Setelah liburan bersama keluarganya akhirnya Acher dan Rigel kembali pada aktivitas mereka masing-masing dengan di sibukkan oleh tugas kuliah mereka.
Seperti Acher yang kembali menjalani kehidupannya yang menurutnya sangat sempurna itu. Dia memiliki keluarga yang luar biasa dan saudara-saudari yang sangat di sayangannya walau minus dengan Reyden.
Melihat Acher yang sudah kembali ke kampus dan duduk di bawah pohon itu membuat Aurin meyakinkan dirinya bahwa dia akan memulai untuk mendekati Acher dan memulai mendekati pria itu. Ya, walau mungkin akan tidak berjalan dengan baik, setidaknya Aurin sudah mencobanya.
" Hay..." Aurin berusaha memulai aksinya yang mendekati Acher yang sama sekali tidak peduli dengan sapaan darinya.
" Coungratulation... " Aurin mengulurkan tangannya untuk mengucapkan selamat pada Acher namun pria itu tidak perduli dengannya.
Bukan hanya itu saja, Acher malah merapikan semua barang-barang miliknya untuk bergegas meninggalkannya di sana.
Itu bukan terjadi sekali, tapi berkali-kali terjadi pada Aurin saat dia mencoba mendekati pria itu.
Hari demi hari di lewatinya dengan penuh perjuangan untuk mendekati pria itu hingga membuat Acher merasa jengah dengan apa yang di lakukan Aurin padanya.
" Katakan apa mau mu? " Tanya Acher yang merasa sudah lelah dengan usaha Aurin yang terus mendekatinya.
Yang membuat ruang gerak Acher semakin tidak nyaman. Apalagi banyak pasang mata yang menatap aneh padanya dan juga Aurin saat ini.
" Akhirnya...." Aurin tersenyum memberikan senyuman indahnya untuk Acher yang akhirnya mau bicara padanya setelah beberapa Minggu dia berusaha untuk mendekati pria yang di juluki Prince Ice kampus mereka.
Karena merasa jawaban Aurin tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya membuat Acher pun kembali ingin pergi meninggalkan Aurin di tempat mereka berdiri saat ini.
Aurin yang adar bahwa Acher akan kembali pergi meninggalkannya membuat Aurin dengan berani menahan tangan Acher agar tidak pergi.
" Lepas! " Ucap Acher dengan datar karena demi apapun dia tidak biasa bersentuhan dengan wanita lain selain adiknya dan juga Mommy Starla kesayangannya.
" Sorry Ace..." Acher menaikan sebelah alisnya saat mendengar Aurin yang memanggilnya dengan panggilan Ace.
Ace, Acher mengingat panggilan itu, sebuah panggilan yang di berikan Mommy-nya sebagai panggilan kesayangannya.
Dan karena Aurin yang memanggilnya Ace membuat Acher merasa semakin tidak nyaman dengan wanita itu.
" Jangan pernah memanggilku Ace, karena aku tidak menyukainya! "
" But, why? kenapa terlalu dingin? aku hanya ingin berteman saja. " Acher menatap Aurin yang masih berdiri di depannya dengan wajah yang terlihat sudah frustasi dengan semuanya.
Dia frustasi dengan apa yang telah dilalukannya selama ini untuk mau bicara dengannya.
" Aku tidak perlu alasan apapun untuk menjawab mu. Aku tidak mengenalmu karena aku memilih kuliah disini untuk belajar dan selesai dengan cepat, bukan untuk mengenal mu atau siapapun! " Acher langsung meninggalkan Aurin begitu saja setelah dia mengatakan apa yang ada di pikirannya saat ini.
Dia memang tidak terlalu tertarik dengan Yanga namanya menjalin hubungan dengan siapapun disini termasuk hubungan pertemanan, karena menurutnya itu hanya membuang waktu saja.
" Apa aku tidak pantas untuk berteman denganmu? apa karena keluargamu adalah keluarga tersohor di sana hingga membuatmu merasa bahwa aku tidak pantas berteman dengan dirimu Ace? maaf jika aku kembali memanggilmu dengan panggilan Ace karena memang aku sudah nyaman dengan panggilan itu. " Kedua tangan Acher terkepal erat saat mendengar bahwa Aurin menyebut keluarganya di dalam pembicaraan mereka yang menurut Acher tidak penting sama sekali saat ini.
Sungguh, dia sangat tidak suka jika siapa pun melibatkan keluarga dengannya.
