Keduanya masih saling diam dan tidak ada yang ingin memulai pembicaraan di antara mereka.
Acher dengan segala pemikirannya, dan Aurin dengan pikirannya pula. Maka jadilah mereka yang saling diam dan tidak ada yang berbicara sampai di mana akhirnya Acher yang memulai lebih dulu dengan memanggil Aurin.
" An..."
" An?" Tanya Aurin yang merasa aneh saat Acher memanggilnya dengan sebutan An. Siapa yang di maksud Acher saat ini?
" Namamu Aurin Ananta, mereka memanggil mu Aurin dan Rin. Aku tidak ingin memanggil mu dengan panggilan yang sama dengan mereka, jadi aku akan memanggil mu An mulai saat ini. " Hati Aurin seperti Padang tandus yang tiba-tiba di basahi dengan air hujan hingga bunga-bunga langsung tumbuh dan bermekaran di sana.
Panggilan sederhana dari Acher untuknya membuat Aurin merasa bahwa dia spesial seperti yang di katakan Daddy-nya Acher tadi.
" Aku akan pulang ke London setelah ini An, dan mungkin besok aku langsung terbang ke London. " Aurin menatap ke arah Acher yang masih fokus pada objek di depannya saat ini.
Dia menatap sungai di depan mereka saat ini. Tempat dimana Airin pernah menangis dan menceritakan semua kesedihannya tentang keluarganya pada Acher waktu itu.
" Lalu aku?" Pertanyaan apa yang di tanyakan Aurin saat ini?
Bagaimana bisa Aurin bertanya pada Acher tentang dirinya nanti jika Acher kembali ke London?
" Kau tetap disini dan segera selesaikan kuliah mu dengan baik. Aku tidak bisa berjanji apapun padamu An, tapi aku ingin datang tepat saat kau wisuda nanti. Aku akan menjadi pria yang akan menemani mu seperti saat kamu menemani ku tadi. "
Serrr...
Berdesir jantung hati Aurin saat mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Acher dengan begitu lancarnya tanpa hambatan sama sekali.
Sebenarnya apa maksud Acher saat ini? bolehkah jika Aurin berharap lebih pada Acher?
Apalagi saat Acher yang berusaha meyakinkannya untuk hal yang sangat sederhana baginya, tapi sangat-sangat berarti sekali bagi Aurin saat ini.
" Jangan membukanya sekarang. Buka lah besok setelah aku pergi dari sini. "
" Kenapa?" Tanya Aurin pada Acher karena dia tidak mengerti kenapa Acher memintanya untuk membuka kotak itu besok setelah dia pergi dari Amerika?
" Aku tidak suka wanita yang terlalu banyak bicara apalagi bertanya An. "
" Lalu kamu suka wanita yang seperti apa? katakan padaku seperti apa wanita yang kamu inginkan?"
" Pergi ke tepi sungai. " Aurin semakin bingung dengan apa yang di maksud Acher saat ini.
Melihat Aurin yang seperti bingung dengannya membuat Acher langsung menarik tangan Aurin dan membawanya ke tepi sungai.
Dia membawa Aurin kesana dan menyuruhnya untuk melihat bayangan siapa yang ada di air sungai itu.
" Apa sudah melihatnya?" Tanya Acher pada Surin yang sudah berjongkok dan melihat bayangan siapa yang ada di air sungai tersebut.
" Melihat apa? disini aku hanya bisa minat bayangan ku dan kamu saja Ax. "
" Dan itulah wanita yang aku sukai. "
Deg!
Jantung Aurin seperti berhenti berdetak saat ini. Dia tidak salah dengar bukan bahwa Acher mengatakan menyukainya?
Tidak, ini belum jelas karena Acher mengatakan menyukai bayangan wanita yang berada di air sungai itu.
Tapi bayangan wanita yang ada di air itu adalah dirinya, Airin lah wanita yang ada di dalam air sungainya.
" Ax..."
" Aku tidak tau bagaimana caranya mengatakan suka pada wanita An, tapi aku mencoba meyakinkan diriku bahwa aku memang menyukai mu. " Aurin menatap Acher dengan mata yang berkaca-kaca.
Dia tidak menyangka jika Acher menyukainya, Acher memiliki perasaan yang sama dengannya.
" Ax...benarkah itu?" Acher mengangguk.
Dia memang benar-benar menyukai Aurin, hanya saja dia tidak tau bagaimana cara mengatakan hal itu padanya.
" Tapi sejak kapan?"
