Malam harinya.
Adiba tidak sengaja lewat di depan kamar majikannya, dia mendengar pertengkaran antara pasangan suami-istri itu. Hati Diba merasa tidak enak jika dia tinggal satu rumah dengan pasangan yang bertengkar.
"Kamu harusnya bisa memahami aku!" bentak Fahrul dengan nada emosi.
"Tapi aku melakukan semua ini demi masa depan kita, Mas!''
Pertengkaran mereka disebabkan oleh pekerjaan, Tasya selalu pulang larut malam dan hal itu membuat Fahrul kesal. Fahrul sudah melarang Tasya bekerja tetapi Tasya tidak peduli dan dia tetap bersikeras meneruskan pekerjaannya. Mereka bahkan belum punya anak padahal sudah menikah selama lima tahun, Tasya masih ingin menunda kehamilan karena dia tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Fahrul mencoba memahami tetapi semakin lama Tasya terlihat bersikap sesuka hatinya hingga kerap kali mereka bertengkar.
"Kamu lebih memilih aku atau pekerjaanmu itu? Kamu tahu 'kan tugas sebagai seorang istri itu apa? Menuruti perintah suaminya! Apa kamu lupa akan hal itu, hah!" suara Fahrul terdengar semakin kuat.
Diba bergegas pergi dari depan kamar majikannya, dia merasa dadanya sesak karena harus mendengarkan pertengkaran.
"Aku jadi takut untuk menikah," gumamnya sambil duduk di pinggir ranjang, Diba takut mendapatkan suami yang akan memperlakukannya dengan kasar.
Tak lama kemudian, ketukan pintu terdengar. Adiba segera beranjak dari ranjang dan dia meletakkan ponselnya di atas meja.
Saat pintu dibuka, Adiba terkejut karena melihat Fahrul yang sudah berdiri di depan pintu kamar.
"P—pak, ada apa?" Diba mencoba bersikap tenang.
"Diba, tolong buatkan saya kopi dan saya akan menunggu di ruang kerja." ucap Fahrul lalu pergi dari kamar Diba.
Adiba memejamkan mata sejenak, dia sedikit kasihan dengan Fahrul karena harus menyikapi Tasya dengan sabar.
"Sebenarnya pak Fahrul kasihan, dia harus berdebat dengan istrinya tentang sebuah pekerjaan dan tugas masing-masing. Bu Tasya juga tidak pengertian, dia membangkang perkataan suaminya." Diba menggelengkan kepalanya.
Selesai membuat kopi untuk Fahrul, Diba langsung berpamitan untuk pergi tetapi Fahrul mencegahnya.
"Diba, tunggu!" seru Fahrul sambil menatap punggung belakang Diba.
Adiba langsung menoleh dan bertanya apakah ada yang bisa di bantu.
"Diba, saya ingin curhat dengan kamu. Apa kamu bersedia mendengarkan dan memberikan saran pada saya? Jujur saya sangat bingung saat ini," Fahrul terlihat lesu.
Adiba duduk di kursi yang berseberangan dengan Fahrul. "Jika saya bisa bantu, maka saya pasti membantu Anda. Tapi, untuk saran saya akan usahakan."
Terdengar helaan napas keluar dari mulut Fahrul, dia mulai membuka topik cerita.
"Saya pusing dan tidak tahu lagi bagaimana cara mengatur istri saya."
"Memangnya, bapak dan ibu punya masalah apa?"
"Istri saya tetap bersikeras ingin kerja tetapi saya sebenarnya sudah melarang dia. Bukan apa, dia selalu pulang larut malam dan saya khawatir dengan dia juga kesehatannya. Tetapi, dia sepertinya tidak peduli dengan saya seakan-akan larangan saya itu hanyalah keegoisan semata." Fahrul menunduk.
"Lalu? Apa bapak sudah menjelaskan pada Ibu tentang alasan bapak ini? Bapak melarang ibu bekerja bukan hanya keinginan biasa tetapi karena khawatir dengan kesehatan Ibu."
"Saya sudah berulang kali mengatakan pada dia, tetapi dia tetap seperti tidak mempedulikan saya." Fahrul sedikit putus asa.
"Apa Bapak masih mencintai ibu?"
Fahrul mendongak dan menatap Diba. "Tentu saja saya sangat mencintai dia, jika tidak maka saya mana mungkin se-pusing ini."
"Kalau bapak masih mencinta Ibu, bapak harus jelaskan pelan-pelan pada Ibu dan jangan lawan emosinya. Beri dia pengertian dan lakukan dengan kelembutan, maaf saya tidak bisa memberikan saran apa pun karena saya sendiri juga belum pernah berumah tangga."
Fahrul hanya menghela napas berat sambil menganggukkan kepala.
"Baik, saya permisi," Diba beranjak dari kursi lalu pergi dari ruangan Fahrul.
Fahrul menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memijit pelipisnya.
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Junida Susilo
hati hati, jangan pernah curhat masalah rumah tangga dengan lawan jenis,saat merasa nyaman akan timbul perasaan cinta...hati hati 🤭
2023-02-04
1