Bab. 13 DTH

Vania dan Alex telah sampai di tempat yang Alex persiapkan untuk merayakan ulang tahun Vania. Mereka duduk di kursi dan Vania tersenyum melihat pemandangan indah pesisir laut.

"Apa kamu menyukainya?" Alex menatap Vania.

Vania menganggukkan kepalanya dengan melihat ke sekeliling.

"Kamu benar-benar romantis, by. Aku tidak menyangka ada tempat sebagus ini di daerah kita," ujar Vani memuji Alex.

"Aku sengaja mencari tahu tempat romantis dan ternyaman di kota ini. Ya, akhirnya aku menemukannya." balas Alex tak kalah bahagia.

Vania menggenggam tangan Alex dengan senyuman bahagia.

Saat mereka sedang berbincang ringan, datanglah seorang pelayan membawa sepiring cake ulang tahun. Tentu hal itu membuat Vani dan Alex heran, mereka bertanya kue dari siapa itu.

"Ini cake pemberian dari orang yang ada di meja sana, Tuan." ujar pelayanan sambil menunjuk meja Fahrul.

"Baiklah, terima kasih." jawab Vania dan sang pelayan langsung pergi.

Alex dan Vania menatap ke arah meja itu, mereka mengedikkan bahu.

"Sayang, sepertinya mereka juga sedang merayakan ulang tahun seperti kita."

Vania hanya mengangguk sambil mencicipi kue itu, dari kejauhan Alex tidak sengaja melihat seorang pria mengambil sendoknya yang jatuh dan dengan sengaja mengelus betis wanita di sebelahnya. Ya, pria itu adalah Jaya dan dia mengelus betis Adiba dengan sensual.

Alex menggelengkan kepalanya.

"By, sepertinya kita harus berterima kasih secara langsung kepada mereka dan mengucapkan selamat. Cake nya benar-benar enak," ucap Vania dengan mengunyah cake itu.

Alex hanya mengangguk, dia masih kepikiran dengan wanita dan pria tadi.

Selesai makan malam romantis, Alex juga Vania berdiri dari kursi mereka. Keduanya mencari seseorang yang sudah memberikan cake ulang tahun pada mereka.

"Dimana mereka, by? Apa sudah pergi?" Vani bertanya sambil melihat ke sekeliling.

"Nah, itu. Mereka ada disana, ayo!" Alex menggenggam jemari Vania.

Sementara Adiba, dia merasa sesak berada di dekat Jaya. Hal itu sedikit membuat Fahrul curiga tetapi dia tidak tidak tahu harus menduga apa.

Jaya berpamitan untuk pergi dan dia ingin memeluk tubuh Adiba tetapi dengan cepat disela oleh Fahrul.

"Sebaiknya Anda memeluk saya, Tuan." ucap Fahrul langsung memeluk Jaya ala pria.

Jaya berbisik di telinga Fahrul dan kata-kata itu membuat Fahrul melotot.

"Wanita yang ada bersamamu adalah wanita malam, bahkan aku sudah pernah mencicipinya. Jika kamu tidak percaya, maka tanyakan saja padanya secara langsung. Semoga kalian berdua bahagia dan dia tidak membawa kesialan untuk hidupmu." ucap Jaya setengah bersuara.

Fahrul mengurai pelukan dan dia melirik Adiba dengan tajam.

Setelah jaya pergi, Fahrul dengan cepat menarik tangan Adiba dengan kasar.

"Aw, sakit!" rintih Diba dengan raut wajah kesakitan.

"Adiba, katakan sejujurnya padaku apa maksud ucapan dari Tuan Jaya tadi?" Fahrul menatap mata Adiba dengan lekat.

Adiba menjadi salah tingkah, dia yakin pasti Fahrul sudah mengetahui identitas aslinya.

"Mas, aku—"

"Katakan! Aku tidak suka dengan kebohongan, Adiba. Jadi, aku harap kamu berbicara jujur dan jangan pernah menyembunyikan apa pun dariku."

"Mas, sebenarnya aku—" Adiba menarik napas. "Aku adalah mantan wanita penghibur."

JEDUAR!

Fahrul mematung, dia seperti terkena petir saat mendengar ucapan yang Adiba lontarkan.

"Kamu—" Fahrul mengusap wajahnya dengan kasar. "Jadi selama ini aku dekat dengan seorang wanita penghibur? Menjijikan!" titahnya menatap rendah ke atau Adiba.

"Mas, maafkan aku. Aku melakukan semua itu karena suatu alasan yang kuat, aku sebenarnya tidak ingin menjadi wanita malam, tetapi aku membutuhkan uang untuk membayar hutang almarhum orang tuaku dan hanya menjadi wanita malam-lah jalan satu-satunya aku mendapatkan uang banyak." Adiba menangis.

Plak!

Fahrul menampar wajah Adiba, dia saat ini sedang di penuhi oleh amarah hingga tidak sadar dengan yang dilakukan barusan. Fahrul meninggalkan Adiba disana sendirian, dia pergi menuju mobil dengan pikiran berkecamuk bingung.

Vania dan Alex tidak melihat seseorang yang tadi memberikan mereka cake, padahal niat hati mereka berdua ingin mengucapkan terima kasih sekaligus selamat.

"Mas, kemana mereka? Tadi sepertinya ada disini?" Vani menoleh kesana kemari.

"Ayo kita cari lagi, mungkin mereka masih ada disekitar sini. Gara-gara pelayan yang hampir menumpahkan jus di bajumu, kita jadi kehilangan orang baik itu." ujar Alex kesal saat mengingat kejadian sang istri yang hampir terkena tumpahan jus.

Mereka berdua berjalan menyusuri tempat itu.

TBC

Terpopuler

Comments

Sri Puryani

Sri Puryani

adiba jls kan klo ksmu tdk pernah berhub.intim dgn para pria....harusnya fahrul tau itu klo adiba msh virgin

2025-03-12

0

Junida Susilo

Junida Susilo

jahat benar jaya ini,dan lebih jahat lagi suami nya Fahrul, menyicipi bagaimana , Adiba tidak pernah melayani lelaki ditempa tidur,dia hanya wanita malam tapi bukan melacurkan diri, seharusnya sebagai suami Fahrul bertanya dengan benar kepada istri nya,bukan meninggal kan seperti itu 😠

2023-02-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!