" Sejak kamu tersenyum bersama teman-teman kamu. Aku berusaha mengusir mu dari pikiranku saat itu, tapi semakin aku ingin melupakan bayangan mua saya tersenyum, bayangan itu semakin memenuhi pikiran ku. Itu sebabnya kenapa aku selalu bersikap dingin dan menjauhi mu karena aku tidak ingin jantung ku terus berdetak kencang saat bersama mu An. " Sumpah demi apa ini?
Benarkah jika memang Acher menyukainya? Bahkan Acher lebih dulu menyukainya daria pada dirinya yang menyukai Acher.
" Benarkah itu Ax?"
" Kau itu lembaga sekali dalam berpikir. Kau itu calon dokter muda, tapi kenapa lambat sekali dalam berpikir. " Aurin mengerucutkan bibirnya saat mendengar sindiran bernada menghina ala Acher untuknya.
" Apa kamu ingin mengatakan aku bodoh?"
" Aku tidak mengatakannya. Tapi jika kamu menyadarinya itu lebih baik. Setidaknya setelah ini kamu akan belajar lebih baik lagi karena aku menyukai gadis pintar dan bertanggung jawab. " Acher mengusap puncak kepala Aurin dan mengacak rambutnya hingga berantakan.
Dia meninggalkan Aurin begitu saja setelah berhasil membuat rambutnya berantakan.
Aurin yang merasa di permainkan oleh Acher pun langsung mengejar pria itu. Jadi apa hubungan mereka saat ini?
Apa mereka resmi menjadi pasangan kekasih saat ini?
" Ax, Tunggu dulu. "
" Kau bukan hanya lamban, tapi juga pendek. Kau terlihat seperti kurcaci jika berjalan di sebelah ku seperti ini. " Aurin mencebik saat mendengar Acher yang mengatakannya seperti kurcaci.
Walau memang dia pendek, tapi jangan mengatakan hal itu dengan gamblang juga. Lagi pula bukan salahnya juga jika dia terlahir pendek dan tubuh dengan memiliki tubuh mungil seperti ini.
Setidaknya, dia terlihat cantik dan menggemaskan. Itu sudah terbukti saat Mommy-nya Acher yang mengatakannya cantik dan menggemaskan.
" Bukan salah ku jika memiliki tubuh yang mungil. Kamu yang salah karena memiliki tinggi badan yang--"
" Tidak terlalu tinggi karena aku hanya memiliki tinggi badan 185 cm dan Aku lebih tinggi dari Daddy 4 cm. " Aurin semakin merasa menjadi kurcaci saat mendengar tinggi badan Acher.
Lalu apa kabar dirinya yang memiliki tinggi badan hanya 157 cm ini? sungguh, Aurin benar-benar menjadi kurcaci di dunia modern saat berjalan di samping Acher seperti ini.
" Jangan memikirkan tinggi badan keluarga ku karena kami semua memiliki tinggi di atas 180 cm. Termasuk Rigel yang memiliki tinggi badan 182 cm. Hanya Elle saja yang memiliki tinggi badan 178 cm. " Semakin terhimpit lah Aurin di keluarga Acher nanti.
Mendengar bahwa keluarga Acher memiliki tinggi badan di atas rata-rata. bahkan adik perempuan Acher saja tinggi badannya 178 cm dan itu sudah termasuk tinggi untuk ukuran wanita pada umumnya.
" Sekarang aku akan mengantarmu pulang ke apartemen mu dan belajar dengan baik. Aku akan menjemput mu jika waktunya tiba nanti. "
" Lalu hubungan kita saat ini?" Acher berhenti dan menatap Aurin yang berada di depannya saat ini.
Aurin juga menatap Acher dengan mendongakkan wajahnya agar bisa menatap Acher.
" Aku tidak tau apa status hubungan kita saat ini karena ini adalah pertama kalinya aku menyukai seorang wanita dan itu kamu. jadi aku tidak tau hubungan apa yang pantas di sebut untuk kita. "
" Relationship?" Tanya Aurin.
" Baik jika begitu. " Jawab Acher dengan wajah datarnya.
Apa salahnya? dia tidak tau bagaimana cara menjalani hubungan dengan wanita, lalu kenapa Airin menatapnya seperti itu?
Bukankah itu sangat aneh? sebenarnya tidak aneh sama sekali Acher, karena memang tidak ada yang aneh sama sekali.
Yang aneh itu kamu, yang terlalu kaku dan dingin. Makanya Aurin menatap mu seperti itu.
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
membaca dalam diam
rigel kalah start🤣🤣
2024-01-02
0
Ita rahmawati
gimna sm rigel....kok tetiba hilang bagai ditelan bumi 😔😔😔
2023-05-25
0
Rinny AP
rigel kamu kalah. kakakmu udah nyatain cinta duluan😩😩
2023-04-21
1