Bab. 16 DTH

Adiba mulai menceritakan tentang kisah hidupnya, dia tidak bisa menahan tangisan sehingga pecah begitu saja. Isak 'kan itu membuat hati siapapun tersentuh, bahkan Vania ikut merasakan perjalanan hidup sahabatnya.

"Kamu jangan sedih lagi, saat ini ada aku yang akan selalu membelamu." Vania memeluk tubuh Adiba, dia juga ikut menangis.

"Hiks, aku sangat beruntung memiliki sahabat sepertimu. Tapi, aku harus mencari pekerjaan saat ini." Adiba mengurai pelukan.

Vania melirik Alex sejenak. "Bagaimana jika kamu bekerja di perusahaan suamiku, atau tidak kamu bekerja di butik milikku?"

Diba menatap Vania dan Alex bergantian. "Aku tidak ingin merepotkan kalian berdua,"

"Tidak-tidak, kami tulus membantumu. Kamu pikirkan saja ingin bekerja dimana dan kamu akan tinggal di rumah ini bersama dengan kami." Vania mengelus punggung Adiba.

"Terima kasih, Vania. Aku benar-benar berhutang budi padamu,'' Diba menundukkan kepala.

''Hei, santai saja. Kita ini 'kan sahabat." ujar Vania. "Kalau begitu, kamu istirahat dulu. Aku akan mengantarmu ke kamar, ayo!'' lanjutnya sambil beranjak dari sofa diikuti oleh Adiba.

Setelah berada di kamar masing-masing, Vania saat menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Alex.

"By, kamu tidak keberatan dengan keputusanku ini bukan?"

"Kenapa aku harus keberatan? Hal yang kamu lakukan ini sangat mulia, Sayang. Kamu menolong seseorang yang sedang dalam kesusahan, aku sangat beruntung memiliki istri seperti dirimu." Alex memeluk tubuh Vania sambil mengelus rambutnya.

"Aku mencintaimu,"

"Aku juga mencintaimu." balas Alex penuh kemesraan.

Kemudian, wajah keduanya saling berdekatan sehingga napas mereka saling menyapu kulit wajah masing-masing. Alex mulai mengecup bibir Vania dengan singkat, selanjutnya dia mencium dengan sangat lama dan ciuman itu berubah menjadi ku*luman. Vania membalas perlakuan Alex, dia akan selalu melayani suaminya tetapi dirinya sedih jika mengingat bahwa dia sulit untuk bisa mengandung kembali.

Sepasang suami istri itu terbuai dalam permainan satu sama lain.

🌺🌺🌺🌺

Dua hari kemudian.

Adiba memutuskan bekerja di butik milik Vania karena dia hanya tamatan SMA dan tidak mungkin bekerja di kantoran. Vania tentu sangat senang karena dia sekarang memiliki teman untuk mengobrol.

Pagi hari ini, Adiba sedang ada di dapur. Dia bangun seperti biasanya, pukul lima pagi. Diba sudah terbiasa bangun jam segitu, dia langsung melakukan rutinitasnya mengerjakan tugas rumah.

Hari ini dia akan membuatkan sarapan ayam bakar sambal kecap di tambah acar dan tahu goreng. Itulah bahan masakan yang berada di dalam kulkas milik Vania, Diba sudah meracik semua bumbu dan dia akan segera mengolah masakannya.

Aroma wanita masakan itu tercium hingga ke dalam kamar sehingga sepasang suami-istri yang masih ber-gelung di dalam selimut menggeliatkan tubuh mereka.

"By, sudah siang." Vania membuka kelopak matanya.

Alex juga bangun dari tidur nyenyak itu, dia mengendus ke sekeliling.

"Sayang, bau aroma apa ini?"

"Aku rasa wangi masakan, apa mungkin Adiba sedang memasak?" Vania menjadi tidak enak karena seakan-akan memperlakukan Adiba sebagai pembantu padahal Adiba tamu di rumahnya.

Vania segera beranjak dari ranjang, dia bergegas menuju ke dapur dan melihat benar atau tidak dugaannya. Sesampainya di dapur, Vanya langsung menyapa Adiba.

"Diba, kamu sudah bangun?"

Adiba menoleh ke belakang dan tersenyum tipis. "Sudah dari pukul lima pagi tadi, Vania."

"Kamu masak apa? Wanginya sampai masuk ke dalam kamarku," Vani mendekati Adiba, dia mencium aroma masakan itu sangat dalam.

"Aku sedang membuat sarapan, ada ayam bakar, acar, dan tahu goreng." jawab Diba sambil menunjukkan hasil masakannya.

"Ya ampun, Diba. Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot seperti ini, kamu disini itu 'kan tamu, kenapa harus melakukan pekerjaan rumah? Ini tugasku, Adiba." Vania menjadi tidak enak hati.

"Kenapa kamu harus sungkan seperti ini?" Adiba terkekeh pelan. ''Tidak ada yang merepotkan, aku biasa melakukan pekerjaan rumah seperti ini. Aku tidak enak jika hanya menumpang hidup saja denganmu,"

Vania tersenyum sekilas.

TBC

Terpopuler

Comments

Junida Susilo

Junida Susilo

Kenapa tidak mengurus perceraian dengan suami nya,biar stts Adiba jelas,tidak berdosa meninggal kan suami... 🙏

2023-02-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!