pria itu nantinya.
Aurin berusaha agar tidak membuat kesalahan yang akan membuat mood Acher berantakan. Karena bisa saja Acher meninggalkan wawancara mereka begitu saja nantinya.
Dan Aurin tidak ingin itu terjadi padanya.
" Aku harus bisa mendapatkan wawancara ini dan tidak membuat kesalahan apapun pada Acher. "
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Nagisa
uhhh bGus baguss...
udh nampung bab dr awal cerita baru skrng di baca
bagus kak semangat
2023-04-06
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat airin. archer tak sedingin itu kan?
2023-04-02
2
Dara Utami
good luck airin
2023-03-18
1