Bab. 18 DTH

Malam ini Alex dan Vania sedang berada di tempat tidur dengan Vani yang bersandar di dada bidang milik Alex. Dia ingin mengatakan tentang rencananya untuk menikahkan Alex dan Adiba tetapi bingung harus mulai darimana. Vania menarik napas guna menenangkan hatinya, dia akan mencoba berbicara pelan kepada Alex.

Adiba sudah setuju dengan persyaratan itu karena dia bingung harus mencari yang banyak dalam jangka waktu beberapa jam. Pada akhirnya Adiba menerima tawaran Vania meski itu pasti akan menyiksa batinnya.

"By," panggil Vani dengan nada lembut.

Alex berdehem lalu meletakkan majalah di meja.

"Ada apa, Sayang? Sepertinya kamu ingin mengatakan sesuatu," ujar Alex yang sudah tahu dari cara berbicara Vania.

"By, aku memang ingin mengatakan sesuatu dan aku mohon agar kamu bisa mempertimbangkan perkataanku ini." Vania menegakkan tubuhnya, dia duduk menghadap Alex.

"Ya, katakan saja. Kenapa kamu terlihat gugup dan bingung?" Alex menatap wajah Vania dengan lekat.

"Aku ingin kamu menikah dengan Adiba."

"APA!" teriak Alex spontan, dia bahkan menegakkan tubuhnya. ''Kamu jangan bercanda, Sayang. Ini itu gak lucu," lanjutnya dengan senyum tipis.

"By, aku serius. Aku ingin kamu menikah dengan Adiba tetapi secara sirih agar kita bisa mendapatkan anak."

"Permintaan konyol macam apa ini? Apa kamu sadar dengan yang kamu ucapkan barusan, Vania? Kamu rela berbagi suami hanya demi seorang anak? Tidak, tidak Vania!" Alex membantah.

"By, aku mohon! Pikirkan sekali lagi ucapanku ini, aku hanya tidak ingin kamu menunggu terlalu lama jika aku harus mengandung benihmu. Kamu ingat perkataan Dokter, 'kan? Kemungkinan akan sulit untukku agar bisa hamil lagi, usia kita semakin lama makin tua dan aku tidak ingin kita menua tanpa seorang penerus." kedua mata Vania sudah berkaca-kaca.

"Kita bisa mengadopsi anak, Vania. Masih banyak cara lain tetapi tidak dengan ide konyolmu ini." Alex memijit pelipisnya, dia mengalihkan padangan karena tidak sanggup melihat wajah sedih milik Vania.

"Tetapi aku hanya ingin kita memiliki penerus dan itu darah dagingmu, by." air mata pun akhirnya luruh.

Alex menghela napas, dia tidak bisa berpikir jernih jika melihat Vania menangis. Dirinya memutuskan beranjak dari ranjang dan pergi keluar kamar. Alex berjalan menuju ruang tamu, dia akan menenangkan pikirannya disana.

Saat Alex duduk, tak lama kemudian Adiba keluar hanya dengan menggunakan baju daster di atas lutut. Dia terlihat seksi dan cantik tetapi tidak dimata Alex.

Adiba terkejut kala dia melihat seseorang yang duduk di sofa sementara jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, pada saat itu Adiba ingin mengambil air putih. Dia mendekati sofa, dirinya sadar jika ternyata Alex ada disana.

"Tuan Alex, kenapa ada disini?" sapa Adiba secara sopan, dia berdiri di belakang sofa yang Alex duduki.

Alex hanya melirik Adiba sejenak lalu dia memijit pelipisnya lagi.

"Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" tawar Diba dengan penuh kelembutan.

"Tidak! Pergilah dan jangan menggangguku," ucap Alex tegas dan datar.

Adiba hanya mengangguk lalu dia pergi dari sana menuju ke dapur, setelah mengambil air minum, Adiba segera berjalan kembali menuju kamarnya.

