Bab 4

Angga berjalan dengan cepat melewati lorong hotel yang alamatnya dikirim oleh sesorang sore tadi. Hatinya memanas kala mendapat laporan istrinya selingkuh dengan salah satu teman sekantornya. Dengan nafas ngos ngosan Angga mengetuk pintu kamar yang ada di depannya. 206 begitu si pelapor mengirimkan nomor kamar. Angga mengetuk pintu dengan keras hingga menjadi sebuah gedoran. Pintu baru terbuka sedikit waktu Angga mendorong dan memaksa masuk ke dalam kamar. Hatinya yang sudah memanas dari tadi tersulut emosi. Angga meninju laki laki yang ada di depannya. Angga menoleh saat mendengar jeritan seorang perempuan tapi suaranya tidak sama dengan suara Amalia istrinya. Angga begitu terkejut bahwa yang berada di kamar itu adalah Erlin selingkuhannya. Tubuhnya langsung melemas melihat pemandangan di depannya. Ternyata wanita yang terlihat sempurna di depannya selama ini adalah wanita yang busuk. Lalu apa motif sang pelapor mengatakan bahwa yang selingkuh adalah istrinya. Saat Angga masih terbengong untuk mencerna semua keadaan laki laki yang ia pukul tadi dengan cepat meninju wajahnya dan menendangnya keluar kamar. Angga hanya diam dengan pandangan yang tak lepas dari Erlin.

Angga berdiam diri di dalam mobil. Dia tidak langsung meninggalkan hotel saat itu juga tapi ia sengaja menenangkan hatinya dulu dengan berdiam diri di dalam mobil di area parkir hotel.

"Sial" umpat Angga

"Seharusnya aku tidak terpengaruh dengan pengirim pesan tanpa nama itu. Seharusnya aku tau bahwa Lia tidak mungkin berselingkuh. Seharusnya aku menyadari siapa laki laki yang mau membawa perempuan ke hotel dengan kondisi perut yang sangat buncit" Angga terus berbicara sendiri menyesali kebodohannya.

"Sial. wanita brengsek!!" umpat Angga ketika kembali mengingat tubuh polos Erlin dengan laki laki itu.

Dengan pelan Angga menjalankan mobilnya keluar dari area parkir hotel. Di dalam pikiran yang kalut ia membayangkan bahwa yang ada di dalam sana tadi benar istrinya, Angga bergidik ngeri dengan bayangannya sendiri.

Angga menjalankan mobilnya ke arah pulang. Mobil nya ia parkiran asal di halaman depan rumah. Saat ia masuk Angga melihat istrinya berjalan dari arah dapur menuju kamar putrinya. "Aku memang bodoh, mana ada orang berfikir akan selingkuh dengan kondisi perut segede gentong begitu" gumam Angga dalam hati.

Angga duduk di kursi teras rumah sambil menikmati secangkir kopi yang di seduhnya tadi di dapur. Ia merenung dan berfikir. Siapakah orang yang mengirim dia pesan dan memfitnah istrinya selingkuh. Nama Erlin kekasihnya membuat hati yang sudah sedikit tenang bergemuruh kembali.

Umpatan demi umpatan ia lontarkan di dalam hatinya untuk kekasihnya. Lama Angga duduk termenung di teras depan rumahnya hingga suara panggilan dari handphone mengagetkan nya.

Erlin is calling....

Angga membaca nama yang tertera di layar HP nya dengan malas. Dia letakkan handphone nya kembali tanpa ada minat ingin menjawab panggilan itu.

...----------------...

Pagi hari Amalia masih melakukan aktifitas seperti biasa, walaupun badannya sangat lemas dan lelah. Saat ini dia sedang menata menu sarapan di atas meja makan. Sebelum pergi ke dapur tadi Amalia sudah menyelinap masuk ke dalam kamarnya mempersiapkan pakaian kerja untuk suaminya. Semalam dia masih tidur di kamar Rania putrinya karena masih belum tega meninggalkan putrinya itu untuk tidur sendirian.

Angga berjalan mendekati meja makan dan duduk di sana. Setelah Angga duduk Kamelia meletakkan secangkir kopi di depannya dengan mulut diam tanpa ada pembicaraan apapun. Dengan ragu ragu Angga memandang ke arah Amalia.

"Bagaimana keadaan Rania?"

"Sudah lebih baik, proses pemulihan"

Rania yang sedang berjalan memunggunginya berhenti dan menoleh sekilas pada Angga, lalu menjawab apa yang ditanyakan oleh suaminya itu. Dia hanya menjawab seperlunya lalu berlalu pergi ke dapur lagi memasak bubur untuk anaknya.

Angga melihat kepergian istrinya dengan perasaan yang sedikit kesal. Pasalnya istrinya itu tak protes ataupun marah padanya walaupun ia tidak datang saat anaknya di rumah sakit. Sedangkan Erlin yang hanya selingkuhannya banyak sekali menuntutnya. Bahkan Erlin akan marah jika Angga datang terlambat dari waktu yang sudah di janjikan. Mengingat Erlin hati Angga bertambah jengkel mengingat wanita itu habis bertukar peluh tadi malam dengan laki laki lain.

