Bab. 10 DTH

Vani keluar dari kamar, dia ingin segera menyiapkan sarapan untuk Alex. Namun, saat baru sampai di tangga ke empat, dirinya terpeleset dan tubuhnya terguling menggelinding di tangga. Vania berteriak dengan kencang sambil melindungi perutnya, kebetulan Alex belum selesai mandi.

Bugh!

Vani meringis lalu sejenak kemudian dia menutup kedua matanya.

Alex keluar dari kamar mandi, tak terasa hampir lima belas menit dia berada disana. Alex memakai pakaian kerja, dia melihat ke sekeliling dan tidak mendapati sang istri di dalam kamar.

"Mungkin dia sedang menyiapkan sarapan," gumam Alex sambil menggantungkan dasi dileher lalu dia membawa tasnya dan keluar dari kamar.

Saat Alex ingin menuruni anak tangga, dia terkejut melihat sang istri yang tergeletak di lantai bawah.

"Vania!" pekik Alex, dia bahkan melempar tasnya dan berlari menuruni anak tangga.

Sesampainya di lantai bawah, Alex memangku kepala Vani dan menepuk kedua pipi Vania. Dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan istrinya itu.

"Vani, bangun! Kamu kenapa, Sayang?" tatapan mata Alex terhenti di bagian selang*kangan milik Vani.

"Darah?" gumamnya pelan dengan tubuh gemetaran, Alex segera menggendong Vani dan membawanya menuju mobil.

Lima belas menit.

Sesampainya di rumah sakit, Alex segera masuk ke dalam dan memanggil Dokter. Setelah itu, dua orang suster datang dengan mendorong brangkar dan Vania langsung di letakkan disana.

"Sayang, kamu harus kuat. Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu dan bayi kita," Alex merasa bersalah, dia berjalan mengikuti dorongan brangkar itu dan menuju ruang ICU.

Saat Vania dibawa masuk ke ruang ICU, Alex hanya mampu menunggu diluar dengan rasa gelisah.

"Ya Tuhan, selamatkan istri dan bayiku.'' doanya lirih.

Ruang ICU terbuka, Dokter keluar dan bersiap menyampaikan tentang keadaan Vania.

"Apa benar Anda keluarga pasien?"

"Benar, Dok. Saya suaminya, bagaimana keadaan istri saya dan bayi yang ada dalam kandungannya?"

"Mohon maaf sebelumnya karena saya harus menyampaikan hal buruk tentang kondisi istri Anda, untuk saat ini kami membutuhkan persetujuan Anda agar istri Anda bisa di operasi secepatnya." jelas sang Dokter.

Alex melongo, dia tidak paham dengan yang Dokter ucapkan.

"Apa maksud Anda, Dok? Apa yang terjadi dengan istri saya?"

"Keadaan istri Anda sangat lemah dan bayi yang ada dalam kandungannya pun tidak bisa diselamatkan. Istri Anda mengalami keguguran dan harus melakukan kuret." ucap Dokter itu lagi. "Benturan yang dialami oleh istri Anda membuat kerusakan pada bagian leher rahim atau terbentuknya jaringan parut pada bagian dinding rahim. Kedua hal ini bisa mengakibatkan istri Anda lebih sulit mengalami kehamilan." lanjutnya membuat Alex semakin lemas.

Curettage atau kuret yang dilakukan dengan mengikis lapisan uterus dan mengangkat bagian dari uterus dengan alat medis berukuran panjang berbentuk sendok (curette). Jika dibutuhkan, Dokter juga akan menggunakan kanula untuk menghisap bagian yang tersisa dari uterus, untuk kemudian diperiksa ke lab.

Alex melongo saat mendengar ucapan Dokter mengenai istri juga calon bayinya, dia terdiam sejenak untuk menetralkan rasa sesak di dada.

"Lakukan yang terbaik untuk istri saya, Dokter." ucap Alex datar dan penuh kesedihan.

Dokter mengangguk lalu dia meminta kepada beberapa suster agar membawa Vania ke ruangan bersalin dan mereka akan melakukan kuret disana.

"Kenapa semua ini harus terjadi pada kami? Maafkan aku, Vania. Aku benar-benar suami yang tidak becus menjaga istriku." Alex menyalahkan dirinya sendiri yang sudah lalai melindungi Vania.

Dirinya duduk di kursi tunggu dengan tetesan air mata.

TBC

SABAR VANIA 🥲

Terpopuler

Comments

Sri Puryani

Sri Puryani

cantik visualnya vania

2025-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!