Menemui Arumi

Acara resepsi selesai.

"Mau dibawa kemana kita ma?" tanya Dewa kepada mama nya yang antusias sekali jika dilihat nya.

Ketiga nya memasuki lift untuk menuju Presidential room. Dimana tentunya kamar hotel tersebut sangatlah luas dan akan dua kali lipat lebih nyaman dari kamar lain nya.

"Sudah, kamu diam aja. Tante-tante kamu sudah siapkan kamar khusus untuk malam pengantin kamu dan Mega."

Dewa terbengong. Matanya membulat lebih lebar seketika. Menelan saliva nya yang begitu sangat susah. Mengusap dahi nya dengan dua jari milik nya. Dan sadar, dirinya sudah tidak bisa mengelak nya.

Begitu juga dengan Mega. Mega cukup ternganga tapi apa boleh buat. Lagi-lagi, dia juga tidak punya daya. Karena yang ada, sudah tentu batin nya juga akan disiksa oleh suaminya.

"Tara..." Ibu Rahma membuka pintu kamar pengantin mereka berdua.

Bola mata Dewa dan Mega bertatap, bergantian dengan setelah mereka melihat kamar yang begitu luas dan disulap penuh dengan kelopak bunga mawar merah yang memenuhi kamar tersebut. Harum nya jangan ditanya. Sudah tentu mengalahkan aroma nya surga dikala pagi buta.

"Mama tinggal ya." Ibu Rahma tersenyum pergi meninggalkan Mega dan Dewa yang masih mematung dengan terlihat bingung terhadap apa yang harus mereka kerjakan setelahnya masuk ke dalam kamar.

Dewa stres berat setelah nya masuk kamar. Marah-marah tidak jelas menendang kan kaki nya ke benda-benda yang terlihat di depan nya. Sampai pada akhirnya membaca pesan Arumi di ponsel nya. "Ayo ikut aku!"

"Kemana?"

"Tidak usah banyak tanya," jawab Dewa tentu jika sedang hanya berdua dengan Mega, intonasinya ketus tidak ada halus-halus nya. Digelandang lah Mega yang baru saja selesai menghapus make-up nya dan berganti dengan pakaian tidurnya.

Ya, Dewa sengaja membawa Mega keluar menemui Arumi. Karena kalau tidak begitu, yang ada semuanya tentu curiga kemana kepergian nya tanpa istri nya. Apalagi malam sudah larut, yang tentu nya akan jadi pertanyaan jika dia ketahuan.

"Pakai seatbelt mu!" perintah Dewa kepada Mega saat keduanya menaiki mobil malam itu.

Dewa ternyata membawa Mega bertemu kekasihnya larut malam itu.

"Sayang." Dewa yang akan memeluk kekasihnya yang sudah menunggu di pinggir jalan tidak jauh dari Hotel Semenanjung.

Namun langsung dihalau oleh Arumi yang tentu sudah dengan isak tangis nya. Kekesalan nya bercampur dengan sedihnya malam itu.

"Kamu kenapa sih?"

"Kenapa kamu bilang? Aku ada di pesta resepsi kamu. Kamu bahkan tidak memberi tahu ku." Tentunya dengan kekesalan pada kekasihnya.

Dewa menghela nafas pasrah. "Jangan kan kamu, aku saja tidak tahu kalau ternyata keluarga menggelar pesta. Aku tidak tahu apa-apa Arumi. Aku bahkan tidak dilibatkan sama sekali."

Ya, Arumi merasa dibohongi karena kekasihnya tidak memberi tahunya masalah pesta resepsi. Arumi tahu dari seorang petugas keamanan hotel, jika bukan hanya akad saja yang akan digelar. Namun malam nya berlanjut dengan pesta di hotel tersebut.

Arumi terang sedih malam itu. Karena pesta Mega dan kekasihnya terbilang mewah.

Dewa berhasil memeluk kekasihnya itu dari belakang. Mendekapnya erat seolah keduanya tidak ingin terpisahkan. "Kamu tenang aja, buktinya malam ini aku ada di sini," bisiknya lirih tepat ditelinga Arumi, bersamaan dengan suara angin malam yang tentunya menjadi saksi.

Cukup lama sekali, mereka hanyut dan terbuai oleh hembusan angin malam. Dengan masih posisi yang sama dan belum beralih. Yang ada Arumi menikmati saat tubuhnya di dekap oleh kekasihnya yang tentunya menghangatkan.

Hingga Mega yang sejak tadi melihat mereka dari dalam mobil, merasakan ingin buang air kecil. "Aku kebelet pipis," ucap nya Mega dengan jarak tiga meter dibelakang mereka berdua.

Sontak membuat Arumi kaget. Melepas kasar kedua tangan yang sejak tadi melingkar di perutnya. "Kamu sama dia?"

"I-iya," ucap Dewa dengan tergagap. Takut jika Arumi marah lagi.

