Bab. 9 DTH

Pagi harinya.

Fahrul telah siap untuk pergi ke kantor, dia melirik ranjang sejenak karena biasanya Tasya sudah menyiapkan baju kantornya. Rasa sedih melanda di hati Fahrul, bahkan dia juga merasa bodoh karena selama ini telah di duakan. Dirinya menggelengkan kepala, dia segera bersiap untuk pergi ke kantor karena hari ini ada meeting dengan klien yang dia temui beberapa minggu lalu.

Selesai berpakaian, Fahrul langsung ke meja makan dan ternyata disana sudah ada Diba.

"Selamat pagi, Adiba. Apa kamu sudah menyiapkan sarapan untuk saya?" Fahrul bertanya sambil duduk di kursi, dia sengaja memberikan kunci cadangan untuk Diba agar Adiba bisa masuk jika datang pagi-pagi buta.

"Saya sudah menyiapkan roti bakar selai kacang, mungkin bisa sedikit mengganjal rasa lapar bapak pagi ini." Adiba tersenyum tipis sambil meletakkan satu piring roti bakar.

"Oh ya, Diba. Saya ingin minta tolong, jam makan siang nanti antar 'kan bekal ke kantor saya. Terserah kamu mau memasak apa karena hari ini saya tidak ada meeting diluar jadi akan makan siang di kantor."

"Baik, Pak. Tapi, saya tidak tahu dimana letak kantor Anda."

Fahrul mengeluarkan selembar kertas kecil, dia memberikan pada Adiba.

"Disana ada alamat kantor saya, kamu bisa naik taksi online atau angkutan umum untuk pergi ke sana. Tunjukkan saja kertas itu kepada sopir nanti,"

"Saya mengerti," jawab Diba lalu pergi dari meja makan dan Fahrul menyantap sarapannya.

🌺🌺🌺🌺

Sepasang suami-istri istri yang masih ber-gelung dibawah selimut perlahan membuka kedua kelopak mata mereka. Keduanya saling tatap dan tersenyum, mentari sudah masuk ke dalam kamar menyorot tubuh polos keduanya yang masih berpelukan.

"Morning, Honey." Alex mengecup dahi Vani.

"Morning to, by." Vani mengecup bibir Alex.

"Apa kita akan mandi bersama pagi ini?" Alex mengedipkan sebelah matanya.

"No no, sebaiknya aku mandi terlebih dahulu lalu setelah itu kamu. Aku tidak bisa jamin jika kita mandi bersama selesainya akan cepat," Vani tertawa.

Alex pun menarik hidung mancung milik Vani, dia mengambil ponsel ketika Vania sudah beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.

"Halo," sapa Alex pada seseorang di seberang sana.

"Ya, katakan padanya jika meeting di undur dan tunggu saya setengah jam lagi." pinta Alex pada sang asisten pribadi.

Sambungan pun langsung terputus hingga Alex memutuskan untuk melihat sosial media, sudah lama dirinya tidak melihat kabar berita tentang apa pun karena sibuk bekerja.

"Kenapa caption Fahrul seperti ini?" Alex menjadi penasaran saat Fahrul memasang fotonya dan sang istri dengan caption patah hati (💔).

Beberapa menit kemudian.

Vani keluar dari kamar mandi dengan jubah berwarna putih dan rambut yang dililit oleh handuk kecil. Dia berjalan menuju meja rias tetapi langkahnya dihentikan oleh suara Alex.

"Sayang, sini deh!" Alex melambaikan tangannya dan Vani segera menghampiri sang suami.

"Ada apa?" tanya Vani heran karena melihat raut wajah Alex.

"Lihat ini, aku penasaran dengan caption dari Fahrul."

Vani mengambil ponsel milik Alex, dia mengamati foto itu berserta captionnya.

"Kok patah hati? Apa ada masalah dalam rumah tangga mereka?" Vani melirik Alex sejenak.

Alex hanya mengedikkan bahu.

"Aku akan bertanya pada Tasya nanti apa maksud dari postingan Fahrul."

"Ya terserah kamu, tapi ingat jangan terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain," Alex mengecup pipi Vani lalu dia beranjak dari ranjang untuk segera membersihkan diri.

Vani terus melihat foto itu, jujur dia pun penasaran dengan hal ini.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!