Aku begitu takjub melihat bangunan megah di depanku. Ya, perusahaan Mas Radit memang sangat besar. Jadi tak heran jika pesta ulang tahun perusahaan diselenggarakan di gedung mewah ini. Berbagai macam jenis mobil sudah terparkir rapi di halaman gedung itu.
Beberapa pasangan yang baru datang pun sudah tampak memasuki gedung itu. Tanpa sadar, tanganku sudah berada di pergelangan tangan Mas Radit saat kami berjalan masuk ke dalam gedung.
Aku bisa merasakan sebuah keterpaksaan Mas Radit ketika aku menggandeng tangannya. Karena pasangan yang lain juga melakukan itu. Akan terlihat heran jika kami tidak melakukannya juga.
Saat memasuki gedung, aku dibuat lebih takjub lagi dengan dekorasi yang super mewah. Makanan yang sangat mahal dan dilayani oleh chef. Serta hiburan yang ternyata diisi oleh artis dan penyanyi terkenal.
"Mas, mewah banget ya pestanya," ucapku yang masih berdecak kagum.
"Dasar kampungan! Kalau pesta seperti ini memang sering dilakukan oleh kantor." Mas Radit terlihat tertawa mengejek.
"Oh, maaf, ya, Mas, aku kan nggak tau. Soalnya selama aku menikah dengan kamu, baru kali ini aku diajak ke pesta seperti ini." Aku hanya tersenyum kecut. Biar dia merasa bahwa aku begini karenanya.
"Hai, Lid, kamu cantik banget," ucap seorang wanita yang pernah aku kenal lewat media sosial itu. Dia adalah Elly, istri teman Mas Radit yang bernama Aldo.
"Makasih, El, kamu juga cantik banget. Iya sih, kan perawatan kamu sebulan 5 juta." Aku berpura-pura memuji untuk menyindir Mas Radit. Apalagi, Elly adalah tipe wanita yang suka membanggakan keluarganya terlebih dirinya yang merasa paling beruntung.
"Iya, dong. Percuma aku perawatan mahal kalau nggak bisa cantik kayak gini. Eh, tapi sekarang naik, jadi enam juta," ucap Elly sambil tertawa kecil.
"Wah, mahal, ya. Tapi apa sih yang nggak buat kamu. Aldo itu kan suami yang sayang dan perhatian sama istrinya. Jelaslah dia akan memodali kamu untuk selalu tampil cantik berapapun biayanya. Lain halnya kalau kamu nggak dikasih nafkah sama sekali, buat beli bedak aja rasanya susah, hahaha." Aku mengajak Elly bercanda untuk semakin memanasi hati Mas Radit. Ku lihat tangannya yang mulai menyikut tanganku. Mungkin dia marah karena aku berhasil menyindirnya.
"Dih, iya, Lid. Agus yang kerja sebagai OB di kantor suami kita aja bisa kok modalin istrinya ke salon tiap bulan meskipun nggak mahal-mahal amat. Masa kita yang istri manajer nggak bisa perawatan."
Ah, puas sekali rasanya mendengarkan Elly berceloteh tanpa henti. Itu pasti merupakan pukulan yang berat untuk Mas Radit. Bahkan dia harus menerima kenyataan bahwa dibandingkan seorang OB, dirinya kalah jauh.
"Eh, Lid, kamu ke salon mana sih, cantik banget."
"Aku nggak ke salon. Tadi aku manggil tukang make up dateng ke rumah. Dia itu kerjaannya bagus banget dan biayanya nggak terlalu mahal buat kita yang istri manajer ini." Aku mulai mengompori Elly agar dia semakin tertarik bercerita mengenai kecantikan kami. Ah, masa aku cantik? Tebal dempul saja, mana bisa dibilang cantik.
"Wah, keren, lho. Kamu itu termasuk istri cerdas yang nggak menghabiskan uang suami terlalu banyak. Apalagi anak tiga, tapi kata suamiku uang suamimu utuh terus tiap hari."
Aku hanya tertawa cengengesan. Bagaimana mungkin aku menghabiskan uang Mas Radit. Dikasih sepeserpun saja tidak pernah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Yusi Lestari
bagus Lid mumpung ada kesempatan hajar dan sindir terus si Radit jangan lemah kamu sama Radit dan mamanya kalau bisa lawan biar gak semena mena sama kamu
2023-02-05
0
Santi Eprilianti
ngena banget tuh buat radit😂😂
sindir trus lid🤭🤭
2023-02-03
0
Naysila mom's arga
di kira cantik cm pakai air doang x si radit makane suka banding2in orang lain sama istrinya 🤣🤣
2023-02-03
0