"Hah, apa-apa an kalian? Baju tidur kalian sama." Arumi yang kesal melihat kekasihnya memakai baju tidur dengan warna yang sama dan terlihat jika sepasang. Dewa dengan setelan piyama tidur nya. Mega dengan gaun tidur berbentuk kimono yang dimana warna keduanya merah maroon dan terbuat dari satin.

Sepasang mata keduanya beradu. Arumi dengan kilatan marah, Dewa yang jujur tidak memperhatikan hal remeh yang berujung pada kekesalan Arumi lagi.

"Hanya baju sayang."

"Hanya baju kata mu!" sentak nya Arumi.

"Mau sampai kapan kalian ribut? Aku mau buang air kecil," sahut Mega.

Terang Dewa panik. Dan sepertinya menghindar adalah hal tepat. Ketimbang harus menerima amukan Arumi kembali. "Aku harus mengantar istri ku dulu," ucap Dewa yang berjalan ke arah Mega.

Arumi ternganga. "Apa? Istri?" tentunya dengan pekikan yang tidak terima.

"Astaga..." lirihnya Dewa merutuki kebodohan nya. Memukul pelan dahi nya dengan kepalan lima jari kiri nya. Mengambil nafas dan bertolak menghadap Arumi. "Maksud ku Mega sayang." Diusapnya bahu milik kekasihnya, supaya mereda emosi nya. Mengikhlaskan dirinya dan Mega pergi malam itu.

Dewa dan Mega akhirnya pergi.

"Arrrrgh..." Arumi dengan rasa kesal bercampur sedih tentu nya. Menangisi kekasihnya yang memilih mengantar Mega ketimbang menemani dirinya malam itu.

.

.

Setelah nya sampai kamar hotel. Dewa benar-benar akan sangat gila menghadapi sikap Arumi yang posesif. Tidur di atas ranjang pengantin sembari menatap langit-langit dengan nafas berantakan.

Melihat Mega yang keluar dari bathroom dan menambah stres nya malam itu. Bertolak dan mendekap gemas guling disamping nya dengan aksi pukul-pukul ranjang gemas pula.

Membuat Mega bingung dan ngeri dalam waktu yang bersamaan.

"Kamu tidur diatas! Aku tidur di sofa," cetus Dewa yang kemudian beranjak dari ranjang meskipun bingung juga saat berkata demikian. Karena yang ada adalah dua single sofa yang otomatis tidak bisa digunakan untuk tidur dengan nyaman jika disatukan berhadapan.

Mega melihat jika Dewa sibuk menata sofa untuk tidur. Mencoba nya untuk tidur dan bangun kembali karena tidak nyaman. Dewa stres sendiri yang berakhir pada menghempas kasar tubuhnya duduk di single sofa.

Tidak!

Aku tidak mungkin satu ranjang sama dia.

Tapi Arumi kan tidak ada.

Mana bisa aku tidur di bawah?

Pasti besok nya tulangku sakit semua.

Ah, yang penting aku tidak menyentuhnya.

Yang penting aku bisa tidur nyenyak malam ini.

gumam Dewa berperang di batin nya. Namun gumam nya tidak berhenti di situ saja.

Jangan Dewa!

Nanti bisa-bisa Mega besar kepala.

Nanti dikira kamu mau sama dia.

ucap batin nya lagi.

Mau tidak mau, Dewa akhirnya memutuskan tidur di bawah. Meringkuk tanpa selimut karena selimut hotel dipakai oleh Mega.

Sialan!

Gara-gara wanita ini hidup ku sengsara.

umpatnya tentu dalam hati. Melihat Mega nyaman tidur diatas ranjang. Sementara dia melas harus tidur di atas karpet yang tentunya tidak begitu tebal.

.

.

Pukul 07.00 WIB.

Pagi hari nya.

Dimana semua keluarga sudah siap untuk sarapan pagi di hotel. Termasuk Akhyar. Bahkan sejak pagi Arsyla berada di kamar Akhyar setelahnya dia berdandan.

"Dimana Arsyla?" tanya Regi yang panik mengapa anak nya tidak komplit.

Zahrin juga terbengong. Berpikir apa mungkin pas tadi dia keluar sebentar, hingga Arsyla bisa keluar dari kamar. Karena tidak mungkin. Arsyla membuka daun pintu hotel yang terbilang kuat.

"Tuh kan! Kamu ceroboh. Anak sendiri nggak ada di kamar aja, kamu nggak tahu," cetusnya tentu dengan wajah Regi yang panik.

"Arsyla nggak mungkin ilang sayang."

"Iya kamu benar, kalau dia masuk lift." Regi yang terus memanggil nama putri nya dan mencari ke seluruh sudut kamar itu.

"Nggak mungkin, tangan dia belum sampai."

"Kamu selalu menganggap semua hal remeh temeh," ketusnya Regi yang kemudian membuka pintu kamar bersamaan dengan Akhyar yang membuka kamar nya.

Ya, itu dikarenakan kamar keduanya saling berhadapan.

"Daddy," panggil Arsyla dalam gendongan Akhyar.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Lanjutannnnnnn

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!