Aurin buru-buru masuk ke dalam ruangannya saat setelah dia keluar dari mobil Rigel.
Dia menjadi pusat perhatian banyak orang karena keluar dari dalam mobil yang sama dengan Acher tadi.
Pria yang sangat banyak di gilai wanita di Universitas ini tapi tidak satupun dari mereka yang di anggap olehnya.
Jangankan di anggap, di lihat saja pun mereka tidak sama sekali. Tapi apa yang terjadi pagi ini benar-benar membuatnya merasa mereka telah menguliti Aurin hidup-hidup karena berada di dalam mobil yang sama dengan Acher tadi.
Melani yang melihat temannya seperti tengah di kejar setan pun langsung bertanya pada Aurin dan juga meminta maaf karena tidak bisa menolongnya tadi.
Tapi itu bukan masalah bagi Aurin, karena yang menjadi masalah baginya saat ini adalah tatapan para wanita kampus ini padanya.
Sungguh, Aurin sangat tidak nyaman dengan semua itu.
" Rin, Kamu kenapa sih? " Tanya Melani lagi karena Aurin tidak menjawabnya sejak tadi.
" Aku tadi satu mobil sama Acher dan juga saudara kembarnya. "
" Acher siapa? " Melani tidak berani berpikir bahwa Acher yang di maksud Aurin adalah Acher yang dingin itu.
Dia tidak berani memikirkannya karena menurutnya itu tidak akan mungkin terjadi. Lagi pula temannya ini berkata kembarannya, mereka tidak pernah tau sama sekali bahwa Acher itu kembar.
" Axelo Achernar Sky Alexander Guero. "
" What the--?" Melani tidak percaya dengan apa yang di katakan Aurin karena rasanya itu seperti sebuah keajaiban dunia yang patut di cantumkan dalam world record.
" Diam lah Mel, jangan terlalu berisik. "
" Tapi bagaimana bisa Rin? " Melani masih tidak percaya dengan apa yang di katakan temannya itu.
" Udah lah, yuk takut aku. " Akhirnya mereka menyudahi pembahasan tentang Acher yang tidak akan ada habisnya jika mereka membahasnya.
Sementara Acher sendiri, Telinganya terasa begitu panas seperti ada yang menceritakannya saat ini.
Tidak tidak perlu menebaknya siapa, karena dia sudah tau siapa yang menceritakannya saat ini.
Sudah pasti wanita tadi. Bahkan seperti ini saja dia tidak tau siapa namanya. Tapi untuk apa juga dia harus tau namanya?
Dia kembali fokus pada tugasnya kali ini dan segera menyelesaikannya dengan baik agar dia bisa kembali pulang ke apartemen dan kembali ke London.
Itu adalah sebuah kewajiban saat liburan.
Lain Acher yang tengah belajar saat ini, Lain pula dengan Rigel yang terus saja berkeliling di kampus ini.
Dia jadi menyesal kenapa dia tidak satu kampus saja dengan kakaknya? jika mereka satu kampus dan itu akan lebih baik.
Mereka akan menjadi Couple Brother terbaik. Tapi itu tidak akan mungkin karena Acher pasti akan menolaknya lebih dulu.
" Kampus seluas ini tidak ada yang bisa menarik perhatian ku selain Aurin saja. Apa hanya dia yang paling cantik di kampus ini?" Entah mengapa Rigel terus saja terpaku dengan wajah cantik Aurin yang terus saja berputar dan menghiasi imajinasinya.
Rigel pun pergi ke lapangan basket dan melihat bahwa ada beberapa anak yang bermain basket di sana.
Dia berusaha mendekatkan diri pada mereka yang ternyata sudah mengenalnya karena terlibat masalah dengan Mario kemarin.
" Hah, itu bukan sesuatu yang harus di banggakan. Kalian juga bisa melakukan hal itu. " Rigel tidak ingin menyombongkan dirinya karena untuk apa menyombongkan soal itu?
Tidak ada manfaatnya sama sekali baginya. Di saat Rigel tengah sibuk dengan kegiatan bermainnya di lapangan basket, Acher sudah selesai dengan tugas kuliahnya dan langsung keluar begitu saja.
Tidak perlu di ragukan lagi kemampuannya dalam belajar, maka dia lebih memilih keluar dari ruangannya dari pada harus menunggu mereka menyelesaikan semua itu dan menurutnya akan sangat membosankan.
