Dua bulan kemudian.
Fahrul pulang ke rumah dengan wajah lesu, letih dan tidak bersemangat pasalnya Tasya kepergok berselingkuh dengan teman kerja di kantornya. Hati Fahrul hancur, dia sangat membenci pernikahannya dan memutuskan untuk bercerai dari Tasya.
"Tidak ada lagi kesempatan untuk kamu, Tasya. Kamu sudah sangat keterlaluan, menghancurkan hatiku dan mengkhianati pernikahan kita." Fahrul memejamkan mata.
Adiba yang baru masuk ke dapur melihat Fahrul melamun sendirian, dia heran karena jam baru menunjukkan pukul dua siang tetapi mengapa Fahrul sudah berada di rumah. Diba berniat menghampiri Fahrul, akan tetapi suara hentakan heels menghentikan langkahnya.
"Mas!" seru Tasya dengan suara gemetaran dan tergesa-gesa.
Fahrul hanya melirik Tasya lalu dia beranjak dari sofa.
"Mau apalagi kamu ke rumah ini, hah! Pergi, karena aku sudah tidak sudi lagi melihat wajahmu disini!" bentaknya membuat Tasya kaget.
"Mas, ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu salah paham, aku dan—"
"Cukup Tasya, cukup! Apalagi yang ingin kamu jelaskan? Berhenti mengatakan alasan apa pun karena aku tetap akan menceraikanmu! Sudah cukup kesabaranku selama ini dalam menghadapimu, aku lelah." Fahrul berkata lirih.
Tasya sudah berlinang air mata, dia tidak ingin cerai dari Fahrul.
"Mas, aku masih mencintaimu. Aku mohon jangan ceraikan aku, aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi. Anggap saja semua ini hanya kekhilafan," Tasya memohon.
"Pergi!" teriak Fahrul dengan emosi tak tertahan.
Tasya tidak bergerak maupun berkutik hingga Fahrul menarik tangannya dan membawa Tasya keluar dari rumah itu. Setelah sampai di luar, Fahrul menghempaskan tubuh Tasya ke lantai teras rumah. Dia menatap Tasya dengan tajam dan rahang mengeras.
"Jangan pernah menganggu kehidupanku lagi dan jangan berharap kamu bisa kembali padaku! Dasar perempuan murahan!" teriak Fahrul tepat di depan wajah Tasya.
Fahrul masuk ke dalam dan menutup pintu dengan kencang hingga Tasya terlonjak kaget.
"Sial, aku tidak menyangka jika Fahrul akan mengetahui hubunganku dan Dio." ucap Tasya penuh penyesalan.
Di dalam rumah.
Fahrul kembali merebahkan diri di sofa, dia memejamkan mata dan mencoba merilekskan diri.
"Pak, ini kopi untuk Bapak." Adiba meletakkan segelas kopi di meja.
"Terima kasih," jawab Fahrul dengan singkat.
"Oh ya, Pak. Apa Bapak dan Ibu sedang ada masalah? Maaf jika saya lancang menanyakan hal ini."
"Saya akan bercerai dengan Tasya." Fahrul masih memejamkan mata dengan mendongakkan kepala.
"Apa Ibu tetap tidak berubah pikiran untuk berhenti bekerja?"
"Bukan itu yang menjadi pusat masalah, bahkan hal ini lebih parah daripada pekerjaan."
"Maksud bapak?" Adiba menjadi penasaran.
"Huft, Tasya kepergok selingkuh dengan teman kerjanya. Saya tidak menyangka dia sangat murahan seperti itu, kurang apa lagi saya hingga dia bermain gila di belakang saya?" Fahrul memijit pelipisnya.
"Saya turut bersedih, Pak. Lalu, bagaimana dengan saya? Apa Anda juga akan memecat saya?" Diba baru ingat akan nasibnya.
"Tidak, Diba. Kamu akan tetap bekerja di rumah ini, tapi mohon maaf jika kamu tidak bisa tinggal disini. Saya tidak ingin warga memiliki pemikiran buruk jika kita tinggal serumah."
"Maksud Anda, saya harus mencari kontrakan?"
"Tidak perlu, saya akan membelikan kamu rumah yang tidak jauh dari rumah saya."
"Tapi, Pak—" Diba ingin menolak karena Fahrul akan membelikan dia rumah.
"Kamu tidak perlu sungkan, anggap saja itu jatah untuk pekerja."
Diba hanya bisa pasrah karena dia memang sangat membutuhkan pekerjaan, jika dia keluar dari pekerjaannya saat ini pasti akan sulit mencari pekerjaan lain.
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Junida Susilo
kasihan Fahrul...ini sering kali terjadi istri byg bekerja di luar rumah, terlibat hubungan asmara dengan teman kantor nya,maka nya dalam Islam wanita yang sudah menikah dianjurkan untuk menjadi ibu rumah tangga merawat suami dan anak anak nya,.. untuk menghindari dosa mendekati zinah 🙏
2023-02-04
1