" Biar aku beritahu beberapa hal padamu yang membuat ku tidak suka dan tidak nyaman denganmu atau pun dengan mereka di luar sana. Pertama aku tidak membutuhkan teman, seperti mu atau seperti mereka. Kedua, aku paling tidak suka siapapun menyebut dan membawa keluargaku dalam pembicaraan yang tidak penting sama sekali seperti ini, dan terakhir. " Acher terlihat menarik nafasnya dalam sebelum mengetakan hal ini pada Aurin.
" Aku tidak perduli denganmu yang berusaha untuk berteman, karena aku sudah mengatakannya jika aku tidak membutuhkan teman. Jadi berhenti mengangguk dengan segala hal yang tidak penting ini. "Acher benar-benar meninggalkan Aurin di sana setelah mengatakan semuanya pada Aurin.
Dia benar-benar tidak perduli dengan wanita itu. Dia juga tidak tau siapa namanya karena menurutnya itu tidak penting sama sekali.
" Aku akan berusaha untuk membuat mu mau berteman dengan ku Ace. Aku yakin aku bisa. " Ucap Aurin untuk meyakinkan dirinya bahwa dia bisa berteman dengan Acher.
Dia hanya ingin berteman dengan pria yang memiliki segalanya. Pria yang menurutnya sempurna itu.
" Ace..." Panggilnya lagi dengan senyuman di wajahnya.
Dia terus membayangkan bagaimana wajah Acher yang begitu tampan. Setidaknya dia tidak rugi karena bisa melihat wajah Acher sedekat itu.
Lain Acher di kampusnya yang terlihat sangat dingin sesuai dengan julukannya Price Ice, lain pula dengan Rigel yang menjadi Prince Charming dan menjadi idola para mahasiswi di kampusnya.
" Rigel, for you..." Ada seorang gadis yang membawakannya satu buah mealbox untuknya.
Rigel hanya tersenyum saja dan mengambil box tersebut dan setelah mengatakan terima kasih dia memberikan kotak tersebut pada salah satu mahasiswa di sana.
" Makan untukmu! aku kenyang dan tidak memakan daging merah. " Rigel sudah memutuskan bahwa dirinya juga akan menjauhi daging merah karena memang kakaknya tidak suka dengan daging itu.
Demi Acher, Rigel rela meninggalkan makanan kesukaannya itu demi sang kakak.
Rigel benar-benar melakukannya untuk Acher, sang kakak yang begitu tegas pada mereka adik-adiknya.
" Thanks Rigel. " Pria yang di sebut namanya hanya mampu mengacungkan ibu jarinya sebagai tanda bahwa dia menerima itu.
Disinilah Rigel saat ini, berada di atas rooftop kampus tempat dimana dia biasa menghabiskan waktunya sendirian sambil menghubungi sang Mommy Akau menghubungi adik manja kesayangannya.
" Elle. " Tiba-tiba Rigel teringat pada adiknya yang berada di London.
Karena tidak ingin menganggu Elle, akhirnya Rigel membuka akun media sosialnya dan jari jemarinya mencari wanita bernama Aurin dan dia menemukan sebuah account bernama @reen_ananta14 apalagi itu di dukung dengan profil picture yang sangat di kenalinya.
" Aurin..." Ucapnya yang terus menggulir layar ponselnya untuk semakin kebawah dan melihat isi akun media sosial Aurin yang menurutnya sangat cantik foto-foto wanita itu.
Ting...
Ponsel Aurin berdenting saat dia mendapatkan sebuah notifikasi dari media sosialnya bahwa ada seseorang yang mengikutinya.
" @giel_alexander02? " Aurin penasaran dengan nama akun tersebut, dan saat dia melihatnya ternyata itu adalah Rigel saudara kembarnya Acher yang baru saja membuat hatinya patah dengan kata-kata yang keluar dari bibirnya.
" Fotonya? dia terlihat sangat estetik sekali. " Senyum Aurin muncul begitu saja saat melihat foto profil Rigel yang terlihat sangat luar biasa.
Apa Rigel menyukai fotografi sepertinya juga? jika iya bisakah mereka menjadi teman yang baik kedepannya?
" Kenapa mereka berbeda sekali? " Tanya Aurin yang masih menatap ponselnya dan menerima permintaan pertemanan dari Rigel.
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Dara Utami
lanjuut
2023-03-18
1
Dara Utami
waah gimana nih
2023-03-18
1
jaran goyang
saingan trbrat adlh saudara mu nnt bg" aq....
💪💪💪aurin❤❤💪🥰🥰🥰
2023-02-06
1