Dia akan pergi ke kantin untuk membeli minuman dan mencari Rigel sekalian. Dia tidak ingin jika adiknya kembali berbuat ulah hingga membuatnya kembali pusing untuk mengurusnya.
Brugh...
" Maaf..." Acher hanya menatap datar pada siapa yang menabraknya saat ini.
Seperti biasanya, dia tidak ingin menanggapi siapa pun yang mengganggunya dan menurutnya wanita ini mengganggunya.
" Acher tunggu. " Aurin berusaha menghentikan Acher karena dia ingin meminta maaf dan berterima kasih sekaligus karena telah memberikannya tumpangan untuk pergi ke kampus tadi.
Merasa namanya di panggil membuat Acher kembali menghentikan langkahnya yang hendak pergi meninggalkan wanita itu.
" Aku ingin mengatakan terima kasih, maaf juga karena telah menabrak mu. " Aurin berusaha untuk memulai pembicaraan dengan Acher ya walau dia tau bahwa itu akan sulit terjadi.
" Ya! " Acher langsung kembali melanjutkan langkahnya setelah menjawab Aurin.
Dia tidak perlu berbasa-basi lagi untuk memulai pembicaraan yang sama sekali tidak penting baginya.
Beruntung dia sudah mau menjawabnya, jika tidak pun itu ya bukan salahnya karena memang dia tidak tertarik untuk memulai apapun dengan siapa pun saat ini.
Melihat reaksi Acher yang begitu dingin membuat Aurin merasa bahwa dia tidak akan mungkin bisa berteman dengan pria itu.
Jangankan berteman, berbicara lebih dari satu kata saja mungkin akan sangat sulit terjadi di antara mereka mengingat bagaimana sikap dan kepribadian Acher yang sangat introvert itu.
" Setidaknya dia tau bahwa aku sudah mengatakan terima kasih padanya. Selebihnya itu terserah dia. " Aurin pun melanjutkan perjalanannya untuk kembali ke ruangannya karena memang dia masih memiliki pelajaran lagi
Dia hanya keluar untuk pergi ke toilet dan tidak sengaja bertabrakan dengan Acher barusan.
Tidak ada raut wajah lain di waja tampan Acher selain raut wajah datar yang selalu di perlihatkannya pada banyak orang.
Dia tidak perduli dengan penilaian mereka padanya karena itu bukan urusannya juga.
" Jus Melon dan Apel. " Acher memesan dua jus yang mana akan diberikannya pada Rigel nantinya.
Di saat dia tengah mengantri, Ponselnya berdering dan itu panggilan dari Penguasa langit dan jajaran bintang di angkasa.
Dia pemilik semesta Galaxy, jadi Acher harus mengangkatnya saat itu juga.
" Pesawat sudah siap terbang dan jangan menunda kepulangan kalian lagi. Jangan membuat Bintang Daddy menangis karena merindukan kalian. " Acher hanya bisa menghela nafasnya saja saat mendapatkan telepon dari Daddy-nya yang mengatakan bahwa mereka harus pulang hari ini juga.
Dia tidak menerima alasan apa pun lagi untuk menunda kepulangannya Karena Rigel sudah berada di sini.
" Yes Dad, Acher akan pulang bersama Rigel. Katakan pada Mommy untuk tidak menjemput kami di bandara. "
" Katakan itu langsung pada Mommy-mu. Daddy tidak bisa mengatakannya karena kami sedang terlibat perselisihan tentang Elle yang beranjak dewasa. " Mereka semua harus mengakuinya bahwa Elle adalah kelemahan mereka semua.
" Baik, Acher akan menghubungi Mommy nanti. See you Dad. " Acher mematikan sambungan teleponnya karena memang dia harus segera mencari Rigel dan akan pulang setelah ini.
Dia pun langsung mencari dimana keberadaan adiknya yang ternyata tengah berada di lapangan basket.
" Ambil ini dan ayo pulang! Daddy sudah menunggu di rumah. " Rigel menerima jus yang di berikan kakaknya dan langsung mengikuti kembarannya yang sudah meninggalkannya setelah menentukan jus itu padanya
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Siti Rubaeah
ter lope lope dec sama semua cerita othor nya🥰🥰😍😍😍
2023-07-17
0
Rinny AP
keluarga alexander emang dr dulu keturunan cenayang🤣
2023-04-20
0
Dara Utami
kangen sama galaxy sky thor
2023-03-18
1