"Pilihan ini sangat sulit, aku tidak ingin menduakanmu, Vania." gumam Alex penuh kebimbangan.

Dia tidak tahu harus bertanya pada siapa tentang ini. Jika dia mengambil keputusan sendiri maka dirinya takut pilihan itu salah.

🌺🌺🌺🌺🌺

Matahari sudah menampakkan wujudnya, dia bersinar cerah seperti hari-hari biasanya tetapi tidak untuk ketiga hati yang saat ini sedang diselimuti oleh kebingungan. Alex, dia masih belum bisa memutuskan permintaan dari Vania. Pagi ini bahkan Vania terus menodongkan pertanyaan sama kepadanya. Alex hanya mampu mengalihkan pembicaraan tetapi dia tidak bisa terus-terusan seperti itu.

Saat ini dirinya sudah selesai bersiap untuk pergi ke kantor dan tinggal melanjutkan sarapan. Terlihat Adiba membawa semangkuk nasi goreng ayam kampung campur petai, dia meletakkannya di meja makan. Diba ikut duduk disana dan bergabung dengan Vania juga Alex.

"Eum, sepertinya enak." ucap Vania dengan senyum manis sambil mengambil nasi goreng itu dan dia mengisi piringnya.

Vania sangat lahap memakan sarapan yang Adiba buat. Dia bahkan berulangkali memuji rasa masakan itu.

"By, kamu gak pengen mencobanya?" ujar Vani yang mulutnya masih penuh mengunyah sarapan pagi tersebut.

Alex ingin menyendokkan nasi itu tetapi seruan Vani menghentikannya.

"Diba, tolong isi piring suamiku dengan nasi goreng buatanmu. Kamu lihat 'kan, aku sedang memakan sarapanku ini." Vania berkata dengan nada enteng.

Adiba ingin melakukan permintaan Vania tetapi Alex langsung mencegahnya.

"Tidak perlu! Aku akan sarapan di kantor.'' ucapnya dan beranjak dari kursi lalu bergegas keluar dari rumah.

Alex sangat risih dengan kelakuan Vania kali ini, Vania seakan-akan ingin mendekatkan Adiba dengannya.

Setelah Alex menjauh, Vani memundurkan piringnya dan dia menengguk air yang ada di dalam gelas. Dirinya menatap Adiba yang hanya menunduk.

"Diba, kamu tidak perlu khawatir. Aku yakin dan jamin jika Alex pasti akan secepatnya menerima usul dariku. Aku akan terus berusaha membujuknya agar mau menikahimu," ujar Vania tulus meskipun ada sedikit rasa sesak di dada ketika suatu hari nanti dia akan melihat suaminya bersanding dengan sahabatnya sendiri.

"Jangan terlalu memaksanya, aku tidak mau dia jadi membenciku.'' balas Adiba.

"Serahkan semuanya padaku,'' sambung Vani.

Vania berpamitan pada Adiba untuk pergi ke butik terlebih dahulu.

Sementara Diba, dia akan menyusul Vania nanti setelah jam makan siang karena Vani meminta agar dirinya membawakan bekal makan siang untuk Alex. Ya, agar Alex luluh dan menerima pernikahan konyol itu.

TBC

Terpopuler

Comments

Junida Susilo

Junida Susilo

kk author maaf banget cerita mu hampir sama dengan alur cerita sekedar ibu penganti,menyuruh suami nya menikahi wanita yang bisa mengandung benih suami nya,pada akhir kenyataan suami nya jatuh cinta kepada perempuan yang mengandung benih nya...byk banget cerita novel yg hampir sama jln cerita yg kk author tulis ini,

kemudian istri sah membenci istri muda yg telah mengandung anak suami nya,,dia merasa menderita dan sakit karena harus berbagi suami dengan sahabat sendiri...ini kebodohan wanita yang sering saya baca di novel novel lain nya🙏

2023-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!