Bab. 20 DTH

Dua hari berikutnya, Vania mendapatkan jawaban yang membahagiakan karena suaminya mau menikah dengan sahabatnya. Memang terdengar konyol tetapi itulah keinginan Vani agar bisa mendapatkan keturunan dan seratus persen darah daging Alex. Alex sendiri sudah berpikir sebelum memutuskan jawabannya, dia kembali membayangkan cerita dari perjalanan Adiba yang sangat menyedihkan. Adiba hanyalah gadis polos, dia terjun ke dunia malam hanya karena ingin melunasi hutang Almarhum kedua orangtuanya.

Mereka bertiga duduk di bangku taman sebab Vania yang berada di tengah-tengah.

"Diba, berhubung kita akan pindah ke luar negeri sebaiknya kamu urus surat perceraian dengan suamimu. Aku tidak ingin timbul masalah jika kamu belum resmi bercerai." ujar Vania yang tidak tahu jika suami Adiba adalah Fahrul.

"Aku akan segera mengurusnya," balas Adiba.

"Jika butuh bantuan maka kamu katakan saja pada kami." sambung Alex.

Adiba hanya mengangguk.

Alex mau menerima pernikahan ini karena dia juga sebenarnya ingin segera mempunyai keturunan, tetapi dia mencoba menjaga perasaan Vania. Namun, Vania malah memintanya menikah dengan wanita lain. Apa itu salahnya? Tentu saja tidak, dia hanya ingin menuruti permintaan sang istri meskipun itu semua nantinya akan membuat dia kewalahan. Ya, berpoligami tidaklah mudah karena dianjurkan untuk adil dan pasti akan ada salah satu hati yang tersakiti keesokan harinya.

"Van, kamu yakin tidak akan menyesal dengan keputusanmu ini 'kan? Sebelum semuanya terjadi, kamu bisa memikirkannya lagi." pinta Alex.

"Keputusanku sudah bulat, by. Aku yakin jika kalian berdua tidak akan mengkhianatiku, benarkan?" Vania tersenyum sambil menatap Adiba dan Alex bergantian.

"Aku tidak bisa janji." ucap Alex tiba-tiba diiringi tawa.

Vania kesal, dia memukul pundak Alex dan keduanya tertawa bersama. Adiba yang melihat hal itu hanya ikut tersenyum, dia sebenarnya tidak tega jika harus menghancurkan kebahagiaan sahabatnya tetapi ini semua bukan maunya.

'Aku tidak disebut pelakor 'kan karena menikah dengan suami sahabatku?' batinnya bertanya sendiri.

🌺🌺🌺🌺

Dua bulan kemudian.

Perceraian antara Adiba dan Fahrul telah resmi, mereka berdua tidak lagi pasangan suami-istri. Saat sidang pengadilan, Vania menemani Adiba dan dia kaget ketika tahu jika Fahrul adalah mantan suami Diba. Bahkan, Vani tidak menyangka jika Fahrul tega ingin menjual Adiba demi urusan bisnisnya.

Perdebatan terjadi dan akhirnya di menangkan oleh Adiba, dia lega karena sudah resmi berpisah dari Fahrul. Diba berpikir setelah melahirkan anak untuk sahabatnya dia akan pergi sejauh mungkin dari kehidupan mereka. Dalam hati kecil Diba, dia tidak rela menjual anaknya tetapi itu semua harus dilakukan demi melunasi hutang almarhum kedua orangtuanya.

Sah!

Suara itu bergema di seluruh penjuru rumah, pernikahan Adiba dan Alex dilangsungkan di luar negeri. Mereka memutuskan untuk menetap disana hingga Adiba melahirkan buah hati mereka, kebetulan perusahaan cabang milik Alex ada yang di negeri itu.

Vania tersenyum melihat suami dan sahabatnya bersanding tetapi ada rasa sesak juga ketika dia membayangkan harus berbagi ranjang dengan sahabatnya sendiri. Vania menggeleng, dia membuang jauh-jauh pikiran buruknya. Dirinya mendekati Adiba dan Alex lalu mereka berpelukan.

"Aku harap kamu masih ingat dengan janjimu, Adiba. Jangan mengecewakan aku," ujar Vania berbisik di telinga Adiba.

"Aku mengerti." balas Diba.

Tidak terlalu banyak yang datang karena mereka hanya menikah secara sirih dan tertutup, Alex menatap wajah Vania yang sedikit terlihat berbeda. Alex yakin jika Vania pasti bersedih tetapi dia mencoba menutupi karena ini semua keinginannya.

•

•

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***