Terpaksa diajak

Ku lihat Mas Radit pulang dengan membawa beberapa paper bag. Namun, dari wajahnya terlihat bahwa dia sedang kesal.

"Kenapa, Dit?" tanya Mama yang tiba-tiba saja datang dan menghampirinya. Mungkin Mama menyangka bahwa dia sedang membawa barang-barang mahal di dalam paper bag itu.

"Ini apa, Dit?" lanjutnya sambil mengambil paper bag dari tangan Mas Radit begitu saja.

"Bukan buat Mama, tapi buat Lidya," ucapnya hingga membuatku terkejut setengah mati. Tak hanya aku, mama juga terkejut karena benda di dalam paper bag itu ternyata bukan untuknya.

"Siapa yang nyuruh kamu beliin dia, Dit!" Mama menatap sangat kesal. Seperti ketidakrelaan ketika Mas Radit memberikanku sesuatu.

"Aku juga terpaksa beliin dia ini. Nanti malam ada pesta di gedung. Kantor lagi ulang tahun, jadi kami disuruh datang dan membawa pasangan masing-masing," ucap Mas Radit semakin lesu. Seperti tak memperdulikan keberadaanku di sini yang jelas mendengar langsung semua perkataannya yang menyakitkan itu.

Oh, jadi ini alasan di balik wajahnya yang sangat kesal. Ternyata dia tidak mau mengajakku untuk datang ke pesta kantor. Jelas saja, dia pasti malu karena membawaku ke pesta itu.

"Ya udah, kamu bilang aja istrimu sakit atau apalah, masa kayak gitu aja mesti Mama yang ajarin." Mama menyilangkan tangannya di dada dengan wajah yang masam.

"Nggak bisa gitu, dong, Ma. Sejak aku nikah, aku nggak pernah bawa istri ke kantor. Dan itu jadi bahan gunjingan mereka yang mengatakan kalau aku itu bukan suami yang baik."

"Aduh, kalau kayak gitu nggak bisa dibiarin dong. Kamu harus ajak Lidya biar orang-orang menyangka bahwa kamu adalah orang yang paling baik."

Ah, dua manusia egois dan tak tahu malu ini tak henti-hentinya berdebat hal yang sungguh memalukan. Pencitraan? Ya, dua orang munafik ini harus melakukan hal itu demi mendapat pujian dari orang lain.

"Ya udah, Lidya, kamu sana dandan yang bagus, biar nggak disangka pembantu." Mama melayangkan tatapan sinis padaku.

"Tapi, aku kan nggak punya make up, Ma." Enak saja menyuruhku dandan yang cantik namun tak memberiku modal sama sekali.

"Ya udah, panggil aja Mbak Mira kemarin supaya dandanin kamu! Gitu aja nggak tau!" ketus Mama kesal.

"Ya udah, Ma," sahutku sambil mengganggu setuju.

Tak butuh waktu lama, setelah aku mandi dan memakai dress pemberian Mas Radit, Mbak Mira pun datang dan mempermak wajahku agar terlihat lebih cantik.

"Duh, lingkar matanya kok hitam banget, ya, Lid. Kamu sering bergadang, ya?" tanya Mbak Mira ketika melihat seberapa parah wajahku ini.

"Iya, Lidya ini selalu bergadang setiap malam. Radit dan saya biasanya juga ikut membantu menenangkan si kecil. Tapi, entah memang anaknya yang bandel, rewel terus. Kasihan Radit sampai telat setiap hari ke kantor karena keseringan bergadang."

Ibu menyerocos tanpa henti. Memutarbalikkan fakta agar Mereka terlihat benar dan aku yang terlihat salah.

"Tapi, bukannya kamu bisa tidur siang, ya, Lid. Kan kata Bu Rani, setiap siang, dia yang selalu jagain ketiga anak kamu agar kamu bisa tidur siang dengan nyenyak."

Hahaha, lagi-lagi omong kosong yang diciptakan mama pada orang-orang. Haruskah aku memberinya pelajaran sekarang?

Ku lirik Naura yang sedang menggeliat di ayunannya pertanda bahwa dia akan bangun. Ku coba saja untuk mengerjai mama dengan ini.

"Iya, Mbak Mira. Memang biasanya Mama yang jagain anak-anak saya. Liat aja deh, itu kan anak saya mau bangun. Pasti bentar lagi mama akan ke sana dan ngajak main. Mama kan paling sayang sama cucu."

Skakmat! Mama tak bisa berbuat apa-apa ketika mendengar rengekan Naura dari dalam ayunan. Dengan wajah yang super kesal, dia pun pergi menghampiri ayunan Naura dan mengangkatnya serta menggendongnya.

Rasakan, Ma, aku akan memberi pelajaran padamu sekarang.

Terpopuler

Comments

Santi Eprilianti

Santi Eprilianti

bagus lid, kali" emng musti d kasih pelajaran orang kya gitu mh

2023-02-03

0

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

gitu dong jangan ngalah terus,sekali kasih pelajaran orang kaya mereka di biarin makin menjadi2,kita boleh nurut selagi masih wajar kalau sudah terlalu kurangngajar boleh kita memberi pelajaran

2023-02-03

0

Ayas Waty

Ayas Waty

itu mah kurang pelajaran nya... tambah lagi saja

2023-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!