Sesuai dengan apa yang di katakan Rigel tadi padanya bahwa dia akan mengantarkan Acher kakaknya itu ke kampus.
Sementara dia akan berkeliling di kampus kakaknya karena Rigel sudah memasuki cuti.
Lagi pula ini hari terakhir kakaknya kuliah karena sebentar lagi mereka akan libur dan Rigel akan mengajak kakaknya berlibur berdua.
" Sudah aku bahwa kehadiran mu disini akan membuat kehebohan. " Ucap Acher karena kesal bahwa saat ini mereka berdua tengah menjadi pusat perhatian.
Apalagi melihat gaya busana Rigel yang terkesan bad boy itu, sungguh sangat berbeda sekali dengan penampilannya sehari-hari di kampus.
Dan hari ini juga Rigel menguasai lemarinya dan memilihkannya untuk memakai pakaian seperti yang sering di pakai oleh adik kembarnya itu.
" Aku tidak melakukan hal apa pun, lalu kenapa aku di salahkan terus? " Tanya Rigel yang merasa bahwa kakaknya selalu saja cerewet setiap kali dia datang mengunjunginya.
Itu sebabnya Rigel yang selalu mengunjungi kakaknya. Jika itu Acher, dia tidak akan mungkin keluar dari apartemennya walau dalam masa liburnya.
" Terserah. Aku hampir telat dan jangan berbuat ulah disini. Sekali pun aku tidak pernah terlibat dengan manusia-manusia di kampus ini. Jadi bijak dalam bersikap. " Selalu saja begitu dan Rigel sudah paham betul dengan sikap dan tabiat kakaknya.
" Apa yang harus aku lakukan disini? apa aku harus pergi ke kantin untuk makan atau ke lapangan saja? " Akhirnya Rigel memutuskan untuk pergi ke kantin membeli minuman dan ke lapangan.
Di sana dia melihat ada segerombolan mahasiswa yang tengah bermain skateboard dan itu membuat Rigel tertarik.
" Boleh aku ikut bergabung? " Rigel dengan PD menghampiri mereka dan ingin bergabung.
Para mahasiswa tersebut pun menerima Rigel dengan baik hingga tiba-tiba datang seseorang yang membuat moodnya langsung hancur begitu saja.
" Siapa kau? " Nadanya yang kasar membuat Rigel langsung menghentikan kegiatannya saat ini.
Jangan lupakan darah siapa yang mengalir di dalam dirinya. Dia bisa bersikap bak malaikat yang baik hati, tapi dia juga bisa menjadi malaikat pencabut nyawa di saat yang bersamaan.
Itu tergantung dari mereka yang membawa Rigel ke arus pertemanannya.
Brak!
Rigel langsung menghentikan aksinya yang bermain skateboard begitu saja dan menatap pria yang berani menghentikan aksinya saat ini.
" Apa kampus ini milikmu? " Rigel masih berusaha bersikap santai walau rasanya dia ingin mencekik leher pria itu saat ini juga.
Dia berjalan menghampirinya dan berdiri tepat di hadapannya saat ini.
Pria yang bernama Mario itu langsung merasa tersulut emosi saat melihat bagaimana orang asing ini menantangnya.
Jika di lihat dari jarak sedekat ini, Mario seperti pernah melihat wajah pria ini tapi dimana? sepertinya dia mirip dengan seseorang.
" Aku adalah Mario Alesco. Aku anak pemilik perusahaan tambang di Kota ini. " Rigel suka yang model seperti ini.
Kesombongan yang membuat darah Alexander-nya langsung bergejolak untuk mengimbangi kesombongan pria di depannya saat ini.
" Apa kau ingin beradu kasta dengan ku? jika iya maka kau salah orang bung. Aku bukan lawan yang sebanding dengan mu. Latih dulu otot lengan mu jika ingin bertanding dengan ku. " Merasa di rendahkan seperti itu membuat darah Mario langsung mendidih dan dia tidak terima atas penghinaan yang di lakukan Rigel padanya.
" Beraninya kau--" Mario hendak memukul Rigel namun dengan cepat pula Rigel menghindar dan menangkap pukulan tangan yang hendak mencoba mulainya saat ini.
" Sudah aku katakan latih dulu otot mu baru berusaha untuk memukul ku. Kau tidak sehebat itu untuk melawan ku. " Perseteruan yang terjadi di antara mereka berdua menjadi tontonan baru bagi para penghuni universitas ini.