Angga menyereput kopinya, di pandangnya hidangan yang ada di depannya. Selera makannya hilang setelah kembali mengingat Erlin. Angga melihat Amalia kembali berjalan ke arah meja makan membawa sepiring ayam goreng dan di letakkan nya di atas meja. Angga berfikir Amalia akan duduk dan sarapan bersamanya. Tapi ternyata dugaan Angga salah. Setelah meletakkan sepiring ayam goreng di atas meja terlihat Amalia akan berlalu pergi. Dengan cepat Angga memanggilnya.

"Lia"

Amalia menoleh dengan tangan memegang pinggangnya yang terasa pegal. Ia diam menunggu perkataan yang akan keluar dari mulut suaminya itu.

"Kenapa nggak duduk?" akhirnya Angga menanyakan pertanyaan yang sedari tadi ingin di lontarkannya.

"Aku akan menyuapi Rania mas, sudah waktunya dia sarapan dan minum obat" jawab Amalia santai masih dengan nada yang lembut seperti biasanya.

"Rania sakit apa?"

"Perutnya sakit akibat sering telat makan. Akhir akhir ini Rania agak sulit makan"

Jawab Amalia masih tetap dengan santai. Seperti tak pernah ada kesalahan apapun yang dilakukan oleh Angga. Tapi hal itu justru membuat hati Angga memanas. Angga menjadi sedikit jengkel dengan respon istrinya itu.

"Kenapa bisa telat makan? kamu emang nggak becus ngurus anak!"

Angga marah ketika mendengar anaknya sakit karena telat makan. Dia membentak dan memarahi Amalia dengan kata kata kasarnya, bahkan lebih parahnya lagi dia membandingkan Amalia dengan tetangga depan rumahnya.

Amalia merespon kemarahan dan kata kata kasar suaminya hanya dengan diam dan tenang. Dia dengan tenang mendengarkan apapun yang di katakan suaminya. Setelah suaminya diam barulah dia berbicara pun masih dengan ekspresi yang tenang.

"Mas Angga sudah selesai bicaranya?"

"Sudah!" jawab Angga ketus.

"Kalau sudah, aku permisi dulu sudah waktunya Rania minum obat"

Setelah mengatakan itu Amalia segera berlalu pergi meninggalkan Angga yang terbengong melihat respon istrinya. Hatinya memanas melihat istrinya tak terpancing sama sekali. Usahanya untuk memprovokasi telah gagal.

...----------------...

Suara handle pintu membuat Angga mendongak mengalihkan pandangannya dari berkas di depannya untuk melihat siapa yang masuk ke dalam ruangan nya. Mata Angga melotot melihat Erlin berjalan menghampirinya. Erlin duduk di kursi depan Angga.

"Mas" panggil Erlin kepada Angga dengan wajah sendunya.

"Ngapain kamu kesini?"

"Mas, aku minta maaf. Tadi malam aku di jebak mas" Erlin menampilkan muka sedih dengan mata berkaca kaca.

"Di jebak bagaimana? jelas jelas aku melihatmu di sana dengan laki laki brengsek itu. Kamu lihat ini!" Angga menunjuk pipi kanan nya yang terdapat bekas tonjokan tangan laki laki semalam.

"Iya mas, aku minta maaf. Aku di jebak. Kemaren teman lamaku meminta bertemu di sebuah cafe. Aku dan temanku bertemu di sana. Tapi setelah duduk di sana sebentar aku sudah tidak ingat apa apa. Waktu aku terbangun, aku sudah ada di kamar hotel dengan posisi telanjang. Dan anehnya lagi sesaat setelah aku sadar kamu datang mas" Erlin menangis setelah menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Angga.

"Aku tidak melakukan hubungan dengan laki laki itu mas, sumpah. Setelah mas Angga pergi aku segera mencari keberadaan pakaianku, tapi aku tak menemukannya dengan cepat. Tapi aku tidak ada hubungan dan tidak melakukan apapun dengan laki laki itu mas. Percayalah padaku"

Angga terdiam mendengar cerita Erlin, hatinya tersentuh dengan apa yang di ceritakan oleh kekasihnya itu.

"Kau bisa di percaya? kau tidak sedang menipuku?"

"Percayalah mas, aku setia padamu. Aku tidak membohongimu"

Akhirnya Angga luluh dengan mendengar cerita Erlin.

Angga berdiri mendekat kepada Erlin dan memeluknya, sedangkan Erlin tertawa licik di dalam pelukan Angga.

Terpopuler

Comments

Lexy

Lexy

tulisannya rapih nyaman dibaca ✨

2023-03-25

0

Rose_Ni

Rose_Ni

duh pinternya Angga

2023-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!