Vani berdiri di depan cermin, dia menatap perutnya yang sangat buncit dan terlihat lucu. Dirinya mengelus perut itu lalu bermonolog sendiri.
"Semoga nanti kami lahir dengan selamat ya, Sayang. Baik-baik di dalam perut Mama, kelak kamu pasti akan menjadi anak yang Sholeh atau pun Sholehah." Vani tersenyum, perubahan bentuk badannya sangat naik drastis.
Pintu kamar terbuka dan Alex masuk ke dalam, dia meletakkan tas di sofa yang ada dalam kamar. Dia mendekati Vani yang melihat dirinya dari cermin.
"Sayang, kamu ngapain disini?" Alex memeluk tubuh Vani dari belakang, tak lupa tangannya mengelus perut Vani.
"Aku sedang melihat tubuhku sendiri, rasanya aku semakin gemuk dan jelek. Iya 'kan?" Vani menyandarkan tubuh di dada Alex.
"Siapa bilang? Kamu malah semakin seksi dan mempesona." Alex tersenyum menggoda.
"Jangan menggodaku, By." Vani berlalu menuju ranjang. "Kamu baru pulang dari kantor 'kan? Segera mandi dan out akan makan malam bersama." lanjutnya sambil duduk di pinggir ranjang.
"Kamu belum makan? Kenapa harus menungguku? Terkadang aku tidak tentu pulang jam berapa dan kasihan anak kita jika kamu makan terlambat." Alex berjongkok di depan lutut Vania.
"Tidak akan menjadi masalah, semuanya baik-baik saja. Jika aku sudah sangat lapar pasti aku akan makan terlebih dahulu tanpa menunggumu. Baiklah, daripada kita berdebat sebaiknya kamu mandi." Vani menarik tangan Alex.
Alex pun berdiri di depan pintu kamar mandi, dia melirik Vania sejenak dengan senyum licik.
"By, jangan lakukan itu!" Vania seakan tahu apa yang ada dipikiran suaminya. "Aku sudah mandi dan aku tidak ingin masuk angin karena harus mandi lagi," lanjutnya sambil terkekeh.
Alex tertawa dan dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Selesai mandi, Alex berjalan menghampiri Vania yang sedang menyisir rambutnya. Iseng, Alex menyugar rambut di atas kepala Vania hingga air yang masih menempel di rambut basah itu terciprat ke wajah Vani.
"By, apa-apaan kamu ini?" Vania mengerucutkan bibirnya.
Alex tertawa dan dia menggendong tubuh Vania.
"Apa kita bisa langsung makan sekarang? Aku sudah lapar dan jangan sampai aku memakanmu di kamar ini," gurau Alex sambil tetap menggendong Vania.
"Ayo, aku juga sudah lapar tetapi aku tidak ingin makan di dalam kamar." guraunya membalas ucapan Alex.
Mereka berdua pun turun ke lantai bawah menuju meja makan, Alex tetap menggendong Vania hingga sampai meja makan. Dia menarik kursi lalu mendudukkan Vania di kursi itu, dia juga mengambil piring lalu mengisi piring tersebut dengan nasi juga lauk. Vani hanya tersenyum tipis melihat Alex yang sangat peduli padanya.
"By, aku bisa mengambilnya sendiri. Seharusnya aku yang melayani kamu bukan kamu yang melayani aku seperti ini,'' Vani mencekal lengan Alex yang ingin mengambil air minum.
"Kamu tidak perlu mempermasalahkannya, Sayang. Aku yakin jika kamu akan sedikit sulit melayaniku karena perut buncitmu itu," Alex menunjuk perut Vani lalu dia mengambil air minum.
Vani hanya tertawa.
Setelahnya mereka pun makan bersama.
"By, entah mengapa aku sangat merindukan sahabatku. Beberapa hari ini aku kepikiran tentang dia," ucap Vani tiba-tiba di sela makannya.
"Kamu doakan saja yang terbaik untuk dia, kamu jangan terlalu banyak memikirkan semua itu karena belum tentu sahabatmu memikirkanmu." ujar Alex setelah menenggak air putih.
Vani hanya terdiam sambil menyantap makan malamnya.
•
•
TBC
VANIA 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
B⃟cMarwa
hati suami mana yang tidak bahagia, melihat istrinya sedang mengandung buah hati mereka.
2023-02-14
1
B⃟cMarwa
Aamiin
2023-02-14
1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝒀𝑹ᵃᶦ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛˢ⍣⃟ₛ 𒈒⃟ʟʙᴄ
Alex suami yg romantis...
pasti banyak di idam" kan sama emak" halu 😅🤣🏃💨
2023-02-14
1