Di saat bersamaan pula seorang wanita cantik melewati mereka yang tengah terlibat perseteruan itu tanpa ingin meliriknya sama sekali.
" Heh, Rin Lo main lewat aja sih? Itu Mario mantan Lo lagi ribut sama cowok lain. " Aurin yang mendengar perkataan Melani pun hanya bisa diam saja tanpa ingin menjawabnya.
Itu bukan urusannya, jadi untuk apa dia menanggapinya.
Lagi pula Mario berpacaran dengannya hanya karena sebuah taruhan saja. Lalu untuk apa dia perduli dengan itu semua?
Jika Aurin tidak peduli dengan mereka tapi Rigel perduli karena dia langsung terpana melihat wanita cantik yang melewatinya begitu saja tanpa ingin menatap kearahnya sedikit pun.
Sadar akan tatapan Rigel yang menatap pada Aurin membuat Mario marah dan hendak memukul Rigel kembali.
Tapi tidak semudah itu dia bisa melakukannya karena Rigel tidak akan muda di sakiti begitu saja hanya dengan tangan yang tidak memiliki kemampuan apapun.
Bugh...
" Huuuuu...." Semua berseru saat melihat Mario yang langsung terjatuh ke lapangan saat mendapatkan sebuah pukulan keras dari Rigel.
" Sudah ku bilang pada mu untuk melatih otot mu lebih dulu baru ingin memukul ku. Jika hanya pria seperti mu saja, aku bahkan bisa bertarung dengan 3 sampai 5 orang seperti mu dalam keadaan mata tertutup. " Ucap Rigel dengan sombong.
Mereka tidak tau sehebat dan semengerikan apa seorang Rigel Sky Alexander itu. Jadi jangan pernah mencoba menyakitinya jika tidak ingin berakhir tragis di tangannya.
" RIGEL! " Suara Acher sudah menggema hingga membuat Rigel langsung memundurkan langkahnya.
" Apa yang kau lakukan? " Tanya Acher yang marah dengan sikap Rigel yang seperti ini.
" Aku tidak melakukan apa pun. Aku hanya ingin mengatakan pada anak seorang pengusaha tambang di kota ini untuk tidak menganggu ku yang sedang bermain. You know it! " Jawab Rigel yang menampilkan wajah datarnya.
Sadar akan perubahan sikap Rigel, Acher pun langsung membawanya pergi dari sana setelah meminta maaf dengan kejadian ini.
" Kakak! Aku tidak bersalah dan itu bukan juga kesalahan mu. Lalu kenapa kau meminta maaf? "
" Diak lah Rigel! Kau membuat ku terlibat masalah disini. "
" Not my fault! I didn't start it. Then why do you apologize to him? " Rigel tidak terima dengan apa yang di lakukan kakaknya karena bukan dia yang bersalah lalu kenapa harus Acher yang meminta maaf.
" Shut your mouth and don't talk too much! now let's go home. "
Brak!
Rigel langsung masuk ke dalam mobil dan membanting pintunya begitu saja.
Sementara Acher yang melihat Rigel seperti itu pun hanya bisa menghela nafasnya saja karena dia tau bahwa saat ini Rigel pasti sedang kesal padanya.
Saat hendak menyusul Rigel ke mobil, dia melihat bahwa ada seorang wanita yang tengah menatapnya dari jauh dan itu adalah wanita yang sama yang sering mencuri pandang padanya.
Acher pun mengabaikannya setelah melihat siapa yang menatapnya dari jauh itu.
" Udah lah Rin, Mau sampai kapan Lo terus berharap kalau doi ngeliat elo? "
" Sampai gue denger sendiri satu bibirnya jika dia tidak menyukai ku. " Jawab Aurin pada Melani teman yang selalu menemaninya.
" Tapi aku penasaran Rin, siapa itu cowok yang berani mukul Mario secara keluarga Mario kuat banget kan? jadi menurut gue Cowok misterius itu bukan orang sembarangan. "
" Kamu bener Mel, Aku jadi penasaran siapa Axelo Achernar Sky Alexander itu dan kenapa tidak ada satu pun ulasan yang bisa kita muat tentang dia. " Melani hanya bisa mengendikkan bahunya saja karena dia juga tidak menemukan jawaban dari pertanyaan Aurin.
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Ita rahmawati
airinny lebih tertarik keacher kykny ya 😔😔
2023-05-25
5
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
anak sky acer rigel
2023-04-09
0
Dara Utami
q suka karyamu penuh visual😍😍
2023-03-18
1